NovelToon NovelToon
My Possesive Presdir Alexander

My Possesive Presdir Alexander

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Devi Istigfariatul Laili

LIKE🤗
VOTE😃
TERIMAKASIH🙏🙏
Alaska tempat seorang presdir yang mempunyai watak keras, dingin, dan kejam dia bernama Alexander , dan akan di jodohkan dengan gadis kecil cantik, dan pemberani yang bernama Lara Hateway. Saat mempersiapkan pernikahan ada beberapa musuh yang mengancam untuk membunuh kalau sampai perjodohan itu terjadi.
Dan banyak misteri dari masa lalu yang belum terkuak. akan adanya pengkhianatan masa lalu pembunuhan yang tragis. sehingga mereka harus menguak dan merencanakan sebuah misi.

Beberapa bulan kemudian, keduanya mempunyai rasa tapi sulit untuk di ungkapkan. Setelah Lara tertembak musuh barulah Alexander mengungkapkan betapa berartinya dia buat hidupnya.

Akankah semua misi akan terkuak, dan akankah Lara dan Alex bahagia atau....?

Langsung saja baca ceritanya yuks pasti seru bercampur dengan action, emosi, perasaan dan bla bla🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devi Istigfariatul Laili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 30

Ketegangan mencapai puncaknya saat Alex, Lara, Marcus, dan Leo berada dalam cengkeraman kelompok kriminal. Masa lalu kelam yang melibatkan keluarga Lara semakin terkuak, dan ancaman terhadap mereka semakin nyata. Di tengah usaha untuk melarikan diri, mereka dihadapkan pada pengkhianatan baru yang mengancam nyawa mereka.

Lara bisa merasakan dinginnya baja menekan pergelangan tangannya saat pria-pria bertopeng itu menggiring mereka ke dalam van hitam tanpa jendela. Leo, yang biasanya tenang, tampak panik, dan itu semakin membuat Lara merasa cemas. Di sebelahnya, Alex berusaha tetap tenang, meskipun otot-otot rahangnya mengencang, pertanda bahwa dia juga merasakan tekanan situasi ini.

"Jangan lakukan sesuatu yang bodoh," bisik Alex saat dia melirik ke arah Lara, seolah mencoba memberi kepastian dalam kegelapan yang menyelimuti mereka.

Namun, sebelum Lara sempat merespons, salah satu pria bersenjata membuka pintu samping van dan mendorong mereka masuk dengan kasar. Mereka dipaksa duduk di bangku yang dingin dan keras, diapit oleh dua pria bersenjata lainnya yang mengawasi setiap gerakan mereka.

"Lara, tenang. Kita akan keluar dari ini," Ucap Alex berkata pelan, menatap istrinya dengan tatapan penuh keyakinan.

Lara mengangguk lemah, meskipun hatinya dipenuhi ketakutan yang tak terucapkan. Dia hanya bisa berharap kata-kata Alex benar, dan bahwa mereka akan menemukan cara untuk selamat dari situasi ini.

Van melaju dengan kecepatan tinggi, melewati jalanan yang semakin sepi dan jauh dari keramaian kota. Keheningan di dalam van hanya dipecahkan oleh suara deru mesin dan getaran jalanan yang kasar. Di tengah perjalanan, salah satu pria bertopeng itu mulai berbicara, suaranya penuh dengan ancaman.

"Semua ini tidak akan terjadi jika kalian tidak mencari tahu tentang organisasi kami. Sekarang, kalian semua akan membayar harga atas rasa ingin tahu kalian," Ucap suaranya terdengar serak di balik topeng.

"Siapa yang mengirim kalian?" Tanya Marcus dengan nada yang tenang namun tegas, meskipun di dalam dirinya, ia merasakan detak jantungnya yang semakin cepat.

"Kau akan tahu pada waktunya, kalau kau masih hidup saat itu," Ucap Pria itu tertawa pelan, lalu mendekatkan wajahnya ke Marcus.

Lara bisa merasakan setiap detik yang berlalu seperti sebuah hukuman, dengan pikiran-pikirannya yang berkecamuk antara harapan dan ketakutan.

Tiba-tiba, van berhenti mendadak, membuat mereka semua terhuyung ke depan. Pria bersenjata di sebelah Alex bergerak cepat, mengarahkan senjata ke arahnya.

"Jangan macam-macam," Ancamnya.

Pintu van terbuka, dan mereka digiring keluar ke sebuah gedung tua yang tampak tak terurus, di tengah kawasan industri yang sepi. Langit di atas mereka tampak mendung, dengan awan gelap yang menggantung rendah, seolah-olah mencerminkan suasana hati mereka.

Mereka dipaksa masuk ke dalam gedung, melewati koridor gelap dan lembab yang dipenuhi dengan bau apek. Di sebuah ruangan besar yang tampak seperti bekas pabrik, mereka akhirnya diikat ke kursi-kursi yang berjejer di tengah ruangan.

"Siapkan mereka untuk bertemu dengan Bos," perintah salah satu pria bertopeng itu kepada rekannya.

Alex mencoba melonggarkan ikatannya, namun pria di sebelahnya memukulnya dengan keras di bagian belakang kepala. "Aku bilang, jangan macam-macam."

Lara menatap Alex dengan cemas, melihat darah yang mulai mengalir dari luka di kepalanya. "Alex!"

"Aku baik-baik saja," jawab Alex dengan suara pelan, meskipun wajahnya menunjukkan rasa sakit.

Tak lama kemudian, pintu di ujung ruangan terbuka, dan seorang pria masuk dengan langkah tenang namun penuh wibawa. Lara mengenalinya segera, meskipun pria itu tampak lebih tua dan lebih dingin dari yang ia ingat.

"Kau..." bisik Lara, terkejut.

"Sudah lama, Lara. Kau masih mengenaliku rupanya," Ucap Pria itu dengan senyuman sinis.

"Siapa kau?" Tanya Alex menatap pria itu dengan tajam.

"Aku adalah orang yang seharusnya kau waspadai sejak awal, Alex. Aku adalah bagian dari masa lalu Lara, bagian yang berusaha kau lupakan," Jawab Pria itu tertawa kecil, lalu memandang Alex dengan tatapan dingin.

"Apa yang kau inginkan?" Timpal Lara merasakan ketakutan yang semakin besar menguasai dirinya.

"Aku hanya ingin menyelesaikan urusan yang belum selesai dengan keluargamu, Lara. Sesuatu yang ayahmu gagal lakukan sebelum dia meninggal," Jawab Pria itu mendekatkan wajahnya ke Lara, dan dengan suara rendah.

Sementara pria itu berbicara, Leo yang sejak tadi diam, mulai bergerak gelisah. Wajahnya menunjukkan ketakutan yang dalam, dan keringat mulai mengalir di pelipisnya.

"Aku... aku tidak tahu bahwa ini akan sejauh ini," gumam Leo dengan suara gemetar.

"Kau pikir kau bisa mengkhianati kami dan pergi begitu saja, Leo?" Ucap Pria yang memimpin kelompok itu berbalik dan menatap Leo dengan tatapan tajam.

"Aku tidak mengkhianati kalian! Aku hanya... aku hanya tidak ingin terlibat lagi!" Ucap Leo mengelak, suaranya penuh ketakutan.

"Kau telah membuat kesalahan besar, Leo. Sekarang kau harus membayar harganya," Sahut Pria itu mendekati Leo dan menatapnya dengan penuh kebencian.

Dengan gerakan cepat, pria itu mengeluarkan pistol dari sakunya dan mengarahkannya ke kepala Leo. Lara menahan napas, sementara Alex mencoba mencari cara untuk melawan, tapi tangannya masih terikat erat.

"Aku mohon... jangan!" teriak Leo, namun semuanya sia-sia.

Door

Door

Door

Suara tembakan menggema di seluruh ruangan, dan tubuh Leo jatuh ke lantai dengan darah mengalir dari kepalanya. Lara menjerit, dan Alex berusaha melawan ikatannya dengan lebih keras.

Namun, pria itu hanya tertawa kecil. "Kalian semua adalah pion dalam permainan ini. Dan sekarang, permainan sudah hampir berakhir."

Tepat saat pria itu hendak mendekati Lara lagi, pintu gedung tiba-tiba meledak terbuka, dan sekelompok polisi bersenjata lengkap menyerbu masuk. Suasana berubah menjadi kacau, dengan suara tembakan dan teriakan yang menggema di ruangan.

Alex berhasil melonggarkan ikatannya dan segera melindungi Lara, mencoba mencari jalan keluar di tengah kekacauan. Marcus juga berhasil melepaskan diri dan bergabung dengan mereka.

"Kita harus keluar dari sini, sekarang!" teriak Alex, menarik Lara menuju pintu keluar.

Namun, di tengah kekacauan itu, pria yang memimpin kelompok kriminal tersebut berhasil melarikan diri, meninggalkan Alex dan Lara dengan banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Saat mereka berhasil keluar dari gedung dan bertemu dengan tim polisi di luar, Alex memandang Lara dengan tatapan penuh kekhawatiran.

"Apakah kau baik-baik saja?" Ucap Alex memandang istrinya.

"Aku baik-baik saja, jangan mengkhawatirkanKu," Jawab Lara mengangguk lemah.

Lara hanya bisa mengangguk lemah, masih terkejut dengan semua yang baru saja terjadi. Namun di dalam hatinya, dia tahu bahwa ini belum berakhir. Ancaman masih ada di luar sana, dan mereka harus bersiap untuk menghadapi apa pun yang akan datang.

Happy Reading🤗🤗

Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Jangan lupa like, vote. Dan baca karya lainnya ya guys. Terimakasih🙏🙏

1
Vio Almahyra
doubel dongg
Vio Almahyra
doubele donggg
Vio Almahyra
doubel up
Ilyas
😍😍😍
Anonymous
yuhuuyyy akhirnya😍😍
Ilyas
doubel thour🤗
Alfian
😍😍
Alfian
akhirnyaAA😍😍
Anonymous
😍😍😍
Hafsyah Devandaz
uo doubel dong
Hafsyah Devandaz
doubell donkk
Alfian
uup doubel kak
serly
💫💫💫
Ilyas
upp
Hafsyah Devandaz
up
Nayla Nazafarin
bukannya tadi lara pulang kerumah masih ad ibunya?tp knp d ceritakn mninggal?ap ibu sambung?
Adzkia: iya kak ibu kandung Lara meninggal
yang dirumah itu ibu sambungnya
total 1 replies
Alfian
doubel donv jkakak
serly
😍😍
Ilyas
bangun lar .. alex mulai sangat mencinrai kamu🤗🤗
Hafsyah Devandaz
up doubel thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!