[DI ADAPTASI DARI CHAT STORY SAYA]
[VERSI CHAT STORY DAN NOVEL TENTU BERBEDA. VERSI NOVEL AKAN LEBIH SERU]
Setelah mengalami kecelakaan, Helena Isabella, sang Ratu Film, masuk kedalam sebuah novel dan menjadi Antagonis yang akan mati ditangan protagonis.
"Akh! Bagaimana bisa menyakiti suami imut dan anak menggemaskan!"
sejenak, mari kita selami bagaimana Helena Isabella, Ratu Film yang masuk ke dalam novel, dan berusaha mengubah takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22
"Nyonya, ini adalah koleksi kami. Hanya ada sepasang di toko kami." Pelayan itu memperlihatkan sebuah cincin cantik dengan mutiara kecil berwarna putih di atasnya.
"Cantik sekali. Pasti cocok di jariku yang manis ini." melihat emas-emas yang berkilauan, jiwa perempuan Bella benar-benar membara.
"Orion, bagaimana? bukankah ini cocok untuk kita?"
Pria itu mengangguk, tatapan nya tampak setuju dengan cincin limited edition tadi.
"Tuan, harganya hanya tujuh ratus juta saja. Itu sudah diskon enam puluh lima persen."
Bella terbatuk-batuk mendengar nya. Ia tidak salah dengar bukan? 700 juta.
"Orion–" Bella menatap ke Orion. Pria itu tampak mengeluarkan kartu card berwarna hitam ke emasan dan memberikan nya pada pelayan.
"Pria ini apakah benar-benar membelinya? kenapa asal beli. Tujuh ratus juta bukan nominal yang kecil." Batin Bella.
Namun, sebuah dering telepon berbunyi, segera Bella mengambil ponsel dalam tasnya dan menyingkir dari Orion.
"Axel?" Panggil Bella pada orang di seberang sana.
"Bisakah kita bertemu? Sekarang, di lantai dua area resto. Aku menunggu mu, Bella."
Panggilan di matikan secara pihak oleh Axel. Bella tampak terkejut karena ternyata mereka di satu tempat.
"Si4l, bagaimana aku mengatakan nya pada Orion."
"Istri, siapa yang menelpon?" tanya Orion.
Bella terkejut dengan kehadiran Orion.
"Orion, maaf aku harus pergi dulu. Kau juga akan kembali langsung ke kantor bukan?"
"I-iya, tapi istri ingin pergi ke mana?"
"Temanku meminta ku untuk bertemu dengan nya. Hati-hati di jalan Orion, aku mencintaimu!" Teriak Bella sembari berlari.
Orion tersenyum manis di tempat nya. Benarkah? Jika Bella mencintai nya juga?
"Tuan, ini cincin dan kartu anda." Pelayan memberikan kotak merah berisi cincin pilihan Orion dan Bella tadi.
"Terima kasih..."
"Aku lupa tentang cincin ini, mungkin memberikan nya nanti pada istri."
...***...
"Bella ingin memesan apa?"
Bella duduk berhadapan dengan Axel. Lalu menggeleng. "Tidak perlu, aku tidak lapar?"
"Benarkah? Apa Bella sudah pergi makan bersama Orion? Aku benar-benar cemburu dengan Orion...."
Bella memperhatikan Axel yang memalingkan wajah. Benar pria itu cemburu dengan Orion, tapi bukan mengenai dirinya.
"Apa ada sesuatu yang ingin kau katakan?"
Axel mengeluarkan sebuah foto, seorang perempuan dengan outfit mewah terlihat berjalan di sebuah bandara.
"Orangku mendapati Lily turun dari sebuah pesawat. Aku khawatir kedepannya dia akan menjadi penghalang misi kita,"
"Jadi kita akan mempercepat rencana. Besok datanglah ke kantor Orion. Aku memiliki tugas untuk kamu lakukan."
Bella diam mencerna apa yang di katakan Axel. Pria itu terlihat serius. Tapi kemudian sendok di depan mulutnya membuat Bella mengerutkan dahi.
"Steak ini sangat enak. Cobalah...."
Bella menerima suapan dari Axel, membuat Axel tersenyum ke arahnya.
...***...
"Pak Orion, ini laporan pak Axel."
Orion menerima berkas laporan yang di berikan orang dari divisi kakak nya.
"Di mana pak Axel?" Tanya Orion sembari membaca hasil laporan kakak nya.
"Pak Axel sedang keluar."
"Baik. Kembali bekerja."
Mengangguk, pria itu kemudian keluar dari ruangan Orion.
Orion menghela nafas panjang. Sebenarnya ia tidak nyaman satu perusahaan dengan kakak nya. Tapi bagaimana juga ada hak kakak nya di sini.
Ting!
Sebuah pesan masuk dari ponsel Orion. Orion melihat siapa yang mengirim pesan pada nya. Nomor yang tidak ia kenal, mengirim sebuah foto.
"Dari siapa?"
Orion membuka foto yang di kirim. Sedetik kemudian, maniknya membola melihat siapa di dalam foto.
"Istri? Kenapa bisa bersama kak Axel?"
...***...
"Nyonya, apa Anda baik-baik saja?" Seorang maid memberanikan diri untuk bertanya.
Matahari telah berganti sift dengan rembulan. Setelah kembali dari mall, Bella menyiapkan makan malam. Tapi Perempuan itu lebih banyak melamun.
Salah seorang maid yang memperhatikan Bella, memberanikan diri untuk bertanya.
"Aku baik-baik saja. Apa kau melihat kepala pelayan Jon?" Tanya Bella balik.
"Kepala pelayan tadi saya melihat nya di taman belakang." Jawab maid tersebut sembari mengambil alih spatula.
Bella hanya berdehem, kemudian melangkah menuju taman belakang.
"Kepala pelayan Jon." Panggil Bella sembari mencari keberadaan pria paruh baya itu.
"Iya, Nyonya. Ada yang bisa saya bantu?"
Bella menatap sekitar, kemudian memberi kode Kepala pelayan Jon untuk duduk di bangku taman.
"Kepala pelayan Jon, kau telah lama bekerja di kediaman ini. Jauh sebelum Orion lahir, jadi... Kamu pasti tau tentang Lily bukan?"
Kepala pelayan Jon tampak menunduk. Benar, dia telah bertahun-tahun bekerja dengan Erik dan Erina. Dari awal pernikahan mereka hingga pernikahan anak mereka, Orion.
"Nona Lily? Dia perempuan yang baik dan sangat menyayangi Tuan Orion. Ah, maaf Nyonya Bella."
Bella segera menggeleng. "Tidak apa. Bukankah mereka menikah setelah Lilly hamil?"
Kepala pelayan Jon mengangguk. "saya tidak tahu kejadian sebenarnya. Tapi waktu itu adalah perayaan ulang tahun Tuan Orion. Mereka tidak sengaja tidur dan Nona Lily hamil,"
"... Meski pernikahan mereka tidak bahagia, dan ada karena Nona Lily hamil. Tuan Orion dan Nona Lily tampak bahagia."
Bella memalingkan wajah, bola matanya memutar malas. Ada perasaan kesal mendengar nama Lily.
"Lalu, kenapa dia pergi setelah melahirkan Leon?" Tanya Bella kembali.
Helaan nafas panjang terdengar keluar dari mulut Kepala pelayan Jon. "Tidak ada yang tahu alasan Nona Lily pergi."
Bella memijat pelipisnya. Kemudian melenggang masuk setelah berterima kasih pada kepala pelayan Jon.
"Istri...."
Orion muncul dengan kemeja hitam nya.
"Sudah pulang? Bersihkan diri dahulu, lalu makan." Ucap Bella sembari melangkah menuju tangga.
Namun, segera di tahan oleh Orion. Pria itu memegang pergelangan tangan nya.
"Istri, ini cincin pernikahan kita." Orion mengeluarkan kotak berisi cincin nikah mereka. Pria itu dengan lembut memakainya di jari manis Bella.
Bella mengerutkan dahinya, kemudian teringat dengan cincin mereka.
"Maaf aku sempat melupakan nya. Orion kau benar-benar membayar nya? Ini sangat mahal kau tahu?"
Di kehidupan sebelumnya, Bella memang seorang ratu film, yang tentu bayaran nya sangat tinggi. Tapi memiliki manager seperti Arkhan, membuat Bella menjadi wanita hemat. Meksi suka minum di bar.
Orion hanya tersenyum manis. "Itu tidak mahal. Lagipula cincin ini Adalah tanda cinta kita bukan?"
Mengucapkan kata cinta. Membuat Orion tersenyum masam.
"Istri, istri tadi bertemu dengan siapa? Maksud ku, teman istri yang mana?"
Bella tampak kikuk. "Teman lama. Kenapa?"
Orion menggeleng. "Satu lagi, apa yang istri katakan tadi siang benar?"
Bella mengerutkan dahinya. "Memangnya apa yang aku katakan?"
"Jika istri mencintai ku?"
Bella tertawa mendengar nya. Tapi justru membuat Orion sedih.
"pertanyaan konyol, mengapa aku menanyakan nya?"
"Tentu benar, Orion. Aku mencintaimu."
Orion mengangkat kepalanya, otaknya mencerna apa yang di katakan Bella.
"Sudah, aku naik dulu ke atas."
Bella melenggang menaiki tangga menuju kamar nya. Meninggalkan Orion yang mematung di tempat nya.
"cinta?" Orion terkekeh pilu.
"Lagi dan lagi istri berbohong. Apakah istri benar-benar mencintai ku?"
q jadi greget masih belum keluar drama yg seru y