NovelToon NovelToon
Terjebak Pesona Paman Mantan Suamiku

Terjebak Pesona Paman Mantan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sunny Eclaire

"Dia membuang sebuah berlian, tapi mendapatkan kembali sesuatu yang kurang berharga. Aku yakin dia akan menyesali setiap keputusannya di masa depan, Illana."—Lucas Mathius Griggori.

Setelah cinta pertamanya kembali, Mark mengakhiri pernikahannya dengan Illana, wanita itu hampir terkejut, tapi menyadari bagaimana Mark pernah sangat mengejar kehadiran Deborah, membuat Illana berusaha mengerti meski sakit hati.

Saat Illana mencoba kuat dan berdiri, pesona pria matang justru memancing perhatiannya, membuat Illana menyeringai karena Lucas Mathius Griggori merupakan paman Mark-mantan suaminya, sementara banyak ide gila di kepala yang membuat Illana semakin menginginkan pria matang bernama Lucas tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunny Eclaire, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Tersadar.

Dua hari berlalu sejak Lucas masuk rumah sakit, tapi Illana tidak mengetahui kabarnya lagi hingga hari ini, sulit menyangkal jika Illana cemas memikirkan. Saat ia merasa senang karena kerjasama besar berhasil didapatkannya, kesulitan lain datang menghampiri—seolah pintu kehidupan Illana terbuka lebar untuk setiap munculnya situasi mengejutkan, ia tak berdaya menghindar.

Kalimat terakhir yang Lucas ucapkan selalu berdengung di telinga Illana, setiap waktu, sepanjang hari, akhir-akhir ini, bahkan sampai masuk ke mimpinya. Wanita itu kebingungan.

"Menikahlah denganku, Illana."

Ia berdecak saat fokusnya kembali terusik, ia membutuhkan penjelasan panjang tentang permintaan tersebut. Mengapa Lucas menginginkannya?

Saat Illana masih kebingungan mencerna situasi yang terjadi malam itu, perkataan Lucas semakin menambah beban pikiran, terlebih setelah mengatakannya justru pingsan di pelukan Illana.

Beruntungnya, ambulan datang lebih cepat sebelum siapa pun di kafe menghubungi. Ternyata supir yang sempat mengantar Lucas ke kafe telah menghubungi ambulan setelah Lucas turun, supir itu cemas melebihi apa pun.

"Aku bahkan tak berani datang untuk sekadar melihat kondisinya. Apa aku menjadi pecundang karena kebingungan ini, huh?" Ia terlihat frustasi, kesal dan berkecamuk, tapi tak tahu harus melakukan apa selain menunggu.

"Nona."

"Nona Illana."

Nora berkedip, ia sudah mengetuk pintu, masuk dan memangil nama bosnya, tapi wanita itu justru sibuk melamun di balik meja kerja tanpa terusik sedikit pun oleh suara milik Nora.

"Nona Illana. Nona." Ia terpaksa mengetuk permukaan meja agar Illana tersadar.

"Astaga! Sejak kapan kamu berada di sana?"

"Belum satu menit, aku terus memanggilmu, tapi sibuk melamun. Apakah ada kesulitan pekerjaan sehingga mengusik pikiran?"

Illana menggeleng. "Bukan apa-apa, maafkan aku, Nora."

"Anda membutuhkan teh persik? Aku bisa segera membuatnya." Ia meletakan setumpuk berkas di meja. "Ini detail laporan yang Anda minta."

"Terima kasih."

"Untuk teh persiknya?"

"Ya, kamu bisa membuatnya untukku."

"Baik, Nona."

Illana mendengkus setelah Nora keluar dari ruang CEO, selama dua hari ini ia cukup sering melamun, dan selalu mendapat teguran dari Nora maupun orang lain yang bersinggungan dengannya di kantor.

Baru saja menyentuh lembar pertama, ponsel wanita itu berdering. Ia mengerutkan kening melihat nomor tanpa nama menghubunginya, tapi tetap menjawab panggilan masuk tersebut.

"Hallo, ini siapa?"

"Selamat siang, Nona Illana. Aku Beny, asisten Tuan Lucas."

"Ah, ya. Bagaimana kondisi pria itu?"

"Tuan Lucas telah tersadar satu jam lalu setelah melewati masa kritis pasca operasi dua hari sebelumnya, dan dia menunggu kehadiran Anda di rumah sakit."

"Eum, aku akan segera ke sana. Katakan padanya, aku pasti datang."

"Baik, terima kasih, Nona Illana. Tuan pasti senang mendengar kabar ini, sampai jumpa."

"Ya."

Illana mengembuskan napas panjang, ia sangat lega setelah mendengar kabar ini. Perasaan tersiksa itu akhirnya lenyap hanya dengan mendengar kabar baik dari Lucas.

"Baik. Aku harus memeriksa seluruh laporan ini secepat mungkin, lalu pergi ke rumah sakit setelahnya."

***

Suster sempat mengatakan bahwa Lucas telah dipindahkan ke ruang rawat president suite di lantai enam. Illana bergegas meninggalkan kantor setelah pekerjaannya berakhir, ia baru menyadari bahwa kedua telapak tangannya kosong, ia cukup tergesa sehingga lupa membeli sesuatu untuk Lucas.

"Haruskah aku kembali dan mencari sesuatu untuk pria itu?" Ia sudah berada di dalam lift. "Tidak. Itu hanya akan membuang waktu, aku telah tiba di sini. Aku bisa menjelaskannya kepada Paman Lucas nanti."

Ia menyusuri lantai enam seraya memperhatikan sekitar, terlintas sedikit harapan bahwa ia akan bertemu Keluarga Griggori, tapi tak seorang pun terlihat di tempat ini. Jadi, hanya Beny yang menjaga Lucas?

"Benarkah keluarga Mark tidak datang kemari?"

Beny keluar dari ruangan paling ujung, ia tersenyum menanggapi kemunculan Illana dan bergegas menghampirinya.

"Selamat siang, Nona Illana. Aku Beny, asisten Tuan Lucas."

"Ah. Kamu yang meneleponku?"

Beny mengangguk. "Tuan Lucas telah menunggu Anda, silakan masuk saja, aku memang berniat pergi ke lantai utama untuk menemui beberapa orang."

"Eum. Keluarga Griggori tidak berkunjung kemari?"

"Mereka berkunjung, Nona. Namun, sejak mendengar bahwa Anda akan datang, Tuan Lucas memaksa semua orang pulang agar Anda tidak merasa canggung ketika berkunjung."

"Ah. Aku mengerti, terima kasih banyak."

"Sama-sama, aku permisi."

Illana menelan ludah setelah mendengar pengakuan Beny. Ia merasa tak sepenting itu sampai Lucas harus mengusir semua orang demi dirinya.

"Aku pasti akan merasa canggung jika bertemu keluarganya, tapi mendengar kesaksian pria itu membuat sekujur tubuhku merinding."

Ia mengetuk pintu, lalu membukanya meski tak mendengar suara dari dalam.

"Beny. Apakah Illana sudah datang? Mengapa dia lama—" Bibir Lucas terkatup rapat setelah melihat Illana, ia tersenyum menanggapi kemunculan wanita itu.

"Paman—"

"Kemarilah, Illana." Terdapat perban melingkar di bagian kening, serta menempel pada tengkuk Lucas. Mengingat kembali begitu banyak darah keluar dari dua bagian tersebut membuat Illana meremang.

"Kamu—"

"Aku cukup terkejut karena masih bisa membuka mata hari ini, aku pikir telah tewas malam itu."

"Jangan mengucapkan sesuatu yang buruk. Kamu baik-baik saja."

"Ya, sepertinya keyakinan dalam diriku mendobrak paksa." Ia mengembuskan napas panjang. "Maaf karena sempat membuatmu takut, aku bukan sengaja melakukannya."

"Aku tahu, meski masih terasa aneh. Tak ada manusia normal yang akan melakukan hal seperti itu, kamu melawan anomali." Ia tersenyum canggung. "Apakah ibumu tahu tentang ini?"

"Tidak. Aku meminta mereka agar merahasiakan situasinya dari ibu, aku tak ingin ibu cemas dan terkejut." Lucas terus mengamati ekspresi serta gesture tubuh Illana, kelopak dengan bulu mata lentik milik perempuan itu bergerak naik-turun ketika berkedip memperhatikan kondisi Lucas.

"Maaf jika aku banyak bicara, tapi apa yang sebenarnya terjadi malam itu? Siapa yang mencelakaimu?"

"Jika aku menolak mengakuinya, apa kamu bisa mengerti?"

Illana menatapnya, cukup lama tanpa bersuara, lalu mengangguk meski kecewa.

Lucas hanya tidak ingin membuat Illana lebih cemas atau takut jika mengetahui apa yang terjadi. Ia hanya membahas situasi tersebut dengan Beny, ia bahkan melarang pengikutnya berkunjung kemari.

"Apa kamu marah?"

Illana menggeleng. "Tidak, aku berusaha mengerti." Ia teringat sesuatu. "Eum, maaf aku tidak membawa apa pun, setelah pekerjaanku selesai, aku bergegas—" Ia berhenti, menelan ludah, kalimatnya terlalu bersemangat.

Lucas tersenyum. "Kamu bergegas datang? Apa aku benar? Terima kasih."

"Eum. Siapa pun pasti melakukan hal yang sama jika situasi seperti ini terjadi pada teman atau keluarga mereka." Ia berusaha denial tentang kecemasannya, berharap Lucas tak besar kepala dan berpikir bahwa wanita itu sangat perhatian.

"Iya. Aku mengerti."

Situasi canggung datang, Illana kehilangan kalimat untuk diucapkan, sementara Lucas masih sibuk mengamati ekspresi serta bahasa tubuh wanita itu, membuatnya merasa lebih tenang.

"Tentang permintaanmu."

"Kamu sudah memikirkan jawabannya?"

Illana tak menduga Lucas menagih jawaban, padahal Illana sempat berpikir bahwa pria itu akan berkata jika hanya bercanda, atau berbicara sembarangan. Pasti keinginannya sangat serius.

"Sejujurnya aku masih belum mengerti, bahkan sangat sulit memahami maksud dari permintaanmu, tapi aku akan memberi jawaban saat kamu keluar dari rumah sakit. Jadi, patuhlah kepada dokter, ikuti apa pun permintaannya."

"Kamu takkan menghindar, bukan?"

"Aku takkan menghindar. Percayalah."

***

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Sugiarti Enti
alur cerita cukup menarik dan bagus
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
D_wiwied
keren, cakep visualnya
Reni Anjarwani
cocok bgt visualnya
Reni Anjarwani
lanjut thor cantik visualnya cocok sama karakternya
Sunny Eclaire: tar malem ya kaak.
total 1 replies
D_wiwied
cantiknya.. suka sm visualnya illana
D_wiwied: di imajinasiku tu orangnya tinggi gede brewokan dikit, macho lah /Facepalm//Facepalm/
Sunny Eclaire: lagi bingung nyari visual Lucas /Sweat/
total 2 replies
D_wiwied
so sweet.. dah mulai bucin
D_wiwied
woi.. main nyosor aja /Joyful/
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thir
Reni Anjarwani
doubel up thor yg banyak
Sunny Eclaire: Diusahakan ya, Kak. Makasih udah mau baca /Smile/
total 1 replies
D_wiwied
gercep sekali paman satu ini, takut illana berubah pikiran ya /Joyful/
D_wiwied: nah itu, suka2 authornya sih
Sunny Eclaire: mumpung author belum berubah pikiran kak /Facepalm//Proud//Joyful/
total 2 replies
D_wiwied
ga usah cemburu mark, salahmu sendiri yg melepas illana demi masa lalumu
Belinda Dayes
Duh, thor. Update dong, gak bisa tidur nih gara-gara penasaran 🙄
Niki Fujoshi
Pengalaman yang luar biasa! 🌟
ADZAL ZIAH
lanjut kak... dukung juga novel ku ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!