Terpaksa menikah dengan pria yang tak dicintai dan mencintainya
tifany larasati harus bergelut dengan perasaannya sendiri mempertahankan rumah tangganya.
demi keluarga yang diambang kehancuran tifany merelakan menikah muda dengan cavero abraham.
sosok angkuh dan egois yang tak mau melepas masalalu walaupun setelah menikah.
dengan semangat dan dukungan keluarga, tifanya menguatkan diri untuk tidak bercerai dari cavero.
bisakah tifany membuat cavero mencintainya atau hanya akan tetap menjadi pemilik raga tapi tidak hatinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan orang asing
Pagi ini tifany ada jam kuliah dan bangun kesiangan lantaran adiknya juga menginap di rumah temannya, hanya gosok gigi dan cuci muka tifany tak sempat mandi karena peraturan yang ketat dan tak memperbolehkan masuk mahasiswa yang terlambat
setelahnya tifany berganti baju dan berlari keliat apartemennya mencari taksi dan tak lama ia mendapatkannya
"syukurlah" tifany menggumam karena takut terlambat dan taksi mengantarkannya ke kampus tempat tifany kuliah
"hai" seseorang menyapa tifany yang merupakan teman satu kelasnya yang berasal dari negara berbeda
"hai" jawab tifany lalu duduk disampingnya dan segera membuka buku dan mematikan ponselnya
Tifany cukup serius dalam belajar dan mendengarkan materi yang disampaikan oleh dosennya
"tifany!" panggil dosen pada tifany yang mengantuk karena pulang kemalaman saat jalan-jalan dengan arya kemarin
"i'm sorry" tifany kaget dan ngantuknya langsung sirna, rasa malu karena banyak yang menatapnya dan dibalas tifany dengan senyuman
dua jam berlalu kelas pertama selesai tifany tak sempat sarapan pagi tadi, jadi memutuskan membeli makanan di cafe kampus, tifany memesan dua roti dan satu es kopi untuk mengisi perut dan menghilangkan rasa kantuknya
dari kejauhan tifany melihat seseorang yang wajahnya tak asing yang ditemuinya kemarin dan ternyata keduanya satu kampus
Tifany ingin mengejarnya namun ia menunggu pesanannya yang belum selesai, tifany penasaran karena wajahnya mengingatkan pada seseorang tapi ia juga lupa siapa orangnya atau mungkin hanya kebetulan saja
sonsel yang sejak tadi dimatikan kini telah diaktifkan ada pesan dari adiknya dan juga maminya
Tifany membalas satu persatu pesan dan tiba-tiba teringat sebuah kontak dengan nama yang masih ia simpan namun telah diblokir, ingin rasanya tangannya membuka blok dan memulai komunikasi namun tifany takut kecewa karena ia yakin cavero sudah menikah dengan lidya saat ini
sak ada kabar apapun sejak kepergiannya, itu mambuat tifany yakin bahwa cavero sudah melepaskannya dan saatnya tifany juga harus bisa melupakan suaminya itu
sanya tinggal menunggu waktu saja statusnya akan berubah dan tifany tersenyum getir membayangkan, usianya yang baru dua puluh satu sudah akan menjadi seorang janda
setelah beristirahat tifany masih ada kelas selanjutnya sampai sore hari dan itu membuatnya sedikit melupakan masalahnya, tifany masuk kembali ke kelas untuk menerima materi
hingga sore hari menjelang rasa lelah dan lapar menyerang tifany namun kali ini ia rindu dengan masakan indonesia dan memutuskan untuk membeli bahan makanan dan memasak untuknya dan sang adik
Tifany berjalan keluar kampus namun sudah ada yang melambaikan tangan padanya
"hai teman, mari saya antar pulang" ucap arya yang tanpa diminta saat ini sudah berada di gerbang kampus tifany
"hm, aku mau ada urusan dulu" jawab tifany yang enggan merepotkan arya dan juga hatinya sudah tak bisa untuk berpaling, jadi tifany menolak tawaran arya agar tak semakin berharap padanya
"saya antarkan kemana pun teman saya ingin pergi" arya sedikit memaksa pada tifany dan tak mau ditolak untuk kali ini "tapi harus bayar" ucap arya agat tifany tak menolaknya
"dengan apa? uangmu lebih banyak sekarang" ledek tifany yang tentu saja arya tak mau meminta uang padanya
arya berfikir apa yang akan dimintanya pada tifany "hati mungkin"
mendengarnya tifany langsung cemberut karena tak suka candaan arya tentang perasaan dan tak mau pertemanannya jadi rusak
"canda fan, makanan saja traktir kopi atau cemilan bagaimana?" arya memutuskan untuk meminta traktir tifany agar mau diantarkan olehnya
"oke aku kebetulan mau masak, kangen masakan indonesia" tifany makin semangat bertambah satu teman makannya pasti makin menyenangkan "antar aku ke asia mart" ucapnya lalu masuk ke mobil arya
arya segera menyusul tifany masuk mobil dan mengemudikannya ke tempat yang tifany inginkan, setibanya di supermarket tifany kalap membeli banyak bahan makanan yang sudah lama tak ia makan
"fan, itu akan habis?" arya mengingatkan karena yang diambil tifany terlalu banyak untuk dua orang
"kebanyakan ya? Ngga apa-apa buat stok dikulkas, ayo pulang aku sudah ngga sabar masak" ucap tifany lalu membayar belanjaanya sendiri dan menolak dibayarkan oleh arya atau tifany batal memasak
keduanya lalu pulang ke apartemen tifany dan adiknya bersama dua temannya sedang nonton film bersama
"hai kak arya" sapa melvin saat arya masuk dan membawakan belanjaan milik tifany. Melvin sudah mengenal arya dan cukup akrab sebelum tifany menikah
"hai vin, kakak bantuin masak dulu" ucap arya menjawab melvin dan mengikuti tifany yang langsung ke dapur
arya yang pintar memasak memaksa membantu tifany untuk menyiapkan bahan agar makanan cepat selesai dengan alasan sudah lapar. Tifany tak menolak dan keduanya sibuk dengan masakan masing-masing
"sejak kapan bisa masak fan?" arya tahu sejak dulu tifany tak suka masuk dapur dan bahkan tak tahu jenis bumbu dan sayur
"em, entahlah" tifany juga tak mau mengingat sejak kapan dirinya belajar memasak
"melvin ajak temanmu makan dulu, lalu lanjutkan nontonnya nanti" ucap tifany pada melvin
"iya kak!" melvin mengajak dua temannya untuk makan bersama dengan kakaknya dan arya
Tifany menyajikan makan dimeja dengan beberapa menu, ada rendang yang dibawakan oleh mami yuanita, tumis sayur, sambal dan juga udang goreng tepung
"menunya lengkap banget kak, tumben masak" ucap melvin melihat deretan menu yang tersaji dan temannya ada yang dari indonesia dan negara lainnya
"ayo makan sudah lapar" tifany segera duduk dan mengambil makanan yang sudah membuatnya ingin menyantapnya
arya juga ikut mengambil beberapa menu dan memuji masakan tifany " enak, boleh kapan-kapan diundang makan lagi" ucap arya sambil mengunyah makanan
Tifany menyibikan bibirnya "boleh, tapi ngga gratis" ucap tifany yang sudah kekenyangan dan menutupnya dengan makan buah
"ayo nambah jangan malu!" tawar tifany pada arya dan teman melvin. Tak menunggu lama makanan di meja tak tersisa dihabiskan oleh para pria yang merindukan masakan rumahan dan rasa masakan tifany juga enak
"kak, makasih ya" ucap teman melvin yang diajak makan padahal hanya main ke apartemen melvin
"sama-sama, besok kesini lagi ya masih banyak stok makanan biar ngga busuk dan basi" tifany mengundang lagi teman melvin
"saya gimana?" tanya arya yang tak mendapatkan tawaran oleh tifany
"emang butuh undangan, biasanya juga langsung nongol aja kayak jamur" jawab tifany
"biar kita yang bereskan kak" teman melvin membantu mencuci piring dan merapihkan meja makan
"terima kasih" tifany melihat adiknya pun ikut beberes yang tak pernha dilakukakukannya dirumah
Karena waktu sudah malam arya dan temen melvin pamit dari apartemen tifany dan melvin
dan tifany ingin segera beristirahat untuk menyambut hari esok
terima kasih sudah membaca karya putri uncu
dan terima kasih atas like, komen dan hadiahnya
happy reading🥰🥰🥰
double atau triple hari ini