NovelToon NovelToon
Ku Nikahi Calon Kakak Iparku

Ku Nikahi Calon Kakak Iparku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ratri Larasati

Andini seorang dokter muda bertalenta yang memiliki seorang kekasih seorang abdi negara yang bernama Raka Ardiansyah. Setelah berjalan 8 tahun mereka memutuskan untuk menikah namun pada hari pernikahan tiba Raka justru malah meninggalkan nya karena suatu alasan. karena persiapan pernikahan sudah dilakukan dan acara pernikahan tidak bisa di batalkan akhirnya kembaran dari Rama menawarkan diri untuk menikahi Andini agar pesta tetap berlanjut
tidak ada yang tau bahwa sebenarnya Rama ini sudah lama jatuh cinta pada Andini karena dia tau bahwa saingannya adalah saudara kembarnya sendiri maka sebelumnya dia sudah memutuskan untuk menyerah dan melupakan Andini. namun dengan sikap Raka yang sudah menelantarkan Andini ini Rama bertekad akan membahagiakan Andini dan mempertahankan pernikahan nya dengan Andini. bagaimana kisah cinta saudara kembar ini. silahkan subscribe dan ikuti terus perkembangan cerita selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Keesokkan hari nya Andini dan Rama kembali pulang ke rumah. Rama masih meyakinkan sang istri jika memang belum siap untuk kembali tidak apa jika dia harus kembali ke hotel atau mengajaknya di apartemen terlebih dahulu.

" yakin de gpp kita ke rumah?" tanya Rama

" nggak papa mas. Kan ada mas di sini. ( ucapnya sambil melihat suaminya)"

"jangan menggodaku de. Mas tidak yakin kalau tidak khilaf. " ucap ku padanya

" udah siap yuk berangkat. " ucap Andini bersemangat

Kamu paling bisa menutupi perasaan mu de. Aku tahu sebenarnya kamu juga belum siap menghadapi semua ini namun kamu bisa menyembunyikan dengan baik.

Kami menuju ke lobby hotel untuk memesan taksi kembali ke rumah. Karena di antara kami tidak ada yang membawa mobil. Tidak lama kemudian kami tiba di rumah mewah yang mana terakhir kali aku ke sini masih bersama dengan mas Raka.

" yuk de. Ucap suamiku sembari menyentuh ku karena menyadari aku melamun tadi. Hingga tidak sadar kalau mobil kami sudah tiba di pekarangan rumah."

Mas Rama menurunkan barang bawaan ku.

" yuk masuk de." Ucapnya sambil menggandeng tangan ku.

ku ikuti langkah kaki nya masuk ke rumah mertua ku. Kami berjalan bersama menuju ke rumah.

"Assalamualaikum" ucap mas Rama

" walaikumsalam mari den biar saya bawakan barangnya." ucap salah satu pembantu di rumah itu.

Mama mengetahui kedatangan kami menyambut kami dengan baik.

" lho sudah pulang nak? tanya mama.

kebetulan kami lagi makan nak yuk ikut bergabung. Mama menuntun kami menuju ke ruang makan.

Di ruang makan itu semua sedang berkumpul termasuk Raka dan Sinta. Mas Rama mengajak ku untuk ikut bergabung. Aku hanya bisa pasrah mengikuti saja. Kami semua makan dalam diam hanya suara gesekan sendok dan piring yang terdengar. Selesai makan suasana meja makan kembali menjadi canggung. Kami semua diam tidak ada yang berani memulai pembicaraan. Hingga ku awali pembicaraan itu.

" wekkk...wekkk Sinta merasa mual. Maaf saya permisi dulu.

" Biar saya susul aja ma. " ucapku pada yang lain

" Mb Sinta sudah periksa ke dokter? Tanyaku pada Sinta

" eh..( terkaget atas panggilan dari Andini) belum mb." jawab nya

"lho sejak datang kemarin belum ke dokter? Tanyaku lagi.

Mari kalau begitu biar aku lihat kondisinya. Mas tau tas ku yang hitam tadi. Tanyaku pada suamiku.

" Di kamar de. Tunggu bentar biar mas ambilkan " ucapnya sambil pergi meninggalkan kami.

Setelah itu ku tuntun Sinta menuju ke ruang tengah agar aku lebih leluasa di dalam memeriksa nya. Kuperhatikan dia sepertinya takut bersama ku.

Mas Rama datang membawa tas praktek ku. Ku mulai memeriksa keadaan Sinta. Semua orang memperhatikan apa yang sedang aku lakukan.

" apakah kamu merasa pusing?" tanya ku

" iya mbak. " jawabnya

Semua pemeriksaan sudah aku lakukan. Hanya saja dia perlu istirahat yang cukup karena mungkin kecapekan dan stress saja.

Raka POV

Keesokkan pagi nya setelah Aku dan Sinta melakukan hal itu. Jujur aku merasa lebih baik dan lebih nyaman dengan nya. Ku ajak Sinta ke bawah untuk bersiap sarapan.

" yuk turun kita makan.aku sudah lapar sekali. Tenaga ku habis terkuras semalam." ucapku vulgar padanya

" apa an sih mas. Malu kalau ibu dengar. " ucap nya malu-malu

Kami turun dan mama papa sudah bersiap akan sarapan.

" ayo sini nak duduk lah makan lah semuanya semoga semuanya cocok untuk mu. Atau jika tidak cocok kamu menginginkan sesuatu jangan ragu untuk mengatakan nya. " ucap mama pada Sinta

" tidak Tante ini sudah sangat berlebihan saya takut tidak bisa menghabiskannya. " ucap Sinta

Kami bersiap untuk makan hingga tiba -tiba suara seseorang datang.

Benar dia adalah Andini dan bang Rama. Pasangan pengantin baru yang baru saja resmi menikah kemarin. Deg .. Ada desiran rasa aneh di dada ketika melihat Andini di gandeng oleh Bang Rama. Namun aku harus terbiasa karena ini sudah menjadi keputusan ku.

" mari ikut sarapan bang. Ucapku pada bang Rama. Nggak mungkin sekarang aku dengan leluasa menyapa Andini. Karena sekarang status kita sudah berbeda dia sudah menjadi kakak iparku. Dan sejak dulu kami selalu menjaga batasan kami. Itulah salah satu hal yang membuatku jatuh cinta pada Andini gadis di zaman sekarang yang hidup di Jakarta namun masih bisa menjaga batasan-batasan agama nya. Kulihat mereka ikut bergabung makan bersama kami. Kami semua makan dalam diam. Selesai makan aku lihat Sinta seperti mau muntah. Dia memang tidak terbiasa makan pagi. Pasti tadi dia memaksakan diri memasukkan makanan itu ke perutnya karena nggak enak dengan yang lain sedang makan. Lalu Andini berinisiatif menyusulnya di kamar mandi.

setelah beberapa saat mereka berdua kembali dari kamar mandi. Dia mengajak Sinta menuju ke ruang tengah. Hingga suara merdu nya memanggil mas Rama yang membuatku sedikit kaget karena belum terbiasa. Karena biasanya nama ku lah yang dipanggilnya ketika dia butuh bantuan. Namun sekarang kulihat dia sudah lebih baik dan cepat menerima bang Rama sebagai pendamping nya. Dia memeriksa Sinta dengan telaten.

" tidak ada yang serius hanya kecapekan dan stres saja. Kalau bisa jangan banyak berpikir macam-macam dan terlalu capek. " ucap Andini

Apa dia stres memikirkan kekacauan kemarin terus malam nya masih aja gue ajak dia tempur seperti itu. Aku jadi merasa bersalah padanya.

" Apakah ada obat yang bisa mengurangi rasa mual dan pusing nya? Tanya ku ke Andini

" baik lah nanti aku resepkan kamu bisa menebusnya di apotek. " ucap Andini

" kamu mikir apa nak. Apa kamu takut berada di sini. Tenang lah kami semua menerima mu dengan baik. " ucap mama menenangkan Sinta.

Setelah memberikan resep nya Andini kembali ke atas untuk istirahat. Dia kembali ke kamar di dalam kamar ternyata suami nya sudah ada di sana sedang nyantai menggunakan ponsel nya.

" apakah mas marah aku melakukan tadi?" tanya Andini penuh hati-hati

" Astaghfirullah de. Kamu mikir apa? Mas nggak papa. justru malah mas suka itu arti nya kamu sudah bisa berdamai dengan masa lalu mu. Baru setelah semua nya beres kita baru bisa fokus ke depannya. Mas mu ini juga ingin lho de di periksa? " goda Rama pada istrinya

" mas Rama sakit. Mana yang sakit biar aku periksa bentar aku ambil alatnya dlu." ucap Andini

Kemudian saat Andini terbangun mau mengambil Alat medis nya ditariknya Andini oleh Rama hingga dia terjatuh di pelukan Rama.

" Mas nggak ada yang sakit de. Mas juga ingin di belai oleh istri mas. " ucapku tepat di telinganya

ku lihat dia berusaha menghindari namun ku tahan dirinya agar kami tetap dalam posisi yang hampir berpelukan. Hingga tiba-tiba Raka muncul di balik pintu kamar kami.

" bang bisa temani aku sebentar? Eh maaf aku tidak mengetuk pintu dulu karena pintu nya terbuka makanya aku langsung masuk" ucapnya

" ok yuk aku antar. Aku pergi dulu ya?" ucapku pada Andini

Dia masih tersipu malu bahkan pipi nya merah seperti kepiting rebus. Ku kecup keningnya sebelum aku pergi meninggalkan nya di kamar.

1
Yudha
terimakasih kak atas sarannya. akan sya perhatikan kembali
Vie Desta
bagus sih ceritanya tp terlalu muter” pov nya ulangan seharusnya sih kalo mau di pake pov itu gak perlu di ceritain lg biar gak aneh ( cuma saran)
Yudha
terimakasih kak akan sya perbaiki
Novela Sari
ceritanya bagus tp kebanyakan pov..d ulang2 kesanya jd mbuletisasi
Yudha: terimakasih kak silahkan follow kak
total 1 replies
Izuku
❤️Karakter-karakter dalam cerita ini begitu hidup dan membuatku empati padanya.
Yudha: terimakasih kakak.
total 1 replies
Celia Luis Huamani
Sumpah, endingnya bikin hati berbungaa, moga-moga ada lanjutannya🤗
Yudha: terimakasih kak... silahkan di tunggu kelanjutannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!