Nadia adalah cucu dari Nenek Mina, pembantu yang sudah bekerja di rumah Bintang sejak lama. Perlakuan kasar Sarah, istri Bintang pada Neneknya membuat Nadia ingin balas dendam pada Sarah dengan cara merebut suaminya, yaitu Majikannya sendiri.
Dengan di bantu dua temannya yang juga adalah sugar baby, berhasilkah Nadia Mengambil hati Bintang dan menjadikannya miliknya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Bintang membawa Nadia ke sebuah restorang yang memiliki ruangan privat, karena hanya di tempat itu dia bisa leluasa berbicara dengan Nadia.
“Kau sudah makan?” tanya Bintang “mau makan apa?” tanyanya lagi sambil melihat-lihat buku menu yang di bawakan pelayan. Nadia hanya diam saja sehingga Bintang memesan asal saja yang mungkin Nadia suka.
“Kamu marah karena aku tidak menjemputmu hari itu kan” tebakan Bintang tidak meleset. Nadia memang marah dan kecewa karena hari itu.
“Tuan sama Nyonya pasangan yang paling serasi yang pernah saya lihat, jadi terlalu naif kalau saya berfikir untuk menjadi perusak rumah tangga, Tuan. Saya tahu diri, saya sadar diri. Oleh sebab itu...” Bintang tidak membiarkan Nadia meneruskan ucapannya, dengan cepat dia membungkam bibir gadis itu dengan bibirnya.
Tapi Nadia tidak mau lagi terjebak, dia mendorong Bintang dan ciuman itupun terhenti.
“Maaf, hari itu Sarah mendadak muncul di kantor dan dia...”
“Nggak perlu minta maaf, Tuan. Tuan sudah benar dengan mmeprioritaskan istri Tuan dari pada saya, memangnya saya siapa sampai Tuan harus meninggalkan istri Tuan demi saya” kata Nadia. Walaupun dia marah, dia masih sangat sopan di depan Bintang karena walau bagaimanapun Bintang masih majikan yang dia hormati.
“Nadia aku mohon, aku minta maaf dan itu tidak akan terjadi lagi. Jangan menjauhiku, aku sangat membutuhkan mu di sampingku” Bintang memohon dengan tulus. Dia membujuk Nadia seperti membujuk seorang anak kecil. Dia duduk berjongkok dengan Nadia duduk di kursi.
Melihat Bintang melakukan itu, Nadia segera berdiri dan membatu Bintang untuk berdiri.
“Jangan seperti ini, Tuan. Aku mohon.”
Setelah Nadia sadar diri, kini Bintang yang menjadi sangat naif. Bagaimana dia berfikir memliki dua orang wanita sekaligus dalam hidupnya. Dia tidak bisa melepaskan istrinya dan juga tidak mau kehilangan Nadia. Egois.
Nadia masih tetap pada keputusannya untuk melupakan dan merelakan hubungan terlarang mereka, sebelum terlalu terlambat. Sebelum terlalu jauh hingga sulit untuk lepas.
“Maafkan saya, Tuan. Saya tidak bisa lagi” kata Nadia dengan tegas walalupun bertolak belakang dengan hatinya yang masih sangat mencintai Bintang.
Nadia hendak pergi meninggalkan ruangan itu namun Bintang menghalangi dengan memeluk tubuhnya erat.
“Jangan pergi aku mohon, berikan aku kesempatan sekali lagi, aku berjanji hal itu tidak akan pernah terulang lagi”
“Tuan... saya yang memohon sekarang. Tolong lepaskan saya” pinta Nadia dengan amat sangat. Dia ingin terlihat kuat dan keren di hadapan Bintang hingga sebisa mungkin dia melawan rasa yang ada di hatinya.
Tidak sia-sia Nadia berperang denga hatinya, toh kali ini pikirannya bisa mengalahkan hatinya hingga dia bisa terlihat kuat dan tegar. Bintang lalu melepas pelukannya.
“Baiklah, kau mungking masih marah. Aku akan membiarkanmu pergi, tapi bukan untuk melepasmu. Aku akan terus menemuimu sampai kau memaafkan aku dan kita bisa tetap melanjutkan hubungan ini”
“Dasar gila” celoteh Nadia saat meninggalkan ruangan itu yang masih terdengar jelas oleh Bintang.
Diluar saat sudah berada jauh dari restoran itu, Nadia memegangi dadanya yang terus bergejolak. Dia hampir luluh saat Bintang menciumnya, hati dan tubuhnya yang bekerja sama juga hampir mengalahkan pikirannya saat Bintang memeluknya. Dia hampir saja kembali terperangkap dalam permainannya sendiri.
Tapi ini tentu belum selesai, Bintang tidak akan menyerah sampai dia bisa kembali mendapatkan Nadia.
Di sisi lain, hasil pemerikasaan Sarah dan Bintang sudah keluar. Sarah pulang lebih awal dari biasanya untuk memperlihatkan hasil pemeriksaan mereka pada Bintang. Hasil pemeriksaan itu mengatakan kalau Sarah masih memiliki seratus persen kesempatan untuk segera hamil pasca mengkomsumsi obat pencegah kehamilan, tapi di luar dugaan justru memang Bintang yang memiliki masalah dengan kesehatannya.
“Apa ini tidak salah” kata Bintang saat membaca hasil pemeriksaan mereka yang di berikan Sarah padanya.
“Tidak, sayang. Ini adalah hasil pemeriksaan kita tempo hari” jelas Sarah.
“Apa yang harus kita lakukan sekarang, kau tidak bisa memiliki keturunan sampai kau benar-benar sembuh” Sarah mengusap bahu Bintang. Laki-laki itu terlihat gemetar membaca hasil pemeriksaannya.
Dia yang bermasalah, tidak mungkin. Dia selalu makan makanan yag bergizi, tidak merokok dan jarang minum alkohol. Dari dulu dia juga tidak pernah punya riwayat penyakit, kenapa sekarang dia bisa punya penyakit yang tidak memungkinnya untuk bisa segera memiliki keturunan.
“Kita bersalah pada ibu karena sudah membohonginya, dan ini semua salahku yang memintamu untuk berbohong. Maafkan aku, sayang” Sarah kembali mengusap lembut punggung suaiminya. Dia ingin memebri kekuatan pada Bintang. Laki-laki itu terlihat shock membaca kertas berlembar-lembar itu.
“Aku akan berusaha kali ini untuk membantumu agar kau cepat mengatasinya, aku akan selalu ada di sisimu, sayang” kata Sarah lagi.
Bintang merasa tidak terima dengan hasil pemeriksaan itu, dia tidak percaya kalau dia bermasalah pada kesehatannya hingga sulit untuk memiliki keturunan. Dia hanya mengatakan itu pada Ibunya untuk menutupi yang sebenarnya, untuk menjaga istrinya dari cercaan Ibunya untuk segera memiliki anak.
Kenapa itu malah menjadi kenyataan. Apakah benar dia berdosa sudah membohongi Ibunya. Penyesalanpun datang. Harusnya sejak awal dia bisa lebih tegas pada Sarah sehingga dia tidak perlu membohongi Ibunya.
“Arrgh..” teriak Bintang frustasi.
“Sudahlah sayang, ayo kita sama-sama berusaha untuk segera mempunai anak. Aku akan memberikan sebanyak yang kau mau” Sarah mulai melakukan jurus andalannya. Dia meraba dada lebar suaminya dari balik kemejanya, Sarah lalu mengambil kertas-kertas yang masih di pegang Bintang dan membuangnya ke sembarang tempat hingga berhamburan di lantai.
Dia berhasil kali ini, Bintang merespon sentuhannya hingga mereka saling memberi sentuhan yang memabukkan. Bintang sudah kembali agresif lagi pada tubuhnya. Mereka kembali menikmati malam panjang yang menggairahkan dan panas di atas tempat tidur.
Suara khas Sarah yang membuat Bintang semakin liar terdengar memenuhi kamar besar mereka. Sarah terus mengeluarkan suara-suara merdu sementara Bintang terus memompa tubuhnya degan berbagai posisi. Hingga mereka tumbang setelah mencapai ******* secara bersamaan.
Sarah mencium mesra bibir Bintang, menggigit dan ********** dengan lembut. Dia benar-benar membuat Bintang terperdaya dengan semua sentuhannya. Setelah berhasil memainkan hasrat suaminya, Bintang kembali panas, dia kembali menyerang Sarah. Tapi kali ini dia membiarkan istrinya yang memimpin permainan.
Hal itu tidak di sia-siakan Sarah, dia menggoyangakan pinggulnya secara berirama di atas tubuh suaminya yang membuat Bintang benar-benar melupakan sejenak apapun yang ada di kepalanya. Hingga mereka sampai di puncak untuk yang kedua kalinya.
“Kau benar-benar luar biasa, sayang” bisik Bintang di telinga Sarah membuat wanita itu merinding.
‘Aku sudah bilangkan kalau kau tergila-gila pada tubuhku’ Sarah lalu beranjak membersihkan tubuhnya di kamar mandi, sementara Bintang masih menikmati sisa-sisa sensasi yang Sarah berikan pada tubuhnya.
kalau di kehidupan nyata sudah pasti salah.