NovelToon NovelToon
Duda Pilihan Orang Tua

Duda Pilihan Orang Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:41.4k
Nilai: 5
Nama Author: my_el

Lavina tidak pernah menyangka akan dijodohkan dengan seorang duda oleh orang tuanya. Dalam pikiran Lavina, menjadi duda berarti laki-laki tersebut memiliki sikap yang buruk, sebab tidak bisa mempertahankan pernikahannya.

Karena hal itu dia menjadi sanksi setiap saat berinteraksi dengan si duda—Abyan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu Lavina mulai luluh oleh sikap Abyan yang sama sekali tidak seperti bayangannya. Kelembutan, Kedewasaan Abyan mampu membuat Lavina jatuh hati.

Di saat hubungannya mulai membaik dengan menanti kehadiran sosok buah hati. Satu masalah muncul yang membuat Lavina memutuskan untuk pergi dari Abyan. Masalah yang membuat Lavina kecewa telah percaya akan sosok Abyan—duda pilihan orang tuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my_el, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duda 22

Lavina menatap ke arah Aidan yang ada di depannya. “Felita itu istri Mas Aby, kan?” tanyanya memastikan yang langsung dibenarkan oleh Aidan dengan anggukan pelan.

Wanita hamil itu menghela napas panjang, sebelum kembali mengingat apa yang ditemukannya beberapa hari yang lalu.

Lembar demi lembar Lavina membuka album itu, di mana di setiap fotonya terdapat keterangan, tulisan tangan Abyan sepertinya.

“Felita yang selalu memesona di setiap shownya.” Lavina membaca coretan pena yang bisa dia rasakan betapa tulusnya seorang Abyan kepada sang mantan. “Elegan, santun, seperti biasanya. Felitaku,” ucapnya lagi membaca satu persatu untaian kalimat penuh cinta itu.

Perasaan Lavina semakin pedih. Dia tahu, tak seharusnya dia cemburu kepada orang di masa lalu sang suami. Mengingat dia tidak mengenal Abyan sejak dulu, dia tidak ada di masa Abyan merajut cinta dengan wanita bernama Felita itu. Namun, kata per kata yang Abyan tulis mengingatkan dia akan setiap ucapan Abyan padanya.

Di mana Abyan selalu berusaha dan mencoba untuk membuatnya menjadi perempuan yang lemah lembut. Apakah Abyan ingin dirinya seperti sosok Felita? Lavina menggeleng pelan, lantas kembali melanjutkan membuka lembaran kenangan sang suami.

“Kamu dengan warna kesukaanmu. Coklat, hitam, putih. Warna netral yang makin menampakkan cantikmu dan keelegananmu,” gumam Lavina teringat akan hadiah-hadiah yang diberikan Abyan padanya.

“Kecilku, milikku, dan selalu menjadi kesayanganku.”

Napas Lavina seketika tercekat, bukan karena foto yang dia lihat tengah menampilkan sosok Abyan berpelukan erat dengan senyuman lebar bersama Felita. Namun, lagi dan lagi untaian kalimat Abyan menyakitinya.

“Jadi ... istri kecilku yang selalu kamu ucapkan ke aku itu adalah ungkapan rindu kamu ke dia, Mas,” lirih Lavina semakin merasa sesak di dadanya, bahkan air matanya kini tak lagi bisa ia bendung.

Walaupun begitu, tangan mungilnya masih belum berhenti membuka lembar demi lembar album foto itu, yang semakin lama semakin sukses menyakiti hatinya.

“Akhirnya, tujuan hidupku terkabul. Menikahimu, berjanji di hadapan orang tuamu, serta Tuhan untuk senantiasa di sisimu dalam suka maupun duka. Melimpahkan kasih sayang dan kebahagiaan hingga akhir hayat. Happy wedding, Felitaku, istri kecilku.”

Lavina semakin terisak, lantas dia menutup album foto itu dengan kasar. Napasnya memburu, semua kilasan perjalanan pernikahannya dengan Abyan berputar tanpa bisa dia kendalikan. Dan sialnya semua ingatannya sukses membenarkan perlakuan Abyan padanya adalah sebuah pelampiasan akan sosok masa lalu yang belum sepenuhnya usai.

“Memang wajah kami semirip itu, ya, Dan? Pertama liat foto Felita tanpa riasan, gue ... kayak liat diri gue sendiri waktu awal-awal kuliah dulu,” ucap Lavina nyaris berbisik, menolehkan kepalanya kepada Aidan.

“Untuk sekilas memang iya. Tapi, untuk keseluruhan sangat beda. Beda sekali, Vin. Lo baik sedangkan dia perempuan jahat. Jadi, lo gak perlu merasa kalah, karena sebenernya lo yang menang. Lo lebih baik dari segi manapun dibanding perempuan gila itu.” Aidan meluapkan sedikit emosinya.

“Buat apa gue lebih baik, kalau yang dipilih abang lo tetep dia, Dan. Tetep aja gue kalah,” balas Lavina meringis lemah.

“Vin ... lo tetep yang terbaik. Lo is—“

“Istri bayangan? Bahkan gue denger obrolan lo sama Mas Aby malam itu, Dan.”

Perkataan Lavina sukses membungkam mulut Aidan yang hendak memberikan kata-kata baik guna menenangkannya. Namun, hal itu justru makin membuatnya menyedihkan.

Tak ingin Lavina kembali terisak pilu. Arumi lantas memeluk tubuh putrinya. Dia berikan usapan lembut di punggung Lavina sembari menahan air mata yang sudah memupuk di kelopak mata. Mencoba memberikan dukungan serta cinta yang luar biasa besar, agar sang anak tak lagi merasa kesakitan.

“Sst ... anak mama yang terbaik dan akan selalu jadi pemenang. Udah, ya, Sayang. Jangan sedih-sedih lagi. Masih ada mama dan papa yang akan bersama Adek dan baby,” ucap ibu paruh baya itu menenangkan.

****

Kini kedua orang tua Abyan berkunjung ke kediaman keluarga Pahlevi bersama Abyan. Pertemuan itu dilakukan atas ajakan Farhan atas masalah yang terjadi dengan rumah tangga putrinya. Meski sebagai orang tua Lavina, Farhan tak ingin ikut campur masalah anak dan menantunya.

Namun, sebagai seorang ayah yang selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada putri satu-satunya. Jelas Farhan tak kuasa menahan diri saat melihat betapa kacaunya keadaan sang putri. Yang membuat dia merasa gagal sebagai orang tua.

“Farhan ... sebagai orang tua Abyan, saya minta maaf atas kesalahan putra saya.”

Suara Harun lebih dulu memecah keheningan di ruang tamu rumah keluarga Lavina.

“Saya sudah memberi pelajaran ke putramu, Harun. Jadi, kamu tidak perlu meminta maaf. Lagi pula saya mengundang kalian kemari untuk mendengar penjelasan dari sisi Abyan.”

Merasa namanya disebut-sebut, Abyan sontak mendongakkan kepalanya yang sedari tadi menunduk. Dia tidak bodoh akan ucapan mertuanya.

“Apa papa sudah tahu di mana istri Aby berada?” tanya Abyan mengabaikan permintaan Farhan.

Mendengar hal itu Farhan tersenyum miring. “Saya minta penjelasan kamu, Abyan. Bukan memintamu untuk bertanya keberadaan putri saya.”

Abyan yang selalu bisa bersikap tenang, dewasa dan bijak kini tak bisa bersikap seperti biasanya. Pria itu mendadak keras kepala seakan tak takut pada apa pun, bahkan meskipun saat ini dirinya berada di tengah-tengah para orang tua.

“Pa, di mana istri Abyan saat ini? Abyan perlu bicara sama Lavina, Pa.” Abyan kembali tak mengindahkan perkataan mertuanya.

“Abyan,” geram Harun, sebab putranya itu tak menurut dan tak segera melakukan apa yang diinginkan Farhan.

“Setidaknya beri tahu Abyan, Pa. Bagaimana keadaan istri Abyan? Apa istri Abyan baik-baik saja?” tanya Abyan lagi bertubi-tubi. Sudah tak memedulikan peringatan sang ayah, terlalu kacau sejak ditinggal pergi Lavina yang sampai sekarang tak dia temukan. “Abyan mohon, Pa.”

Helaan napas panjang keluar dari bilah bibir Farhan. Kondisi Abyan tak kalah menyedihkan dari putrinya. “Putri saya baik-baik saja. Sekarang kamu jelaskan apa yang terjadi sampai putri saya kabur dari kamu, Abyan?”

Suara tegas tak terbantahkan itu pun mampu membuat Abyan terkesiap. Lantas, dia mengangguk pelan.

“Maaf, Abyan mengakui kesalahan Abyan yang sangat fatal.” Abyan menunduk merasa sangat bersalah, bahkan merasa seperti seorang bajingan.

“Jadi kamu mengakui dan membenarkan semua prasangka putri saya, Abyan?” Gigi Farhan bergemelatuk, menahan emosi yang sedari tadi memberontak untuk meledak.

Hal itu membuat Abyan terperanjat dengan wajah piasnya. “Tidak sepenuhnya, Pa. Ijinkan Abyan menjelaskan semuanya,” sanggahnya cepat. “Pertama kali melihat foto Lavina saat dikenalkan sama orang tua saya. Jujur, saya terkejut akan kemiripan wajah Lavina sama mantan istri saya. Dan saya mengakui, saya menerima perjodohan itu karena saya melihat sosok mantan istri saya di Lavina.”

“Brengsek!”

“ABYAN GHIFARI!”

*

*

Selamat siang semuanyaaa

Udah mau gebukin Abyan belum? Wkwkwk

1
Vajar Tri
buahahahhahaha kalau nyonyah sudah berbicara maka mas Aby akan menurut ..... pintar nya ele ele 🤣🤣🤣🤣 kanjeng ratu tiada tandingan 🤭🤭🤭
Vajar Tri
mauuuuu banget Thor di tunggu up sama ya Ter Ter Ter baru 🤭🤭🤭🤭🤩🤩🤩🤩🤩semangatttt
Vajar Tri
selamat akhir pekan juga Thor 🥳🥳🥳 jangan lupa up nya di tambahin 🤭🤭🤭
Vajar Tri
buahahahahahahah ke gep pak boz... niat Lavina dinginin hati Aby biar 🔥 nya mati kok kayaknya malah tambah gede ya .... 🤣🤣🤣🤣 resiko Bunya istri blaem blaem kece ..... mas Aby sini aku kipasin sama kipas sate baru aku siapa tahu adem 🤣🤣🤣🤣
Sarah Sarah
god
Reni Anjarwani
doubel up thor
Vajar Tri
Aby Meleng sedikit ajj istri nya udah ada yang nyamperin 🤣🤣🤣🤣 air air air siapin air buat Aby biar tenang 🤣🤣🤣 tapi siapa ya yang ngajak ngobrol 🤔🤔🤔
El: wkwkwk maklum istrinya selain cantik punya aura centil 🤣
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
El: nanti siang yaa 😉
total 1 replies
Azizah az
mau dong mas 🤭🤭
Azizah az: mau up yg banyak 😁😁
El: hei mau apa ini 😭
total 2 replies
Vajar Tri
adu...du..Du Abang meleleh karna tingkah adek 🤣🤣🤣
El: wkwkw abyan lemah sama bininya 🤣
total 1 replies
Vajar Tri
ancaman ny bang mantaf ....biar gak jadi mundur aidan 🤭🤭😁😁 mana lagi atuh Thor up nya 🤭🤭
Vajar Tri
semangat membara 🔥🔥🔥Thor 🥳🥳🥳 lanjut kuy💃💃💃
Vajar Tri
Thor kau gantungkan lagi bikin aku tambah penasaran 🥳🥳🥳
Reni Anjarwani
lanjut
El
nanti malem yaa
Reni Anjarwani
doubel up thor
Vajar Tri
ihh gemesss gemes gemes sama author up nya kurang 😁😁😁
Ana Isti
lanjut dong kk
Vajar Tri
lho lho lho lav kamu kenapa ...hayooo Aby nakal ya 🤭🤭🤭
Reni Anjarwani
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!