Liu Bai, dianggap sebagai pemuda tak berguna oleh semua orang karena dia tidak memiliki kemampuan apapun dibandingkan dengan pemuda se generasi nya, tingkah lakunya yang terkadang konyol serta selalu membuat marah orang lain membuatnya semakin di kucilkan.
Suatu hari Liu Bai tidak sengaja bertemu dengan kultivator yang terluka parah, sebelum kultivator itu meninggal, dia sempat memberikan seluruh kekuatan dan keahliannya kepada Liu Bai, dengan mendapatkan warisan besar serta metode dan keahlian dari sosok tersebut, akhirnya Liu Bai memiliki kemampuan untuk bersaing dengan para pemuda se generasi nya, namun perjalanan Liu Bai terus berlanjut demi memberantas kekuatan jahat, apakah perjalanan Liu Bai akan berhasil, mari kita ikuti bersama petualangan Liu Bai yang berjudul, Penguasa Angin Benua Timur, selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membunuh Hantu ketujuh belas
***
Wujud Hantu ketujuh belas benar-benar terlihat seperti Iblis Hitam yang memiliki empat tangan serta beberapa duri yang muncul di setiap tubuhnya, walau ukurannya sangat besar, namun gerakannya cukup cepat, setiap ayunan tangan yang memegang pisau hitam terayun akan mampu membelah angin, desiran angin tajam yang gagal mengenai Liu Bai akan jatuh menghancurkan banyak pohon hingga ke pemukiman warga.
Untungnya Liu Bai mendapatkan dukungan dari Aura Kematian yang melindungi tubuhnya, Aura Kematian yang terlihat mirip jubah merah itu berhasil menahan setiap serangan yang gagal di hindari olehnya.
“Jadi seperti ini kemampuan seseorang yang mencapai Tahap Raja? Dia memang layak disebut sebagai Panglima Hantu yang bergerak secara individu,” gumam Liu Bai yang mulai menyadari jika kemampuan Hantu ketujuh belas memang sekuat seperti yang di ceritakan oleh gurunya, namun Liu Bai yakin, setiap sesuatu yang besar pasti ada kelemahan beserta resikonya.
“Hahahaha…! Bukankah sudah ku katakan, kamu tidak akan bisa lari dari kematian mu, aku pastikan kamu mati dengan penuh rasa sakit yang tidak pernah kamu bayangkan,” kata Hantu ketujuh belas dengan suara yang membuat telinga semua orang termasuk Liu Bai mendengung karena terlalu besar serta mengandung energi yang sangat kuat.
“Aku tidak percaya teknik mu itu tidak memiliki resiko,” kata Liu Bai.
“Hemp! Aku tidak peduli, selama aku berhasil membunuh mu dan mengambil Cincin mu, harga nya akan sebanding dengan kerugian ku,” Hantu ketujuh belas mendengus seraya menyerang Liu Bai yang terbang kesana kemari menghindari setiap serangan besar nya.
Sebuah benda muncul di tangan Liu Bai, dengan tubuh yang masih melayang, Liu Bai memanfaatkan Inti Elemen Kayu Siluman yang dia dapatkan dan melepaskan banyak sekali akar kayu dari tanah melilit tubuh besar Hantu ketujuh belas, namun kekuatan Hantu ketujuh belas benar-benar sangat besar, akar kayu itu hanya bertahan selama beberapa detik sebelum akhirnya hancur setelah Hantu ketujuh belas melepaskan energinya.
Tubuh Liu Bai terhempas sampai belasan meter terkena gelombang kejut yang dihasilkan oleh ledakan energi, beberapa pohon tumbang oleh tubuh Liu Bai yang terhempas, hal itu menciptakan sebuah jurang panjang yang membentang.
“Uhuk, uhuk!”
Liu Bai terbatuk-batuk seraya menahan diri agar tidak muntah darah, setelah berhasil bangkit, kaki besar Hantu ketujuh belas sudah berada tepat di atasnya. Liu Bai tidak memiliki waktu untuk berpikir, dengan cepat dia melompat menghindari injakan kaki raksasa berukuran lebih dari dua puluh meter.
Walau berhasil menghindari injakan tersebut, namun ada hempasan angin kuat yang membuat tubuh Liu Bai terguling, dan Hantu ketujuh belas sama sekali tidak memberikan waktu bagi Liu Bai untuk bangkit, secara terus-menerus dia berusaha menginjak tubuh Liu Bai.
“Ini memang berada di tingkat yang tidak bisa aku hadapi, apakah dia benar-benar tidak memiliki konsekuensi dari tekniknya?” batin Liu Bai.
Walau Hantu ketujuh belas terluka, namun dia masih memiliki Teknik aneh yang sangat mengerikan, hal itu membuat Liu Bai sadar dengan besarnya seseorang berkemampuan Raja.
“Apakah kamu sudah mulai putus asa? Kenapa kamu tidak menggunakan Kemampuan Spiritual mu lagi? Kemampuan Spiritual Bumi mu sudah tidak akan berpengaruh kepadaku,” kata Hantu ketujuh belas seraya tertawa terbahak-bahak.
Liu Bai menyipitkan matanya ketika melihat tubuh Hantu ketujuh belas yang terlihat berbeda, aura Kegelapan yang menyelimuti tubuh besarnya seperti mengikis bagian tubuh yang berada di bagian tengkuk lehernya.
Melihat hal itu Liu Bai mengulurkan tangannya dan Pedang Penjuru Angin nya yang berada jauh segera kembali, dengan cepat, Liu Bai melompat dan terbang menjauhi Hantu ketujuh belas, hal itu membuat Hantu ketujuh belas mendengus kesal dan dengan satu langkah, dia sudah lebih dulu mendahului Liu Bai.
“Mau melarikan diri setelah kamu memaksaku melepaskan Teknik ini?”
Liu Bai sama sekali tidak memperdulikan pertanyaan Hantu ketujuh belas yang disertai dengan serangan nya, dia juga tidak berniat untuk melarikan diri, melainkan hanya ingin menjaga jarak dan mencari celah untuk terbang ke atas untuk memastikan jika tengkuk leher yang sedikit-sedikit terkikis itu adalah kelemahannya.
Pedang Penjuru Angin Liu Bai melesat tinggi hingga dia sejajar dengan kepala Hantu ketujuh belas, sebelum Hantu ketujuh belas kembali menyerangnya, Liu Bai segera terbang ke bagian belakang kepala Hantu ketujuh belas.
“Ini!!?”
Liu Bai sempat terkejut setelah melihat sesuatu di tengkuk leher Hantu ketujuh belas, yang dia lihat Aura Kegelapan yang menyerupai wajah manusia itu bukan mengikis nya, melainkan wajah-wajah manusia itu keluar dari sebuah segel mirip lubang hitam, namun sangat jelas jika itu adalah kelemahannya.
“Ke marilah kamu anak muda..!”
Hantu ketujuh belas berbalik dengan marah dan berniat menangkap tubuh Liu Bai, sayangnya Liu Bai segera menempelkan tubuh ke dekat leher yang memiliki segel, dan Liu Bai bisa melihat dengan jelas jika segel tersebut terhubung ke tempat tusukan yang Hantu ketujuh belas hujamkan untuk bertransformasi.
“Sudah ku duga!” kata Liu Bai.
Walau Liu Bai sudah berhasil menemukan kelemahannya, namun sangat sulit untuk menyerangnya, karena Hantu ketujuh belas yang masih bergerak berusaha menangkap Liu Bai.
Dengan berada di belakang tubuh Hantu ketujuh belas, Liu Bai masih kesulitan untuk menggunakan teknik Formasi Sembilan Mata Angin nya, sedangkan Hantu ketujuh belas yang menyadari jika Liu Bai berhasil menemukan kelemahan dari tekniknya, dia justru semakin menggila ingin menangkap Liu Bai.
“Bajingan kecil, rasakan ini..!”
Aura Kegelapan di leher Hantu ketujuh belas tiba-tiba saja berubah menjadi sebuah tangan hitam dan bergerak ke arah Liu Bai, sedangkan Liu Bai juga melepaskan beberapa serangan yang di aliri Kekuatan Spiritual nya sehingga tangan hitam itu hancur, hanya saja tangan berikutnya yang menyerupai tangan-tangan setan terus berdatangan.
Di saat terdesak, tiba-tiba saja Liu Bai terkejut ketika melihat Hantu ketujuh belas tidak bisa bergerak, bahkan serangannya juga ikut berhenti, dan wajah Hantu ketujuh belas terlihat menegang seraya berusaha menoleh ke arah yang lain.
“Tekanan Spiritual ini? Liu Cheng!”
Liu Bai terkejut setelah menyadari ada aura emas yang menyelimuti tubuh Hantu ketujuh belas, dia segera menoleh ke bawah dan melihat empat sosok yang sedang membagi Qi mereka, dan Liu Bai mengenali sosok yang paling depan.
“Paman, kamu sudah sadar?” gumam Liu Bai yang berada jauh di atas.
“Liu Bai, kami akan membantu memberikan Qi kepada pamanmu agar pamanmu bisa menggunakan Kekuatan Spiritual nya, kamu harus segera membunuhnya selagi kami menahannya!” kata Xu Xixi yang membantu menyalurkan Qi nya bersama Li Hang dan Xiu Lei kepada Liu Cheng.
Raut wajah Hantu ketujuh belas menjadi kusut setelah mengetahui rencana Xu Xixi dan Liu Cheng, namun dia sudah tidak bisa bergerak karena Liu Cheng telah mengunci pergerakannya dengan Kekuatan Spiritual nya. Berbeda dengan Hantu ketujuh belas, Liu Bai justru sangat senang karena pamannya sudah kembali sadar dan ikut membantu dirinya, dengan kekuatan Spiritual Liu Cheng yang tinggi, maka dirinya pasti akan berhasil mengalahkan Hantu ketujuh belas.
“Dasar Pengecut kamu Liu Cheng, cepat lepaskan aku..!” teriak Hantu ketujuh belas yang sangat marah.
Liu Cheng yang menutup matanya hanya tersenyum seraya berkata, “Seharusnya aku yang mengatakan itu, bukankah kamu orang yang paling pengecut dariku, berusaha membunuh seorang pemuda yang berkemampuan Ahli dengan kekuatan Raja, apakah itu tidak dinamakan sebagai pengecut?” kata Liu Cheng yang masih fokus mengendalikan Kekuatan Spiritual nya untuk menahan Hantu ketujuh belas.
“Kalau kamu berani lepaskan aku,” teriak Hantu ketujuh belas.
“Kamu pikir aku bodoh?" jawab Liu Cheng lalu dia berbicara kepada Liu Bai, "Liu Bai, jangan menunda waktu lebih lama lagi, aku tahu kamu sudah memiliki Kemampuan Spiritual Bumi Tingkat Tiga, cepat gunakan kekuatan itu untuk mengalahkannya,” kata Liu Cheng.
Liu Bai segera mengangguk lalu dia membuat segel tangannya dan mulai membentuk Formasi Sembilan Mata Angin nya, tentu saja Liu Bai memasukkan Kekuatan Spiritual serta Aura Kematian sekaligus dengan Inti Elemen Api milik Siluman Ular.
Sembilan Pusaran Api dan angin segera terbentuk di hadapan Liu Bai, dan dengan seluruh kemampuannya, Liu Bai melepaskan serangannya ke arah leher Hantu ketujuh belas.
“Formasi Sembilan Mata Angin.”
Kesembilan energi angin dan api itu langsung melesat dan bergabung menjadi satu pusaran tajam yang langsung melesat lurus ke tengkuk leher Hantu ketujuh belas, dengan tubuh masih tertahan, Hantu ketujuh belas hanya bisa merasakan pusaran api angin yang panas dan tajam itu mendekati lehernya, sekuat apapun Hantu ketujuh belas untuk membebaskan diri, namun dirinya sama sekali tidak berkutik di bawah penguncian Kekuatan Spiritual milik Liu Cheng, dan pada akhirnya, serangan Liu Bai berhasil mengenai leher Hantu ketujuh belas.
“Arrgghhh!!”
Jeritan teriakan Hantu ketujuh belas serta ada teriakan lain seperti suara jeritan ribuan manusia juga terdengar melengking di udara, pusaran Angin yang bergabung dengan Api itu dengan cepat menembus leher Hantu ketujuh belas sehingga kepala besarnya itu terpisah, dan kemudian, ledakan badai api segera membentuk awan terang di langit malam yang membuat seluruh Kota Yan menjadi terang dan juga panas.
Ledakan badai api itu juga menyebar bagai cincin panas membuat para Raja yang masih bertarung buru-buru meninggalkan pertarungan mereka, semuanya pergi sejauh mungkin agar tidak terkena efek gelombang kejut tersebut, karena gelombang kejut itu mengandung energi yang tergabung antara Api dan Angin serta Kekuatan Spiritual sekaligus Aura Kematian, gelombang tersebut akan mampu melukai seorang Raja jika sampai terkena olehnya.
Kedua kelompok yang masih bertarung akhirnya ikut melarikan diri dan mencari tempat persembunyian karena takut badai panas itu akan membakar tubuh mereka, sedangkan tubuh Hantu ketujuh belas yang terbakar mulai menyusut dan kembali menjadi kecil, setelah itu tubuh Hantu ketujuh belas yang kembali ke ukuran normalnya jatuh ke tanah tanpa kepala serta api yang masih menyala.
Setelah situasi sedikit tenang, Liu Cheng dan Xu Xixi serta Li Hang maupun Xiu Lei berusaha melihat Liu Bai, dan mereka melihat Liu Bai yang jatuh dari langit dengan pakaian yang juga ikut terbakar.
“Dia terkena dampak serangannya sendiri!” kata Xu Xixi sebelum akhirnya dia terbang dan berhasil menangkap tubuh Liu Bai sekaligus mematikan api yang membakar tubuh Liu Bai.
Ternyata Liu Bai masih sadar, hanya saja Qi nya sudah benar-benar habis, dan dia juga mengalami sedikit luka bakar di kulitnya.
“Paman, apakah dia sudah mati?” tanya Liu Bai setelah tiba di bawah bersama Xu Xixi yang memegang tubuhnya.
“Seranganmu itu adalah Teknik Kelas Serigala yang mengandung Kekuatan Spiritual, hal itu membuat dia mati dan sisa Jiwanya juga ikut lenyap,” kata Xu Xixi menjelaskan.
Liu Bai ingin tertawa, namun dia tidak bisa melakukan karena tubuhnya sangat sakit serta rasa perih sekaligus panas di kulitnya yang sempat terbakar membuat Liu Bai hanya tersenyum penuh kemenangan, dia sangat senang karena akhirnya dia berhasil membunuh Hantu ketujuh belas.
“Qi ku sudah habis, sekarang pertarungan ini aku serahkan kepada kalian!” kata Liu Bai.
“Kamu sudah berjuang dengan sangat baik anak muda, sepertinya penilaian Hang’er kepadamu tidak sia-sia, beristirahatlah, sisanya biar kami yang mengurusnya,” kata Liao Jie yang datang menghampiri Liu Bai.
“Ketua Liao!”
Li Hang segera memberi hormat, sedangkan Liu Cheng menangkupkan tangan kepada Liao Jie, hanya saja Liao Jie melambaikan tangannya kepada Liu Cheng seraya berkata, “Tidak perlu bersikap formal Tuan Liu, lebih baik kalian kembali ke dalam untuk memulihkan diri kalian,” kata Liao Jie.
Liu Cheng dan Liu Bai mengangguk, sedangkan Liao Jie menghampiri Li Hang dan menepuk pundaknya seraya berkata, “Bagus Hang’er, kamu memiliki teman yang hebat dan juga baik, temani mereka pergi ke dalam bersama Xiu Lei,” kata Liao Jie.
“Baik Ketua!” jawab Li Hang lalu dia bersama Xiu Lei pergi mengantar Liu Bai dan Liu Cheng agar keduanya bisa beristirahat.
Kini hanya tinggal Liao Jie dan Xu Xixi, keduanya menatap ke arah Hantu kelima belas yang berada di atas menatap jasad Hantu ketujuh belas yang masih terbakar, dengan menghilangnya dua raja di kubu sekutu Kelelawar Darah, maka mereka sudah tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk berhadapan dengan Raja yang tersisa di pihak sekutu Pedang Matahari, jika dipaksakan, maka Kelelawar Darah pasti akan kalah, karena itulah Raja Kelelawar Kematian meminta Hantu kelima belas untuk segera mundur karena mereka sudah kehilangan satu orang berkemampuan Raja.