NovelToon NovelToon
Terpaksa Menjadi Ibu Sambung Putri Sahabatku

Terpaksa Menjadi Ibu Sambung Putri Sahabatku

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:7.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Randy Ajiwinata terpaksa menikahi sahabat istrinya karena permintaan sang istri. Tika Ajiwinata meninggal dunia setelah melahirkan putri mereka. Dia mempercayakan suami dan putrinya kepada sahabatnya sendiri.

Karena permintaan terakhir sang sahabat. Rania Rudolf yang sedang di landa patah hati harena penghianatan sang kekasih. Akhirnya terpaksa menjadi ibu sambung untuk putri sahabatnya sendiri.

Walaupun Randy tidak pernah mengangap kehadirannya. Namun, Rania tetap bertahan dan menyayangi putrinya dengan sangat baik. Rania yang memiliki kesalahan di masa lalu berusaha memperbaiki kesalahannya dengan memenuhi wasiat sang sahabat.

Akankah Rania sangup bertahan dengan sikap dingin Randy kepadanya? Atau dia memilih untuk menyerah dan mencari kebahagiaannya sendiri?

Yuk intip terus kisahnya...

Jangan lupa beri dukungan kalian kepada author ya.

follow akun media sosial Author.
Fb: Elprida wati tarigan.
Ig: elprida.wati.73
tiktok: elprida wati

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 10

Karena pekerjaan rumah sudah di urus oleh Bik Ijah akhirnya pekerjaan Rania semakin berkurang. Kini dia hanya mengurus Cheesy dan keperluan Randy saja. Sehingga Rania kini punya lebih banyak waktu beristirahat. Dia bisa tidur sepuasnya di saat Cheesy tertidur.

Randy yang baru terbangun dari tidurnya menatap Rania yang masih tertidur dengan lelapnya di atas kasur bersama Cheesy. Dia menatap iba Rania yang terlihat kelelahan mengurus Cheesy yang selalu rewel di malam hari. Randy berlahan melangkahkan kakinya mendekati Rania dan membenarkan selimut Rania yang berantakan.

"Maafkan aku! maafkan aku yang belum bisa menerima kehadiranmu," batin Randy menatap lekat wajah teduh Rania.

Berlahan Randy menatap foto pernikahannya dengan Tika yang terletak di atas meja. Dia menatap haru senyuman wanita yang selalu menggisi hatinya itu. Senyuman indah yang selalu membawa kebahagiaan di hati Randy. Namun, senyuman itu tidak bisa Randy lihat lagi, dia hanya bisa menatap foto Tika sebagai pelepas kerinduannya.

Rania memang sengaja membiarkan semua foto kenangan Tika terpajang dengan indah di kamar mereka. Bukan hanya sebagai pelepas kerinduannya kepada sang sahabat. Namun, Rania juga ingin Cheesy mengenal sosok ibu kandungnya. Rania ingin Cheesy mengetahui siapa sosok ibunya yang sebenarnya.

Namun, tiba-tiba Randy melihat Cheesy yang telah terbangun. Dengan cepat dia mengambil putrinya itu agar Rania tidak terusik. Randy berlahan membawa Cheesy keluar dari kamar mereka dan membiarkan Rania tidur dengan lelapnya.

"Upss! Cheesy jangan nangis ya. Mama Rania masih tidur. Dia pasti kecapean karena putri papa ini rewel tiap malam," ucap Randy pelan sambil melangkahkan kakinya menuruni anak tangga.

"Den Randy sudah bangun. Mau bibik buatkan minum?" tanya Bik tersenyum.

"Boleh bik! sekalian buatkan susu Cheesy ya," ucap Randy tersenyum.

"Baik, Den!" ucap Bik Ijah mengangguk patuh lalu berjalan menuju dapur.

Tidak menunggu lama, akhirnya Bi Ijah datang membawa mampan yang berisi segelas teh dan juga botol susu Cheesy.

"Ini, Den! Nyonya masih tidur ya?" tanya Bik Ijah menatap Cheesy yang ada di gendongan Randy.

"Ia, Bik! dia sangat lelah. Sebelum bibik datang dia yang mengerjakan semuanya seorang diri,"

"Nyonya Rania memang sangat baik. Bahkan dia merawat Non Cheesy dengan penuh kelembutan,"

Mendengar ucapan Bik Ijah, Randy hanya tersenyum menunduk. Dia juga tau bagaimana ketulusan Rania merawatnya dan Cheesy selama ini. Namun, dia selalu bersikap dingin kepada Rania dan belum bisa menerima kehadiran Rania di sisinya.

"Kalau begitu saja permisi dulu, Den. Mau lanjut bereskan rumah," ucap Bik Ijah berpamitan.

"Ia, Bik!" ucap Randy tersenyum lalu membawa Cheesy keluar.

Randy duduk di taman belakang sambil bermain dengan Cheesy. Melihat senyuman dan tawa putrinya berlahan kebahagiaan Randy kembali tumbuh. Dia mulai membiasakan dirinya untuk menerima kepergian Tika. Walaupun itu terasa sangat sulit, akan tetapi Randy akan berusaha bangkit kembali demi putrinya.

"Mas! kau ada di sini," ucap Rania berjalan mendekati Randy dan Cheesy.

"Kau sudah bangun?" ucap Randy menatap sekilas Rania lalu kembali fokus ke Cheesy.

"Maaf! maaf karena aku bangun kesiangan. Aku akan buatkan minum untuk mas ya," ucap Rania menunduk.

"Tidak usah! lebih baik kau mandikan Cheesy saja. Sepertinya dia sudah gerah," ucap Randy memberikan Cheesy kepada Rania.

"Baiklah! kalau begitu aku masuk dulu,"

Randy langsung mengangguk sambil tersenyum kecil. Dia menatap punggung Rania dengan tatapan kosong lalu kembali duduk di kursi taman. Dia mengusap wajahnya kasar lalu menatap bunga yang ada di taman itu.

Sesampainya di dalam Rania langsung memandikan Cheesy dengan lembut. Dia bernyanyi kecil sambil mengajak Cheesy bermain. Melihat senyuman dan tawa Cheesy berlahan luka di hati Rania karena sikap Rabdy berlahan tersembuhkan. Bagi Rania saat ini Cheesy adalah sumber kekuatannya dan juga kebahagiaannya.

"Apa cheesy sudah selesai?" ucap Randy tiba-tiba muncul dari belakangnya.

"Sudah! sepertinya Cheesy haus. Aku akan buatkan susunya,"

"Sini! biar aku yang menggendong Cheesy," ucap Randy mengambil Cheesy dari gendongan Rania.

"Baiklah!" ucap Rania mengangguk lalu menuju ke dapur.

Rania dengan cepat membuatkan susu untuk Cheesy. Setelah itu dia berjalan menuju ruang tamu menemui Randy yang sedang menenangkan Cheesy.

"Sayang! kenapa nangis? mama lama ya?" ucap Rania dengan cepat mengambil Cheesy dari gendongan Randy.

Rania berusaha menenangkan Cheesy lalu memberikan susunya dengan lembut. Karena sudah sangat haus di campur mengantuk. Cheesy dengan layapnya mengisap botol susu itu sambil memejamkan matanya. Melihat tingkah bayi mungil itu Randy dan Rania hanya tersenyum kecil.

"Dia sudah tidur. Aku bawa dia ke kamar saja ya," ucap Rania pelan.

"Baiklah! aku juga mau mandi. Kau jadi ke salon hari ini?" tanya Randy.

"Salon?" tanya Rania mengerutkan keningnya.

"Ia, Salon! lihat tubuhmu sangat kelelahan. Kau butuh perawatan untuk merilekskan tubuhmu,"

"Baiklah! tapi cheesy?"

"Aku dan Cheesy akan menemanimu,"

"Apa!" ucap Rania membuatkan matanya tidak percaya dengan apa yang dia dengar tadi.

"Kenapa? apa perkataanku salah?"

"Tidak! ucapanmu tidak salah. Aku ke kamar dulu ya," ucap Rania gugup lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mereka.

Melihat tingkah Rania, Randy hanya tersenyum kecil. Dia berlahan mengikuti langkah Rania sambil terus menatap punggung Rania. Rania memang sangat cantik sama seperti Tika. Bahkan dia juga memiliki hati yang sangat lembut. Namun, Randy tidak tau kenapa dia belum bisa menerima Rania. Atau dia sudah mulai menyukai Rania? akan tetapi dia tidak menyadarinya dan terlalu larut dalam kesedihannya atas kehilangan Tika.

Sesampainya di kamar Rania langsung meletakkan Cheesy di atas ranjang sambil menepuk lembut bokong montoknya. Sedangkan Randy langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Sambil menunggu Randy selesai, Rania menyiapkan pakaian Randy terlebih dulu. Setelah itu dia mencoba membersihkan kamar mereka agar nyaman untuk di tempati. Rania menatap sofa yang biasa di gunakan Randy untuk tidur. Dia menatap selimut dan bantal Randy yang masih berada di atas sofa itu.

"Sampai kapan aku merasakan pernikahan yang terasa hampa seperti ini?" batin Rania sambil memeluk selimut yang biasa di gunakan Randy.

Sama seperti wanita normal lainnya. Rania juga butuh sentuhan dan juga kasih sayang dari pasangannya. Terlebih lagi dia wanita dewasa, sudah di pastikan dia juga membutuhkan belaian lembut dari suaminya.

"Kau sedang apa?" tanya Randy tiba-tiba keluar dengan mengunakan handuk yang melilit di tubuhnya.

Rania berlahan menatap dada bidang Randy yang kekar dan sixpack. Di tambah lagi dengan rambutnya yang basah di biarkan acak-acakan begitu saja membuat ketampanan Randy semakin terpancar. Rania berlahan menelan ludahnya kasar lalu menunduk malu melihat pemandangan yang telah merusak mata sucinya.

"Aku sedang membereskan selimutmu," ucap Rania menunduk tidak berani menatap Randy.

"Kalau sudah siap, kau mandi saja. Selagi Cheesy tidur kau bisa berendam sepuasmu," ucap Randy mengambil pakaiannya yang telah Rania letakkan di atas kasur.

"Baiklah!" ucap Rania berjalan secara tergesa-gesa ke kamar mandi.

Melihat sikap Rania, Randy hanya tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya pelan.

Bersambung.....

1
Anonymous
keren
Sutri Ana
Luar biasa
Emer Ralda
banyak typo nya ya author.. 🤣🤣
rania jadi randy.. 😂😂
Tressa Quinn
Luar biasa
Ririn Nursisminingsih
bocil2 yg cerdas
Ririn Nursisminingsih
sebenarnya ceritanya bagus tpi banyakan salah ketik namanya
Angel Santos
Jadi penasaran ada kejadian apa di masa lalu Rania
Nur Syamsi
Begitulah kehidupan nanti kehilangan baru terasa bahwa dia yg telah pergi sangat berarti....
Nur Syamsi
Itulah sebagian sifat wanita mudah memaafkan tapi sukar untuk melupakan
Nur Syamsi
umur bocil bocil Tdk sesuai dgn pemikirannya yg dewasa
Nur Syamsi
Pak Bima belum menyadari atas kelakuan Dirga yg makan makanan orang yg ngidam....
Nur Syamsi
😃😃😃
Nur Syamsi
Sudah berlapus lapis kesalahanmu pak Sopir
Nur Syamsi
🤣🤣🤣🤣
Nur Syamsi
Dasar Sania....😃😃😃
Nur Syamsi
udah mulai perhatian..,.swet swet
Nur Syamsi
Insyah Allah atas ketulusan dan keikhlasan merawat Cessy akan mendapat berkah dan kebahagiaan karena Allah tidak buta melihat hambahnya yg tulus dan ikhlas....
Eka
wah bagus banget crita ini,rayyan juga begitu gigih tuk mendspatkan thea,kenan juga tuk mebdaoatkan rissa,nur ssma adria juga apalagi rafi sama clara yg heboh rania sama rendy sekakarsng dirga ssma arien
Eka
memang oada sablwng kok
Asnaini Abdullah
pengalaman pribadi y Rin 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!