NovelToon NovelToon
The End Of Our Love

The End Of Our Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hanna Agustiani

Dewi Eka Arshilla. Seorang gadis cantik asal Jakarta, ia mempunyai perangai yang buruk. Semua itu terjadi karena penghianat seorang kekasih dan kehilangan sosok ayah yang telah meninggalkan Ibu dan juga dirinya.
Di suatu hari, Arshilla bertemu dengan Bima laki-laki tampan yang selalu memperhatikan Arshilla. Dengan usahanya yang gigih, Arshilla menerima lamaran Bima dengan setulus hati. Namun sesuatu terjadi yang membuat hati Arshilla terguncang.

Bagaimana kisah kehidupan Arshilla selanjutnya?
Ikuti terus The End Of Our Love.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanna Agustiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

"Tadi kamu bilang apa?" tanya Bima setelah memasuki apartemen

"Aku bilang, pernikahan kita dibatalkan!" ucap Arshilla.

"Aku nggak yakin kamu bakal ngomong gini lagi setelah aku melakukan sesuatu!" ucap Bima, satu persatu ia membuka kancing bajunya dan berjalan mendekati Arshilla

Arshilla tampak diam saja melihat Bima yang sudah telanjang dada.

"Kamu yakin pernikahan kita akan dibatalkan?" tanya Bima

"Heum!" jawab Arshilla.

"Yakin?" tanya Bima

"Heuummm!"

Bima berjalan maju, Arshilla mulai berjalan mundur hingga ia terpentok pintu kamar.

"Kamu, kamu mau apa?" tanya Arshilla

"Aku mau kasih pelajaran buat wanita yang sedang berfikiran aneh ini!" ucap Bima

Arshilla hendak menjawab namun Bima dengan cepat melumat bibir Arshilla. Arshilla memukuli dada Bima, namun Bima langsung mengunci kedua tangan Arshilla di tembok.

"Bima!" ucapnya setelah ciuman itu terlepas.

"Aku akan kasih kamu pelajaran, Yang!" Bima membawa tubuh Arshilla ke kamar dan memulai pergulatan panas. Arshilla sempat memberontak sebelum akhirnya desahan yang bersahutan itu terdengar.

"Bimm ahh,"

"Bilang lagi, kalau kamu mau membatalkan pernikahan kita!"

"Emhhh ah!" Arshilla menggeleng

"Bim udah ah!"

"Jawab dulu,"

"Iyaa aku nggak akan membatalkan pernikahan kita,"

"Good!"

"Ahh ya udah lepasin ah!"

"Tanggung!"

Bima memompa tubuhnya dengan semangat hingga desahan panjang itu terdengar

"Aaaahh!"

Bima mencium kening Arshilla "Aku mencintaimu,"

Nafas ke-duanya memburu, Arshilla masih memejamkan matanya menikmati sisa-sisa nikmatnya.

"Kalau mau cas, tinggal ngomong aja jangan bilang kayak gitu sayang," ucap Bima

"Ishh,, udah ah, ini cabut punya kamu, Bim!" ucap Arshilla

Bima mencabut miliknya dan berbaring di samping Arshilla, Bima menyelimuti tubuhnya dan Arshilla

"Aku mengantuk,"

"Sini tidur!"

Arshilla langsung masuk ke dalam pelukan Bima.

"Yang?" panggil Arshilla

"Heum!" jawab Bima

"Kita batalin aja ya,"

"Kamu kenapa sih Yang?" tanya Bima

"Aku takut kamu ninggalin aku kayak Papa,"

Bima menghela nafasnya berat "Aku nggak akan ninggalin kamu Yang! Kecuali kalau aku mati,"

Arshilla memukul dada Bima dengan keras hingga pria itu terbatuk.

"Ngomong apa sih ih! Nyebelin!" Arshilla melepaskan pelukannya lalu berbalik membelakangi Bima.

"Hei, Yang maafin ya. Aku janji nggak akan ngomong gitu lagi,"

"Diem!" ucap Arshilla dan mencoba memejamkan matanya.

"Yaang," rengek Bima

"Janji kamu nggak boleh ngomong gitu lagi!" ucap Arshilla ketus

"Iya janji, Yang!" ucap Bima sambil mengusap kepala Arshilla.

Wanita itu menoleh sambil menunjukkan wajahnya yang jutek. Bima memeluk tubuh Arshilla dengan erat

"Aku janji nggak akan ngomong gitu lagi, Yang!" ucap Bima

"Heum!"

"Ya udah kita tidur dulu ya. Nanti sore kita pulang." Bima mencium kening Arshilla sebelum tidur

*******

Malam hari saat Arshilla dan Rosa sedang makan malam, suasana nampak hening karena Rosa seperti sedang gelisah hingga membuat Arshilla bingung

"Mama kenapa?" tanya Arshilla

Rosa terkejut lalu tersenyum tipis "Mama nggak apa-apa, ayo lanjut makan."

Arshilla mengangguk meskipun ia yakin jika sang Mama sedang menyembunyikan sesuatu. Selesai makan Arshilla diminta duduk di ruang keluarga

"Mama mau bicara sama kamu," ucap Rosa

"Ada apa, Ma?" tanya Arshilla

"Kamu udah bertemu Papa?" tanya Rosa

Arshilla pun membeku, ia tak bisa berucap apapun kepada Rosa

"Mama tau, tadi siang Papa kamu bilang katanya habis bertemu kamu di kampus. Dan kamu bilang jika Papa sudah meninggal," ucap Rosa

"Ya, Ma! Tadi dia Papa datang ke kampus dan Arshi bilang gitu,"

Rosa menghela nafasnya "Nak, biar bagaimanapun dia juga Papa kamu,"

Arshilla menatap tajam Rosa "Papa udah mati, Ma!" ucapnya setengah membentak.

Rosa tau jawaban Arshilla pasti akan selalu seperti ini.

"Ya sudah, kamu istirahat ya. Jangan lupa kemasi barang-barang yang akan kamu bawa untuk studi ke puncak,"

Arshilla menghela nafasnya "Baik, Ma. Maafin Arshi,"

"Iya, Sayang!"

Arshilla dengan langkah gontai pergi ke kamarnya, ia mulai mengemasi barang-barangnya. Ponselnya berdering dan nama Bima ada di layarnya. Entah kenapa Arshilla sedang malas mengangkat telepon dari Bima, mungkin karena ia merasa badmood tentang sang Papa.

Ponselnya terus berdering hingga membuat Arshilla kesal, ia mengangkat panggilan video itu dengan enggan.

"Hm!" ucap Arshilla saat panggilan itu tersambung

"Kenapa, Yang?" tanya Bima

"Aku ngantuk!"

"Loh baru juga jam 9 malam. Mau keluar? Kita jalan-jalan mau?" tawar Bima

"Aku pusing Bim, mau istirahat," ucapnya.

Bima tersenyum "Ya udah kamu istirahat ya, aku matiin teleponnya,"

"Jangan!" seru Arshilla.

Bima mengerutkan keningnya

"Jangan dimatiin teleponnya! Temani aku tidur sampai pagi!" pintanya

Bima terkekeh geli "Ya udah, aku temani sampai pagi,"

"Heum! Aku mau ganti baju dulu!" ucapnya.

Arshilla mengambil baju tidur dan menggantinya tepat depan ponselnya yang masih menampakkan wajah Bima

"Kamu mau godain aku, Yang?" tanya Bima

Seketika Arshilla sadar, ia lupa jika telepon itu masih tersambung.

"Dasar mesum!" dengusnya

"Dih, kamu yang pamer tubuh kok malah aku yang dibilang mesum," ucap Bima

Arshilla mendengus ia menaiki ranjangnya lalu berbaring dan meletakkan ponselnya di tengah antara bantalnya.

"Ya udah kamu tidur ya, aku masih menyusun nama yang mau diundang," ucap Bima

"Emang mau ada acara apa?" tanya Arshilla

"Ya pernikahan kita lah," ucap Bima

"Siapa yang mau nikah. Kan aku bilang, batalin pernikahan kita!" ucap Arshilla

Bima mengusap wajahnya kasar, sepertinya wanita ini mempunyai ingatan yang pendek seperti ikan.

Arshilla tertawa geli melihat ekspresi frustasi Bima "Hihihi maafin aku, sayang!" ucapnya

"Kamu kayaknya harus ku perkosa lagi deh," ucap Bima

Arshilla mendengus kesal "Dahlah! Aku mau tidur!" ia menutupi tubuhnya dengan selimut.

Bima tertawa lebar melihat Arshilla yang kesal dengan ancamannya

"Selamat malam dan selamat tidur, istriku." ucap Bima. Ia masih bisa mendengar suara sahutan Arshilla meskipun ia sedang kesal.

Bima terkekeh geli, ia pun melanjutkan aktivitasnya menyusun nama-nama yang akan diundang.

"Oh ya, ke puncak nanti mau bawa apa? Lupa tadi gue nggak nanya dulu sama Arshilla." gumamnya.

Bima melihat kalender "Ah masih 5 hari lagi ini, gampang besok aja deh belinya."

"Bim di bawah ada Riyan," ucap Ella, sang Mama

"Ya, Ma,"

"Ngapain tuh bocah!" Bima turun membawa ponselnya

"Tumben lo kesini?" tanya Bima dan kini ia duduk di sofa tunggal

"Lo beneran mau ikut ke puncak nggak? Soalnya kita naik bus nih!" tanya Riyan

"Iya beneran!"

"Oke, gue data dulu ya!"

Tanpa sengaja Riyan melihat layar ponsel Bima "Siapa?" tanyanya

"Arshi,"

"Tidur?"

"Iya,"

"Kenapa nggak dimatiin?"

"Dia yang minta ditemenin tidur sampai pagi,"

"Jeileehhh,, gitu amat bini lo!" ucapnya lalu tertawa

"Berisik nanti dia bangun!" ucap Bima pelan

Riyan menutup mulutnya "Gue baru liat loh Arshi manja gini, dulu sama Delon ga pernah gitu," ucapnya

"Beneran?" tanya Bima

"Suer! Beruntung lo dapet dia versi manja. Kalo lo dapet dia versi devil, dah habis kewarasan lo!" ucap Riyan

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!