NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Mengubah Takdir / Keluarga / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: FlowerNing

Uang, Rumah, Mobil, tiga benda itu tidak pernah dimiliki oleh Gaffi. Besar di jalanan tanpa perlindungan dan pengasuhan orang tua, Gaffi yang ditinggalkan di jalanan harus bertahan hidup dengan cara mengemis.

Melihat kehidupan orang-orang beruntung yang lewat, Gaffi duduk di pinggir trotoar. Suaranya pelan, mengiba agar ada yang memberinya uang recehan untuk makan hari ini.

Jika takdir hidupku begitu buruk..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FlowerNing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gaffi Sakit Part 2

RSUD pada malam hari tidak terlalu ramai. Sebelum turun dari sepeda, Gaffi kembali muntah. Tangan Bayu sedikit gemetar, wajahnya sama pucat nya seperti Gaffi.

Petugas keamanan yang menyadari kondisi Gaffi segera masuk ke dalam untuk melaporkan. Perawat IGD yang bertugas di meja pendaftaran segera mengeluarkan kasur brankar oranye. Dibaringkan di atas brankar, Gaffi meleguh nyeri.

Masuk ke dalam ruang IGD yang hanya mempunyai sepuluh Bed, nampak hanya dua orang yang sedang mendapatkan perawatan. Dokter IGD bernama Yenny membuka bagian bawah baju Gaffi. Menyentuh perut, Gaffi meringis.

"Anak saya kenapa dok?" Bayu membetulkan baju Gaffi yang tersingkap.

"Diare pak. Apa sebelumnya sudah sering bolak balik ke kamar mandi?"

Bayu melihat ke arah Gaffi yang lemas. Sebelum berangkat kerja, Gaffi mengeluhkan perutnya yang sakit. Namun ketika ditanyai lagi Gaffi mengatakan sudah lebih mendingan setelah ke kamar mandi.

Lalu ketika di bengkel barusan, Gaffi sempat muntah dan pergi ke kamar mandi sebanyak empat atau lima kali. "Sudah lebih dari lima kali dok."

Dr Yenny mencatat diagnosis awal pada lembar form yang diserahkan oleh Perawat. "Ini diare pak. Mungkin ada salah makan atau karena kondisi lingkungan yang kurang bersih."

"Nanti perlu di rawat di RS. Kita observasi dalam satu malam, kalau mendingan setelah menerima cairan infus dan obat lusa bisa pulang."

Bayu diarahkan ke loket administrasi untuk mengurus biaya rawat inap. Kasir menyerahkan surat pernyataan keluarga berkenan untuk rawat inap dan meminta pembayaran DP sebesar Rp 25.000.

"Pak, ini data formulir pasien diisi. Setelah itu di pilih jenis kamar inap yang Bapak mau."

Bayu mengisi formulir dengan cemas. Perawat IGD yang melihat situasi Bayu yang tidak tenang mengizinkan Bayu melanjutkan di dekat ranjang Gaffi.

"Permisi pak. Datanya bisa dilanjutkan di dalam saja. "

"Ouh, terimakasih."

Petugas kasir mencolek bahu perawat IGD. "Kok dikasih kedalam?"

"Dokter Yenny yang suruh. Katanya kelihatan khawatir tentang anaknya."

"Anaknya yang sakit? Umur berapa?"

"Iya. Perkiraan lima atau enam tahun."

"Ya sudah. Nanti bawa kembali formulir nya kemari. Biar aku buat arsip data terus input ke komputer."

Bayu menyerahkan formulir kepada perawat IGD. Ingat dia belum melakukan pembayaran, Bayu panik tidak menemukan dompet di saku. Teringat dompetnya pasti tertinggal di ruang ganti.

Kemudian tangan Bayu menyentuh amplop dari saku depan celana, mengeluarkan dan membuka amplop mata Bayu membulat kaget. Menutup kembali amplop lalu di buka, jumlahnya masih sama. Mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu, Bayu membiarkan semua uang dibayarkan sebagai uang muka.

"Baik. Setelah pembayaran dibayarkan, Pasien nanti kita bawa ke ruang inap."

Gaffi yang setengah sadar dibawa ke ruang inap satu bed. Tangannya terasa sakit karena jarum infus. Perutnya pun perih.

Bayu menghapus air mata Gaffi. "Sayang, sebentar ya. Sakitnya sebentar lagi hilang."

***

Darsih dikejutkan suara pintu yang terbuka dan tertutup dari rumah sebelah. Melempar rumput yang baru di cabut, Darsih bersandar ke pagar. "Kenapa mas Bayu?"

Bayu yang keluar dengan tas baju mengunci pintu rumah dengan tergesa-gesa. "Gaffi di rawat di rumah sakit umum daerah. Saya tidak bisa lama-lama, nanti Gaffi bingung waktu bangun kalau lihat tidak ada saya di sana."

"Loh nak Gaffi kenapa?"

"Dokter bilang diare mba. Permisi ya, saya buru-buru." Bayu bergegas mengayuh sepeda kembali ke RSUD.

Darsih yang belum selesai bertanya berkali-kali memanggil Bayu namun pria itu terus melaju kencang dengan sepeda. Bergegas ke dalam rumah, Darsih mencari suaminya.

"Pak, itu anaknya Bayu katanya sakit terus di rawat di RSUD."

Jumarno yang tengah merokok di ruang tamu meletakkan rokok di atas asbak. "Sakit apa anaknya? Perasaan pas subuh aku masih dengar suara itu anak baik-baik saja."

"Diare pak. Makan apa ya sampai kena diare? Guntur?!" Darsih memanggil anaknya yang seumuran Gaffi. Khawatir anaknya juga terkena diare tanpa dia sadari. Bisa bahaya kalau telat penanganan.

***

Ruang rawat inap Gaffi berada di lantai dua rumah sakit. Jam dinding besar yang terletak di depan pintu masuk lobby mengeluarkan suara dering ketika menunjukkan pukul sepuluh malam.

Bayu menitipkan sepeda kepada satpam sebelum masuk ke dalam RS. Melewati meja informasi, Bayu menaiki anak tangga satu persatu. Kamar inap Gaffi persis di samping tangga. Membuka pintu kamar, Gaffi masih tertidur pulas.

Membetulkan selimut agar tidak mudah tersingkap, Bayu menaruh pakaian bersih Gaffi ke dalam laci kecil di samping ranjang RS. Terlihat sosok Bayu begitu lelah dan kesepian.

"Sakitnya jangan lama-lama ya nak. Ayah takut." Bisik Bayu sebelum berbaring di atas sofa untuk tidur.

Berdoa di dalam hati supaya putranya segera sembuh dan bisa pulang ke rumah. Kalau Gaffi kenapa-napa, Bayu tidak tahu harus bagaimana. Dia tidak punya siapa-siapa.

***

Gaffi terbangun pada pukul dua pagi. Melihat sudut kamar, Bayu tidur meringkuk dengan selimut di atas sofa. Memiringkan badan agar menghadap ke arah Bayu, Gaffi yang terbangun dari mimpi buruk menangis tanpa suara.

Bayu sangat baik. Dia ayah yang bertanggung jawab dan tidak merasa terbebani mengurus anak seorang diri. Dalam mimpinya, itu adalah kehidupan sebelumnya.

Di rumah kontrakan sempit, Gaffi yang tidur di atas kasur tipis menahan sakit perut karena belum makan seharian. Ibunya yang terus mengomel tidak menghiraukan rasa sakitnya dan malah memukulnya karena berisik. Pria yang dia sebut ayah tidak di rumah, katanya mencari kerja untuk menghasilkan uang. Nyatanya bermalas-malasan sampai malam dan kembali ke rumah setelah makan sendiri tanpa peduli anak istrinya kelaparan.

Gaffi hampir mati.

Merangkak ke luar rumah, Gaffi menyeret tubuhnya untuk mencari makan. Meraih tempat sampah di gang sempit, Gaffi menemukan bekas sisa makanan yang tidak terkena kotoran. Menangis, Gaffi makan dengan lahap.

Perutnya sakit tapi hatinya juga sama sakitnya.

Terbangun dari mimpi yang merupakan kilasan masa lalu, Gaffi berulang kali bersyukur atas kesempatan terlahir kembali di dunia ini. Jika dirinya tidak bertemu Bayu, Gaffi mungkin tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya dipedulikan dan diperhatikan. Dia adalah putra semata wayangnya Bayu. Gaffi adalah dirinya.

"Ayah. Ayah." Panggil Gaffi yang membangunkan Bayu.

Selimut jatuh di atas lantai, kaki Bayu tertabrak ujung sofa karena bangun dan berjalan cepat tanpa melihat jelas. "Dimana yang sakit?"

Gaffi meraih tangan Bayu. "Haus." Katanya dengan suara pelan.

"Kepala, perut dan tangan Gaffi sakit."

Bayu meletakkan telapak tangan di atas kepala Gaffi, mengusapnya pelan. "Besok tidak sakit lagi. Setelah infusnya habis, Gaffi tidak akan sakit lagi."

1
nur laela
Luar biasa
FlowerNing: Terimakasih
total 1 replies
... Silent Readers
⭐⭐⭐⭐⭐
FlowerNing: terimakasih
total 1 replies
deria
👍👍👍👍👍 lanjutkan thor ..
deria
yo gaffi suka yang polos🤭🤭🤭 yang meriah banyak gambar terlalu menyakitkan mata kalo liatnya🤣🤣🤣
deria
lanjutkan thor . apalagi latar ceritanya tahun 85👍👍👍👍
deria: oke thor
FlowerNing: sudah di up ya satu bab baru. dibaca yawww
total 2 replies
deria
weleh sibuk ya thor ampek belum up juga
FlowerNing: Sibuk kerja hiks
total 1 replies
deria
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 memanfaatkan anak tapi boleh juga asal jangan sering2😂😂😂😂
FlowerNing: gak sering-sering kok
total 1 replies
Salsabila Arman
lanjut
Andira Rahmawati
lanjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!