NovelToon NovelToon
Eliza'S Secrat

Eliza'S Secrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Konflik etika / Selingkuh / Romansa
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

Seorang jendral bernama Calsida tewas terbunuh karena sahabat baiknya yang bersekongkol dengan tunangannya. Tapi saat dia terbangun karena cahaya yang datang menghampirinya dia sudah ada di kamar yang tampak berbeda. Calsida yang bertanya kepada dirinya. Saat dia sedang mencari jawaban itu datang pelayan yang memanggil dia dengan sebutan Nyonya Eliza. Pada saat itu juga dia tersadar kalau dirinya berpindah tempat ke tempat lain."Apa ini tubuh milik Eliza,"ucap Calsida.
Tapi apa yang akan terjadi setelah ini. Lalu akankah Celsida menemukan hal yang dia tidak ketahui nantinya tentang Eliza.

jika ingin tahu silakan baca ya kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

E.S 21

“Aku tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya,”ucap Calsida berjalan melihat keluar jendala. Tampak para ksatria pergi bersama dengan Charlie.

“Mereka ingin pergi kemana malam-malam ini,”ucap Calsida. Ketukan terdengar dari luar membuat Eliza menoleh dan berkata,”Siapa diluar?.”

“Nyonya ini saya Nezo ingin meminta izin?,”kata Nezo yang menuggu didepan kamar utama.

“Kamu boleh masuk Nezo,”ucap Calsida yang masih melihat ksatria yang sedang bersiap untuk pergi.

“Jadi kamu mau meminta izin kemana,”ucap Calsida yang terus terang.

“Saya akan bergabung dengan tuan muda untuk pergi ke wilayah selatan. Di sana ada masalah tentang penjagaannya. Jadi saya bersama dengan kedua ksatria lain akan ikut menemani tuan muda. Apa nyonya tidak keberatan. Anda tenang saja saya sudah membawa pangganti saya saat aku tidak ada di sini,”ucap Nezo membawa bawahannya.

“Aku mengerti jadi pergilah. Dia yang membutuhkan kamu jadi aku tidak keberatan,”kata Calsida dengan tenang.

“Baik terima kasih nyonya,”ucap Nezo segera pergi.

Bawahan Nezo yang masih berdiri melihat ke arah Eliza yang melihat ke luar jendela.”Kamu siapa nama kamu?,”ucap Calsida tanpa melihat ke belakang.

“Saya Daniel nyonya. Mohon kerja samanya nanti,”ucap Daniel yang memiliki perasaan tidak senang dengan Eliza.

“Daniel kamu ini bawahan Nezo atau bawahan orang lain di sini. Apa kamu kira aku tidak tahu siapa kamu,”ucap Calsida menoleh dengan tatapan tajam. Daniel yang melihat ke arah mata Eliza merasakan tubuhnya bergetar karena rasa takut.

“Apa yang nyonya Eliza katakan tentu saja saya adalah anak buah ksatrai Nezo, tidak ada yang lain,”ucap Daniel yang masih berakting dan menyembunyikan identitasnya.

“Baguslah. Kamu boleh pergi untuk sekarang. Aku akan tidur hari ini,”ucap Calsida dengan wajah kembali tersenyum dengan ramah.Daniel segera pergi dari ruang utama. Di perjalanan Daniel sedang memikirkan tentang tatapan yang dia lihat.

“Apa benar dia nyonya Eliza. Kenapa aku merasa kalau dia itu orang lain ya tadi,”ucap Daniel yang masih merasakan ketakutan.

Sebelum Eliza hendak ingin tidur pintu kamar terbuka membuat dia melihat siapa yang masuk ke dalam.”Apa aku mengganggu kamu Eliza?,”ucap Charlie yang masuk ke dalam kamar.

“Tidak,ada apa kamu datang ke sini.Apa ada masalah yang terjadi,”ucap Calsida yang segera duduk di atas kasur.

“Aku hanya ingin mengatakan kalau besok kita akan ke datangan tamu. Jadi kamu bisa menemani aku bukan,”ucap  Charlie dengan santai.

“Tentu saja.Tapi kapan keberangkatkan kamu,”ucap Calsida.

“Aku akan berangkat besok malam. Apa ada masalah jika aku pergi,”ucap Charlie yang merasa ragu untuk meninggalkan Eliza sendiri di kediaman duke tanpa penjaga dan pengawasi.

“Kamu tenang saja aku akan baik-baik saja. Jadi fokus saja pada pekerjaan kamu. Tapi siapa yang akan datang besok, sampai kamu memintaku untuk menemani kamu,”ucap Calsida dengan ramah.

“Itu sahabat kamu membawa sesorang nantinya,”ucap Charlie terus terang.

“Apa Fayza ingin datang bersama sesorang besok, tidak biasanya,”ucap Calsida yang merasa kalau ada rencana lain yang akan datang  menjemputnya nantinya.

“Apa kamu tidak suka dengan Fayza, Eliza,”kata Charlie yang berhati-hati.

“Tidak juga hanya saja aku harus menjaga jarak saja. Kamu tahukan aku tidak ingin melukai kekasih kamu itu,”ucap Calsida.Charlie mendengar perkataan dari Eliza hanya bisa diam saja.

Charlie segera pergi dari kamar utama dan kembali ke ruang kerja. Tanpa berkata yang lain kepada Eliza.”Kenapa dengan dia.Apa yang aku katakan ada yang salah?,”ucap Calsida setelah melihat sikap yang aneh dimatanya.

“Sudahlah aku sebaiknya segera tidur untuk sekarang,”ucap Calsida yang kembali berbaring.

Tepat di dalam ruang kerja Charlie hanya bisa membaca semua dokumen yang tersisa  sebelum keberangkatan di besok.”Ben apa ada laporan dari pencarian kamu,”ucap Charlie.

Ben hanya menggelengkan kepalanya saja karena masih tidak menemukan hasil apa-apa.”Aku mengerti jadi tetap cari tahu siapa orang itu. Saat aku tidak ada aku ingin kamu dan Eliza yang menjaga kediaman ini dan tolong jaga Eliza untuku juga,”ucap Charlie yang tadi serius kembali malu di bagian akhirnya.

Ben sadar dengan wajah Charlie hanya bisa tersenyum. Tepat dimalam yang damai tanpa ada penyusup yang datang. Eliza bisa tidur dengan nyaman.

“Kurasa hari ini akan panjang lagi,”ucap Calsida yang terbangun di pagi hari. Eliza segera berdiri dari tempat tidur dan merenggangkan tubuhnya. Hingga Jeni datang melihat Eliza yang sudah bangun.

“Nyonya ada sudah bangun,”ucap Jeni dengan wajah tersenyum.

“Jeni apa kamu ingin bersih-bersih,”ucap Calsida yang tampak ringan tubuhnya.

“Itu benar, apa perlu saya persiapkan air hangat untuk anda mandi nyonya,”kata Jeni.

“Boleh tolong ya Jeni,”ucap Calsida yang berjalan melihat ke arah teras. Tampak sinar cahaya di pagi hari menyinari tubuhnya.

“Apa yang akan terjadi untuk pagi ini ya. Fayza siapa yang ingin kamu ajak ke sini hari ini. Apa rencana kamu untuk mengusirku,”batin Calsida yang tidak sabar menuggu rencana Fayza. Walaupun rencana dia di awal selalu gagal untuk mengungkapkan identitas dia.

“Tapi jika dipikir lagi apa ada orang yang berkuas di belakang dia ya,”batin Calsida yang berpikir. Tepat dia berpikir Jeni datang menyampaikan kalau air hangat telah siap. Eliza segera berjalan menuju bak mandi untuk merendam tubuhnya di larutan kolam bunga didalamnya. Eliza dengan wajah yang tampak bersih dan santai. Menikmati pemandian di dalam bak kolam bunga mawar.

“Kurasa ini sudah cukup,”ucap Calsida segera mengeringkan tubuhnya. Selesai berpakaian Charlie datang ke kamar utama.

“Eliza apa kamu sudah siap,”ucap Charlie membuka pintunya. Tampak tubuh yang terlihat di bagian punggung karena belum menutup sempurna. Terlihat oleh Charlie yang mencari sosok Eliza di kamarnya. Tapi saat dia melihat punggung Eliza wajah Charlie tampak memerah dan memalingkan wajahnya ke sisi lain.

“Tunggu sebentar suamiku. Sebentar lagi aku siap kok. Apa mereka sudah datang,”kata Calsida.

“Mereka sebentar lagi akan sampai,”ucap Charlie yang mencoba tenang. Setelah selesai berpakaian Jeni merias wajah dan menata rambut dengan elegan.

“Ayo kita samput temanku itu,”ucap Calsida yang telah selesai merias diri.

“Baiklah,”ucap Charlie yang mengulurkan tangannya untuk menujukan kemesraan keduanya. Di perjalan menuju pintu depan. Tampak wajah keduanya yang terlihat santai dan tidak memperdulikan omongan orang lain.

Keduanya berdiri menuggu kereta mendekat. Fayza bersama dengan pemuda tampan turun. Charlie melihat wajah Fayza yang senang dengan uluran dari pemuda tampan itu merasa cemburu. Eliza menatap hanya biasa saja.

“Eliza bagaimana kabar kamu,”ucap Fayza dengan ramah.

“Aku baik-baik saja. Kamu sendiri bagaimana sudah lama kita tidak bertemu. Tapi siapa yang kamu bawa ini,”ucap Calsida mencari tahu siapa pemuda tampan disamping Fayza.

“Apa kamu tidak ingat dengan pria Itu Eliza?,”kata Charlie yang ramah dan penuh perhatian membalas Fayza yang datang bersama dengan pria lain.

Eliza hanya menggelengkan kepalanya dengan anggun karena di ingatan dia amnesia jadi harus berakting.”Dia ini adalah Envor sahabat kecil kamu Eliza,”ucap Fayza yang tersenyum.

“Sahabat kecilku,”ucap Calsida dengan wajah bingung.

“Kamu tidak harus memaksa diri kamu Eliza. Ayo kita masuk ke dalam,”ucap Charlie. Tapi apa yang akan terjadi dengan mereka semua nantinya?.

1
Cha Sumuk
masa iya ga ada memori ingatan dr yg punya tubuh anehh
Lismawati
lanjuuut thor ceritanya bagus 💪💪💪💪💪
anggita
Like👍buat Eliza, ☝iklan utk author.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!