NovelToon NovelToon
Selalu Menunggu

Selalu Menunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Windia

Seorang perempuan yang selalu menunggu kedatangan lelaki tercintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia

"ayo" pasrah Devan kepada Amanda yang sudah merengek dari tadi.

"Makasih sayang" ucap Amanda begitu manja kemudian langsung masuk ke dalam mobilnya dan begitu juga Devan.

Beberapa menit kemudian Amanda dan Devan sudah berada di mall.

"Sayang ini cocok nggak buat aku" Amanda meminta saran kepada Devan kemudian menunjukkan sebuah dress yang sudah ia pilih.

"Terserah Lo kan yang make bukan gue" ketus Devan malas meladeni Amanda.

"Ihh kan aku cuma minta pendapat kamu" Amanda memasang wajah cemberutnya.

"Ya udah terserah Lo ambil aja semuanya"

Ucap Devan.

"Oke aku ambil semuanya" akhirnya Amanda mengambil semua dress yang ada di tangannya itu.

Kini Devan dan Amanda tengah berada di kasir untuk membayar belanjaan.

"Kak total semuanya ada 20 juta kak mau bayar kas atau kartu?" Tanya wanita tersebut.

"Make kartu aja" kemudian Amanda langsung membayar semua belanjaannya.

"Ayo sayang belanjaannya kamu yang bawa yah" ucap Amanda kepada Devan. Dengan pasrah Devan mengambil barang yanga ada di tangan Amanda, jika dia tidak mengambilnya maka pasti akan ada drama lainnya yang di buat oleh Amanda.

Berapa menit kemudian mereka sudah keluar dari mall dan berada di parkiran.

Devan langsung menyuruh Amanda untuk membuka pintu mobil belakangnya untuk meletakkan barang belanjaan Amanda.

"Ihhhh ternyata kamu so sweet juga yah sayang" ucap Amanda dengan begitu manja.

"Gue mau pergi dulu"

"Tunggu dulu" Amanda menghentikan langkah Devan.

Tanpa berkata apa pun Amanda langsung memeluk Devan.

"Makasih sayang" ucap Amanda yang sudah  memeluk Devan.

Devan yang mendapat perlakuan secara tiba-tiba dari Amanda langsung melepas pelukan  Amanda.

"Ngapain sih Lo meluk gue tanpa seizin gue dulu" kesal Devan.

"Ini cuma tanda makasih aku ke kamu, soalnya kamu udah mau nganterin aku belanja" jelas Amanda.

"Gak usah make peluk-peluk segala" pinta Devan.

"Oke aku minta maaf"

"Gue duluan" pamit Devan kepada Amanda.

Devan langsung berjalan menuju mobilnya kemudian melajukan ke mobil meninggalkan Amanda sendirian.

"Hallo mah ada apa?" Tanya Devan pada talia yang tiba-tiba menelpon dirinya.

"Tolong ambilin berkas mamah dong sayang di kantor soalnya mamah udah di rumah trus juga asisten mamah lagi sakit" jelas Talia panjang sekali.

"Oke Devan bakal nagambil sekarang"

"Makasih sayang" lalu sambungan telepon pun mati.

Devan kini melajukan mobilnya menuju kantor Talia. Beberapa menit kemudian Devan telah sampai di sana. Devan langsung bergegas berjalan menuju ruangan Talia.

"Mamah naro berkasnya di mana?" Tanya Devan pada dirinya sendiri karena sedari tadi belum menemukan keberadaan berkas tersebut. Akhirnya Devan memutuskan untuk menelpon Talia.

"Hallo mah, mamah nyimpen berkasnya di mana?" Tanya Devan

"Ada di laci meja mamah sayang coba kamu liat yang covernya berwarna putih" ucap Talia menejelaskan keberadaan berkas tersebut.

"Oke Devan cari dulu mah"

Tuuuttt

Panggilan telepon pun berakhir, kemudian Devan langsung menuju meja Talia untuk mencari berkas tersebut.

Devan memperhatikan berkas yang lain satu persatu dan pandangannya terfokuskan pada satu berkas yang berwarna hitam, ia langsung mengambil dan mengeceknya karena merasa sangat penasaran.

'pinjaman uang' kata yang tercantum di depan berkas tersebut membuatnya langsung membuka dan membacanya.

Devan dibuat kaget oleh isi berkas yang sudah ia lihat itu, ternyata benar dugaan Devan bahwasanya orang tuanya tengah menyembunyikan sesuatu dari Devan.

"Apa jangan-jangan ini alasan papah nyuruh aku ngembangin bisnis di Eropa" gumam Devan. Akhirnya Devan meninggalkan ruangan Talia dengan membawa berkas yang di minta oleh mamahnya dan yang paling penting dia menemukan suatu hal yang di sembunyikan oleh orang tuanya dari dirinya.

...........

Berbeda dengan Lila yang sekarang masih kesal dengan perbuatan Abi terhadap dirinya. Padahal jika Abi tidak bersikap seperti itu mungkin sekarang Lila akan berusaha untuk membuka hati untuk Abi. Tapi sebenarnya di hatinya belum bisa melupakan Devan Di tambah lagi sekarang Devan sudah berada di Indonesia dan yang penting juga adalah Devan yang telah menyelamatkan Lila pada kejadian yang telah dia alaminya kemarin.

"Lo nggak boleh kalah sama hari Lo Lila Lo harus lawan semua rasa yang ada" Lila meyakinkan dirinya agar tidak mudah luluh lagi dengan Devan.

Ting

Indri, suara notifikasi yang berasal dari indri.

'Lil ke resto yuk gue lagi gabut nih sekarang' terpampang jelas pesan dari Indri di layar handphone Lila.

'otw' balas Lila

'di tempat biasa yah' balas Indri lagi.

Kemudian Lila langsung bersiap-siap untuk menuju ke restoran.

..........

Sehabis Devan memberikan berkas tersebut kepada mamahnya dia langsung segara  menyusul bima ke restoran karena bima menelponnya ingin bertemu di restoran tempat biasa.

Beberapa jam kemudian Devan telah sampai di restoran tak menunggu waktu lama Devan langsung mencari keberadaan bima dan tak lama Devan langsung melihat bima yang sudah duduk di meja restoran tersebut, akan tetapi bima tidak sendirian dia bersama Indri.

"Loh kok ada Indri?" Tanya Devan

"Gue sengaja ngajak dia juga soalnya kalo kita bedua doang yang ngumpul kurang seru" ucao Devan yang langsung di pukul oleh Devan.

"Sialan Lo" umpat Devan kemudian duduk di meja tersebut.

"Gimana nih hubungan Lo sama Lila sekarang?" Tanya bima

"Lo tau sendiri Lila udah nggak mau ketemu sama gue" terlihat raut wajah Devan yang langsung berubah menjadi lesu.

"Tapi kalo Lo punya kesempatan ketemu lagi sama Lila gimana?" Tanya Indri secara tiba-tiba.

"Gue bakal ngomong dan jelasin semuanya ke dia" tegas Devan.

"Oke" jawab Indri singkat.

5 menit kemudian ada seseorang yang menghampiri meja mereka bertiga.

"Loh kok ada bima?" Ucap Indri secara tiba-tiba.

Devan yang berada membelakangi Lila langsung mengarahkan pandangannya kepada Lila. Keduanya sama-sama terkejut dan menatap satu sama lain begitu lama.

Lila yang merasa bahwa itu adalah Devan langsung segera membuang pandangannya.

"Gue pamit dulu dri" ucap Lila segera bejalan meninggalkan semuanya. Akan tetapi langkah Lila kalah cepat dengan Devan yang sudah menarik pergelangan tangannya.

"Tunggu Lil" ucap Devan.

Lila yang mendapat perlakuan dari Devan berusaha memberontak.

"Sorry gue ada urusan" ketus Lila tak mau berbalik badan melihat Devan yang masih saja memegangi pergelangan tangannya.

"Gue mau ngomong bentar" ucap Devan

"Gue lagi buru-buru"

Tak butuh waktu lama Devan langsung menggendong Lila ke arah taman, untung saja restoran tersebut mempunyai taman di belakangnya atau kah ini sudah menjadi skenario bahwa kejadiannya akan seperti ini. Lila yang mendapat perlakuan dari Devan segera memberontak akan tetapi tenaganya tidak sekuat Devan.

Bima dan Indri yang melihat kejadian tersebut langsung tersenyum senang.

"Yes berhasil" ucap keduanya secara bersamaan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!