Andini seorang dokter muda bertalenta yang memiliki seorang kekasih seorang abdi negara yang bernama Raka Ardiansyah. Setelah berjalan 8 tahun mereka memutuskan untuk menikah namun pada hari pernikahan tiba Raka justru malah meninggalkan nya karena suatu alasan. karena persiapan pernikahan sudah dilakukan dan acara pernikahan tidak bisa di batalkan akhirnya kembaran dari Rama menawarkan diri untuk menikahi Andini agar pesta tetap berlanjut
tidak ada yang tau bahwa sebenarnya Rama ini sudah lama jatuh cinta pada Andini karena dia tau bahwa saingannya adalah saudara kembarnya sendiri maka sebelumnya dia sudah memutuskan untuk menyerah dan melupakan Andini. namun dengan sikap Raka yang sudah menelantarkan Andini ini Rama bertekad akan membahagiakan Andini dan mempertahankan pernikahan nya dengan Andini. bagaimana kisah cinta saudara kembar ini. silahkan subscribe dan ikuti terus perkembangan cerita selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Raka dan Rama pergi ke apotek untuk menebus obatnya.
Sebenarnya Raka sengaja mengajak Rama karena ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengajak kakaknya mengobrol.
" bang terimakasih sudah menikahi Andini. Aku minta maaf atas semua yang terjadi. " ucapnya padaku
" aku melakukan semua itu bukan untukmu. Aku melakukan nya untuk diriku sendiri. " ucap Rama dingin
" Lho yang sudah memutuskan untuk meninggalkan Andini. gue harap lho nggak nyesel atas keputusan mu. Dan biarkan Andini memulai semuanya dengan ku. " ucap Rama antusias
"abang nggak perlu khawatir justru aku senang karena yang mendapat Andini abang bukan laki-laki lain yang tidak jelas tapi abang. Bahagiakan dia bang aku yakin abang bisa membuat nya melupakan laki-laki brengsek seperti aku. " ucap Raka
" tanpa kau minta pun aku akan tetap membahagiakan nya. Kau tidak perlu khawatir. "ucap Rama
Mereka pun masih melanjutkan ngobrol nya hingga tiba di rumah kembali. Mereka masuk dan menemui istrinya masing-masing.
Hari sudah malam mereka berkumpul untuk makan malam. Mereka semua makan dalam diam hingga setelah selesai makan Andini tiba-tiba berkata
" bagaimana Sinta sudah enakkan badannya? Apa sudah lebih baik?" tanya Andini
" udah mbak makasih ya." ucap Andini
" Andini bisa kita ngomong sebentar? Tanya Raka Kulihat Andini diam meminta ijin ke bang Rama. Memang benar biar bagaimana pun sekarang dia sudah menjadi istri orang lain tidak bisa sembarangan berduaan dengan laki-laki lain.
" sungguh beruntung kak kamu mendapatkan Andini. " ( batin Raka )
Rama POV
Semalam Raka mengganggu kegiatan ku dengan Andini hanya karena dia meminta ku untuk menemaninya membeli obat. Di dalam hati sebenarnya marah karena dia sudah mengganggu ku yang tinggal sedikit lagi aku berhasil mencium Andini.
Selama perjalanan dia banyak bicara dan meminta maaf atas semua yang terjadi.
Tanpa dia minta pun aku pasti akan mengupayakan yang terbaik bagi Andini. Dan akan ku perjuangkan pernikahan yang sudah kami lakukan kemarin. Terakhir ku peringatkan dirinya agar tidak menyesali keputusan nya yang telah mengkhianati Andini.
Setibanya di rumah. Kami memutuskan untuk makan seusai makan malam tiba-tiba Raka mengajak Andini untuk berbicara mungkin mereka ingin menyelesaikan masalah mereka. Ku anggukkan kepala tanda aku mengijinkannya. Ku langsung menuju ke kamar. Ku putuskan untuk naik ke kamar dan istirahat dulu.
Andini dan Raka menuju ke ruang tamu karena biar bagaimana pun Masalah mereka harus segera selesai.
" maafkan aku sudah mengkhianati mu" ucap Raka tiba-tiba langsung duduk di lantai di bawahku.
Dia menangis dan menyesal atas semua perbuatan yang telah dilakukannya
" Kenapa mas tega melakukan dosa itu mas? " tanyanya lirih
" aku dijebak de. Waktu itu aku menghadiri pesta teman mas namun seseorang memberikan obat ku ke mas. Mas lepas kendali de dan memaksanya. Maafkan aku de" jelas Raka
" Aku tidak menyangka mas bisa tega melakukan semua itu. Selama ini mas yang selalu mengingatkan aku untuk menjaga diri tapi apa yang telah mas Lakukan. " tangis Andini menyakitkan bagi Raka
" maafkan aku Andini . Maafkan aku .. " ucap Raka tanpa melihat Andini
Dari kejauhan Sinta melihat dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Andini menyadari itu kemudian berkata
" Kemarilah Sinta jangan disana." ucap Andini
Andini menghapus air matanya.
" Lihat lah dia gadis yang tidak bersalah yang sudah kau renggut paksa masa depannya mas. Apakah dia ada salah terhadapmu? Apa yang seharusnya dia berikan kepada suami nya kelak sudah kau nikmati. " ( tunjuk Andini pada Sinta)
mereka hanya diam bahkan Sinta mulai menangis.
" mungkin inilah takdir kita mas. Kita jalan dengan jalan kita masing-masing. Sekarang bahagiakan dia mas. Fokuslah padanya rangkailah cerita kalian. Berbahagialah. Sinta jangan merasa sungkan atau minder lagi. hilangkan pikiran - pikiran negatif mu. Kamu lihat kan sekarang diantara kami sudah kami selesaikan yang ada sekarang hanyalah kita sebagai keluarga. " kata Sinta panjang lebar.
" Kenapa mbak Sinta begitu baik padaku? Ucap Sinta lirih
" Kenapa aku harus marah padamu. Aku lihat kamu gadis yang baik. Kita bisa berteman dengan baik. " ucap Andini sambil tersenyum
Ku peluk Sinta agar dia tidak merasa sungkan.
" terima kasih Andini. " ucap Raka
Aku kembali ke kamar untuk istirahat. Ku lihat mas Rama belum tidur
" apakah kamu baik-baik saja?" tanya suami ku
Selanjutnya tanpa menjawab apapun aku langsung di kasur dan menangis sejadi -jadinya. Mas Rama bangun dan memeluk ku untuk menenangkan diriku.
" Menangislah jangan di tahan. " ucap mas Rama
Aku menangis cukup lama. Hingga ku rasa sudah membaik aku lepaskan pelukan suamiku.
" maafkan aku mas. Baju mu jadi basah. " ucapku
" bagaimana sudah merasa lebih baik sekarang? " tanya nya
heem...ku anggukkan kepalaku.
Ya sudah mari kita istirahat. sudah banyak hal yang kau pikirkan tadi.
" Bisakah mas Rama menemaniku untuk tidur? Tanyaku malu-malu
Awalnya mas Rama ragu untuk mengiyakan ajakanku namun akhirnya dia menyetujui juga.
Ini adalah awal bagiku untuk menjadi istrinya mas Rama meskipun aku belum siap untuk memberikan haknya dari ku tapi setidaknya aku bisa belajar untuk mengenal dia lebih dekat dulu.
Mas Rama tidur dekat dengan ku. Semenjak dipeluk oleh nya kemarin aku merasa pelukan darinya membuatku merasa nyaman dan aku merasa seluruh beban pikiran ku bisa hilang setelah di peluk oleh nya.