Felicya Si Gadis Bar-bar

“Maka dari itu jangan sekali-kali kakak menyakitiku karena aku akan langsung meninggalkan kak Galaxy saat itu juga” ucap Feli memperingatkan.

“Aku akan berpikir seribu kali untuk menyakitimu” ucap Galaxy.

“Aku akan mengingat itu”.

“Aku memang tidak akan menyakitimu secara sadar tapi aku takut tidak sengaja menyakitimu.. Dan sepertinya mulai sekarang aku harus menjaga  jarak paling dekat 10 meter dari wanita lain. Aku harus menjaga tubuhku dari hama agar kekasihku tidak membalas ku seperti tadi. Pokoknya hanya aku yang bisa memeluk dan menciumnya tidak dengan laki-laki lain” batin Galaxy.

“Kakak memikirkan apa?” tanya Feli.

“Tidak memikirkan apa-apa”.

Ponsel galaxy berbunyi dan dia melihat nama sang ibu disana.

Feli yang melihat nama panggilan di ponsel itu langsung angkat bicara.

“Angkatlah kak mungkin ada hal penting”.

Galaxy pun mengangkat panggilan ibunya.

“Iya mam” ucap Galaxy.

“Mami minta kamu pulang sekarang juga” ucap Luna dengan suara emosi.

“Sebenarnya ada apa mam sampai aku harus pulang sekarang juga” ucap Galaxy karena merasa ada sesuatu sampai sang ibu menyuruhnya pulang dengan suara emosi.

“Pokoknya mami tunggu sekarang di rumah” ucap Luna yang langsung mematikan panggilannya.

“Ada apa kak sampai mami menyuruh kakak pulang sekarang?sekarang Feli.

“Aku juga tidak tahu.. Tapi mendengar dari suara mami sepertinya ada sesuatu sampai mami menyuruhku pulang sekarang tanpa bantahan”.

“Ya sudah ayok temui mami”.

“Apa tidak sebaiknya aku mengantarkanmu dulu”.

“Kelamaan.. Yang ada nanti mami lama nunggu kakak di rumah”.

“Apa kamu tidak capek aku bawa ke perusahaan terus sekarang harus pergi ke rumahku?” tanya Galaxy karena kasihan kepada gadisnya.

Feli menggelengkan kepalanya kemudian dia tersenyum.

“Aku senang bisa ke rumah kakak apa lagi bertemu mami”.

“Kalau begitu kita berangkat sekarang” ucap Galaxy dengan menggandeng tangan gadisnya.

Satu jam yang lalu di kediaman Alexander.

Luna dan Arnold yang sedang menikmati teh di rumahnya di datangi oleh seorang pelayan.

“Maaf mengganggu tuan dan nyonya tapi di luar ada tamu katanya ingin bertemu dengan tuan dan nyonya” ucap pelayan.

“Siapa tamunya?” tanya Arnold.

“I_itu nona Sheila tuan”.

“Mau apa dia kesini” ucap Luna.

“Suruh dia menunggu di ruang tamu” ucap Arnold.

Lalu mereka berdua berjalan menuju ruang tamu untuk menemui Sheila.

Setelah sampai Sheila langsung memberi salam.

“Selamat sore Om.. Tante” ucap Sheila.

“Ya.. Ada keperluan apa sehingga kamu ingin bertemu dengan kami” tanya Luna tanpa basa basi.

“Tante aku kesini ingin meminta tanggung jawab pada Gala” ucapnya dengan raut teraniaya.

“Tanggung jawab apa yang kamu maksud?” tanya Arnold.

Sheila memperlihatkan tes kehamilan dan menaruhnya di atas meja.

Luna dan Arnold merasa kaget dengan benda yang berada di hadapan mereka.

“Tidak mungkin putraku melakukan hal bejat sampai membuatmu hamil” ucap Arnold dengan keyakinannya, karena dia tau putranya tidak akan melewati batas.

“Tapi ini kenyataannya Om.. Aku sudah meminta pertanggung jawabannya tapi dia menyuruhku menggugurkan kandunganku, aku tau kalau aku salah dengan melakukan hal itu dengannya. Tapi aku tidak mau melakukan kesalahan untuk yang kedua kalinya” ucap Sheila dengan tangisannya.

“Apa benar yang kamu katakan?” tanya Luna.

“Benar Tante.. Aku tidak tau harus bagaimana lagi karena aku tidak mau anak yang ku kandung tidak memiliki ayah.. Walau bagaimana pun anak ini tidak berdosa” ucapnya dengan isak tangis dan memegang perutnya.

Luna dan Arnold merasa gagal sebagai orang tua karena telah membuat putranya menjadi laki-laki yang tidak bertanggung jawab.

“Sayang cepat hubungi Galaxy dan suruh dia pulang sekarang” ucap Arnold.

Luna langsung menghubungi putranya dan menyuruhnya pulang sekarang.

“Bagaimana?” tanya Arnold.

“Dia menuju kesini sekarang” jawab Luna.

Luna memijat keningnya karena merasa pusing.. Dia berharap anaknya tidak melakukan hal bejat itu pada wanita sebelum adanya pernikahan tapi adanya mantan kekasih sang putra yang berada di hadapannya dengan bukti tes kehamilan dan keterangan kehamilannya yang berusia 2 Minggu membuat dia sangat terpukul.

Sedangkan Arnold sedang memikirkan bagaimana cara putranya mengatasi masalah ini karena dia tidak yakin dengan ucapan dan bukti yang berada di hadapannya. Dia sangat percaya kepada Galaxy kalau dia tidak mungkin melakukan hal itu.

Suasana di rumah itu begitu hening tak ada suara percakapan lagi disana.

Lalu suara Galaxy memecah keheningan itu.

“Mam.. Sebenarnya ada apa ini?” tanya Galaxy yang melihat Mantan kekasihnya berada di rumah itu dengan mata yang terus meneteskan air mata.

“Selamat sore Mi.. Pi” ucap Feli yang datang dan langsung menyalami kedua orang tua Galaxy.

“Sore sayang.. Kamu bisa bersama Galaxy kesini?” tanya Luna.

“Pas mami menghubungi kak Galaxy aku sedang berada di perusahaan bersamanya, dan aku langsung kesini karena takut terlalu lama membuang waktu kalau harus mengantarkan ku terlebih dahulu” ucap Feli.

Luna menatap Arnold dan Arnold mengerti arti tatapan sang istri.

Arnold pun menggelengkan kepalanya tanda dia tidak bisa apa-apa.. Dia tidak bisa menyembunyikan masalah ini dari gadis itu.

“Ayo duduk sayang” ucap Luna mempersilahkan Feli.

“Iya Mi” ucap Feli yang langsung duduk begitupun dengan Galaxy yang memilih duduk di samping gadisnya.

“Bisa aku tahu ada apa sebenarnya disini” ucap Galaxy meminta orang tuanya menjelaskan.

“Sheila datang kesini untuk meminta pertanggung jawabanmu karena telah menghamilinya” ucap Arnold.

 Deg..

Feli menatap Arnold dan luna bergantian kemudian dia menatap pria yang duduk di sampingnya dengan wajah kecewa tapi tidak ada air mata disana.

“Apa benar yang Papi katakan kak?” tanya Feli pada Galaxy.

“Sayang dengar aku tidak pernah melakukan hal itu dengannya kamu harus percaya padaku” ucap Galaxy dengan menggenggam tangan Feli.

“Tapi aku mempunyai bukti lihat ini” ucap Sheila dengan kembali memperlihatkan tes kehamilan itu kepada Galaxy.

“Diam Sheila kau sangat keterlaluan.. Aku tidak menyangka kau sampai melakukan hal ini untuk membuatku kembali padamu” ucap Galaxy marah.

“Gala.. Apa salahku sampai kamu tidak mengakui anak yang aku kandung sebagai anakmu.. Kamu orang pertama yang mengambil kesucianku dan sekarang apa yang kau lakukan padaku, kau sangat menyakitiku begitu dalam” ucap Sheila menambah tangisannya yang semakin menjadi.

“Kapan aku pernah berhubungan denganmu.. Aku selalu menghormatimu selama kita berpacaran jangan kan tidur denganmu, mencium bibirmu saja aku tidak pernah.. Selama ini kita berpacaran secara sehat dan sekarang kau hamil kenapa meminta pertanggung jawabanku”.

“Tapi ini buktinya aku sudah hamil anakmu dan usianya sudah dua Minggu” ucap Sheila dengan melempar tes kehamilan kepada Galaxy.

“Bisa saja anak itu adalah hasil kau berhubungan dengan laki-laki lain” ucap Galaxy.

“Kau keterlaluan Gala.. Apakah aku serendah itu di matamu” ucap Sheila menunjukkan wajah kecewanya.