NovelToon NovelToon
Gadis Genius Incaran CEO Tampan

Gadis Genius Incaran CEO Tampan

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:8.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Pa'tam

Dia meninggalkan kemewahan demi untuk hidup sederhana. bekerja sebagai pengantar makanan di restoran miliknya sendiri.
Dan dia juga menyembunyikan identitasnya sebagai anak dan cucu orang terkaya nomor 1 di negara ini.
Dia adalah Aleta Quenbi Elvina seorang gadis genius multitalenta.
"Ngapain kamu ngikutin aku terus?" tanya Aleta.
"Karena aku suka kamu," jawab Ars to the point.
Penasaran dengan kisah mereka? baca yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3

.

.

.

Ars dan Faisal langsung masuk kedalam lift, Amora hendak menyusul, tapi ditepis oleh Faisal sehingga ia terjatuh karena heels nya terlalu tinggi membuat ia terkilir.

Amora menangis disitu, apalagi dilantai tertinggi itu hanya ruangan CEO dan asisten pribadinya. Ars sengaja tidak merekrut karyawan perempuan sebagai sekretaris atau asisten.

Ars dan Faisal sudah tiba dilantai bawah. Keduanya selalu menjadi pusat perhatian para karyawan wanita. Kalau dilihat sekilas mereka seperti saudara.

"Asr, kamu yakin kita akan kesana?" tanya Faisal.

"Kenapa? Sepertinya kamu meragukannya," jawab Ars.

"Jalan!" perintah Ars.

Diluar pekerjaan Faisal tidak memanggilnya tuan, kalau sewaktu bekerja baik itu di perusahaan atau diluar perusahaan Faisal akan memanggil Ars dengan tuan.

"Aku melihat gadis itu mengingatkan aku padanya," kata Ars.

"Maksudmu gadis kecil yang menyelamatkan mu itu?" tanya Faisal. Ars mengangguk.

"Kalau benar dia gimana?" tanya Faisal.

"Tidak mungkin, gadis kecil yang menyelamatkan aku anak orang kaya, sedangkan gadis itu terlihat sederhana dari segi pakaian dan pekerjaannya," jawab Ars.

"Kita jangan tertipu hanya karena penampilan, zaman sekarang bisa saja orang kaya pura-pura miskin dan begitu sebaliknya," kata Faisal.

Ars terdiam merenungkan kata-kata sahabatnya itu. Karena mereka berdua senasib dan hidup sebatang kara jadi keduanya pun bersama saling melengkapi satu sama lain.

Tibalah mereka di restoran yang mereka maksud. Ars dan Faisal keluar dari mobil setelah memarkirkan mobilnya. keduanya berjalan masuk kedalam restoran tersebut.

Ars memandang kesegala arah, ia mencari gadis pengantar makanan tersebut.

"Selamat datang Tuan, silahkan," sapa pelayan dengan sopan.

Karena Aleta menerapkan pekerjanya harus sopan dalam melayani pelanggan. Itu ia sampaikan kepada Dara, dan Dara menyampaikan kepada pelayan dan yang lainnya.

Ars dan Faisal duduk disudut ruangan, mereka memesan makanan yang ada dibuku menu tersebut.

"Mbak, apakah restoran ini menyediakan jasa pengantaran makanan?" tanya Ars.

"Iya tuan, Tuan hanya perlu menelpon atau melalui aplikasi kami," jawab pelayan itu.

"Berapa orang yang bertugas mengantar makanan?" tanya Ars.

"Ada 10 orang tuan, 9 diantaranya laki-laki dan satu perempuan. Tapi meskipun ia perempuan dia sangat cekatan dalam bekerja," jawab pelayan itu.

Ars manggut-manggut, kemudian pelayan itu pun pergi untuk menyiapkan pesanan mereka.

"Kemana dia, dari tadi tidak nongol-nongol," batin Ars.

Pesanan mereka pun sampai, Ars masih mencari-cari gadis pengantar makanan tersebut.

Dari pintu terlihat seorang pemuda tampan berjalan memasuki restoran tersebut. Dengan tangan disaku, pemuda itu terlihat sangat keren.

Aleta keluar dari ruangan Dara dan berlari menghampiri pemuda itu, dan langsung memeluknya.

"Al, aku kangen," ucap Aleta sambil bergelayut manja dengan tangan dilingkarkan dileher pemuda itu.

Ya pemuda itu ada Aldebaran, seorang pengusaha sukses dengan perusahaan sendiri.

Ars yang melihat itu hatinya terasa nyeri, entahlah dia sendiri pun tidak tau.

"Kamu sudah makan, dek?" tanya Aldebaran.

"Belum, yuk kita makan," ajak Aleta. Aleta menggandeng tangan saudaranya itu.

"Bunda menyuruhmu pulang, kebiasaan mentang-mentang diizinkan tinggal diluar," ucap Aldebaran.

"Bunda kan bisa datang kerumah ku," kata Aleta.

Ars memperhatikan mereka dengan tangan terkepal erat. Dia tidak tahu mengapa begitu sakit saat melihat gadis incarannya memeluk pria lain.

"Apa yang terjadi padaku? Sebelumnya aku tidak pernah seperti ini?" batin Ars.

"Ars, makananmu sudah hancur," tegur Faisal. Ars pun segera menetralkan perasaannya.

"Kamu kenapa? Jangan bilang kamu menyukainya?" tanya Faisal.

"Entahlah, disatu sisi aku mencintai gadis kecilku, disisi lain aku merasa sakit melihat gadis itu memeluk pria lain," jawab Ars jujur.

"Berarti kamu harus secepatnya menemukan gadis kecilmu itu, kalau tidak bagaimana nanti jadinya?" tanya Faisal.

"Ya, aku selalu berharap bisa secepatnya menemukannya. Tapi dimana aku harus mencarinya. satu petunjuk pun tidak ada. Sudah 12 tahun sejak kejadian itu. Kejadian dia menyelamatkan aku," jawab Ars.

Hampir saja airmata nya menetes kala mengingat kejadian itu. Kejadian yang membuatnya kehilangan orang tersayang dalam hidupnya.

"Aku juga tidak tahu, dan lagi kejadian itu sudah lama," kata Ars lagi.

"Sabarlah, mungkin satu saat nanti kalian akan dipertemukan dengan hal yang tidak terduga," kata Faisal dengan bijak.

Aleta makan bersama Aldebaran. Dan keduanya seperti sepasang kekasih, saling suap-suapan. Sehingga membuat iri yang melihatnya.

Ars segera bangkit dari duduknya, entah mengapa dia tidak tahan melihat pemandangan seperti itu. Faisal segera membayar makanan tersebut, dan menyusul Ars ke mobil.

"Jalan!" titah Ars dengan nada dingin.

Faisal tidak berani menyela karena ia tau mood sahabatnya itu tidak baik-baik saja.

Faisal menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, karena mereka juga tidak terlalu terburu-buru.

"Ars, saranku sebaiknya kamu kejar gadis itu," kata Faisal.

Ars menoleh ke Faisal, karena mereka duduk bersebelahan. Faisal yang sedang fokus menyetir tidak memperhatikan kalau ia sedang ditatap oleh Ars.

"Kalau aku kejar dia, lalu bagaimana kalau suatu hari aku bertemu dengan gadis kecilku?" tanya Ars.

"Sebenarnya perasaanmu seperti apa? Apakah benar kamu mencintai gadis kecilmu itu atau hanya ingin sekedar balas budi?" tanya Faisal.

"Aku yakin kalau aku mencintainya, aku yakin itu," jawab Ars meyakinkan dirinya.

"Kalau kamu yakin, mengapa perasaanmu bisa goyah saat melihat gadis pengantar makanan itu?" tanya Faisal.

"Aku sendiri juga bingung, saat melihat dia ditaman tadi pagi, mengingatkan aku pada gadis kecilku itu. cara dia bertarung melawan musuhnya jelas semua aku ingat," jawab Ars.

Karena keasikan ngobrol, akhirnya mereka pun tiba di perusahaan. Faisal merasa lega kalau sahabatnya itu sudah sedikit lebih baik.

Sementara di restoran, Aleta dan Aldebaran masih sedang asik makan sambil ngobrol. Mereka berdua memang jarang bertemu sejak Aleta memutuskan untuk tinggal diluar. Dengan alasan ingin hidup mandiri.

"Dek, mengapa kamu memilih kehidupan seperti ini?" tanya Aldebaran.

"Udah ah, jangan dibahas lagi tentang itu," jawab Aleta.

"Aku kesini mau jemput kamu dek, bunda ingin bertemu kamu," kata Aldebaran.

"Baiklah, aku siap-siap dulu, maksudku ganti baju," ucap Aleta. Aldebaran pun mengangguk.

Aleta pun pergi keruangannya dan berganti pakaian disana. Setelah selesai iapun keluar dengan pakaian casual nya.

"Yuk Al," ajak Aleta. Keduanya bergandengan tangan membuat orang lain iri.

"Itulah ciri-ciri cewek m***han," cibir wanita yang dipanggil Madam itu. Dara sudah menegurnya dan menurunkan posisinya, bukan lagi ketua koki.

"Apa maksudmu?" tanya Rara, pelayan restoran itu.

"Masa kamu tidak lihat, setiap cowok tampan yang datang kesini selalu dia yang gaet," ucap Madam.

Sebenarnya namanya adalah Madona, tapi lebih suka dipanggil Madam.

"Dona, aku sudah memperingati mu untuk tidak membuat masalah," kata Dara yang tiba-tiba datang.

Keduanya pun terdiam, dan melanjutkan pekerjaannya masing-masing.

Aleta yang mengikuti Aldebaran pulang kerumahnya, kini dalam perjalanan.

"Al, apa kamu tidak curiga? Mobil itu sejak tadi mengikuti kita," tanya Aleta.

"Sebenarnya aku sudah merasa sejak kita keluar dari restoran," jawab Aldebaran.

"Kita pancing mobil itu," kata Aleta.

"Memangnya ikan mau dipancing?"

Dalam keadaan seperti inipun, sempat-sempatnya Aleta bercanda.

.

.

.

1
Lin
Luar biasa
Atik Marwati
nikah aja langsung ga usah tunangan
Atik Marwati
gumamanmu terlalu kencang Al jadi semua dengar dech..
Atik Marwati
ram pulang
Atik Marwati
baik...
Atik Marwati
dara lucu ih masak ngintip sih
Atik Marwati
wkwkwk.. davion kamu bikin Al gondok
Atik Marwati
😅😅😅 mau mandi ars
Tita Sibungsu Baping
ram sibungsu dan si manja lebih dulu punya mantu dan cucu
Atik Marwati
semoga bisa tertolong...
Safrida Azkianur
Luar biasa
Atik Marwati
aleta kayak preman aja
Atik Marwati
😂😂sabar Ars
-the'XXI✓
Luar biasa
Atik Marwati
udah Al nikah aja
Atik Marwati
Al seneng banget kecup kening Fay...gimana Fay ga baper cobak
Ani Susana
bagus banget suka
Atik Marwati
masa depanmu fay
Atik Marwati
Al ketemu jodoh
Atik Marwati
tak segampang itu....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!