NovelToon NovelToon
Pesona Teman Papah

Pesona Teman Papah

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Cintapertama / CEO / Beda Usia
Popularitas:57.2k
Nilai: 5
Nama Author: Arasa Aurelia

BOCIL MINGGIR DULU

MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!!!!


Rihana seorang gadis berusia 22 tahun yang baru saja lulus kuliah, menolak kenyamanan bekerja di perusahaan keluarga. Ia memilih untuk mengasah kemampuannya sendiri di dunia kerja yang sebenarnya. Tak disangka, lamaran magangnya diterima di sebuah perusahaan multinasional ternama di Kota X.

Kegembiraannya mendadak sirna ketika ia dipertemukan dengan CEO muda dan karismatik perusahaan itu. Pria itulah yang merenggut keperawanannya tepat 3 hari lalu dan berhasil menjadi suaminya tepat 1 hari setelah kejadian itu. Lebih mengejutkan lagi, pria itu adalah teman dekat ayahnya, hanya berselisih lima tahun dari sang ayah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arasa Aurelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saya Ingin Ciuman bukan Kecupan!

"Saya juga serius om, cepatlah pergi sebelum papah kesini"

"Biarkan saja papah mu kesini." ucap Mahendra sembari melingkarkan tangannya di pinggang ramping milik Rihana, mendekapnya dengan begitu erat seolah sudah lama tidak bertemu

"Iihhh apaan sih om, kok makin Deket. Buruan pergi sana." Mulutnya menolak namun tubuhnya tidak melakukan penolakan apapun atas tindakan Mahendra 'rugi dong, dipeluk cowo ganteng kok nolak wkwk' begitulah isi hati Rihana

"Saya tidak akan pergi sebelum kamu mencium saya Rihana." Ucapnya dengan nada tegas

'cup' kecupan singkat dilayangkan pada pipi kanan Mahendra membuat wajahnya seketika memerah. Jika dilihat dari kejauhan mungkin senyuman tipis yang terukir di wajah Mahendra tidak terlihat. Beruntung posisi mereka sedang sangat dekat sehingga senyuman itu dapat terlihat langsung oleh mata Rihana.

Senyuman singkat itu mampu mengobrak-abrik isi hati Rihana, membuatnya senyum-senyum sendiri seperti orang gila yang sedang jatuh cinta hingga sentilan di dahi Rihana membuyarkan senyumannya.

"Sakit tau, KDRT Mulu. Ga usah nikah aja lah kita." ucapnya sembari memanyunkan bibir beberapa Senti

"Kalau begitu jangan salahkan saya jika kamu menjadi ibu tunggal diusia muda." ucapnya santai membuat kedua mata Rihana terbelalak

"Cih, bisanya mengancam saja. Saya butuh bukti om. Bukan hanya ucapan." tantang Rihana

"Kamu lupa kejadian semalam Rihana? Apa saya terlihat main-main dengan ucapan saya, hm?" ucapnya dengan wajah tenang namun terdengar sangat tegas ditelinga Rihana.

Sekujur tubuh Rihana menjadi merinding mendengar kalimat yang keluar dari mulut Mahendra, membuatnya teringat dengan kejadian semalam, dimana dirinyalah yang menantang Mahendra atas ucapannya sendiri.

'Duh, otak ini sudah tercemar gara-gara om Mahendra. Bahaya, harus di ruqyah kali ya biar normal lagi' batin Rihana

"Menyebalkan sekali. Bisanya mengancam saja, pergilah aku malas melihat wajah om. Mirip opet" Kesal dengan ucapan yang keluar dari mulut Mahendra membuat nya mengeluarkan tenaga penuh sehingga menyingkirkan tangan Mahendra yang berada di pinggangnya.

"Hus hus pergi!" usirnya dengan nada mengejek

"Saya butuh ciuman Rihana. Setelah mendapatkan nya saya akan pergi menemui papa mu." Ucapnya dengan memohon, bola matanya sudah dibuat seimut mungkin. Sangat tidak cocok sekali bila wajah sok imut itu ditujukan.

'Badan kekar tapi kelakuan kaya bayi, dasar om-om tukang modus.' batin Rihana

"Tadi sudah aku kasih kan?"

"Ciuman Rihana bukan kecupan." Rihana mengernyitkan dahi sebagai tanda tanya

"Apa bedanya? bukannya sama saja?"

"Apa perlu saya ajari?"

"Tidak usah, lebih baik om pergi menemui papah. Pasti papah sudah menunggu om" ucap Rihana sembari melepaskan tangan Mahendra yang memeluknya kembali seperti boneka

"Saya ingin ciuman bukan kecupan semacam tadi." Belum sempat Rihana membalasnya bibir nya sudah menyatu dengan bibir Mahendra membuatnya melotot seketika.

Entah mengapa tubuh Rihana tidak menolaknya sama sekali padahal otaknya berfikir ingin mendorongnya hingga terjungkal.

'Kebiasaan sekali otak dan badan tidak bisa diajak kerja sama. Tapi kalau ga ditolak nanti om-om mesum ini makin merajalela. Tapi kalau ditolak rugi dong.'

Dengan sekuat tenaga Rihana mendorong tubuh kekar itu, dan benar saja tubuh itu langsung terjungkal menyentuh dinginnya lantai. Tepat seperti bayangan Rihana 'rasakan itu, enak saja mau mengendalikan ku. Tidak semudah itu ferguso'

"Nyosor aja kaya bebek, udah sana pergi" usirnya dengan nada ketus, bicaranya saja yang pedas namun hatinya sedang berdisko karena ciuman spontan yang dilayangkan Mahendra untuknya.

"Bangun dulu jangan manja, baru didorong dikit aja udah encok. Sini aku bantu" Melihat Mahendra masih berdiam diri dilantai membuat Rihana merasa sedikit bersalah, lalu mencoba membantunya berdiri.

Saat tangan mereka bertemu bukannya Mahendra yang berdiri malahan tangan Rihana yang ditarik untuk mendekat kearahnya. Membuat tubuh mereka terjatuh dilantai dengan posisi yang sangat intens.

Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Mahendra. Tubuh Rihana yang berada diatas tubuhnya langsung didekap dengan sangat erat.

"Iihhhh lepasin ga, kalau papah liat bisa dibunuh kita." omel Rihana sembari menunjukan wajah kesalnya

"Tidak akan dibunuh, kau tenang saja baby" Mahendra menatap wajah cantik itu dengan sangat lekat hingga fokusnya tertuju pada bibir sexy milik Rihana, baru hitungan detik saja Mahendra sudah mulai tak terkendali.

Kedua bibir sejoli itu sudah menyatu dengan lekat hingga sesaat kemudian Mahendra memulai pergerakannya, menyusuri setiap inci yang ada pada bibir Rihana, memberikan sensasi yang belum pernah dirasakan oleh Rihana.

"Ekhem, sedang apa kalian." suara deheman itu membuat mereka berdua terbangun dari lantai lalu menatap lekat siapa yang menggangu aktifitas mereka

"Papah?!"

Melihat kedatangan pak prabu tentu saja kedua sejoli itu kaget bukan main, terutama Rihana yang sudah panas dingin, sedangkan Mahendra hanya memasang wajah sedih sembari mengusap air mata.

Melihat Mahendra yang seperti itu membuat Rihana mengangkat kedua alisnya sebagai tanda terkejut.

'Lah, dia kenapa. Bukannya dia yang mulai. Ah, mungkin saja dia merasa bersalah makanya menangis' Batin Rihana mencoba positif thinking

"Dasar anak nakal, papah suruh kamu untuk bicara dengan Mahendra bukan melecehkannya lagi. Kamu ini memang sangat nakal Rihana." ucap pak Prabu dengan emosi yang meluap-luap, sampai-sampai salah satu tangannya sudah menjewer kuping Rihana

"Aduh pah sakit, udahan dulu dong, aku bisa jelasin. Jangan kaya gini dong." keluh Rihana sembari melepaskan tangan pak Prabu yang masih bertengger di telinganya

"Apa lagi yang ingin kamu jelaskan, hm? jelas-jelas papah melihat kamu yang menindih Mahendra lalu menciumnya!!" Begitulah yang pak Prabu lihat, pak Prabu melihat posisi Rihana yang diatas sebagai pelaku utamanya, nyatanya Mahendra lah sang pelaku utama.

"Bahkan kamu berani berbuat seperti itu dirumah papah Rihana, bagaimana jika diluar. Papah kecewa Rihana!!" ucapnya sembari meneteskan air mata

"Stttt, diem dulu deh. Aku tuh mau jelasin jangan nyerocos aja kaya petasan." Belum sempat kata-kata indah terucap dari bibir sang ayah, Rihana sudah membungkamnya dengan jari lentik miliknya.

"Jadi gini pah kronologinya, tadi tuh aku mau-" sebelum Rihana melanjutkan kalimatnya, Mahendra sudah lebih dulu menimpalinya dengan cara membalikkan fakta. Entah untuk apa tujuannya

"Sudahlah Prabu, anak muda seperti Rihana memang lagi nakal-nakalnya bukan? Jangan mengomelinya seperti itu" ucap Mahendra halus sembari menyunggingkan senyum kearah Rihana

"Kamu lihat Rihana. Orang yang sudah kamu lecehkan justru membelamu, apa kau tidak malu dengan sikapmu sendiri Rihana!"

'Dasar siluman serigala, awas saja kamu.' Ucap Rihana didalam hatinya sembari menahan emosi agar tidak kelepasan memukuli wajah tampan dihadapannya ini

"Apa maksud om. Kok seakan-akan om membenarkan perkataan papah sih. Jelasin yang sebenernya dong. Om kan yang cium aku duluan. Cepat jelasin om!!!!!" ucapnya dengan nada tinggi

"Kamu kenapa seperti ini baby, saya sudah membelamu tapi kenapa kamu menuduh saya. hiks hiks hiks" Ucap Mahendra sembari meneteskan air mata buayanya

"Heh tua, udah tua tuh jangan banyak bohong. Nanti kuburannya sempit. Cepetan bilang ke papah, aku ga mau papah kecewa terus!!!" ucapnya dengan emosi sembari mendorong tubuh Mahendra kebelakang

Dorongan ringan dari Rihana dibuat menjadi dramatis oleh Mahendra, dirinya berpura-pura terjungkal oleh dorongan ringan itu. Membuat pak Prabu semakin naik pitam melihatnya

'Kena kau' batin Mahendra

***

Suasana diruang tamu semakin memanas ketika pak Prabu mengucapkan kalimatnya. Sudah dipastikan jika Rihana tidak dapat menolak perintahnya dengan begitu mudah.

"Rihana!" ucapnya dengan suara tinggi lalu dilanjutkan kembali "Kamu ini sudah salah, untuk apa membela diri lagi. Papah melihat sendiri kamu yang menciumnya, papah tidak pernah mengajari kamu sebagai pembohong Rihana." suaranya mulai merendah dengan helaan nafas berat keluar dari mulutnya "Tanggung jawab dengan perbuatan mu Rihana. Menikahlah dengan Mahendra hari ini juga!"

"Papah benar-benar sudah gila. Aku sudah bilang, aku tidak mau menikah di tahun ini. Kalau mau ya tahun depan aja."

"Tidak bisa Rihana, papa ingin saat ini juga." Rihana menghembuskan nafas kasarnya lalu meninggalkan ruang tamu dengan langkah kesal, menaiki anak tangga dibuat seberisik mungkin agar kedua orang tua itu tau bahwa dirinya sangat marah pada keduanya.

1
💝F&N💝
ayo dilanjut.....
dhanyx
lanjut thor...
Qaisaa Nazarudin
Nah kan ku bilang juga apa,Pasti Xavier datang mau ngerebut Leana kembali.. Sebenarnya apa sih masalah mereka? sampai Prabu nekat banget misahin keluarga kecil Xavier..🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Ya ialah Rihana lagi panik-paniknya mikir keluarga,Lha kamu sibuk dengan ena..ena..gimana Rihana gak emo..haiiss..🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
Pasti Xavier datang bawak pengawal untuk merebut Leana kembali..
Qaisaa Nazarudin
Lha bukannya tadi katanya main tangan ya..🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Oh Xavier suaminya Leana,Berarti tuh bocah anak nya Xavier kan,Jadi Xavier juga berhak dengan anaknya,Apa Xavier begitu kejamnya sampai menyiksa istri dan anaknya?
Qaisaa Nazarudin
Apakah karna ini juga mereka sekeluarga harus hidup terpisah??
Qaisaa Nazarudin
Aneh hubungan keluarga Rihana..🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Modus Mahen berhasil..👏👏👏🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Ketagihan Mahen,Maklum udah lama ngejomblo wkwkwkwk
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Ahen tuh kaya,tampan,manis aja tuh sikap caranya ngelayani Rihana,Kok bisa ngelajang sampai tua gitu,gak mungkin kan dia gak punya pacar?? 🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Lha ku pikir umur ya masih 30-31 gitu, Ternyata udah tue.ya..😂😂
Ripah Ajha
keren sekali🥰
Tutik Lestari
up dong Thor, sy suka karya nya 👍👍
Aleika_mama
untung bacanya pas malem tor/Shy/
Retno Anggiri Milagros Excellent
Rahina masih cemburu ya.. hahaha
Retno Anggiri Milagros Excellent
ga cemburu RIHANA dengan dokter cantiknya?
Retno Anggiri Milagros Excellent
paniknya sang istri nambah rasa cintanya ya.. 🤭😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!