NovelToon NovelToon
Ketemu Jodoh Di Pesantren

Ketemu Jodoh Di Pesantren

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:522.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Fii Cholby

Seorang wanita cantik yang suka dengan kehidupan bebas hingga mendirikan geng motor sendiri. Dengan terpaksa harus masuk ke pesantren akibat pergaulannya yang bebas di ketahui oleh Abahnya yang merupakan Kyai di kompleks perumahan indah.

Di Pesantren Ta'mirul Mukminin wanita cantik ini akan memulai kehidupannya yang baru dan menemukan sosok imam untuknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24

Mila mengepalkan tangannya erat. Ia tak terima di perlakukan seperti ini oleh Fifia. "Mbak, lebih baik kita pergi dulu aja. Nggak pas waktunya." bisik Ulya.

"Awas kamu! Aku nggak akan tinggal diam." Mila menunjuk-nunjuk Fifia. Ia pun lalu pergi begitu saja di ikuti oleh Ulya di belakangnya.

"Kamu nggak papa kan, Mbak?" Sherly membolak balikkan tubuh Nayla.

"Aku nggak papa kok, Sher. Cuma sakit dikit doang."

"Maaf yaa Mbak, tadi aku nggak sengaja nindihin Mbak."

"Nggak perlu minta maaf. Lagian juga bukan salah kamu kok. Kan jatuhnya nggak sengaja." Nayla tersenyum hangat.

"Ini semua gara-gara Ulya dan Mila. Kalau mereka nggak gangguin kita. Mbak Nayla nggak akan sakit gini tangannya." Sherly melihat noda darah di baju lengan Nayla.

"Nggak usah nyalahin orang, Sher. Mending sekarang kita bawa Nayla ke kamar terus obati lukanya". ucap Fifia

"Mbak Fia bener. Ayoo Mbak ku bantu."

Sedangkan saat ini Ustadz Fari baru saja selesai mengajar. Ia memutuskan untuk ke kantin pesantren. Perutnya sudah sangat terasa lapar. Dari tadi pagi hingga sore ini ia belum makan sama sekali.

"Baksonya satu yaa Bu sama es teh nya satu." pinta Ustadz Fari pada ibu-ibu penjaga kantin.

"Iyaa Ustadz. Tunggu sebentar yaa."

Ustadz Fari mendengarkan suara santriwati yang tengah membaca Al-Qur'an di masjid menggunakan speaker masjid sembari menunggu pesanannya datang. Sesekali dalam hati ia ikut membaca Al-Qur'an menirukan suara tersebut.

"Tumben Ustadz jam segini makan di kantin." ucap ibu penjaga kantin sembari meletakkan pesanan Ustadz Fari.

"Iyaa Bu. Tadi siang nggak sempet makan. Bantu Ustadz Rehan di ndalem."

"Ustadz Rehan, sudah kembali dari Jawa Timur.?"

"Sudah, tadi pagi baru tiba di pesantren."

"Alhamdulillah... Beliau selamat sampai tujuan. Ya udah kalau begitu ibu permisi dulu atuh Ustadz. Silahkan di makan bakso nya."

Ustadz Fari membaca doa terlebih dahulu. Setelahnya ia memakan bakso tersebut dengan santai. Ia sengaja memakan bakso itu dengan santai. Karena jika ia makan dengan terburu-buru juga tidak baik.

Setelah selesai, ia membayarnya lalu pergi. Ia memutuskan untuk murojo'ah seperti biasa di bawah pohon besar. Hal itu sudah menjadi kebiasaannya.

Menurutnya murojo'ah di bawah pohon seperti mendapatkan angin segar yang menusuk hingga jantungnya. Sama seperti Al-Qur'an yang selalu ia jaga dengan sepenuh hati. Al-Qur'an sudah bagaikan teman untuknya.

Sesibuk apapun dirinya, ia tidak akan pernah melupakan Al-Qur'an yang selalu ada di dalam pikiran maupun hatinya. Ia selalu menyempatkan waktu untuk membaca Al-Qur'an yang ia cintai layaknya cintanya kepada Allah SWT.

Ustadz Fari duduk dengan daun pisang sebagai alasnya. Ia kemudian membuka mushaf yang ia cintai. Menciumnya dengan takzim lalu ia membacanya dengan hati yang tenang nan damai.

"Umi, ada apa Fifia datang kemari? Apakah dia mengatakan sesuatu pada, Umi?" tanya Ustadz Rehan saat mereka tengah makan malam.

"Iyaa, Nak. Nak Fia mengatakan kalau dia ingin menghafal Al-Qur'an. Alhamdulillah... Hatinya terbuka untuk lebih dekat pada Allah SWT. Allah telah menggerakkan hatinya." jawab Umi Zahra.

"Tapi Umi, aku melihat Fifia juga mengikuti kegiatan kitab kuning. Bukankah orang yang menghafal Al-Qur'an itu tidak bisa mengikuti dua kegiatan sekaligus. Bisa-bisa hafalannya nanti akan hilang."

"Jika Allah sudah berkehendak. Dia pasti bisa menjaga hafalannya dengan tetap mengikuti dua program sekaligus." timpal Abah Shodiq.

"Apa yang di katakan Abah mu memang benar, Rehan. Kita yang sebagai hamba hanya bisa mengikuti alur yang di berikan oleh Allah SWT. Umi yakin, Fifia pasti bisa menjaga hafalannya. Kalau Umi lihat, Fifia orangnya pintar."

"Kamu beneran suka sama Fifia, Rehan?" tanya Abah Shodiq.

Rehan mengangguk. "Iyaa Abah. Aku menyukai Fifia. Tadi siang aku sempat mengajaknya berbicara hanya sekedar berkenalan saja. Namun Fifia nya cuek. Sepertinya aku butuh ekstra semangat untuk mendapatkan simpati darinya."

"Bukankah lebih baiknya kamu sholat istikharah dulu. Minta petunjuk sama Allah SWT. Insyaa allah petunjuk yang Allah berikan nanti. Pasti jodoh yang terbaik untuk mu, Rehan."

"Iyaa, Nak. Abah mu benar. Lebih baik kamu sholat istikharah dulu. Minta petunjuk sama Allah SWT."

"Aku rasa tidak perlu Abah, Umi. Hati ku sudah mantap mencintai Fifia. Aku akan berjuang untuk mendapatkan cintanya." Rehan mempercepat makannya yang hanya tinggal beberapa suap saja. "Aku ke kamar dulu yaa Bah, Um." Rehan beranjak dari duduknya lalu pergi.

Abah Shodiq menggelengkan kepalanya. "Rehan masih tetap sama, keras kepala."

"Sudah Abah. Kita doakan Rehan supaya mendapat jodoh yang baik." Umi Zahra mengelus-elus lengan Abah Shodiq.

Abah Shodiq menghembuskan nafas panjang lalu mengangguk samar.

1
Lailatul Maulida
oke lanjut thor
Sitipatimah
Lumayan
Erni Zahra76
alhamdulillah... mksh upnya
Okto Mulya D.
Alhamdulillah, akhirnya sadar juga.
Khairun Nisa
kalau kk lihat atau kakak baca tolong di balas kk 😁
Khairun Nisa
kk update nya setiap hari apa seminggu sekali soal nya cerita nya penasaran kk
Fii Cholby: Insyaa allah, update setiap hari Kaka 😊 tapi kalo lagi sibuk kadang nggak update 😅 Makasih yaa Kaka udah mampir cerita aku 🥰
total 1 replies
Okto Mulya D.
Ki Maung dan Harimau putih kemana?, kenapa tidak menuntun Fifia kembali? Kan sama² alam gaib koq malah tidak ada.
Fii Cholby: Maaf Bang.. alam bawah sadar sama alam gaib beda. Fifia koma, dia berada di alam bawah sadar bukan alam gaib 🙏😁
total 1 replies
Okto Mulya D.
Kasihan Fari, jadi dimusuhi Utsman. Fifia butuh Fari, ayooo terus lantunkan ayat suci Al-Quran nya ustadz Fari..
Nur Azizah Azizah
lanjut
Okto Mulya D.
Untung ada Ki Maung dan Harimau putih gaibnya. Johan begitu baik tapi nasibnya yang kurang baik..
Lailatul Maulida
bagus banget thor
oke lanjut
Okto Mulya D.
Wow seruuuuu bangettttttt lanjutkan Thorrrrr...
Winarti Winarti
lanjut thor
semangat untuk up date nya
Alhamdulillah double up date
Nuri Muri Muriyah
aku ikut tegang bacanya
ir
kalian menikan itu untuk apa? buat apa menikah kalo masih menutupi hal kecil, kalo memang ga ada hubungan, ga salah kan terbuka sama pasangan
Ai Maswah
Luar biasa
Lailatul Maulida
waduh siapa yang kena tembak itu
oke lanjut thor
Okto Mulya D.
yahh lagi bagus²nya n menegangkan habis babnya...

semangat lanjutkan Thorrrrr
bunda syifa
suami ustadzah Nurul itu ustadz Fauzi apa Fadil Thor
Puspa Dewi kusumaningrum
gek meteng lho thoor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!