"Pokoknya bulan depan harus cerai!”
Ben Derrick menghela nafas berat mendengar permintaan istrinya yang selalu labil dalam membuat keputusan, permintaan yang ujungnya selalu dibatalkan oleh wanita itu sendiri.
"Saya tidak pernah memaksa kamu dari dulu, asal jangan buat saya kena marah kakakmu itu"
"Ya ya ya... Ingetin aja, aku suka lupa soalnya"
Tapi meski kekeuh ingin berpisah, Keymira tak pernah bisa menolak sentuhan suaminya.
"Malem ini aku ada gaya baru, mas mau aku pakai baju dinas apa?" tanya Key usai membahas perceraian beberapa detik yang lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ungkapan
Ben Derrick sibuk memanggang daging untuk makan malam mereka, kali ini dia yang akan memasaknya untuk Keymira, berbeda dari biasanya dimana Key lah yang selalu menyiapkan itu semua.
Namun kali ini Ben ingin menyuguhkan segala apapun untuk wanitanya, Ben tidak membiarkan Keymira membantunya sebab hari ini Ben ingin mempersembahkan hari spesial untuk wanita itu.
Lantas dimana Keymira? Perempuan muda itu sedang asik berkaraoke dengan riang, bernyanyi di depan Ben Derrick seakan menjadi penghibur untuk lelaki yang sedang memasak disana.
"Ku tak bisaaAAaa... Jauhh... Jauhhh.... DarimuuUUuuUuuu......"
Lagu yang sangat romantis itu Key bawakan dengan nada sesuai kepercayaan masing-masing, ekspresi mukanya seolah sedang manggung di acara konser yang dihadiri satu juta penonton, begitu menghayati.
Ben yang mendengarkan seakan tidak terganggu dengan suara yang mirip orang di detik-detik terakhir hidupnya, mengeluarkan seluruh tenaga untuk bertarung nyawa.
"OOoooOoohhhhh.... DarimuuUuuUuuu.....!!!"
Untungnya jarak antara kemah yang lain cukup jauh sehingga gendang telinga mereka masih aman terjaga.
Key menyelesaikan lagu sampai selesai, ia langsung minum air putih hingga tandas karena tenggorokannya yang terasa sangat kering.
"Gimana mas suara aku? Bagus gak?"
"Bagus" seraya mengacungkan ibu jarinya.
"Kasih nilai dari satu sampe seratus, berapa nilainya?"
"Emm........... Delapan"
"Yesss!!" Key bersorak karena dia mengira delapan yang diberikan Ben adalah delapan puluh, sedangkan yang Ben maksud delapan benar-benar delapan tanpa ada tambahan nol dibelakangnya.
"Capek banget lho nyanyiin satu lagu doang, gak kebayang kalau aku konser harus nyanyi puluhan lagu" ujar Key membayangkan dirinya menjadi penyanyi terkenal.
"Makanya kamu ditakdirkan untuk jadi ibu rumah tangga aja"
"Tapi kalau aku tiba-tiba ditawarin jadi penyanyi gimana, mas?"
"Yaaa.... Itu terserah kamu aja, lagian jadi penyanyi belum tentu ada pendengarnya juga"
"Tergantung siapa yang nyanyi lah, mas. Kalau aku kan suaranya bagus pasti nyanyi apapun tetep ngenakin buat didenger" ujar Key penuh percaya diri.
"Tapi aku jadi lapar, masaknya belum beres ya mas?"
"Sebentar lagi, tinggal dipindahin ke piring. Kamu tunggu di kursi nanti saya anterin"
"Oke, deh!"
Key mematikan mic serta speakernya lalu berjalan menuju kursi yang mengelilingi api unggun, dia menantikan Ben yang hendak menuju kemari.
Ben berjalan dengan membawa dua piring di kedua tangannya, lalu memberikannya kepada Keymira.
"Ambillah"
"Asikkk.... Makasih mas!"
Ben bergabung duduk di sebelah sang istri, sambil ditemani api yang menghangatkan keduanya, mereka pun mulai menyantap hidangan.
"Yummy..... Enak banget!"
"Ada yang kurang?"
"Udah pas! Ternyata mas bisa masak seenak ini ya" puji Key kembali melahap potongan daging.
"Saya belajar dulu sebelum memasa, saya liat tutorial di internet supaya bisa sesuai sama selera kamu"
Keymira sampai terharu mendengar perjuangan sang suami, tak disangka-sangka Ben menyisihkan waktunya untuk menyenangkan dia, dan Keymira sangat puas dengan hasil yang dicapai oleh Ben.
"So sweetttt..... Aku suka banget kok sama masakan mas, sama semua kejutan mas hari ini"
"Syukur kalau kamu suka, berarti usaha saya gak sia-sia. Kalau mau tambah lagi biar saya bikinkan kembali"
"Jangan terlalu kenyang, nanti kan mau makan jagung bakar" ucap Key mengingatkan.
"Oh iya, hampir saya lupa"
"Haha... Tumben mas lupa" kekeh Key.
Mereka pun menikmati makan malam dengan momen yang lebih intim, terpaan angin malam yang beradu dengan panasnya api membuat kehangatan yang sempurna.
Key ingat dulu dia selalu dilarang pergi berkemah dengan teman-temannya, alasannya tentu karena orangtua Keymira tak mengizinkan sebab terlalu beresiko membiarkan seorang anak perempuan keluar malam hari.
Untuk mengganti rasa bersalah itu, kedua orang tua Keymira membuat perkemahan kecil di taman belakang, kesedihan Keymira pun bisa terbayarkan dengan itu semua. Key, Kaisar, dan Ayah Bunda nya menikmati acara kecil tersebut dengan penuh kebahagiaan.
Seusai menikmati makan malam mereka pun berlanjut membakar jagung sebagai cemilan penutup, mereka banyak bertukar cerita tentang masa-masa kecil keduanya, Ben lebih banyak menjadi pendengar sedangkan Key menjadi pembicara yang penuh cerita.
Aktivitas di luar selesai pukul tengah malam, Ben mematikan api unggun nya kemudian mereka masuk ke dalam rumah kemah namun bukan untuk beristirahat, melainkan melakukan sesuatu yang seharusnya mereka lakukan di suasana yang baru ini.
"Mas...."
"Key...."
Keduanya sama-sama diam begitu saling memanggil bersamaan, mendadak atmosfer terasa panas sampai membuat wajah mereka memerah.
Seakan sudah tau maksud dari panggilan itu, tetapi mereka masih malu-malu kucing untuk silih terbuka.
"Mas duluan..."
"Enggak, kamu yang duluan..."
Kini malah saling melempar aksi, akhirnya Keymira lah yang memutuskan untuk maju, dia yakin Ben pun tak akan menolak.
Setelah menyiapkan keberanian Keymira mulai menarik resleting dress-nya hingga memperlihatkan bahu mulus yang terpampang nyata.
Ben yang melihat itu pun tak tinggal diam, dia turut melepas kancing kemejanya hingga kini pria itu bertel@njang dada.
Dress yang dikenakan Key pun jatuh ke lantai, dan rupanya di balik busana tersebut Key menyembunyikan lingerie yang melekat di tubuhnya.
Ben sampai tertegun melihat kondisi sang istri.
"Kamu sengaja pakai itu dari tadi?"
Key mengangguk kecil. "I-iya, mas"
Ben Derrick seakan mendapatkan hadiah dari kerja kerasnya hari ini, dan itu membuat energi yang ia habiskan kembali terisi hanya dengan melihat kemolekan sang istri.
Didekatinya Keymira yang berdiam diri di tempat, hingga jarak mereka hanya tinggal tersisa sejengkal tangan, kondisi keduanya yang sudah hampir tak tertutupi itu tak mungkin bisa dihentikan lagi.
Apalagi jari-jemari Ben mulai menelusup ke tengkuk sang wanita, memberikan gelenyar-gelenyar aneh yang membuat Keymira meremang.
"Mas...."
"Malam ini milik kita, sayang"
Cup!
Ciuman pun tak bisa terelakan, kedua bibir itu saling membasahi satu sama lain, menyesap benda kenyal sembari melilit lidah yang meliuk-liuk kian memanas.
Mereka saling melepaskan sisa pakaian yang dikenakan oleh pasangan, dengan tidak sabaran keduanya saling menel4njangi bak bayi yang baru lahir.
Ben maju mendorong Keymira berbaring di atas ranjang, kini lelaki itu bisa sepuasnya menjelajahi tubuh sang istri, service terbaik akan ia lakukan sebagai penutup malam ini.
Key hanya bisa pasrah menikmati perlakuan Ben Derrick yang rasa-rasa sangat berbeda dari malam yang lain, Ben tampak sangat beremosi disetiap gerakan yang berpacu, lelaki itu seolah ingin mencurahkan seluruh perasaan yang ada dalam jiwanya kepada Keymira.
Sampai puncak kepuasan mereka raih bersama-sama, dengan nafas yang masih terengah-engah Ben menarik Keymira ke dalam dekapannya. Keduanya menatap ke arah jendela yang menampilkan langit indah di atas sana.
Hingga sebuah kalimat manis terucap dari bibir seorang Ben Derrick
"Saya mencintai kamu, Keymira..."
Deg!
Lirihan yang terdengar tulus dari lubuk hati itu sontak membuat Keymira terhenyak, ada sesuatu yang aneh dan tidak bisa dijelaskan.
Hening...
Hening...
Hening...
Ben menunggu balasan yang akan dia dapatkan, dia tak mau berekspektasi lebih, tapi dia akan sangat senang jika Keymira mengucap ulang kalimat tersebut, mungkin dengan dia berucap lebih dulu wanita itu akan membuka isi hatinya juga.
Dan jawaban yang Ben dapat memang sesuai prediksinya.
"Iya, mas. Selamat malam"
Bukan malam ini, mungkin dilain waktu.
Masa sih kamu belum jatuh cinta kepada Ben?
lanjuuuttt kaka authoorr