NovelToon NovelToon
Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai / Romansa
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Ranti terpaksa harus mengakhiri pernikahannya dengan lelaki yang ia cintai. Niat baiknya yang ingin menolong keponakannya berbuntut peperangan dalam rumah tangganya.

Lalu bagaimana akhir dari cerita ini?
Yuk kita simak ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22. Cemburu

Bab 22. Cemburu

Pov Author

Meja makan terasa sunyi kali ini. Tidak banyak pembicaraan yang terjadi antara Pram dan Ranti seperti biasanya.

"Mas sakit?"

Alih-alih karena merasa tidak seperti biasanya, Ranti pun menanyakan keadaan Pram yang tidak biasanya banyak diam.

"Hmm, sepertinya aku sedikit lelah."

"Setelah makan, istirahat saja Mas. Biar aku yang membereskannya setelah ini. Mas pasti kelelahan karena membersihkan seisi rumah." Kata Ranti.

"Ya sayang, maaf ya."

"Tidak apa-apa Mas." Jawab Ranti sembari melihat makanannya dan mulai menyendok kembali.

Saat mata Ranti tertuju pada makanan, mata Pram sekilas melirik pada Menur yang ternyata juga melirik kepada dirinya. Pram segera mengalihkan pandangan pada makanannya.

Tidak lama kemudian Menur menutup menutup sendoknya.

"Tante, aku sudah kenyang. Maaf tidak bisa membantu Tante karena aku harus pergi. Tidak enak teman ku sudah menunggu lama." Kata Menur yang langsung mendapat lirikan tidak suka dari Pram.

"Mau pergi sekarang?" Tanya Ranti.

"Ya, Tante." Jawab Menur.

"Ya Baiklah. Jangan pulang terlalu malam. Kunci rumah ini kamu bawa juga kan? Jangan sampai hilang."

"Ya, Tante ada."

"Kabari juga kalau mau menginap."

"Ya, Tante. Kalau begitu aku, pergi dulu. Assalamualaikum..."

"Wa'alaikumsalam..." Jawab Ranti.

"Wa'alaikumsalam..."Jawab Pram lirih nyaris tidak terdengar.

Ranti memperhatikan Menur sesaat. Kemudian melihat pada suaminya yang mengelap mulutnya dengan tisu.

"Mas beneran hanya butuh istirahat? Apa Mas mau minum obat?" Tanya Ranti ketika Menur sudah melangkah keluar pintu rumah.

"Tidak perlu sayang. Aku benar-benar hanya lelah saja."

"Ya sudah. Apa Mas juga sudah selesai makan?" Tanya Ranti melihat Pram sudah menutup sendok makannya sesuai etika. "Istirahat saja kalau sudah Mas." Ujar Ranti lagi.

"Ya, maaf ya. Aku duluan. Entah kenapa hari ini begitu lelah. Aku ingin istirahat dulu agar malam nanti tidak mengecewakanmu." Ujar Pram sambil tersenyum seperti biasa.

Ranti tersenyum merona.

"Mas ini, tidak bisa sama sekali kehilangan jadwalnya ya?" Kata Ranti sambil tersipu.

Pram tidak menjawab, hanya terkekeh pelan lalu mendaratkan ciumannya di pipi Ranti.

Lalu setelah itu, Pram dan Ranti sama-sama beranjak dari duduk mereka. Bedanya Pram melangkah menuju kamar sedangkan Ranti mengumpulkan piring kotor dan membawanya ke wastafel.

Lelah hanya alasan Pram saja. Sebenarnya hatinya gusar karena urusannya dengan Menur belum selesai. Apalagi pikirannya masih terbayang dengan apa yang ia lihat hari ini. Belum lagi tangannya tadi di arahkan pada area sensitif Menur yang nyatanya membuatnya goyah setelah pernah melihat tanpa sengaja dan kali ini menyentuhnya.

Saat Menur menciumnya tadi, entah mengapa Pram merasa hatinya senang hingga saat tangan Menur bergerilya dia tidak menolak dan malah menikmati hingga belalainya menggeliat di bawah sana.

Sayang adegan itu tidak berlangsung lama karena terdengar langkah Ranti yang mengenakan sendal rumahan menuruni anak tangga.

Pram dengan segera melepaskan ciuman Menur dan mengambil tempat duduk di meja makan yang sudah tersusun tapi makanan yang di masak Ranti tadi. Sedangakan Menur menghempaskan kembali bobot tubuhnya di kursi busa dr depan Televisi.

Seperti itu lah yang terjadi sebelumnya. Dan kini, Pram jadi membayangkannya terus menerus. Bahkan kini ia mulai membayangkan bagaimana bila ia bercinta dengan Menur

Nyatanya Pram sudah masuk pada jerat pesona Menur. Tidak bisa Pram pungkiri keponakan istrinya itu memang lah cantik.

Tetapi Pram gusar sekarang karena Menur yang masih ingin pergi menemui teman-temannya. Pram bagai orang yang cemburu sekarang. Apalagi ia merasa mulai mengetahui sikap Menur yang bisa saja berbuat seperti kepadanya tadi, tetapi di lakukan dengan orang lain.

Pram tidak terima. Pram ingin membawa kembali Menur pulang. Tetapi dengan adanya istrinya di rumah, sulit bagi Pram untuk menjalankan niatnya.

***

Sudah pukul 11.15 malam, Menur belum juga pulang. Bahkan Pram sampai selesai menggauli istrinya namun kekhawatiran terhadap Menur belum juga sirna.

Ranti tampak kelelahan sehingga ia tertidur setelah melakukan puncak asmaranya bersama Pram. Terdengar dengkuran halus yang menunjukan kalau Ranti benar-benar berlayar di pulau kapuk sekarang.

Pram turun perlahan dari ranjang agar Ranti tidak terbangun. Ia mengenakan kembali pakaiannya secara lengkap dan berniat mencari Menur dengan menggunakan Gps, seperti tadi siang.

Pram mengambil handphone dan kunci mobilnya dengan langkah yang mengendap-endap dan menutup pintu kamar dengan rapat, secara perlahan Ia pun mulai melangkah menuruni anak tangga.

Pintu rumah pun berhasil Pram tutup dengan perlahan dan mengucinya. Ia mulai mengeluarkan handphonenya dan hendak memeriksa keberadaan Menur saat ini.

"Mau kemana Om?"

Suara yang tidak asing mengagetkan Pram sehingga ia berbalik badan dan melihat ke arah suara.

"Menur..." Panggil Pram pelan sambil melangkah mendekati kursi teras di pojok yang tidak terkena cahaya lampu karena berada di bawah balkon kamarnya.

Ya, Menur ada disana di dalam gelap tanpa cahaya. Ia menatap Pram yang mendekat padanya tanpa berkedip.

"Sejak kapan kamu pulang? Kenapa tidak masuk ke dalam? Disini banyak nyamuk." Tanya Pram dengan suara sangat pelan.

"Aku tidak jadi masuk karena mendengar rintihan kalian yang terdengar sampai disini!" Jawab Menur yang terdengar kesal.

Pram berpikir sejenak. Tidak mungkin suara kenikmatan mereka terdengar sampai keluar. Ia pun mundur selangkah dan melihat ke atas. Ternyata jendela balkon terbuka dengan lantang, dan pantas saja Menur menjadi kesal seperti itu.

Jika Menur mendengar desahan mereka, itu artinya Menur sudah ada di rumah ini sejak kisaran jam 21 tadi. Karena saat mulai mencumbu Ranti, Pram tanpa sengaja melihat ke arah jam dinding karena memikirkan Menur yang belum juga kembali.

Pram terdengar menghela napas.

"Ayo masuk." Ajak Pram dengan suara yang lebih pelan dari sebelumnya. Bahkan bisa dikatakan setengah berbisik.

"Tidak mau!" Jawab Menur dengan nada biasa.

Pram sedikit terkejut mendengar suara Menur. Ia takut Ranti terbangun dan mendapati mereka berdua.

"Jangan keras kepala, dan kecilkan suaramu!" Kata Pram lagi dengan kembali berbisik.

"Biar saja, memangnya kenap... hmpp!"

Mulut Menur dibungkam dengan bibir Pram. Pram tidak mau suara gadis itu membangunkan Ranti.

Namun bagaikan momen yang memang sudah di tunggu, ciuman pun saling berbalas. Saling panggut dan bertukar saliva.

Baik Pram maupun Menur kini sama-sama menikmati ciuman mereka. Bukan ciuman sebelah pihak antara Pram maupun Menur yang terjadi beberapa kali sebelumnya. Melainkan ciuman yang mereka nikmati dari rasa gairah dan asmara yang mulai berlabuh satu sama lainnya.

Pram memegang tengkuk Menur mengeratkan ciumannya yang hari ini pikiran dan hatinya di kuasai oleh Menur.

Begitu pula Menur yang mengalungkan kedua tangannya di leher Pram. Menur merasa bahagia dan senang hingga debaran jantungnya seakan mengantarkannya menunjuk puncak yang belum pernah ia rasakan secara nyata.

Ciuman itu seakan-akan tidak pernah puas sehingga mereka melakukannya cukup lama. Bahkan jika salah satunya menjauh untuk mencari napas, yang lainnya akan lebih mendekat sehingga mereka masih tidak terlepaskan.

Mereka melakukan ciuman itu di halaman rumah yang gelap di bawah balkon kamar dimana Ranti masih terlelap dengan mimpinya.

Ranti tidak sadar, bahwasanya cinta terlarang mulai bersemi tanpa sepengtahuan dirinya. Bahkan di bawah sana, keduanya mulai saling meraba. Memuaskan ciuman mereka yang seakan-akan mereka tidak bisa lagi menikmatinya selain malam ini.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀ ⠀ ⠀ ᴿᵅʸʸᵅ𒈒⃟ʟʙᴄ 𝐙⃝🦜
itu si pram bukan kucing lagi, ah keduanya bikin kesel 😤😤😤
pokoknya Ranti gak boleh lemah kek di sinetron", makin muak liat Pram dan menur
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
teruslahh bermain di belakang pasti pada saatnya bakal terlihat nyata kelakuan kalian berdua 😒😒
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
hadehh berbohong lahh terus berbohong dan bakal ada kebohongan apalagi yang kau ucapkan ke istrimu pram😤
Wati Nanda
wes to ponakan adalah maut🤣🤣
𝐀⃝🥀𒈒⃟ʟʙᴄ🦆͜͡Lie𝐙⃝🦜🅟ᴳ᯳ᷢ
Cantik menafik.kslo di pske jsl" yang bodoh dan menyskiti orang lsin gkda nilainnya tetep murahann ,laki" gkkan kiat bila terlalu tergoda makanya yang selibgkuh itu salah kedua belah pihak.
☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ
woyy kondisikan kaki kalian kimpritt 😠😤
☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ
makin kesini makin belagu kamu menur 🙄
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
emang bisa saling tautan jari2 kaki🙄😩
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
hadeuuuuuu ampun ahh🤦‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️
❤🏘⃝Aⁿᵘ Kiis Kᵝ⃟ᴸ
terus terusin lah kalian, sepandai pandainya bermain pasti ketahuan juga. yomennn
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
nakal ya kamu pram 😤
Akbar Razaq
Semenarik apapun jika akhlak nol lama lama pasangan juga jengah. Memangnya hidup hanya utk kuda kudaan mulu.Tunggu saja klo Ranti tahu smua, kalian akan kelabakan eh ku rasa hanya Pram yg kehilangan tapi Keponakan dajjalnya dijamin tdk karena apa ? karena sptnya dia tak berotak.
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
berteriak..??
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
ini baru jari kaki belum belalai gajah nya yg bertaut🤧🤣🤣🤣
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
ini mahhh bener bener gilaaa🤧😭😭😭
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
iya diam,setelah mulut nya dibungkam pake bibir pram, ups 😂
⏤͟͟͞𝐑𝐙⃝🦜➢‮
gaya kepasar g mau memang lamalama minta di hiih ni anak
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
dasar kucing garong🤧🤣🤣
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
keren si pram ini
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
tangan kan ada kenapa harus bibir sih 🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!