Sebelum membaca novel ini, diharapkan membaca novel BUHUL GHAIB, sebab ini ada hubungan dengan kisah sebelumnya, agar tidak bingung.
kisah Delapan orang bersahabat yang melakukan pertualangan ke sebuah pulau yang terkenal dengan keindahannya, tetapi bencana tiba-tiba memporak-porandakan rencana mereka karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelekaan, sehingga mereka terdampar disebuah pulau yang berbeda.
Dipulau itu mereka mengalami kejadian demi kejadian yang mengerikan dan membuat mereka harus bertahan hidup dari sebuah rahasia misteri yang sangat mengerikan.
sanggupkah mereka keluar dengan selamat? ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode-22
Setelah menjelaskan apa yang akan terjadi, wanita cantik bernama Dewi Asih itu melesat pergi bersama pria bernama Edy yang tak lain adalah suaminya.
Ketiga sekawan itu hanya tercengang melihat hal yang tak biasa tersebut.
Ketiganya tak memiliki waktu untuk berlama. Mereka harus meneruskan perjalanan yang akan membawa mereka untuk pulang.
Sementara itu. Wanita cantik dan juga pria yang selalu bersamanya, menggunakan ajian bayu bajra untuk dapat melesat terbang dengan kecepatan yang tak terdeteksi.
Keduanya menembus sebuah pintu yang tertutup oleh awan dan terbuat dari sebuah perisai ghaib.
Tampak cahaya berputar dan mementalkan apa saja yang mencoba menembusnya. Tetapi hal itu tak begitu sulit bagi sang wanita cantik yang tak lain adalah Asih.
Ia menatik pedangnya, lalu memutarnya diatas kepala, dan dengan perlahan ia menebaskannya kearah cahaya yang menjadi penghalang.
Wuuuuuuussss....
Taaaaaaar.....
Sebuah ledakan yang sangat dahsyat memporak porandakan pintu tersebut, lalu terlihat sebuah gerbang istana yang sangat megah namun penuh dengan kengerian yang mencekam dimana para Banaspati tampak menjaga pintu masuk tersebut.
"Kau tidak juga jera untuk melakukan hal ini lagi!" sosok makhluk bertubuh tinggi dengan seluruh tubuhnya diselubungi api yang membara menghadang sang Dewi yang tampak tak gentar dengan lawan yang berada dihadapannya.
"Menyingkirlah dari jalanku atau kau tak akan pernah kembali lagi!" ancam wanita dihadapannya.
Ia menghunuskan pedang ditangannya tepat dihadapan sang makhluk yang membawa hawa panas dan juga kekuatan yang sangat kuat.
"Jika kau mampu melewatiku, maka kau dapat memasukinya!" Sosok itu mengayunkan sebuah godam besi yang besar dan juga berata kearah lawannya.
Dengan gerakan secepat kilat, Asih memiringkan tubuhnya ke kiri, lalu lalu meliuk kebelakang bak seorang penari profesional dan menebaskan pedangnya kepada sang Banaspati.
Wuuuuiiissssh...
Mata pedang miliknya berhasil melukai sang Banaspati yang tepat membelah lengan lawannya.
"Aaaaaarrgh...," sosok itu mengerang kesakitan saat mendapati lengannya terpisah dan terlempar dilantai halaman istana, dan belum sempat ia memungutnya, seorang pria menyambarnya dengan cepat, lalu melenyapkannya dengan ajian Segoro Geni yang dimilikinya.
Sosok itu tampak sangat marah. Ia meradakan sakit dan panas yang sangat luar biasa saat sang pria menggunakan ajian yang sangat ditakuti oleh para iblis.
Dengan membabi-buta, sosok iblis berapi itu menyerang lawannya dan mengayunkan godam yang dipegangnya kesembarang arah.
Asih melompat dengan gerakan cepat, lalu mengayunkan kembali pedangnya dan kali ini sasarannya lengan yang sedang memegang godam.
Wuuuussssss...
Satu tebasan berhasil memenggal lengan lawannya dan kali ini tak memberikan kesempatan untuk sang Banaspati mengambil lengah, ia kembali mengayunkan pedangnya dan sasarannya tertuju pada kepala sang lawan, dan....
Wuuuuuusssh...
Selarik cahaya jingga keluar bersama tebasan dimata pedangnya dan membuat sang makhluk mengenrikan itu ambruk, lalu Edy kembali menggunakan ajian segoro geninya untuk menghanguskan sosok tersebut dan tak lagi bersisa.
Saat bersamaan, tampak dari kejauhan serbuan Banaspati dan juga Ular Siluman yang tampak menyerang dengan gerakan yang cepat dan menyerbu keduanya.
Sesaat pertarungan sengit terjadi, dan ini membuat suara gemuruh dan juga jeritan kesakitan dari para siluman yang terkena ajian segoro geni milik Edy.
Dalam hitungan menit, semua pasukan siluman itu hangus terbakar dan menyisakan suara teriakan yang memilukan dan tubuh mereka menjadi serpihan laksana debu yang membumbung keatas, lalu menghilang.
Saat bersamaan sosok Ular Siluman bermata merah dengan tubuh indah mempesona, tetapi memiliki taring yang cukup panjang meliuk dengan cepat dan menyemburkan api dari mulutnya menuju kearah aang wanita muda yang ada dihadapannya.
Sosok wanita itu melesat menghindar mengibaskan pedangnya sehingga menciptakan pusaran angin yang sangat kencang dan menghalau api yang datang.
Akan tetapi, sang Siluman Ular tak ingin kalah, ia mengibaskan ekornya, dan....,
Taaaak...
Serangannya berhasil menghantam tubuh wanita cantik yang menjadi lawannya.
Wuuuusssh....
Braaaaaak....
Tubuh sang gadis terpental dan cairan pekat berwarna merah dengan bau anyir menguar dihidungnya.
"Sayang!" pekik sang pria hendak menghampiri kekasih hatinya.
Akan tetapi, sang Ular Siluman tak memberinya kesempatan, karena ekornya dengan cepat menangkap dan membelit tubuh pria tersebut dan seolah meremukkan tulangnya.
Asih berusaha bangkit dari tempatnya. Ia mencoba mengurangi rasa sakitnya dengan mengeluarkan sedikit tenaga dalamnya, sedangkan Edy sudah dalam kondisi terjepit, namun tetap bersikap tenang dan berusaha untuk melepaskan dirinya.
Wanita itu bangkit dengan luka dibagian dalam tubuhnya dan cairan pekat masih mengalir dari mulutnya.
Ia menjadikan pedang ditangannya bertumpu diatas tempat ia berpijak dan berdiri tegak. Kemudian ia mengayunkan senjatanya dengan gerakan memutar dan dengan kecepatan berlari, lalu melayang diudara ia menebaskan pedangnya untuk mengenai lawannya.
Akan tetapi, sang ular siluman kembali menyemburkan api dari mulutnya dan hal itu dapat membuat Asih terpanggang dalam ketidak waspadaan.
Namun semuanya tergagalkan oleh sosok yang datang dengan begitu cepat dan tiba-tiba mengibaskan ekornya yang tajam mengenai tubuh sang Ular dengan begitu menyakitkan. Sesaat Edy terlepas dan sosok itu meraih tubuh pria dengan gesit dan membawanya kepada Asih yang saat ini terkena semburan api.
Satu sosok buaya putih raksasa sedang berdiri dihadapannya, dan membawa sang pujaan hati kehadapannya.
"Romo," ucapnya dengan lirih.
Sesaat sosok itu mengerjapkan kedua matanya. "Pergilah. Ini urusan Romo, dan selamatkan orang-orang itu," ucapnya, lalu memutar tubuhnya dan menatap sang Ular Siluman yang saat ini terluka parah karena kibasan ekor sang buaya.
"Baik Romo," jawab Asih tanpa bantahan, lalu menghilang dengan membawa sang suami pergi.
Saat ini sosok Ular betina itu menggeliatkan tubuhnya. Ada luka ditubuhnya yang cukup parah, bahkan robek hampir sepertiganya.
"Kau...,"ucapnya dengan lirih. Perlahan ia bangkit dengan rasa sakit yang begitu dalam. "Mengapa kau tega padaku? Tidakkah kau membuka hatimu sedikit saja untukku?" ucapnya dengan tatapan yang begitu menghiba.
"Bebaskan hatimu dengan menerima kenyataan yang ada, karena dengan begitu kau dapat hidup tenang," ucap sosok buaya putih yang kini merubah wujud menjadi seorang pangeran tampan.
"Aku sudah mencobanya, tetapi semua begitu hampa tanpamu,"
Sosok pangeran dengan rambut lurus sebahu itu menatap penuh sahaja. Ia begitu sempurna untuk dicinta, akan tetapi ada cinta lain yang telah bertahta dihatinya untuk selalu ia jaga.
"Jangan pernah berharap pada sesuatu yang tak mengharapkanmu, karena itu hanya akan membawa pada kesia-siaan. Hargai dirimu, agar kau hidup lebih baik," ucap sang pria dengan nada yang begitu bijaksana.
"Jika aku tak dapat mendapatkanmu, maka wanita itu juga tidak akan dapat mendapatkanmu, dan keturunanmu akan aku musnahkan!" ucapnya dengan nada ancaman.
"Jika itu keinginanmu, maka jangan salahkan aku jika terpaksa melenyapkanmu!" jawab pria tersebut. Ia sudah cukup sabar menghadapi siluman tersebut. "Bukankah persembahanmu telah gagal, maka hal mudah bagiku untuk membuatmu lebih hancur," sang pria menimpali.
Sesaat Ular Siluman tersentak kaget, jika ia melupakan tiga tumbal manusia yang telah dipersiapkan.
kok berhenti ceritanya...
mna lanjutannya????
𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐜𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐧𝐠𝐤𝐥𝐢𝐧𝐠..
hahaha 4 biji masih di bagi lagi hahahahaa
dan mereka daoat nyebrang dengan selamat..
❤❤❤