Dewi Auristella gadis mungil berwajah lugu harus menerima kenyataan pria yang selama dua tahun belakangan ini dia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri
benang takdir mulai terbentuk, tahun lalu dewi bertemu seorang gadis memiliki hobi yaag sama dengannya, Aleana Abraham
mereka berdua mulai akrab satu sama lain. karena itu Alea menjodohkan Dewi dengan kakanya Zain Malik D' Abraham.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi ervendi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Laki-laki mana yang tidak tergoda jika melihat gadis seksi didepannya terlebih jika itu istrimu sendiri segala ada pada dirinya adalah milikmu. Ada dorongan sangat kuat dalam diri Zain
''Sial sejak tadi aku susah paya menahannya dan sekarang apa ini dia memakai pakaian seperti ini?'' Ucap Zain mau tidak mau dia harus mandi air dingin.
Zain memilih tidur disofa dia tidak ingn tersiksa karena berada dikasur yang sama dengan istrinya bisa-bisa dia tidak mampu menahan naluri kelakiannya.
*
*
Dewi meggeliat cahaya mentari pagi seakan menggelitik wajah cantiknya agar dia kembali kedunia nyata, menghadapi problema kehidupan yang penat. Dengan susah payah dia berusaha mengumpulkan semua kesadarannya, dengan satu gerakan Dewi duduk ditengah kasur menaggalkan selimut yang menutupi tubuh seksinya.
''Apa kau sedang menggodaku, istriku tercinta?' Ucap Zain dia baru saja keluar dari ritual mandinya lagi-lagi pemandangan indah ini perut abis milik Zain menggodanya
"Menggoda?'"
Dewi mengerutkan keningnya. Betapa kagetnya selimut yang bertengger rapi ditubuhnya tadi malam entah pergi kemana ''Ahhh....'' Teriaknya dengan cepat Dewi menutupnya dengan kedua tangannya
'Apa kau suka dengan warna berani seperti itu?'
'Ini semua karena asisten mu Tuan, dia yang memberikann ini. Mau bagaimana lagi suka tidak suka ya di pake''
''Aiden memilihnya untukmu?'
''Siapa lagi?
'Tapi itu tidak masalah aku menyukainya' Ucap Zain menggoda.
Tampa menggubris ucapan zain Dewi meraih selimut di atas kasur kemudian membungkus tubuhnyaa. secepatnya dia berlari menuju kamar mandi.
''Kenapa ditutup aku sudah melihatnya' teriak zain yang tidak dihiraukan dewi.
lima belas menit dewi baru selesai mandi diliriknya Zain yang sudah rapi meski hanya menggunakan pakain santai dia tetap tampan bahkan bertambah 100%
''Kau masih belum selesai? kenapa kau lamban sekali? aku ada miting dua jam lagi Dewi."
'' Bukan begitu, bajuku tidak ada''
''Lalu itu apa? tanya Zain menunjuk kearah kasur yang sudah rapi
''Mana ku tahu kalau ini milikku, wajahnya memang ganteng, tapi cara bicaranya seperti ayam bertelur saja.' Ucap Dewi pelan yang masih bisa didengar zain
'Kau mengataiku' Teriak Zain
Tampa menggubris ucapan Zain dewi mengambil langkah seribu menuju kamar mandi.
'Hampir saja, aku kehilangan nyawa, jangan buat dirimu dalam masalah wi! Jalani semua dengan tenang semua ini akan berlalu' Ucap Dewi dibalik pintu
*
Sepanjang koridor semua mata memandang Zain. Dewi hanya mengekor dibelakang dia menggunakan baju mini dres pink rambutnya dia biarkan terurai tubuh kecilnya, sangat imut dia masih seperti gadis remaja padahal umurnya sudah 23 tahun.
Didalam mobil sport milik Zain, hanya hening tidak ada satupun yang memulai percakapan sesekali Dewi melirik Zain begitu tampan sedang serius dengan jalan didepannya
''Aku memang ganteng kau tidak perlu mencuri padang seperti itu lihat lah aku sepuasmu"' Ucap Zain yang masih fokus dengan jalan didepannya
'Ciih pede sekali dia, tapi memang benar dia sangat ganteng' Ucap Dewi dalam hatinya,
''Khemm.. Tuan terlalu percaya diri''
''Lalu apa yang kau lakukan sesekali melirikku? Kalau bukan karena aku ganteng''
''Tuan aku sedang tidak ingin berdebat, aku hanya ingin katakan bagaimana selanjutnya apa aku akan tinggal di rumah orang tua mu atau di kontrakanku.?'
''Oh iya. untuk hari ini kita kerumah mami dulu, setelah rumah kita selesai di renovasi kita pindah' Ucap Zain
'Rumah kita, jantung.. ada apa dengan mu hanya karena kata itu hampir saja kau keluar dari tempatmu'
''Kenapa kau diam, kau ingin kita tinggal dirumah mami?'
''Tidak... Kita tinggal dirumah anda saja! Oh iya aku hampir lupa" Ucap Dewi sedikit berteriak ''Aku akan pulang nanti mengambil beberapa bajuku disana'
''Kau tidak perlu kesana Aiden sudah membawa barang-barang pentingmu dari sana. Satu lagi panggil aku Zain aku tidak ingin mami dan daddy curiga'
'Oke Zain...' Ucap Dewi tersenyum manis ke arah suaminya
deg
deg
deg
'ada apa ini kenapa jantungku berdetak seperti ini?, Apa ini ciri-ciri aku kena penayakit jantung? besok aku akan ke Primus konsultasi*.' Ucap Zain batinnya.
*bersambung...
**JANGAN LUPA VOTE DAN BERI SARAN KARENA ITU SANGAT PENTING....🤗
JANGAN LUPA tekan tombol like dibawah agar Ku lebih semangat lagi
terimakasih sudah membaca ❤🤗**