Battle Of The Genies"Adu Jin"
Biodata Karakter
Nama: Raka Firmansyah
Usia: 15 tahun
Tinggi Badan: 195 cm
Ciri Khas: Berkacamata dengan bingkai bulat, rambut hitam pendek, dan sering mengenakan kaos olahraga.
Deskripsi: Raka adalah seorang remaja yang energik dan aktif. Dia memiliki kecintaan yang besar terhadap olahraga, terutama basket dan sepak bola. Setiap hari, dia meluangkan waktu untuk berolahraga di rumah atau di lapangan dekat sekolah. Meskipun terkadang merasa canggung karena penampilannya yang berkacamata, Raka memiliki kepribadian yang ceria dan mudah bergaul dengan teman-temannya.
Hobi:
Berolahraga (basket dan sepak bola)
Membaca novel fantasi
Bermain video game
Kepribadian:
Raka adalah sosok yang optimis dan penuh semangat. Dia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan selalu mencari petualangan baru. Meskipun terkadang merasa tidak percaya diri, dia berusaha keras untuk menunjukkan kemampuannya di bidang olahraga. Raka sangat menghargai persahabatan dan selalu siap membantu teman-temannya.
Latar Belakang Keluarga:
Raka tinggal bersama orang tua dan seorang adik perempuan. Keluarganya mendukung minatnya dalam olahraga dan selalu mendorongnya untuk mencapai impiannya.
Impian:
Raka bermimpi untuk menjadi atlet profesional dan ingin mewakili negaranya dalam kompetisi olahraga internasional. Namun, pertemuannya dengan genie misterius akan membawanya ke petualangan yang mengubah perspektif hidupnya.
Saat sedang melakukan push-up di kamarnya, anak itu tiba-tiba merasa ada sesuatu yang aneh. Tiba-tiba, benda hitam misterius jatuh tepat di kepalanya, membuatnya terkejut dan menghentikan gerakannya. Dengan jantung berdebar, dia duduk dan memandang ke arah benda itu. Di hadapannya, kabut hitam mulai membentuk sosok yang tidak biasa, seorang genie dengan aura kelam yang segera menatapnya dalam diam. Pertemuan tak terduga ini menandai awal dari sesuatu yang luar biasa.
Saat Raka masih tertegun memandangi genie dengan aura hitam di hadapannya, tiba-tiba muncul sosok lain yang lebih besar dan menakutkan. Seorang genie monster kesatria dengan armor hitam berkilau dan mata yang menyala muncul secara tiba-tiba di kamar Raka. Suaranya bergema di seluruh ruangan.
“Halo, Tuan!” ucapnya dengan nada yang tegas. “Aku siap menjadi partnermu untuk melawan genie lainnya. Bersiaplah, karena kita akan menghadapi banyak tantangan di depan!”
Raka merasa campur aduk antara takut dan kagum. Monster kesatria itu tampak kuat dan berani, tetapi juga memancarkan aura misterius. Tanpa disangka, hidupnya yang tenang kini berubah menjadi petualangan yang mendebarkan, di mana ia harus berhadapan dengan berbagai genie lainnya yang juga mencari partner manusia. Dengan hati berdebar, Raka bersiap menghadapi apa pun yang akan terjadi selanjutnya.
Raka menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri sambil menatap genie monster kesatria yang berdiri di hadapannya. “Kenapa kamu ingin menjadi partnerku?” tanyanya dengan suara bergetar, sedikit skeptis.
Genie kesatria itu membungkuk sedikit, matanya menyala dengan semangat. “Karena aku merasakan potensi dalam dirimu. Setiap genie membutuhkan kekuatan dari partner manusia mereka untuk melawan musuh. Bersama kita bisa menjadi tak terhentikan!”
Raka merasa bergetar di dalam dirinya. Sebuah keinginan untuk membuktikan dirinya muncul. Namun, dia juga sadar bahwa ada risiko besar di depan. “Apa yang harus kita lakukan?” tanyanya, mencoba mencari jawaban.
“Pertama, kita harus menemukan genies lain dan mengumpulkan informasi tentang rencana mereka,” jawab genie kesatria dengan nada serius. “Setelah itu, kita bisa mempersiapkan diri untuk pertempuran.”
Sebelum Raka bisa menjawab, aura hitam di sebelahnya mulai bergetar, dan genie dengan aura hitam yang sebelumnya muncul berkata, “Jangan terlalu percaya padanya, Raka. Setiap genie memiliki agenda mereka sendiri. Hati-hati!”
Raka terperangah mendengar peringatan itu. Dia melihat kedua genie di depannya—satu dengan aura kelam dan satu lagi berwujud kesatria. Bagaimana dia bisa memercayai keduanya? Tetapi dia tahu, untuk melawan musuh yang tidak diketahui, dia harus membuat keputusan.
“Aku… aku akan mempertimbangkan semuanya,” jawab Raka, merasa berat di dadanya. “Tapi kita harus bekerja sama untuk memahami situasi ini.”
Genie kesatria tersenyum lebar. “Kita akan melatihmu! Kekuatanmu akan berkembang, dan kita akan menjadi tim yang hebat!”
Di dalam hatinya, Raka merasakan semangat baru. Dengan semua kekuatan dan tantangan yang ada, dia tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai. Bersama dengan kedua genie tersebut, Raka bersiap untuk menghadapi dunia yang penuh keajaiban dan bahaya.
Sambil Raka berdiri di tengah kebingungan dan semangat, kedua genie mulai memperkenalkan diri mereka.
Genie dengan armor hitam, yang sekarang Raka ketahui bernama Zarok, mengangkat dagunya dengan percaya diri. “Aku adalah Zarok, panglima kesatria dari dimensi gelap. Kekuatan dan kehormatanku adalah segalanya. Aku di sini untuk membantumu melawan ancaman yang datang dari genies lain,” ujarnya dengan nada tegas, matanya berkilau dengan determinasi.
Sementara itu, genie berwujud elang hitam, yang memiliki bulu mengkilap dan mata tajam, memperkenalkan diri dengan suara lembut tetapi penuh wibawa. “Namaku Aira, genie pengawas dari langit. Aku dapat membantumu dengan penglihatan yang tajam dan kecepatan yang tak tertandingi,” katanya, terbang rendah di sekitar ruangan seolah-olah sedang mengukur ruang dengan sayapnya yang lebar.
“Jadi, kalian berdua datang dari tempat yang berbeda?” tanya Raka, berusaha memahami lebih jauh. “Dan kenapa kalian ingin membantu aku?”
Zarok menjawab dengan tegas, “Kami semua adalah bagian dari satu pertempuran yang lebih besar. Genies lain tidak hanya mencari partner, tetapi mereka juga berambisi untuk menguasai dunia manusia. Kekuatanmu sangat penting, Raka. Bersama-sama, kita bisa menyeimbangkan kekuatan.”
Aira melanjutkan, “Setiap genie memiliki misi mereka sendiri. Namun, aku merasakan bahwa ada sesuatu yang istimewa dalam dirimu, Raka. Kekuatanmu bisa membawa kita menuju kemenangan, tetapi hanya jika kita saling percaya.”
Raka mengangguk, menyadari bahwa kehadiran mereka adalah kesempatan yang langka. “Baiklah, aku bersedia bekerja sama. Apa langkah pertama kita?”
Zarok tersenyum, menunjukkan kebanggaan. “Pertama, kita perlu menguatkan ikatan kita. Mari kita lakukan latihan bersama, untuk meningkatkan kemampuanmu dan mengenal satu sama lain.”
Aira menambahkan, “Selain itu, aku akan menunjukkan cara menggunakan kekuatan penglihatanku untuk mendeteksi keberadaan genies lain. Dengan itu, kita bisa merencanakan langkah selanjutnya.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments