Melani seorang wanita yang hidup sederhana padahal sebenarnya dia adalah anak orang kaya. Melani selalu menerima hinaan dan cacian dari sang ibu mertua.
Melani harus menerima kenyataan pahit dari sang suami Raka, yang menikah secara diam diam dengan cinta masa kecil nya.
Dan disaat Raka dan keluarga nya tahu jika melani orang kaya, justru harta kekayaan melani yang mereka perebutkan.
Mampukah Melani menghadapi keluarga mantan suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ibu lasmini yang bodoh
Sudah dua hari ini Raka terus menghubungi Nina tapi Nina tak mau mengangkat telpon dari Raka. Justru no handphone Raka di blokir oleh Nina.
Raka tidak putus asa, dia mencari Nina di kampus tempat Nina kuliah. Raka melihat Nina yang baru saja turun dari angkot, Raka langsung menarik tangan Nina mendekat ke arah mobil nya yang terparkir di pinggir jalan.
"Dasar adik tidak tahu terimakasih !! Kemana saja kau di hubungi susah sekali, apa kau sudah tidak perduli dengan bapak lagi!!" Bentak Raka saat bertemu dengan Nina di kampus.
" Maaf mas aku mau kuliah tolong jangan buat keributan disini" Seru Nina tak menghiraukan bentakan Raka.
" Mana uang nya? Jangan-jangan Melani sudah memberikan mu uang tapi kau habis kan sendiri. Uang itu buat berobat bapak Nin" Ucap Raka sambil memperkuat cengkraman tangan nya di lengan Nina.
Nina meringis kesakitan, kalau bukan di area kampus dia pasti akan teriak minta tolong.
"Mas tidak usah bawa nama bapak untuk mendapatkan uang nya mbak Melani. Nina tahu ini hanya akal-akalan mas Raka dan Ibu. Nina malu mas sama keluarga mbak Melani, terutama sama mbak Melani." Seru Nina meninggikan suara nya.
"Maksut kamu apa? Kamu tidak perduli kalau bapak sakit ?" Tanya Raka penuh selidik.
"Iya aku tidak percaya!! Bapak sehat-sehat saja tidak sakit sama sekali. " Ucap Nina pasti.
" Kamu yang bohong jelas-jelas bapak di rawat di luar negeri" Seru Raka meyakinkan Nina.
"Mas Raka yang Bohong!! " Bentak Nina semakin geram.
Pllaakk
Tamparan Raka mendarat di pipi putih Nina, Nina meringis menahan sakit.
"Berani kamu membentak mas mu, adik kurangajar tidak tahu diri" Seru Raka penuh amarah.
"Aku tidak akan seperti ini jika mas Raka bicara baik baik dengan ku. Sudah ku katakan bahwa mas Raka itu bohong tapi mas Raka terus berkelit. Asal mas Raka tahu, bapak itu sehat bahkan jauh lebih sehat dan bahagia. Bapak sudah punya keluarga baru. Bapak sudah menikah lagi dan saat ini bapak hidup bahagia dengan istri baru nya" Seru Nina panjang lebar.
"Ka.. kamu tahu darimana soal bapak menikah lagi?" Tanya Raka terbata-bata dan merasa malu karena kebohongan nya di ketahui oleh Nina.
"Mas Raka tidak perlu tahu aku tahu dari mana! Permisi aku mau masuk kelas" Ucap Nina sambil berlalu.
"Nina... Nina.." Teriak Raka memanggil adiknya.
"Dasar adik kurangajar. Tahu darimana dia kabar tentang bapak. Apa dia sudah bertemu dengan bapak?" Gumam Raka dalam hati.
Sementara itu di luar negeri Jimmy mendapat telpon dari menejer keuangan, Arum. Arum mengabarkan tentang pencairan dana 2 milyar atas permintaan Raka, yang beralasan untuk biaya perubahan pembangunan.
[ Hallo ada apa bu Arum?]
[ Maaf pak menganggu sebentar, saya mau mengabarkan bahwa dana 2 milyar yang di ajukan pak Raka atas persetujuan bapak sudah saya cairkan]
[Dana apa bu, saya tidak pernah meminta pak Raka untuk mencairkan dana sebanyak 2 milyar]
[ Tapi di dalam berkas persetujuan ada tanda tangan bapak]
[ Saya tidak pernah menandatangani berkas itu, Untuk apa dana yang pak Raka minta?]
[ Kata beliau untuk penambahan perubahan proyek apartemen yang di tangani Global property Pak, kata beliau ada bangunan yang perlu di tambah dan di lakukan perubahan. Saya waktu itu sudah mencoba menghubungi bapak tapi tidak bisa]
[ Iya ponsel saya memang baru saya hidupkan, saya fokus untuk menyelesaikan masalah disini. Apapun dana yang diminta pak Raka untuk proses pembangunan proyek itu tolong jangan di cairkan, hubungi saya terlebih dahulu.]
[ Iya pak ]
Setelah panggilan telepon itu terputus , Jimmy menghubungi Melani selaku direktur Global property yang bertanggung jawab dengan proyek pembangunan Apartemen.
[ Hallo pak Jimmy ada yang bisa saya bantu ?]
[Maaf bu melani, apa betul proyek apartemen yang sedang perusahaan ibu tangani ada perubahan dan memerlukan dana tambahan?]
[ Tidak pak, semua normal sesuai dengan kesepakatan saat tanda tangan kontrak dan tidak ada perubahan sedikit pun]
[ Begitu, terimakasih bu maaf sudah menganggu jam kerja nya]
[ Iya pak sama-sama]
Jimmy yakin ini semua pasti rekayasa Raka, dan uang 2 milyar di gunakan Raka untuk keperluan pribadi.
"Mau main-main dengan saya dia. Akan ku buat kau menyesal dan membusuk di penjara!!" Seru Jimmy geram.
"Tunggu ke pulangan ku, bajingan.." Umpat Jimmy dalam hati.
*****
"Raka ibu minta uang dong, ibu dan teman - teman ibu mau shopping. Ada tas keluaran terbaru yang mau ibu beli. " Ucap ibu lasmini saat sedang duduk di teras rumah.
" Bu, bukan nya kemarin sudah Raka kasih 5 juta. Ibu bilang mau buat arisan, sekarang berapa lagi bu?" Tanya Raka heran dengan kelakuan ibu nya yang terlalu boros.
" Ibu mau 10 juta saja Ka, uang kamu kan banyak gaji kamu juga besar. Kemarin juga baru dapat bonus masak 10 juta saja tidak kamu kadih" Gerutu Ibu Lasmini dengan wajah memelas.
"Baiklah ibu nanti Raka transfer" Seru Raka mengalah.
" Ya sudah ibu pergi dulu sama teman-teman ibu , mereka sudah menghubungi ibu lagi nih" Seru ibu lasmini sambil menunjukan chatt di Handphone nya.
"Iya bu hati-hati" Seru Raka.
Raka memandangi ibu nya yang ke luar gerbang menaiki mobil taksi online yang sudah menunggu nya di luar gerbang.
Setelah kepergian ibu lasmini tak berselang lama mobil Vera memasuki halaman rumah. Vera turun sambil menenteng beberapa paperbag belanjaan nya.
"Hai mas, maaf tadi aku shopping dulu sama teman-teman ku. Maaf tidak ngabarin mas dulu" Seru Vera dengan senyum bahagia.
"Kamu belanja lagi? "tanya Raka heran.
"Iya mas. Ini tadi aku beli tas dan sepatu baru" jawab Vera sambil mengeluarkan barang belanjaan nya.
Raka hanya bisa menghela nafas dengan panjang melihat barang-barang belanjaan vera. Hampir tiap hari Vera dan Ibu nya hanya menghambur-hamburkan uang untuk belanja barang yang tidak terlalu penting.
Raka sangat memanjakan ibu dan istrinya, apa pun yang diminta istri dan ibu nya pasti akan dia turuti.
Sementara itu di sebuah Mall yang besar ibu lasmini dan teman-teman nya sedang berbelanja di toko tas branded. Tapi tiba-tiba ibu Lasmini bertemu dengan Melani dan paman Harun. Melani dan paman Harun baru saja menemui klien nya. Setelah menemui klien melani dan paman harun jalan-jalan di mall tersebut.
"Duhh.. siapa ini? Oh mantan menantu , wah kamu jalan siapa Mel? Pacar baru kamu? " Tanya ibu lasmini dengan senyum mengejek.
" Masak si jeng ini mantan menantu mu itu, kok jalan sama om-om si. " Seru taman ibu lasmini.
"Oh ini mantan menantu mu yang jeng ceritakan itu, yang menguasai harta yang seharusnya di bagi dua dengan anak jeng" Ucap salah satu teman ibu lasmini.
Semua teman ibu lasmini dan para pengunjung yang mendengar ucapan ibu lasmini dan teman-teman nya pun ikut berbisik bisik.
Melani dan paman Harun masih diam menyimak semua cibiran dari ibu lasmini dan teman-teman nya.
" Lihat setelah bercerai dengan anak ku, dia jadi seperti ini. Jalan sama om-om atau mungkin sudah jadi wanita simpanan" Ucap ibu lasmini lantang. Sengaja dia mengeraskan suara nya biar pengunjung lain mendengar.
Terbukti banyak para pengunjung mall yang pada mendekat menyaksikan keributan itu. Ada beberapa dari pengunjung Mall yang merekam kejadian itu.
" Malu dong cantik-cantik tapi jadi simpanan" Seru teman ibu lasmini.
"Mungkin harta dari suami nya dulu sudah habis, wajarlah serakah jadi hartanya tidak berkah" Tambah salah satu teman ibu lasmini.
"Iya jeng, wanita seperti ini seharus nya kita hancurkan saja. Pasti bapak yang sedang jalan dengan nya itu sudah beristri, jadi wanita jangan ganggu suami orang dong" Cibir teman ibu lasmini yang memakai mek up tebal.
Ibu Lasmini tersenyum puas melihat Melani di hina oleh teman-teman nya.
" Gak nyangka saya Mel, kamu jadi seperti ini. Kamu jalan sama lelaki yang pantas jadi ayah mu. Apa begini didikan orang tuamu" Seru Ibu lasmini sinis.
Plakk.....
Plakk....
Ibu Lasmini mendapat dua tamparan dari paman Harun.
"Jaga mulut busuk mu nyonya Lasmini, jangan sampai saya berbuat lebih" Seru paman harun menahan emosi.
"Hahh dasar lelaki hidung belang berani kamu menampar ku!! Ingat umur dong, situ sudah tua tidak pantas berpacaran dengan melani. Ingat keluarga di rumah. Abda itu cuma mau di manfaatkan sama Melani. " Seru Ibu Lasmini dengan lantang.
Pllakk
Kali ini melani yang menampar ibu lasmini, sudut bibir ibu lasmini mengeluarkan darah.
"Kurangajar berani kamu menampar saya, hah? Kamu kira dirimu siapa? Wanita serakah, kembalikan harta yang jadi hak anak ku!!" Teriak ibu lasmini sambil menunjuk ke arah Melani.
"Dasar wanita tak ada rasa terimakasih, sudah baik jeng Lasmini menjadikan mu menantu. Kamu hanya wanita miskin, kampungan setelah menikah kau ambil semua harta anak jeng lasmini lalu mengugat cerai, wanita macam apa itu" Ucap teman ibu lasmini.
Melani dan paman Harun geram dengan tingkah teman ibu lasmini. Paman harun maju ingin menampar teman ibu lasmini tetapi dicegah oleh Melani.
"Sabar paman, biar melani yang menghadapi para ibu-ibu rempong ini" Seru Melani mencegah pamannya.
" Kalian belum tahu siapa ksmi, jadi jangan menghakimi kami. Beliau ini paman saya , adik dari ayah kandung saya. Dan apa yang kalian tuduhkan ke saya itu semua tidak benar. Saya bercerai dengan Raka karena Raka selingkuh dan menikah lagi dengan wanita pilihan ibu nya. Ibu mana yang bisa bisa nya menikahkan anak nya disaat sang anak sudah beristri." Seru Melani mencoba meluruskan masalah sehingga tidak ada lagi yang salah paham , melani pun melihat ada beberapa orang yang merekam kalau tidak di luruskan dia kawatir akan semakin menyebar.
Ibu Lasmini sudah mulai ketakutan, dia hanya diam membisu sambil meremas ujung baju nya.
" Dan masalah harta, sedikitpun saya tidak meminta hak saya yg seharus nya jadi harta gono gini. Saya keluar rumah tidak membawa secuil pun harta mereka. Dan untuk harta yang mereka permasalahkan adalah harts warisan saya dari orang tua saya, semua itu saya miliki jauh sebelum saya menikah. Jadi mereka tidak ada hak sefikit pun mengungkit yang bukan hak nya. Jadi apa saya salah menguasai harta saya sendiri?" Tanya Melani kepada para teman ibu lasmini.
Teman-teman ibu lasmini kaget mendengar penjelasan Melani. Semua yang di ucapkan Melani jauh berbeda dengan apa yang di bicarakan ibu lasmini.
Mereka semua melirik ke arah ibu lasmini yang menunduk ketakutan.
"Sekalian semua sudah dengar kebenaran nya, jadi kalian bisa menilai sendiri mana yang salah" Seru paman harun.
" Buat semua nya yang ada disini cepat bubarkan diri kalian, dan siapa pun yang sudah merekam kejadian tadi awas saja kalau sampai menyebar, Saya HARUN ADMAJA saya pastikan kalian semua akan menanggung akibat nya." Seru paman harun dengan lantang.
"Hapus rekaman yang ada di Handphone kalian semua" Teriak paman harun dengan menggema.
Semua yang mendengar nama paman tersentak kaget apalagi teman-teman ibu lasmini. Mereka tahu siapa Harun Admaja.
"Maaf kan kami tuan Harun, kami tidak tahu permasalahan yang sebenar nya. Dan kami juga tidak tahu jika anda adalah Tuan Harun Admaja." Ucap salah satu teman ibu lasmini.
Paman Harun dan Melani tidak menghiraukan permintaan maaf dari para ibu ibu itu. Paman harun dan Melani pergi meninggalkan tempat kejadian dengan wajah datar tanpa senyum sedikit pun.
ga usah ngejar² Fadil lg,terima suamimu dan syukuri semua a yg telah ada..
tggu aja harta yg kamu kpulkan dan tak pernah kamu beri sedikitpun utk istrimu akan hbs diembat sama Vera..
permainan yg sangat cantik Mel 🤣
siap² aja jamu sesak nafas dan terkena serangan jantung 🤣🤣🤣