Gwenata Putri gadis cantik, polos dan cerewet harus merenggang nyawanya akibat meminum baygon, karena melihat konten dari aplikasi tersebut yang mengatakan, sakit kepala minum baygon
Bagaimana jadinya jiwa polos Nata bertransmigrasi ke tubuh salah satu figuran novel pernah ia baca
Gweneta Syerina Amerta, gadis cantik, irit bicara dan mempunyai sifat yang dingin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"Eughh" lenguh Neta terbangun dari tidurnya, Neta pun menyesuaikan cahaya yang masuk lalu perlahan membuka mata
Neta menoleh ke samping dan bisa Neta lihat wajah Alan yang masih terlelap, Neta yang melihat itu tersenyum lalu perlahan tangannya memegang hidung mancung Alan
"Hihi Alan ganteng" ucap Neta yang di dengar oleh Alan yang sudah bangun
Tak lama setelah itu tangan Neta tak sengaja memegang roti sobek Alan. Alan yang melihat itu pun menggeram dalam hati
"Shit, ga boleh nih bahaya" batin Alan, lalu Alan pun membuka matanya menatap Neta
"Eh Alan dah bangun" ucap Neta tersenyum
"Udah, cantik banget hmm" ucap Alan dengan suara agak serak karena baru bangun tidur
"Aaa Alan bisa aja" ucap Neta malu-malu
"ALAN, NETA BANGUN KALIAN UDAH PAGI, MANDI DULU BARU SARAPAN" teriak mami Mira
"IYA SEBENTAR MII" jawab Neta juga teriak
Sementara Alan hanya menggeleng-geleng kepala melihat itu
"Alan mandi dulu aja, Neta mau ke mami dulu" ucap Neta lalu berjalan keluar kamar tapi dihentikan saat Alan menarik tangannya lalu memojokkan Neta di dinding
"Kiss me" ucap Alan menatap Neta yang hanya sebatas dadanya saja
Neta pun mencium pipi Alan
Cup
"Udah" ucap Neta
"Disini sayang" ucap Alan menunjuk bibirnya
Neta pun mengangguk lalu mengecup singkat bibir Alan laku berlari dari sana meninggalkan Alan yang tersenyum tipis
"Good pagi mami" ucap Neta mencium pipi sang mami
"Kalo ga bisa bahasa inggris ga usah sok-sok an bahasa inggris" ucap mami Mira
"Iss, Neta tau kok cuma ya kan biar kece gitu" ucap Neta
Mami Mira yang melihat itu hanya memutar matanya malas
"serah lo deh anak Dugong" ucap mami Mira
"Eh Alan nya udah bangun?" Tanya mami Mira diangguki oleh Neta
"Udah lagi mandi dia" ucap Neta
"Mii, Neta bantu ya"
"Emang lo bisa?" Tanya mami Mira
"Bisa dong, Neta mau buatin sarapan buat ayang nya Neta" ucap Neta
"Dih mami juga mau bikin buat ayangnya mami" ucap mami Mira tak mau kalah
Dan terjadi aksi perlombaan memasak untuk ayang nya mereka
Tak lama pun papi Deon dan Alan berjalan ke arah dapur, di meja makan sudah bertata rapi banyak makanan, mereka pun duduk dan tak lama kemudian datanglah chef mami Mira dan chef Neta
"Pi cobain deh, makanan mami buat enak banget" ucap mami Mira menyuapi papi Deon
Neta yang melihat itu tak mau kalah ia pun menyodorkan makanan kepada Alan
"Alan ini Neta masak spesial buat Alan, Alan coba ya" ucap Neta lalu langsung menyuapi Alan
Mami Mira yang melihat itu pun kesal, ia pun menyuapi papi Deon dengan berbagai makanan, Neta yang melihat itu pun tak mau kalah
Dan terjadilah aksi suap menyuap tanpa memperdulikan bahwa mulut papi Deon dan Alan sudah penuh dengan makanan
Brakk
Papi Deon dan Alan yang sudah tidak tahan pun menggebrak meja, membuat mami Mira dan Neta kaget
"Udah?" Tanya papi Deon dan Alan melipatkan tangan di dada menatap perempuan mereka
Mami Mira dan Neta pun hanya mengangguk
"Maaf" ucap mami Mira dan Neta tapi tak dihiraukan oleh dua laki-laki itu, papi Deon pun pergi ke kamar sedangkan Alan pergi ke taman belakang
Mami Mira dan Neta yang melihat itu pun mengikuti arah ayangnya wkwk
Di taman belakang
Alan sedang duduk di sofa sambil memainkan handphone nya, Neta yang melihat itu pun duduk di samping Alan
"Alan" cicit Neta takut
"Alan maafin Neta ya" ucap Neta menatap Alan yang masih sibuk dengan handphone nya
"Alan hiks hiks maaf hiks Neta salah maafin hiks" tangis Neta langsung menubruk dada bidang alan
"Hiks hiks maaf hiks Neta bandel hiks hiks lagian hiks Neta cuma mau hiks masakin ayang nya Neta hiks" ucap Neta sesegukan
Alan yang melihat itu tersenyum tipis lalu mengelus rambut Neta
Neta yang merasa rambut nya dielus pun mendongak kepala
"Lucu banget sih" ucap Alan memegang hidung Neta yang memerah akibat menangis
"Alan maafin Neta yaa" ucap Neta
"Ada syaratnya, hmm" ucap Alan
"Apa syaratnya?" Tanya Neta
"Kiss me" ucap Alan menunjuk pipinya
Neta pun mengangguk lalu mencium pipi kanan dan kiri Alan
"Udah" ucap Neta, Alan pun tersenyum tipis, lalu membaringkan kepalanya dengan menggunakan paha Neta sebagai bantal
"Elusin sayang" ucap Alan menyuruh Neta mengelus rambut nya, Neta pun mengelus-elus rambut Alan
Sementara itu papi Deon dan mami Mira juga sudah baikan
"Hiks makasih mas" ucap mami Mira
"Iya lain kali jangan gitu, hmm" ucap papi Deon, mami Mira pun mengangguk
Oke balik lagi ke Neta dan Alan saat asik dengan dunia masing-masing, ponsel Alan berbunyi
"Halo"
"Hmm"
"Gawat lan geng alaska, udah muncul kembali"
"Kapan?"
"Tadi gue ga sengaja ke liat Heru, gue ikutin mereka dan ga sengaja gue dengar mereka bilang mau hancurin cewek lo"
"Shit, lo laporin ke gua"
"Hmm, lo mending jaga degem baik-baik, lo kan tau dua bakal nekat, huff padahal dulu itu kesalahan mereka sampai dia meninggal"
"Hmm"
Tut
Alan mematikan sepihak panggil itu, lalu menatap Neta yang juga menatapnya
"Alan kenapa?" Tanya Neta
"Gapapa, kamu masuk dulu ya, aku ada urusan" ucap Alan diangguki oleh Neta
"Bilang sama papi mami aku pulang" ucap Alan
"Iya kamu hati-hati" ucap Neta diangguki oleh Alan
~Markas Redorx
Alan memasuki markas, anggota redorx yang melihat ketuanya datang pun berdiri
"Dimana Nabil?" Tanya Alan
"Diruangan komputer bos" ucap Denta, anggota Redorx
Alan pun berjalan ke arah ruangan komputer lalu menutup pintunya
"Gimana?" Tanya Alan
"Menurut data yang udah gue cari, geng itu udah balik dan penyebab apa yang terjadi dulu adalah kesalahan geng black dragon karena dulu ada salah satu anggotanya membawa senjata" ucap Nabil
"Simpan buktinya" ucap Alan diangguki oleh Nabil
"Gue ga bakalan biarkan mereka hidup tenang jika menyakiti Neta" ucap Alan dengan tatapan matanya bak elang
"Hmm, kita bakal lindungi Neta " ucap Nabil serius
°
°
Sementara itu di markas black dragon
"Boss katanya dia kembali" ucap Geril
"Hmm, gue tau" ucap Liam
"Shit, gara-gara penghianat itu semua nya jadi seperti ini" ucap Devan
"Ya dan itu membuat perselisihan antara tiga geng" ucap Devin
"Kita harus mempersiapkan diri, kita ga tau dia akan nyerang kapan" ucap Liam, diangguki oleh Devan Devin dan Geril
Bersambung...