NovelToon NovelToon
Ours Time

Ours Time

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Musim_Salju

Siapa sangka, Vanya gadis cantik yang terlihat ceria itu harus berjuang melawan penyakitnya. Dokter mengatakan jika Vanya menderita penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) yang terjadi akibat gangguan pada saraf motoriknya.

Segala pengobatan telah di upayakan oleh keluarganya, namun belum ada cara untuk bisa mengobati penyakit yang di derita Vanya. Ia yang sudah ikhlas menghadapi penyakit yang ia derita hanya bisa tersenyum di hadapan keluarganya. Walaupun begitu Vanya tetap melakukan aktivitas seperti gadis lainnya agar keluarganya tak terlalu mengkhawatirkan dirinya.

Siapa sangka pertemuannya dengan seorang pemuda bernama Shaka yang memiliki sikap dingin yang jarang berinteraksi dengan teman-temannya jatuh hati saat pertama kali melihat Vanya. Tanpa ia sadari wanita yang ia sukai sedang berjuang melawan penyakitnya.

Mampukah Shaka menjadi penyemangat Vanya di saat ia mulai down? Yuk nantikan kelanjutannya.

Siquel dari Novel yang berjudul "Cerita Kita"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Musim_Salju, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Shaka yang kini baru tiba di kediaman sang kakek, langsung menghampiri sang kakek yang tengah serius menonton televisi.

"Kek, apa kakek sibuk?"

Tuk!

Sang kakek mengetuk kepala cucunya pelan. Shaka cemberut menatap kakeknya.

"Dasar anak nakal. Sudah berapa kali kakek katakan, ucapkan salam saat memasuki rumah. Kamu ini masih seperti anak kecil saja harus di beri tahu."

Shaka hanya menampakkan deretan giginya yang rapi. Lalu ia melakukan apa yang di suruh Kakeknya, yaitu mengucap salam dan menyalim takzim sang kakek. Lalu Shaka duduk di hadapan kakeknya dengan wajah seriusnya.

Kakek Shaka menatap cucunya heran. Kenapa wajah Shaka terlihat serius? Apa yang ingin ia minta kali ini. Sang kakek menanti pertanyaan dari cucunya itu. Shaka tampak mengatur nafasnya dan langsung mengungkapkan keinginannya.

"Kek, Shaka ingin menikah!"

Mata sang kakek melotot mendengar perkataan cucunya. Padahal belum lama ini ia berniat menjodohkan sang cucu, dan Shaka menolak mentah-mentah karena ia merasa masih sangat muda. Tapi kini Shaka malah meminta untuk menikah? Lantas siapa wanita yang ingin ia nikahi. Lelaki paruh baya itu yakin jika Shaka memiliki pilihan sendiri, melihat raut serius pada wajah cucunya.

"Kenapa kakek diam saja, Shaka serius kek. Shaka ingin menikahi Vanya, cicit dari almarhum sahabat kakek. Tolong lamarkan Vanya untuk Shaka kek. Bukankah kakek menginginkan Shaka menikah untuk menjadi penerus kakek?"

Vanya? Bukannya sang kakek tidak setuju. Justru ia suka dengan Vanya. Vanya gadis yang begitu ceria dan sopan. Namun kenapa tiba-tiba Shaka ingin menikahi cicit dari almarhum sahabatnya? Apakah mereka sudah sedekat itu? Tapi jika mengingat beberapa waktu lalu bagaimana cucunya itu tampak bahagia dengan Vanya, ia yakin pada diri Vanya ada sesuatu yang membuat cucunya bisa kembali menghadirkan sesuatu yang hilang pada hidup cucunya.

Tanpa sang kakek tahu jika Vanya memiliki penyakit yang kapan saja bisa merenggut penyakitnya. Dan tujuan Shaka menikahi Vanya agar ia bisa berada di sisi Vanya dan bisa menjaga gadis yang sudah berhasil meruntuhkan hatinya yang sudah lama kosong sejak di tinggalkan ke dua orang tuanya.

......................

Vanya sudah pulang ke rumah. Ke dua orang tuanya juga datang saat mendapat kabar Vanya sempat pingsan. Namun selain kelurga, tak ada yang mengetahui apa yang terjadi terhadap Vanya, kecuali Shaka.

Kini Vanya benar-benar tidak di biarkan kemanapun. Ia hanya di perbolehkan untuk istirahat, walaupun Vanya mengatakan ia sudah sangat sehat.

"Ummah, baba, Anya sudah sehat. Please, izinkan Anya ke kampus ya."

Sudah sejak tadi Vanya memohon kepada ke dua orang tuanya. Namun sepertinya keputusan mereka untuk meminta Vanya istirahat sementara waktu sudah final. Vanya beralih menatap Vanka, namun Vanka mengalihkan pandangannya. Ia akan luluh jika menatap wajah memohon sang kembaran.

Vanya tampak cemberut ketika semuanya melarang ia ke kampus. Melihat putri mereka merajuk, akhirnya baba Vanka mengizinkan.

"Ya sudah iya sayang. Jangan cemberut dong, asalkan Anya janji, Anya harus segera kabari kita semua jika Anya kenapa-kenapa."

"Benar baba? Terimakasih baba."

Saking senangnya, Vanya memeluk sang baba. Baba Daffa hanya geleng-geleng kepala melihat putrinya yang begitu semangat ketika di izinkan untuk kuliah. Ummah Khalisa juga tak bisa melarang jika suaminya sudah mengizinkan.

"Tapi ada syarat mulai sekarang!"

Vanya melototkan matanya. Ia menatap sang baba kembali. Syarat? kenapa harus ada syaratnya. Tapi Vanya tanpa memikirkan syarat itu, ia menganggukkan kepala tanda setuju apapun syarat yang di berikan oleh sang baba.

"Anya mulai sekarang berangkat dan pulang harus sama Anka. Jika tidak, Anya tidak baba izinkan lagi untuk kuliah. Baba tahu, banyak yang menggangu Anya di kampus. Jangan menatap Anka, bukan Anka yang melapor kepada baba."

Vanya tak percaya jika sang baba ternyata mengetahui semua permasalahannya di kampus. Vanya menatap kembarannya. Namun Vanka tampak menggelengkan kepala tanda ia tak tahu. Ya, selama ini baba Daffa memang mengawasi putrinya. Bukan karena tak percaya jika putrinya bisa menjaga diri, namun mengingat Vanya yang tengah sakit, ia menjadi khawatir sendiri jika benar-benar melepas Vanya.

"Ummah, apa ummah juga tahu?"

Ummah Khalisa tampak menganggukkan kepala. Bahkan mereka sebenarnya tahu jika Vanya pernah di kurung di toilet kampus, namun baba Daffa meminta istrinya untuk tidak bertanya apapun kepada putri maupun putra mereka. Mereka Ingin melihat usaha apa yang akan mereka ambil, ternyata mereka bisa mengatasinya. Namun belakangan baba Daffa kembali mendengar rumor tak menyenangkan terhadap putrinya. Oleh sebab itu ia ingin Vanka langsung yang harus menjaga putrinya.

......................

Hari ini, seperti permintaan baba Daffa, Khalisa akhirnya berangkat dengan sang kembaran. Mereka hanya berangkat berdua, karena duo curut adik sepupu mereka sudah menunggu di kampus.

Pasti nantinya saat mereka tiba di kampus, Vanya akan mendapatkan banyak pertanyaan dari orang-orang, kenapa ia bisa datang bersama Vanka dan terlihat akrab dengan Abi dan Hanan. Hal ini lah yang malas membuat Vanya harus menjelaskan satu persatu. Namun mengingat ultimatum sang ayah, Vanya hanya bisa menghembuskan nafas kasar.

"Huft... boleh tidak Anya turun di depan saja Anka."

Vanka tampak menggelengkan kepala. Ia tak akan menurut kali ini. Apalagi setelah semalam ia mendapatkan nasehat panjang kali lebar dari sang ayah.

Kini mereka tiba di parkiran gedung fakultas Vanya. Vanka lebih dulu turun dan membukakan pintu untuk adiknya. Tangannya terulur melindungi kepala Vanya. Hal tersebut menjadi perhatian warga kampus. Semua semakin bertanya-tanya. Seorang mahasiswi yang memiliki perasaan kepada Vanka mendekati mereka.

"Halo beb, kamu kok bisa sama ni cewek? Kamu tidak takut di gosipkan dengan ni cewek. Semua cowok di goda oleh dia."

Vanka sudah ingin menyela perkataan gadis tersebut, namun Vanya menahan tangan kembarannya. Sang gadis yang melihat Vanya memegang tangan Vanka mendelik tak percaya.

Belum sempat ia kembali bersuara, Abi dan Hanan juga ikut berkumpul di sana.

"Assalamualaikum, baru sampai Aa sama teteh? lama banget sih!"

"Eh, kalian!"

Hanan dan Abi melewati gadis tersebut. Kembali suara-suara di belakang mereka terdengar membicarakan Vanya. Vanka tak lagi bisa bersabar. Ia menatap satu persatu mahasiswa yang menatap agak lain terhadap kembarannya.

"Kalian tidak bisa menjaga mulut ha! Andai adik kembar saya Vanya tidak melarang saya membalas omongan kalian, sudah dari awal saya menyumpal mulut kalian dengan sambal. Kalian seorang mahasiswa, tapi omongan kalian tidak mencerminkan seorang mahasiswa sedikitpun."

Deg

Semua orang terdiam. Jadi Vanya itu adik kembar Vanka? Lelaki yang populer di kampus mereka? Berarti Hanan dan Hasbi juga saudara Vanya? Jadi selama ini mereka salah paham? Lantas kenapa Vanya diam saja selama ini?

Gadis yang tadi menghampiri Vanya dan Vanka pun terdiam tak percaya. Ia sudah salah sangka. Lantas kenapa mereka tak pernah terlihat bersama. Hanya beberapa kali mereka melihat Vanya bersama Vanka maupun Hanan dan Hasbi.

Suara-suara yang tadi membicarakan Vanya seketika hening setelah mendengar perkataan Vanka. Namun di tengah keheningan itu, Shaka datang merangkul pundak Vanka, tanpa tahu di sana lagi ada huru hara mengenai status Vanya.

"Assalamualaikum, pagi Abang ipar. Hay calon istri!"

Deg

Kembali semua terdiam mendengar perkataan Shaka. Calon istri? Abang ipar? Jadi selama ini mereka salah paham? Mereka begitu malu karena sudah salah paham kepada Vanya selama ini. Teman dekat Vanya yang mendengar perkataan Shaka barusan pun menutup mulut tak percaya. Jadi selama ini? Ia memang tak pernah percaya dengan omongan orang-orang. Ternyata dugaannya tak salah, Vanya mana mungkin seperti yang di katakan mahasiswa lain. Namun yang membuat ia tak percaya adalah bahwa Shaka calon suaminya, dan Vanka cowok yang begitu populer serta ke dua adik sepupu Vanka adalah saudaranya.

Vanya menatap Shaka dengan mata melotot! Bagaimana bisa ia berkata seperti itu. Padahal saat ini mereka menjadi bahan perhatian orang-orang.

......................

...To Be Continued...

Mohon maaf, selama ini author terkena block writer, author mohon maaf kepada sahabat semua. Tetap dukung karya author ya, dengan cara like, komen, and vote. Terimakasih 🤍

1
Bunda HB
This 🌟 for you tho.SEMANGAT berkarya thor...💪💪👍👍😁😁🙏🙏😃😃
Musim_Salju: 🤍🤍🤍🤍🤍
Bunda HB: Sama2 thor SEMANGAT iya.aku tiap hari nunggu update nya..😁😁
total 3 replies
Sulastri Oke86
bagus ceritanya
Sulastri Oke86
lanjut kak
Nurgusnawati Nunung
Siapa ya.. pria misterius itu.
Nurgusnawati Nunung
Vanka seperti baba Daffa, penyayang.
kalau shaka anak siapa ya thor?
Musim_Salju: Hayo anak siapa? nanti akan di spill ya kak🥰
total 1 replies
Sulastri Oke86
lanjut kak
Musim_Salju: di tunggu ya kakak cantik 🤗
total 1 replies
Nurgusnawati Nunung
lanjut thor..
Nurgusnawati Nunung
Alhamdulillah... semangat thor
Musim_Salju: always kakak🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!