Niat awalnya yang hanya ingin bersenang senang ketika pergi berlibur ke Cappadocia, ternyata berakhir petaka.Karena pria muda yang sempat menjadi teman bermainnya selama disana tiba tiba datang ke Indonesia dan menjadi mahasiswanya.
Membuat kehidupan Cantika yang sudah mulai tenang setelah perselingkuhan yang dilakukan oleh tunangan nya,kembali kacau. Sebab selain datang sebagai mahasiswa nya Saka Samudra,pria muda berusia 22 tahun itu juga datang meminta pertanggung jawabannya,akibat malam panas yang mereka habiskan saat di Cappadocia waktu itu.
" Ibu harus bertanggung jawab padaku,karena sudah mengambil keperjakaan ku, lalu pergi begitu saja!"
" Sial!"
Hanya itu yang bisa terlontar dari mulut Cantika, karena sadar kalau sekarang dia dalam masalah serius. Sebab ternyata pria muda itu tidak berniat melepas kan dirinya begitu saja, padahal waktu itu dia sudah sengaja buru buru kabur agar mereka tidak bertemu.
Penasaran dengan cerita mereka berdua, Cus baca reader🥰.
Happy reading🥰🥰?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Dimana Saka
Dia benar-benar tidak datang lagi, juga sama sekali tidak menghubungi! Saka...kamu benar benar!
Gerutu Cantika dengan terus menatap kelayar ponselnya yang tidak ada satu pesan pun masuk dari pria itu sejak dia berpamitan pergi dari rumahnya tadi malam.
Di Kampus juga dia sama sekali tidak melihat batang hidungnya,entah karena hari ini pria itu tidak punya jadwal kuliah atau ...
" Bu Cantika!" Cantika terkejut dan sontak menyembunyikan ponselnya padahal saat itu dia sedang tidak melihat sesuatu yang memalukan. Dia hanya terus menatap nomor Saka, berharap saat dia melakukan nya ada pesan masuk atau telpon dari pria itu untuknya meski ternyata sejak pagi sampai hampir tengah hari, tidak ada satu pesan pun dari Saka untuknya guna mengabarkan apa yang dilakukan pria itu atau sedang berada dimana dia sekarang.
Tapi untuk apa? Kan mereka tidak sedang menjalin hubungan atau lebih tepatnya, dia yang tidak ingin punya hubungan dengan pria itu karena status Saka.
" Eh Bu Laura." Balas Cantika datar kearah rekan sesama dosennya itu yang barusan memanggil dia.
" Ibu masih ada jadwal setelah ini?" perempuan itu bertanya yang dijawab gelengan oleh Cantika karena hari ini dia memang sudah tidak punya jadwal mengajar dikampus lagi,seminar atau sejenisnya juga tidak ada. Jadi setelah dari Kampus hati ini dia benar benar free dan untuk pertama kalinya, dia tidak ingin cepat pulang dari Kampus seperti biasanya. Karena berharap bertemu Saka yang tidak ada menghubunginya sama sekali sejak tadi malam.
" Nggak ada, kenapa Bu?" Cantika bertanya dan berdoa dalam hati semoga saja rekannya itu tidak mengajak dia pergi keluar, karena dia sedang enggan kemana mana hari ini.
" Itu Bu Cantika,ada undangan sejenis syukuran dirumah pak Adrian."
Dahi Cantika mengeryit mendengar perkataan Bu Laura. Karena merasa tidak punya kenalan bernama itu.
" Adrian siapa Bu Laura?"Cantika bertanya ingin tau.
" Pak Adrian Samudra calon kepala departemen pendidikan Bu Cantika."
Heg!
Sontak Cantika tersentak mendengarnya.
" Apa!Calon kepala departemen pendidikan!! Kok, bisa? Bukannya beliau itu...."
" Itu sebelum nya, tapi Khabar terbaru beliau diangkat sebagai kepala departemen pendidikan Bu Cantika dan siang ini akan ada syukuran dirumah mereka yang di komplek perumahan Royal Regency."
Cantika tau itu adalah komplek perumahan elit yang banyak ditempati pejabat pemerintah berpangkat tinggi atau pengusaha besar.
Tapi dia tidak pernah tau kalau disana merupakan tempat tinggal orang tua Saka, karena sebelum pertemuan mereka kemarin Dia membuat berpikir kalau hubungannya dan Saka saat di Capadocia waktu itu sudah berakhir.
Dan tidak tau akan bertemu lagi Dnegan pria itu seperti saat ini lalu hari ini diajak pergi kerumah milik orang tua pria itu.
" Harus saya ya Bu Laura?"Cantika bertanya dengan enggan.Sebab meski sekarang sedang khawatir karena Saka tidak menghubungi dirinya sejak tadi malam, tapi datang ketempat tinggal kedua orang tua pria itu lain cerita.
Kalau sebelum dia tau Adrian Samudra adalah ayah Saka,dia tidak masalah pergi kesana tapi sekarang setelah tau soal itu...jujur saja dia enggan atau lebih tepatnya tidak siap, bila harus berhadapan dengan Saka ditengah keluarga pria itu terlebih kedua orang tuanya.
Cantika takut Saka yang tipe tho the point itu akan menunjukan sikap seperti saat kemarin disana nanti.
" Ya, tolong ya Bu Cantika.Soalnya saya nggak punya teman pergi kesana mewakili kampus kita."
" Tapi...Bu Laura saya...."
" Saya kemarin sudah menggantikan. Ibu ikut seminar di hotel grand paradise lo.Masa sekarang ibu mau menolak ajakan saya."
Aduh! Cantika seketika langsung mati kartu, mendengar alasan telak Bu Laura yang tidak bisa ditolaknya.
" Ya Bu." Bu Laura mengulangi permintaannya yang kali ini Dnegan terpaksa diangguki oleh Cantika.
" Iya,baiklah Bu Laura."
Terlihat rekannya itu merasa senang dan puas dengan jawaban yang dia berikan sementara dia hanya bisa mendesah pelan karena seperti sedang terjebak.
"Kalau begitu saya akan membereskan barang barang saya dulu diruangan baru kemudian kita berangkat."
Cantika hanya mengangguk mengiyakan mendengarnya tanpa Berbeda sekali dengan Bu Laura yang terlihat sumringah karena akan pergi kerumah Saka.
Saking semangatnya Bu Laura, hanya beberapa menit setelah keluar dari ruangan Cantika, perempuan itu kembali datang kesana untuk mengajak Cantika pergi.
" Ayo Bu Cantika,kira pergi sekarang."
" Hah! Kok cepat sekali ibu bersiapnya?" Cantika bertanya heran sambil mengambil tas tangannya, lalu bangun dari meja kerjanya untuk pergi dengan pria itu.
" Hah ayo kita berangkat Bu Laura."
Lalu mereka berdua berjalan keluar ruang kerja Cantika, untuk pergi ketempat parkir yang terletak di basement.
" Bawa mobil saya saja ya Bu, soalnya begitu dari rumah pak Adrian Samudra nanti saya ingin langsung pulang." pinta Cantika yang diangguki oleh Bu Laura.
" Ya nggak masalah."
Mereka berdua pun berangkat dengan Bu Laura yang memutuskan untuk mengemudi.
Cantika oke oke saja, sebab dia memang sedang enggan mengemudi kesana dengan pikirannya yang campur aduk begitu.
" Pasti acaranya sangat meriah,meski ini hanya acara syukuran biasa. Iyakan Bu Cantika?"Bu Laura menyeletuk yang hanya dibalas anggukan, tanpa komentar oleh Cantika.
" Hari ini Saka putra pak Adrian nggak terlihat dikampus pasti karena dirumahnya sedang ada acara besar begini?"Timpal Bu Laura lagi yang kali i tidak bisa dia akan oleh Cantika sebab rekannya baru saja membicarakan Saka yang juga sedang dia pikirkan sejak tadi.
" Emang dia tadi nggak kuliah Bu Laura?"
" Nggak Bu, padahal hari ini ada pak mata kuliah saya yang diambil , tapi dia tidak terlihat masuk kedalam ruangan saya. Juga tidak mengirimkan khabar apapun kenapa tidak masuk."
Mendengarnya Cantika mengeryit, karena semakin penasaran kemana pria muda itu.
Sampai tidak pergi kuliah juga tidak mengabari dia sama sekali. Benar benar tidak sinkron dengan sikapnya tadi malam sebelum mereka berpisah, batin Cantika kesal.
" Tapi untuk kali ini saya tolerir aja Bu,karena dia baru pindah dan dengan kondisi orang tua begitu yang sangat sibuk, dia juga pasti ikut sibuk."
" Mungkin," balas Cantika padanya dan singkat, sebab hanya kata itu yang terlintas dibenaknya, soal Saka yang seperti ditelan bumi.
" Wah akhirnya kita tiba Bu Cantika.Sesuai ekspektasi kita rumah pak Samudra benar benar elit. Iyakan Bu Cantika?"Cantika mengangguk menatap kebangunan rumah mewah bergaya Amerika itu dan kali ini membenarkan pikiran Bu Laura soal tempat tinggal saka dan keluarganya.Hingga tanpa bisa dicegah, Cantika merasa minder.
Karena kondisi dirinya dan Saka benar benar seperti bumi dan langit menurut Cantika.