NovelToon NovelToon
Dibalik Topeng Sang Brandal

Dibalik Topeng Sang Brandal

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: xy orynthius

Di kota kecil bernama Harapan Senja, beredar cerita tentang sosok misterius yang dikenal sebagai "Sang Brandal." Sosok ini menjadi legenda di kalangan warga kota karena selalu muncul di saat-saat genting, membantu mereka yang tertindas dengan cara-cara yang nyeleneh namun selalu berhasil. Siapa dia sebenarnya? Tidak ada yang tahu, tetapi dia berhasil memenangkan hati banyak orang dengan aksi-aksi gilanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xy orynthius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 20

Mereka masih tidak terdeteksi. Namun, mereka tahu bahwa ini tidak akan berlangsung lama. Volkov pasti akan menyadari bahwa ada sesuatu yang salah, dan saat itu terjadi, semua neraka akan pecah.

“Sekarang!” Kai memberi isyarat kepada Reginald dan Zed.

Mereka segera bergerak keluar dari ruang kontrol, menyusuri koridor dengan senjata terhunus, menuju ke area pusat markas. Tujuan mereka adalah ruang pribadi Volkov, di mana semua dokumen dan informasi penting yang bisa meruntuhkan kerajaan kriminalnya kemungkinan disimpan.

Ketika mereka melangkah lebih dalam ke markas, suara langkah kaki dan obrolan dari penjaga yang mulai curiga mulai terdengar. Tim Viktor di luar mulai mendekati titik masuk utama mereka, bersiap untuk menyerbu.

Reginald berhenti di persimpangan, menekan tubuhnya ke dinding untuk menghindari patroli penjaga yang lewat. Dia memberi isyarat agar Zed dan Kai mengikuti di belakang, bergerak dengan hati-hati di balik bayang-bayang. Mereka harus menghindari kontak sejauh mungkin, setidaknya sampai mereka mencapai ruang pribadi Volkov.

Ketika mereka mendekati pintu besar yang terbuat dari baja tebal, Kai menyadari bahwa ini pasti pintu menuju ruang pribadi Volkov. Dia mengeluarkan alat yang telah mereka persiapkan untuk membuka kunci pintu elektronik ini. Tangannya bekerja dengan cekatan, sementara Zed dan Reginald berjaga-jaga di sekeliling, siap menghadapi serangan.

"Berapa lama lagi, Kai?" tanya Zed dengan suara pelan namun tegang.

"Beberapa detik lagi...," jawab Kai dengan fokus penuh.

Ketika suara klik terdengar, pintu itu perlahan terbuka. Mereka masuk ke dalam ruangan yang luas dan mewah. Dinding-dindingnya dilapisi dengan kayu mahoni dan dipenuhi dengan lukisan-lukisan antik. Di tengah ruangan, ada meja besar dengan komputer dan beberapa tumpukan berkas. Di sekeliling ruangan, terdapat lemari-lemari kaca yang dipenuhi dengan perhiasan dan benda-benda seni yang sangat berharga.

Namun, tidak ada waktu untuk menikmati pemandangan ini. Mereka segera bergerak ke meja utama, mencari sesuatu yang bisa menjadi bukti kuat untuk menghancurkan Volkov. Kai mulai mengakses komputer, berharap menemukan data penting yang bisa dia ekstrak.

Zed, sementara itu, mengawasi pintu masuk, berjaga-jaga kalau-kalau ada yang datang. Reginald membuka beberapa laci dan lemari, mencari dokumen-dokumen rahasia yang bisa mereka gunakan.

Ketika Kai berhasil mengakses beberapa file yang dienkripsi, dia mulai menyalin semuanya ke dalam flash drive. “Gue dapet sesuatu,” kata Kai sambil terus bekerja.

Reginald menemukan sebuah berkas yang tebal dan lusuh. Ketika dia membukanya, dia menemukan catatan-catatan pribadi Volkov, termasuk transaksi gelap yang melibatkan beberapa tokoh penting di kota ini. Ini adalah bukti yang mereka butuhkan untuk menyeret Volkov dan jaringan kriminalnya ke pengadilan.

Namun, sebelum mereka bisa menyelesaikan tugas mereka, suara langkah kaki yang cepat terdengar mendekat. Pintu yang tadi mereka lewati mulai bergetar seakan ada yang berusaha membukanya dari luar.

“Gue rasa mereka udah tahu kita di sini,” gumam Zed dengan senjata terhunus.

Kai memacu usahanya, menyalin file-file itu secepat mungkin. Sementara itu, Reginald dan Zed bersiap untuk menghadapi musuh yang pasti akan datang.

Pintu tiba-tiba terbuka dengan paksa, dan sekelompok penjaga Volkov menyerbu masuk. Reginald menembak terlebih dahulu, mengenai salah satu penjaga dan membuat yang lainnya berlindung. Tembakan berbalas tembakan terdengar keras di ruangan itu, mengisi udara dengan suara yang menggema dan bau mesiu.

Kai masih fokus pada tugasnya, menahan napas setiap kali peluru melesat melewatinya. “Sedikit lagi…”

Reginald dan Zed terus memberikan perlindungan, menembak dengan presisi untuk menahan musuh agar tidak terlalu dekat. Namun, mereka tahu mereka tidak bisa bertahan lama. Jumlah musuh terus bertambah, dan mereka semakin mendekat.

Akhirnya, Kai selesai menyalin data terakhir. Dia mencabut flash drive dan memasukkannya ke dalam kantong jaketnya. “Gue udah dapet semuanya! Ayo kita keluar dari sini!”

Namun, sebelum mereka bisa bergerak, suara langkah berat terdengar di lorong. Viktor muncul di pintu, ditemani oleh beberapa anak buahnya yang bersenjata lengkap. “Waktunya kita keluar, sekarang!” Viktor berteriak.

Mereka mundur dengan cepat, melawan gelombang terakhir penjaga yang mencoba menghalangi jalan keluar mereka. Viktor dan anak buahnya membantu memberikan perlindungan saat mereka melarikan diri dari markas.

Di luar bangunan, udara malam terasa menyegarkan meskipun penuh dengan ketegangan. Mereka semua berlari menuju kendaraan yang sudah diparkir di dekat situ, sementara suara sirene mulai terdengar di kejauhan. Polisi atau anak buah Volkov, mereka tidak yakin. Namun, mereka tahu mereka harus segera meninggalkan tempat itu.

Ketika mereka akhirnya berada di dalam kendaraan, Viktor menginjak pedal gas dan melaju kencang meninggalkan area itu. Mereka berhasil. Namun, ini bukan akhir. Ini adalah permulaan dari akhir Volkov.

Kai, yang duduk di kursi belakang, merasakan beban besar terangkat dari pundaknya. Dia memegang flash drive yang berisi semua informasi yang mereka butuhkan. Mereka telah menembus jantung kekuasaan Volkov dan sekarang memiliki senjata untuk menghancurkan kerajaan kriminalnya.

Reginald menatap Kai dan Zed dengan rasa bangga. "Kita berhasil, tapi kita harus bergerak cepat. Volkov pasti akan memburu kita sekarang. Kita harus menyerang dulu sebelum dia sempat menyusun balasan."

Zed mengangguk. "Gue nggak sabar buat ngeliat ekspresi Volkov ketika dia tahu kita punya semua rahasianya."

Viktor hanya tersenyum tipis, menatap jalan di depan mereka. "Pertarungan ini belum selesai, tapi kita sudah menang di babak pertama. Ayo kita selesaikan ini."

Dengan semangat yang baru dan tekad yang semakin kuat, mereka melaju ke tempat yang lebih aman. Malam itu, mereka bukan hanya sekedar bertahan hidup. Mereka telah mengambil langkah besar untuk menghancurkan Volkov dan membawa keadilan kepada mereka yang telah menjadi korban kekuasaannya. Pertarungan ini belum berakhir, tapi mereka sudah lebih dekat pada kemenangan.

Dan Volkov, raja bayangan yang telah lama menakut-nakuti kota ini, akan segera merasakan akibat dari tindakannya. Kai, Zed, Reginald, dan Viktor kini berdiri di garis depan untuk memastikan bahwa tirani Volkov berakhir selamanya.

1
Ana@&
lanjut thor
anggita
kenshin... 😁kya nama kartun samurai.
anggita
ok Thor👌moga novelnya lancar banyak pembacanya.
xy orynthius: Aamiin
total 1 replies
anggita
like👍buat Zed brandal.☝iklan utk author.
anggita
namanya panjang banget.. dowo tenan yoh🤔.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!