Yenara Axullia (20thn) bersikeras mengejar laki laki dingin bernama Negime Stuart Milly (30thn). Yena tidak pernah putus asa untuk mendekati Egi, sampai sampai Egi mengecapnya sebagai wanita murahan, Yena tak perduli jika dianggap seperti itu, karena Yena akan menjadi perempuan murahan jika dihadapan Egi.
Gadis merepotkan seperti Yena sangat menggangu kehidupan Egi, Ketenangan CEO N.S Group itu mulai terganggu akan hadirnya wanita bernama YENARA AXULLIA, bodohnya Egi terjebak dalam permainan Yena, hingga tanpa sengaja ia membuang benih berharga nya kedalam rahim Yena!!.
_________
So? Penasaran nggak?? Kalau penasaran baca ya!! Jangan lupa vote, comen, share, kalau ada typo tandain!! Oke? Jangan kelamaan buat mampir!!!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaniaAzzaraAulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9.
Happy reading guys 🥰🥰😇😇
*
*
Vote, komen, follow, and share okey
*
*
*
Bunda Fesya dan Ayah Galas terus menatap Yenara wanita yang sangat mereka kenal dari dulu dan menatap putranya Si Egi sedang menggendong anak laki laki yang tengah tertidur, wajahnya sangat sangat tampan banget!!!.
"Ini maksudnya apa Egi?"Tanya dingin Galas menatap tajam putra sematawayangnya ini, seakan ingin membunuh pria itu.
Setelah menempuh perjalanan jauh menggunakan pesawat, Egi dan Yena berserta Cello telah sampai di Indonesia, Egi langsung membawa keduanya menghadap orang tuanya, mau bagaimana dia harus jujur.
Sebelum menjawab pertanyaan Sang Ayah, Egi meminta pelayan wanita untuk membawa Cello kekamar nya, untuk sementara Cello ia tempat kan dulu dikamar miliknya, baru ia akan memikirkan dimana Kamar Cello nanti. Setelah Cello dibawah oleh pelayan Bundanya Egi menarik Tangan Yena untuk mendekat kemudian menatap berani sang ayah.
"Dia Zigan Marcello, umurnya 5 tahun lebih, laki-laki, sehat, pintar, dan tampan, tidak kurang suatu apapun."jelas Egi.
Galas berdiam diri, tapi matanya masih menatap tajam Egi, Bundanya pun menatap bingung ke arah Egi, ini maksudnya apa?.
"Dia putraku, putraku bersama wanita ini yang aku bawa, Yena"jelas Egi lagi.
PLAKK!!
Suara tamparan terdengar nyaring, Tangan Galas terkepal kuat, bukan dia yang menampar Egi, tapi Fesya lah yang menampar Pipi Egi dengan keras.
Egi tidak melawan, dia tau ini akan terjadi padanya, lebih baik jujur dari sekarang dari pada terlambat, Yena pun hanya menunduk, tak berani menatap depan, Nyonya besar tengah marah.
"Pernahkah bunda dan Ayah mengajarkan mu untuk menjadi pria brengsek Egi??"Tanya Fesya Dingin, jika sudah begini, Berarti Fesya sangat Marah dan kecewa, fakta mengejutkan hari ini sangat sangat luar biasa, putra yang ia lahir kan dan ia didik dari kecil, tenyata begini kelakuannya, ibu mana sih yang nggak kecewa kalau kelakuan anaknya bikin malu begini? PUNYA ANAK DILUAR NIKAH!!!!.
"Ayah, pernah nggak kita ngajarin Egi biar jadi cowok brengsek dan nakal???"tanya Fesya pada suaminya, Galas menggeleng.
"Terus kenapa Egi bisa sebrengsek ini? Apa bunda dulu kurang mendidik Egi dengan baik??"tanya Fesya lagi.
Galas mendekat lalu mengelus pundak istrinya, mata wanita kesayangannya itu memerah, sebentar lagi air mata itu akan segera keluar.
"Nggak sayang, kamu sangat baik dalam mendidik anak kita, dianya saja yang nggak tau diri"Galas menatap sinis Egi.
"Ayah bunda, I know it's my fault, I know I'm an asshole, tapi aku datang ke sini membawa mereka untuk mempertanggungjawabkan perbuatan ku, aku ingin memberikan keluarga yang lengkap untuk putraku, Don't you want me to give you sons-in-law and grandchildren?"ucap Egi.
"Tapi nggak kaya gini juga! Baru Bawa mereka ke sini pas cucu kami sudah sebesar itu!!"kesal Galas melemparkan bantal yang ia ambil ke wajah Egi, dengan cekatan Egi menangkapnya, Fesya pun tidak merasa sedih lagi setelah mendengarkan penjelasan Anaknya.
"Iya Egi, kenapa kau baru sekarang bawa mereka ke sini?"Fesya juga penasaran.
"Kalau untuk itu, kalian tanyakan saja pada menantu kalian ini, kenapa bisa dia kabur sampai ke Inggris."ucap Egi melirik Yenara, pasangan kakek dan nenek baru itu sontak menatap Yenara yang masih setia menunduk.
"Anjir! Kok pada ngeliatin gitu sih! Kan malu!!! Mana Egi ngomong nya gitu lagi, jawab apa dong ini!!!"batin Yena menjerit.
Fesya yang kini Antusias mengetahui bahwa Yena yang akan menjadi mantunya langsung meraih Tangan Yena.
"Jawab Yena, jangan Takut, sekarang jelaskan kenapa kamu pergi dan nggak ngomong kalau Anak berandal Bunda ini menodaimu sayang??"
"Andai Bunda tau yang sebenarnya ternodai siapa"batin Egi.
"Apa kalian nggak benci Yena??"Yena menatap Ayah dan bundanya Egi.
"Kenapa kita harus benci kamu Yena?"tanya Galas mengernyit.
Yena tertunduk"Yena ini hanya perempuan hina, yang akan melakukan semua cara agar apa yang Yena inginkan bisa Yena capai, Yena adalah cewek murahan yang menggoda Egi bahkan menjebak Egi sampai akhirnya Cello lahir ke dunia ini, kalian nggak benci Yena??" Yena sungguh takut dengan ucapan yang dia keluarkan, pasti orang tua Egi akan membencinya.
"Ya ampun! Ucul sekali menantu ku ini, haha nggak salah sih kalau putraku ngejar sampai ke Inggris"batin Galas
"Astaga gemesnya!! Artinya Yena itu wanita yang tak pantang menyerah, biarpun dia bilang tadi dia murahan, seenggaknya dia jujur dan mau mengakui kalau dia salah, nggak salah kalau dulu aku ngimpiin Punya menantu Kaya Yena, eh jadi kenyataan ya walaupun pake jalur menggoda sih, toh ditengah mereka sudah ada Cello, Yena gadis yang baik dari dulu, mungkin sikap Egi yang membuat Yena nekat, dari dulu Egi emang dingin sama semua wanita."batin Fesya, tersenyum lebar.
"Yenara memang jalang, dan hanya boleh aku yang menjadi pria hidung belang nya!."batin Egi.
"Ya ampun sayang, gemes banget sih!!! Kami nggak akan benci kalau wanita yang berhasil menggoda Egi itu kamu, kami malah seneng, bisa ketemu kamu lagi Yena, dan sekarang kamu memberikan cucu yang tampan untuk bunda dan ayah, makasih Yena"Fesya memeluk Yena dan mengelus rambut Yena, Yena sudah ia anggap seperti putri kandungnya sendiri.
"Jadi kalian nggak benci Sama aku??"
"Dasar bodoh! Tentu saja tidak"Galas pun mengelus rambut Yena dengan kasih sayang.
"Terimakasih"ucap Yena terharu.
Egi merasa bahagia melihat pemandangan itu, dia merasakan kebahagiaan yang tidak bisa ia gambaran, apakah kebahagiaan seperti ini akan terus berlanjut?Egi tidak tau kedepannya akan seperti apa, Itu semua rencana Tuhan, Egi hanya bisa berdoa agar kebahagiaan ini jangan sampai berakhir.
Selesai peluk pelukan tadi, Egi membawa Yena ke kamarnya, Tentu awalnya dia ditentang oleh Bundanya, tapi Egi mencari cara agar Dirinya bisa tidur bersama Yena toh dikamar ada Cello juga. Berhasil menyakinkan Bunda kini Egi dan Yena sudah ada Dikamar, duduk diatas kasur, dan ditengah tengah mereka ada Cello yang tengah tertidur karena kecapean naik pesawat.
"Dia benar-benar mirip dengan ku ya Yena"Egi mengelus lembut rambut Cello.
"Tentu saja, bahkan aku tidak kebagian sedikit pun"Bibir Yena mengerucut sebal, Egi terkekeh melihatnya.
"Mata dan bibir Cello sangat mirip dengan mu Yena, mana ada didiri Cello nggak ada yang mirip kamu."Egi menelisik wajah Teduh Cello.
"Benarkah?"
Egi mengangguk.
"Kalau Cello nggak mirip kamu, nanti kita bikin lagi sampai ada anak kita yang mirip kamu, iya?"goda Egi sambil menaik turunkan alisnya.
"Ckckck nggak usah mulai deh!"sebal Yena memalingkan wajahnya.
"Yena"Panggil Egi, Yena langsung berbalik.
Cup!!
Egi mengecup singkat Bibir Yena, membuat ibu muda satu anak itu melongo.
"Sampai nanti aku pergi dulu dari dunia ini, hanya boleh aku yang mengecup manis nya bibir ini"Egi mengusap bibir Yena.
*
*
*
To Be Continued
*
*
*