Bagaimana rasanya jatuh cinta?
Pastinya indah bukan? Namun bagimana jika jatuh cintanya kepada istri orang? Sakit banget pastinya ya?
Mau pergi terlanjur cinta, tidak pergi tak bisa memiliki.
Itulah yang dirasakan oleh seorang pria bernama Lukas Abraham yang berprofesi sebagai seorang Jaksa Penuntut Umun. Saat dirinya terlanjur menjatuhkan hatinya kepada wanita cantik dan pendiam bernama Nadhya Almira, yang merupakan kliennya sendiri.
Lukas baru menyadari jika cintanya harus bertepuk sebelah tangan sebab Nadhya adalah istri orang.
"Aku akan melupakanmu, Nadh... " Ucap Lukas.
Namun tiba-tiba dia mendengar jeritan suara seorang wanita dari arah luar rumahnya.
"Lukas.... tolongin aku.. " - Nadhya Almira
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DILEMA
Putarlah lagu Ling (Zero) By Alan Kuo Ost. Mars
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Lukas langsung menyambut tubuh Nadhya yang jatuh begitu saja ke hadapannya. Dan dengan cepat Lukas memegang wanita malang itu agar tidak jatuh ke bawah.
"Nadh.... Nadhya... Nadhya... !" Panggil Lukas dengan nada khawatir.
Melihat Nadhya yang tidak merespon panggilannya, membuat Lukas panik dan langsung mengangkat Nadhya. Dia kemudian menidurkan Nadhya di atas sofa rumahnya.
Lukas lalu berlari mengambil kunci dan membuka pintu mobilnya. Dia kembali mengangkat Nadhya dan langsung membawa Nadhya keluar dari rumah.
Namun saat Lukas keluar rumah dengan posisi mengendong Nadhya yang sudah begitu lemah, Lukas melihat David sudah berdiri di dekat mobilnya.
Lukas tidak berkata apa-apa. Dia terus memasukkan Nadhya ke dalam mobil. Sang Jaksa langsung memasangkan sabuk pengaman kepada istri orang tersebut.
Dia lalu berjalan ke bagian pintu driver. Melewati David yang masih terdiam di tempatnya. Lukas langsung menyalakan mobilnya dan melaju membawa Nadhya ke IGD terdekat meninggalkan David begitu saja.
Gimana Pak David, anda puas sekarang?
Sepanjang jalan ke rumah sakit, Lukas terus memperhatikan Nadhya . Dia membelai kepala Nadhya dengan lembut. Yang membuat rasa yang begitu perih di relung hati sang Jaksa penuntut umum tersebut.
Hati Lukas yang sakit saat tadi Nadhya tidak merespon tawarannya untuk menikahi wanita lemah lembut itu, terasa tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan dia melihat keadaan Nadhya saat ini. Ini jauh lebih menyiksa batinnya.
Bertahanlah Nadh... - Lukas Abraham
Mobil Lukas sudah tiba di depan IGD. Mereka langsung di sambut oleh troli rumah sakit. Nadhya pun segera di tidurkan di atasnya dan di bawa masuk ke dalam instalasi Gawat Darurat tersebut.
"Pasien kenapa?" Tanya dokter.
"Saya nggak tau dok. Tapi saya menduga kalau dia habis di pukuli." Jawab Lukas.
"Siapa yang pukul ya pak? " Tanya dokter lagi.
"Mungkin suaminya... " Tebak Lukas.
"Maksud bapak....Pasien korban KDRT ya?" Dokter ingin memperjelas.
"Mungkin..."
"Baik Pak... saya akan melakukan pengecekkan lebih dulu ya.." Dokter berjalan mendekati Nadhya.
Perawat tampak tengah memasang infus ditangan kanan Nadhya. Membuat mata perempuan cantik itu terbuka perlahan.
Melihat Nadhya bangun, Lukas langsung menghampirinya. Lukas duduk di sisi ranjang rumah sakit. Dia melihat Nadhya dengan penuh haru.
"Nadh... Are you oke?" Tanya Lukas.
"Kita dimana Lukas?" Tanya Nadhya.
"Kita di rumah sakit... " Jawab Lukas.
"Kerudung aku.... " Ucap Nadhya seraya memegang kepalanya yang tidak berhijab.
"Sebentar ya... " Lukas lalu bangkit dari duduknya dan pergi keluar rumah sakit. Dia hendak mencari toko pakaian Muslimah. Namun Lukas melihat jam di tangannya. Sudah hampir pukul 12 malam.
Lukas lalu berjalan ke mobilnya. Dia mencari sesuatu dan menemukan sebuah baju kemeja miliknya. Lukas kemudian mengambil gunting dan mulai menggunting bajunya itu. Setelah itu Lukas kembali ke dalam IGD.
"Nadh.... " Panggil Lukas. Nadhya melihat kearah Lukas.
"Maaf ya, cuma ada ini... Untuk malam ini pakai ini dulu ya? Besok aku cari yang lain." Jelas Lukas. Nadhya tersenyum dan mengangguk pelan.
Lukas merapikan rambut Nadhya sebelum kemudian dia ikat kembali. Lalu melipat kain baju yang dia gunting tadi, dan memakaikannya ke kepala Nadhya. Lukas juga mengikat ujung kain itu agar tidak mudah terlepas.
Setelah rambutnya tertutup dengan potongan baju Lukas, Nadhya kembali berbaring dengan tatapannya tak putus dari melihat sang Jaksa tersebut.
"Kamu mau makan sesuatu nggak Nadh?" Tanya Lukas.
"Aku nggak laper Luk..." Nadhya bohong. Padahal tadi dia belum sempat memakan makanan yang ia pesan di aplikasi itu.
"Nadh... dengar... Aku nggak masalah kalau kamu nggak mencintai ku, tapi kamu nggak boleh nggak mencintai diri mu sendiri, Nadh. I want you be happy Nadh... " Ucap Lukas.
"Maafin aku Luk..." Air mata Nadhya jatuh perlahan namun dengan cepat di sekanya.
Apapun yang kamu rasakan kepada ku Nadh, tidak akan pernah merubah apapun yang aku rasakan kepada mu... - Lukas Abraham
Lukas tersenyum kepada Nadhya...
...🍁🍁🍁...
Lukas terbangun saat alarm ponselnya berbunyi. Dia yang semalam tertidur di samping Nadhya pun langsung bangun dan melihat ke layar ponsel nya.
Pukul 6 pagi
Lukas melihat Nadhya masih tertidur. Dia lalu bangkit dan pergi keluar ruangan. Lukas langsung menuju ke station ners.
"E, permisi sus... " Ucap Lukas saat dia sudah berdiri di meja piket perawat.
"Iya Pak?" Jawab salah seorang perawat yang berjaga di sana.
"Saya mau minta tolong. Ini saya harus masuk kantor, mungkin saya baru bisa balik lagi pukul satu siang nanti. Apa saya boleh nitip pasien di kamar Anggrek. Soalnya dia nggak punya siapa-siapa lagi si sini." Ucap Lukas.
"Baik Pak. Tapi tolong tulis nomor telepon bapak di sini ya. Karena jika ada apa-apa pada pasien, kami bisa hubungi bapak." Jelas perawat seraya menyerahkan sebuah buku dan pulpen kepada Lukas. Lukas pun langsung menulis nomor ponselnya pada buku itu.
Setelah izin kepada perawat untuk pergi sebentar, Lukas lalu kembali ke ruangan Nadhya. Dan saat Lukas masuk, Nadhya ternyata sudah bangun dan duduk di ranjang.
"Eh, pagi Nadh. Kamu udah bangun rupanya." Sapa Lukas yang di balas hanya dengan senyuman oleh Nadhya.
Selamat pagi pemirsa, telah beredar video penganiayaan yang di lakukan oleh seorang pria yang diduga merupakan jaksa penuntut umum yang tengah menangani kasus perselingkuhan dan KDRT seorang anggota partai yang sempat menghebohkan jagat dunia maya beberapa waktu yang lalu... Sang Jaksa juga di duga melakukan penganiayaan tersebut, karena ketahuan selingkuh dengan istri dari pria yang di duga ketua redaksi sebuah media cetak terkenal.
"Kami akan menyelidiki kasus ini.. Dan jika memang anggota kami terbukti melakukan pelanggaran kode etik. Maka akan kami tindak tegas... " Ucap Frans saat ditemui oleh awak media secara eksklusif.
Nadhya melihat kepada Lukas. Begitu juga Lukas yang melihat kepada Nadhya. Dahi Nadhya bertaut karena menahan kekhawatiran.
"Its oke... " Ucap Lukas seraya memegang tangan Nadhya. Lukas lalu mengambil remot dan mematikan TV.
"Semua karena aku.... " Kata Nadhya lagi.
"No no no... Bukan karena kamu Nadh. Udah, kamu jangan pikirin berita tadi, ya? Semua akan baik-baik aja. Key? " Lukas mencoba untuk menenangkan Nadhya. Meski dia sendiri sebenarnya sudah tidak tenang.
"Aku berangkat kerja dulu ya... Hubungin aku kalau kamu butuh apa-apa. Aku udah tinggalkan nomor kontak ku pada perawat di delan." Ucap Lukas. Nadhya menganggukkan kepalanya.
Lukas segera beranjak dari duduknya, namun dengan cepat Nadhya menarik tangan Jaksa penuntut umum itu. Membuat atensi Lukas kembali beralih kepada si istri orang tersebut.
"Apa pun yang terjadi aku selalu di pihak mu Lukas..." Ucap Nadhya seraya menatap Lukas. Membuat Lukas terdiam.
"Makasih Nadh... "
Nadhya lalu melepaskan pegangan tangannya. Lukas berjalan mundur seraya melambaikan tangan dan tersenyum kepada Nadhya lalu kemudian dia keluar dari ruangan.
Sementara itu di gedung kejaksaan...
Wartawan sudah berkumpul menunggu Sang Jaksa tampan tersebut untuk memberikan klarifikasinya atas keterlibatannya pada kasus penganiayaan Redaktur media berita terkenal David Ferdinand.
Dan begitu Lukas keluar dari dalam mobilnya dia pun langsung di serbu oleh para wartawan dengan mengajukan berbagai pertanyaan perihal berita yang sedang viral tersebut. Akan tetapi Lukas tidak memberikan satu pun jawaban kepada awal media. Dia terus berlalu ke dalam gedung kejaksaan.
Sesampainya dia di ruangannya, dia melihat semua staf yang ada di sana melihat ke arah dirinya dengan tatapan penuh makna. Lukas hanya tersenyum sepintas dan langsung menuju ke ruangannya.
Lukas lalu duduk dan menopangkan dahinya pada tangannya. Seolah sedang berpikir keras atas permasalahan yang saat ini tengah menimpa dirinya dan dia sendiri tidak tahu lagi dengan cara apa dia bisa menyelesaikan semua ini. Namanya sudah terlanjur tersebar seluruh Indonesia. Termasuk kepada keluarganya yang ada dibandung.
Ponsel Lukas tidak henti-hentinya berbunyi sedari tadi, namun dia belum mau untuk membaca atau pun mengangkat telepon-telepon tersebut. Sampai tiba-tiba pintu ruangannya di buka. Frans masuk bersama Putri, asistennya Lukas.
Lukas mengangkat kepalanya. Dia kemudian kembali menunduk saat tahu siapa yang masuk.
Frans menarik napas panjang. Dia diam sesaat sebelum kemudian berjalan mendekati sang Jaksa. Frans menepuk pundak Lukas. Membuat atensi Lukas beralih kepada pria berkepala plontos tersebut.
"Apa yang sebenarnya yang terjadi Luk?" Tanya Frans.
"Dia mendorong saya Pak. Saya nggak tahu kenapa video yang tersebar seolah-olah saya yang duluan memukul David. Pasti ada yang sudah memotong rekaman CCTV di outlet tersebut." Jelas Lukas.
"KKRI sudah mengirim surat untuk diadakannya rapat perihal kasus kamu ini Luk. Kamu mungkin akan di bebas tugaskan selama tiga bulan. Sayang sekali, padahal kamu sedang menangani kasus besar pejabat yang bisa menaikkan kredibilitas karir mu, Lukas." Ucap Frans. Lukas masih menunduk.
"Dan soal isu kamu selingkuh dengan istri Pak David, apa benar ?" Tanya Frans.
"Saya nggak selingkuh dengan istrinya Pak..." Ucap Lukas.
"Tapi kamu menyukainya? " Tebak Pak Frans. Lukas kembali diam.
"Kalau kamu memang nggak... "
"Saya mencintai dia Pak... " Ucap Lukas tegas.
Frans menarik napas panjang sekali lagi. Dia lalu mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Kami memang pria sejati Lukas. Saya tahu kamu itu baik dan tulus. Namun kamu juga harus ingat sama karir mu yang sudah kamu rintis dari paling bawah. Nggak mudah kamu bisa sampai dimutasi ke kantor Kejaksaan Agung ini bukan? Saya harap kamu bisa lebih bijak ke depannya." Kata Frans.
"Saya siap menerima semua konsekuensi atas pelanggaran kode etik yang saya lakukan Pak, tapi jika saya memang terbukti melanggar." Ucap Lukas.
"Oke.. kamu persiapkan diri..." Ucap Frans seraya berlalu keluar ruangan.
*Bersambung..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tak akan ada penyesalan dalam memberikan yang terbaik untuk yang kami cintai. Sekali pun harus mengorbankan jiwa dan raga mu. Namun kamu juga harus ingat, yang kamu cintai belum tentu akan menyukai itu... Jadi, selaraskan lah antara perasaan mu dan logika mu. - LV Edelweiss 😊
mungkin dilingkungan dia udah biasa , tapi Lucas juga punya prinsip. harus banyak-banyak komunikasi.
David juga kayaknya sakit. harusnya berobat sebelum semua terlambat. atau emang jodoh mereka nggak panjang..🤭
masa lalu yang belum kelar
harusnya saling terbuka, ngobrol... dibicarakan baik baik saat David udah nggak emosi kyk gini... harus sering sering bicara dari hati ke hati ..