Joanna memiliki kehidupan yang bahagia. Keluarga yang menyayangi dan mendukungnya. Pekerjaan yang mapan dengan gaji tinggi. Dan calon suami yang mencintainya.
Sayangnya, kehidupan Jo hancur hanya dalam tempo singkat. Usaha keluarganya hancur. Menyebabkan kematian ayah dan ibunya. Dipecat dan bahkan tidak dapat diterima bekerja dimanapun. Dan calon suaminya menikah dengan putri konglomerat.
Dan semua itu karena satu orang. Konglomerat yang terlalu menyayangi adiknya sampai tega menghancurkan kehidupan orang lain.
Jo tidak akan pernah memaafkan perbuatan musuh terburuknya. Tidak akan
yang belum 20 tahun, jangan baca ya🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2
"Aduh!!"
Seorang wanita terjatuh di lobi hotel.
"Anda tidak apa-apa?" tanya seorang pria yang mengulurkan tangan dengan segera.
Sesaat setelah wanita itu melihat sang pria, dia tidak bisa bicara. Wanita itu telah menganggap kalau dirinya sedang ditolong oleh seorang pangeran.
.
.
.
"Kakak, aku menemukan jodohku"
Anthony melihat adiknya berlari masuk ke dalam ruangannya.
"Jodohmu?" tanyanya bingung.
"Iya. Dia adalah pangeran tampan yang sangat baik hati. Dia menolongku saat terjatuh di depan lobi" kata Kate Cooper, adik Anthony satu-satunya.
"Dia hanya bersikap baik"
"Aku ingin menikah dengannya" ujar Kate membuat Anthony menghentikan pekerjaannya.
Menikah? Baru kali ini Katherine, adik Anthony menyebutkan tentang pernikahan. Dia sudah berusaha untuk menjodohkan adiknya dengan berbagai pria tapi semuanya berakhir tragis. Dan sekarang, adiknya yang mengatakan ingin menikah?
"Kalian hanya bertemu sekali. Bukankah terlalu awal untuk menikah?"
"Dia baik. Tampan, tinggi, berpakaian bagus dan juga membawa sebuket bunga berwarna kuning yang cantik. Dia pasti pria yang baik. Aku ingin menikah dengannya!!" teriak Kate memaksa.
"Kakak akan memeriksanya dulu. Bagaimana?"
Anthony tidak akan pernah bisa memberikan adik perempuan yang disayanginya pada pria sembarangan.
Sejak kedua orang tua mereka meninggal dan mewariskan kerjaan bisnis pada Anthony. Dia bertanggung jawab penuh atas kehidupan dan kebahagiaan adiknya. Sudah lama dia berusaha menikahkan Kate yang berusia 25 tahun itu ke pria pilihannya. Tapi tidak ada yang cocok.
"Baiklah. Tapi aku ingin segera menikah dengannya. Apa aku bisa menikah akhir bulan ini?"
Sebuah permintaan yang mengejutkan tapi tidak mustahil. Anthony mengangguk dan segera memberi tugas pada sekertarisnya untuk menyelidiki siapa pria itu sebenarnya.
"Brandon Powel. Berumur tiga puluh tahun, putra pengusaha bijih plastik yang perusahaannya ada di pinggiran kota" jelas sekertaris Anthony setelah mencari tahu siapa pria yang membuat adiknya jatuh cinta pada pandangan pertama.
"Kenapa aku tidak pernah mendengarnya?" tanya Anthony.
Dia sudah mengenalkan pewaris kaya di seluruh dunia pada adiknya. Dan ternyata pria yang dia cari ternyata ada di kota kelahiran mereka?
"Dia adalah mahasiswa teladan. Segera bekerja di sebuah bank setelah lulus. Dan memiliki pendapatan tidak terlalu besar namun stabil" tambah sekertarisnya.
"Bagus"
"Tapi Tuan, dia akan menikah akhir bulan ini. Dengan seseorang yang bekerja di hotel ini"
"Apa?"
"Saya pikir itu sebabnya Tuan Powel membawa buket bunga di lobi"
Anthony tersenyum lalu berdiri dan melihat kota dari jendela besar kamarnya menginap selama istananya direnovasi.
"Mereka tidak akan menolak pergantian mempelai wanita. Siapkan semuanya dan pastikan Katherine mendapatkan semua yang dia inginkan!" titahnya.
"Baik Tuan"
Beberapa hari kemudian saat Anthony akan pergi menghadiri rapat, dia keluar kamar dan tidak sengaja bertabrakan dengan seorang wanita. Wanita dengan wajah kecil dan bibir penuh itu tampak ketakutan setelah menyadari siapa dirinya. Bahu kecil yang bergetar itu membuat dia perlahan ingin merengkuh wanita itu dalam pelukannya. Tapi dia sudah terlambat menghadiri rapat. Jadi ...
"Wanita tadi, bawa dia ke kamarku malam ini!"
Biasanya sekertarisnya akan segera menyetujui keinginannya. Tapi kali ini berbeda. Saat Anthony melihat wajah sekertarisnya, keluarlah kebenaran tentang siapa wanita itu sebenarnya.
"Joanna Harding. Dia adalah calon pengantin Tuan Brandon Powel. Mereka sudah menjalin hubungan selama tujuh tahun. Nona Harding bekerja di hotel ini sebagai asisten Manajer HR. Kabarnya, wanita itu menjaga dirinya begitu baik sampai akhirnya nanti pernikahan terjadi"
"Maksudmu dia masih perawan meski sudah tujuh tahun memiliki kekasih?"
"Benar Tuan. Dan dia berasal dari keluarga yang cukup baik. Keluarga Harding memiliki beberapa restoran keluarga yang tersebar di kota ini"
Sungguh menarik. Tapi ... Bagaimana ini. Katherine menginginkan pria itu untuk menjadi suami. Sedangkan Anthony menginginkan wanita itu ada di kamarnya. Kenyataan bahwa wanita itu masih menjaga kehormatannya, membuat Anthony semakin bersemangat.
"Hancurkan keduanya. Buat mereka memilih jalan yang sudah aku atur"
"Tapi Tuan"
Dia melihat keraguan dalam wajah sekertarisnya. Dan Anthony tidak menyukai hal itu.
"Kau membantah?!" kecamnya.
"Tidak Tuan. Saya tidak berani"
"Bagus"
Sesuai perkiraan sekertarisnya. Ternyata menghancurkan hubungan sepasang kekasih yang saling mencintai itu tidaklah mudah. Banyak tekanan serta uang yang ditawarkan tidak juga membuat keduanya berpisah.
Bahkan saat Anthony memanggil wanita itu ke kamarnya, hanya penolakan tegas yang bisa dia dengar.
Semangat bercampur geram membuat darahnya mendidih. Setelah wanita itu pergi dia membuat perintah yang akan segera membuat kedua kekasih itu menyerah.
"Hancurkan keduanya!!"
"Baik Tuan"
Anthony pergi keluar negeri untuk membahas bisnis yang baru. Seminggu kemudian, dia mendengar Tuan Powel telah setuju meminang adiknya. Acara akan diadakan malam hari saat dia kembali ke kota.
"Tuan Cooper, senang bertemu dengan Anda" sapa Brandon Powel saat bertemu dengannya. Pria itu memang tampan dan kelihatan baik. Adiknya tidak salah pilih.
Pertunangan berjalan dengan lancar dan semua sesuai dengan keinginan Katherine. Hanya itu yang terpenting.
Acara pernikahan akan diadakan dua Minggu lagi. Memberi waktu untuk mempersiapkan pernikahan mewah di istana yang selesai direnovasi.
Seminggu sebelum pernikahan tiba-tiba sekertaris Anthony membisikkan sesuatu yang membuat semangatnya semakin besar.
Wanita itu, mantan calon pengantin adik iparnya ingin bertemu dengan Anthony. Di hotel tempat mereka pertama bertemu. Anthony memenuhi permintaan wanita itu. Tapi dia kecewa karena ternyata wanita itu masih memohon agar Anthony membatalkan semua yang terjadi. Tentu saja tidak mungkin. Apa yang sudah terjadi akan tetap terjadi.
Dua hari kemudian wanita itu datang lagi. Kali ini dengan wajah kosong tanpa ekspresi. Lengkap dengan baju serba putih tanda berduka. Apa uang terjadi?
"Anda berbohong!" tuduh wanita itu.
Anthony tidak tahu apa yang sudah dilakukan oleh sekertarisnya. Tapi ... pasti semua itu perlu dilakukan demi memenuhi keinginan Katherine.
"Aku ingin semuanya sempurna. Tidak ada yang boleh mengganggu pernikahan adikku" kata Anthony tegas. Dia melihat bahu kecil itu bergetar lagi dan merasa terangsang.
"Melakukan semua ini demi adik Anda? Apa Anda sudah gila???" teriak wanita itu dengan seluruh kekuatannya.
"Setahuku tidak. Dan kau ... Sudah terlalu banyak bicara"
Anthony menerjang wanita itu, membawanya ke atas meja dan menghujaninya dengan ciuman yang tak berjeda. Saat wanita itu lemah karena tidak bisa bernapas, Anthony memberi ruang.
Dia membuka celananya dan memaksa masuk ke dalam tubuh wanita itu. Awalnya begitu sulit untuk memasukkan semua bagian dirinya. Dan disitulah Anthony yakin kalau wanita itu memang masih suci.
Merasa semakin bersemangat, Anthony tidak segan menghujamkan miliknya dengan kasar. Membuat wanita itu berteriak kesakitan. Setelah puas, Anthony kembali ke kursinya.
"Tak kusangka kau masih menjaga tubuhmu"
Wanita yang dari tadi hanya bisa berteriak kesakitan itu bangkit dan pergi begitu saja tanpa menoleh. Anthony memanggil sekertarisnya dan memberi perintah untuk mengikuti wanita itu. Dia masih ingin bertemu dengan wanita itu beberapa kali lagi sebelum bosan.