NovelToon NovelToon
Gadis Amnesia Jatuh Cinta

Gadis Amnesia Jatuh Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / Gadis Amnesia
Popularitas:605.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Pa'tam

Kecelakaan pesawat yang menewaskan lebih dari dua ratus orang, menyisakan duka mendalam bagi keluarga Henderson.
Bagaimana tidak? Salah satu dari penumpang pesawat tersebut adalah nona muda keluarga Henderson itu sendiri.
Kayvira, anak dari pasangan Raffa dan Prita mengalami kecelakaan pesawat tersebut.
Bagaimana nasibnya? Berhasilkah mereka menemukan Kayvira. Sementara mereka kehilangan petunjuk dan tidak menemukan jasad gadis itu. Mereka tidak tahu sama ada Kayvira masih hidup atau sudah mati?
Sementara Kayvira sendiri diselamatkan oleh nelayan yang bernama Dylan. Dari pertemuan mereka itu, timbul bibit cinta diantara keduanya. apakah mereka bisa bersama? sementara Kayvira sendiri dalam keadaan amnesia. dan bagaimana kelanjutan hubungan mereka jika Kayvira sudah ingat siapa dirinya?
Penasaran? baca yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27

Setelah menempuh perjalanan jauh dan memakan waktu berjam-jam. Akhirnya merekapun tiba di negara E tempat kelahiran Dylan.

Kayden, Kayvira dan Dylan pun mencari taksi untuk ke apartemen milik Kayden yang ada di negara ini.

Ya Kayden membeli apartemen agar mudah, jika sewaktu-waktu ia ada pertemuan di negara ini. Seperti saat ini, kebetulan mereka ada pertemuan.

Kayden belum memberitahu dengan siapa mereka akan mengadakan pertemuan? Kayden akan memberikan kejutan kepada Dylan.

Dan juga Kayden ingin melihat reaksi kolega bisnisnya. Kayden tidak peduli jika harus menggunakan cara licik. Yang penting ia bisa membantu Dylan untuk merebut kembali hak-nya.

"Ini tidak terlalu jauh dari mansion milik keluargaku," ucap Dylan. Meskipun sudah bertahun-tahun, namun Dylan tidak akan pernah melupakan semuanya.

"Kamu ingin kembali ke mansion keluargamu?" tanya Kayden. Dylan menggeleng.

Saat ini mereka sudah tiba di gedung apartemen yang Kayden beli. Kayden membeli apartemen di tingkat paling atas, yaitu lantai 30. Karena bangunan ini terdiri dari 30 lantai.

Mereka masuk kedalam lift setelah membayar ongkos taksi tentunya. Dari gedung ini hanya sekitar 30 menitan jika ingin ke mansion milik kakek Dylan.

"Boleh aku berziarah ke makam mama dan kakekku?" tanya Dylan.

"Nanti setelah urusan kita selesai. Kita akan bongkar semua kebusukan keluargamu. Apa kamu siap?" tanya Kayden.

Dylan mengangguk, tapi tatapannya tidak lepas dari gadis pujaannya itu. Sedangkan yang ditatap hanya menoleh kearah lain. Karena tidak sanggup bertatapan lama-lama.

Kayden mulai jengah melihat kebucinan orang didepannya ini. Ingin rasanya ia mengubah kecepatan lift menjadi secepat kilat menyambar.

Akhirnya merekapun tiba dilantai yang dituju. Kayden keluar lebih dulu tanpa menghiraukan dua orang yang sedang jatuh cinta.

Kayden menekan sandi apartemennya, dan pintu pun terbuka. Mereka akan tinggal bersama untuk beberapa hari kedepan. Namun apartemen ini memiliki 2 kamar. Jadi mereka tidak perlu khawatir.

Kayden dan Dylan satu kamar, karena tidak mungkin Kayvira satu kamar dengan Kayden. Ya meskipun Kayden dan Kayvira saudara sedarah, namun tetap tidak pantas untuk tidur satu kamar.

"Mau mandi dulu? Setelah ini kita akan mencari makanan di luar. Kita tidak punya apa-apa untuk dimasak," kata Kayden.

"Sebaiknya kita belanja saja, biar bisa lebih irit," ujar Dylan.

Kayvira dan Kayden saling pandang, kemudian keduanya pun tersenyum. Dylan merasa kikuk jadinya.

"Kenapa? Apa aku salah?" tanyanya.

"Tidak salah kok, cuma lucu aja. Kamu memang beda," jawab Kayvira.

"Aku anggap ini pujian," ujar Dylan sambil menangkup kedua pipi Kayvira.

"Kalau begini, sebaiknya aku menginap di hotel," kata Kayden.

"Gak perlu," ucap Kayvira dan Dylan serentak.

Kayden tidak lagi berkata apa-apa, langsung masuk kedalam kamarnya. Ia ingin mandi terlebih dahulu dan membiarkan dua sejoli yang sedang mabuk cinta.

"Mandilah," pinta Dylan. Kayvira mengangguk, kemudian masuk kedalam kamarnya juga. Sedangkan Dylan memeriksa dapur dan isi kulkas. Memang tidak ada apa-apa yang ingin di masak.

Apartemen ini bersih, karena Kayvira membayar orang untuk membersihkannya, meskipun hanya 3 hari sekali. Dan Kayden juga memerintahkan untuk mengosongkan isi kulkas. Karena Kayden jarang kesini, namun keperluan lain, seperti sabun mandi dan sebagainya tetap harus ada.

Kayden sudah selesai mandi dan berganti pakaian lengkap. Kemudian giliran Dylan yang mandi, Kayden memberikan pakaian miliknya pada Dylan. Yang masih belum pernah dipakai tentunya.

Kebetulan ukuran tubuh dan tinggi badan mereka hampir sama, hanya Dylan lebih tinggi beberapa centi saja dari Kayden.

Mereka sudah bersiap untuk keluar, mereka memanggil taksi yang tadi mengantar mereka. Kebetulan mereka meminta nomor telepon pemilik taksi tersebut.

Pertama mereka akan ke tempat rental mobil. Karena itu akan memudahkan mereka untuk bepergian. Mengapa menyewa? Karena Kayden tidak menyediakan mobil pribadi di negara ini.

Taksi yang mereka pesan pun datang, kebetulan mereka juga sudah berada di lobby. Dan sedang menunggu taksi tersebut.

"Ketempat sewa mobil Pak," ucap Kayden.

"Baik tuan," ujar supir taksi itu.

Mobil pun bergerak menuju tempat sewa mobil. Hanya beberapa menit saja, taksi pun berhenti ditempat yang mereka tuju.

Ketiganya keluar dari mobil setelah membayar lebih dari ongkos yang disebutkan oleh supir taksi tersebut.

Supir taksi itu segera pergi dengan perasaan senang, jarang-jarang ia mendapatkan penumpang yang baik seperti itu. Biasanya yang ada selalu cerewet.

Mereka masuk, dan kebetulan ada seseorang yang mengenal Dylan. Yaitu teman satu kelas Dylan. Bahkan mereka pernah akrab.

"Dylan, kamu Dylan, kan?" tanyanya.

"Mampus, mengapa aku lupa pakai masker untuk menutupi wajahku," batin Dylan.

"Dylan siapa ya? Maaf mungkin anda salah orang," ujar Dylan. Dylan tidak ingin identitas nya terbongkar dan itu bisa membahayakan dirinya.

"Gak mungkin, kamu pasti Dylan. Aku yakin kamu Dylan, aku tau kamu belum mati," kekeh orang itu.

Kemudian ia merangkul Dylan dan memeluknya. Kayden dan Kayvira hanya saling pandang. Mereka tidak ingin mengganggu. Mereka menduga jika itu sahabat baik Dylan.

"Saat orang tuamu bilang kamu sudah meninggal, aku tidak percaya. Sekarang kita bertemu, aku sudah sukses sekarang. Lihat, impianku sudah tercapai," ucap pria itu meleraikan pelukannya dan memperlihatkan koleksi mobil untuk di jual atau di sewakan.

"Oya, kenapa kamu baru menemui aku? Dan kenapa orang tuamu tidak bilang jika kamu sudah kembali?" tanya pria itu.

Pria itu bernama Ramon, sahabat Dylan sejak kecil hingga mereka berpisah saat Dylan dikabarkan hilang dan meninggal.

"Bisa kita bicara? Aku rasa disini tidak cocok tempatnya," kata Dylan akhirnya.

"Ayo keruang kerjaku, didalam sana pasti aman," ajak Ramon.

Kayden dan Kayvira juga ikut masuk kedalam ruang kerja Ramon. Mereka duduk di sofa ruangan itu.

Ramon melihat keduanya pun bertanya, "ini siapa?" tanya Ramon yang memang tidak kenal.

"Merekalah yang akan menolongku," jawab Dylan.

Ramon tidak mengerti dengan kata menolongku, dia menatap dalam wajah Dylan dan memandang kedua orang disamping Dylan. Ramon tentu saja bingung, mengapa Dylan mengatakan mereka yang akan menolongnya?

"Aku hanya percaya padamu, jadi tolong jaga rahasiaku," pinta Dylan. Ramon mengangguk meskipun belum mengerti.

Dylan pun menceritakan dari awal kejadian, hingga dia dibuang ke laut dan diselamatkan oleh warga kampung di sebuah pulau.

Ramon menutup mulutnya dengan ekspresi yang berubah-ubah. Dia begitu shock saat mendengar cerita Dylan. Apalagi dalang dari semuanya adalah keluarganya sendiri.

Ramon geleng-geleng kepala, seakan tidak percaya jika ada keluarga sendiri bisa sejahat itu. Dia juga bergidik mendengarnya.

"Oya, aku bertemu Aulia di Indonesia, mengapa dia bisa kuliah di sana?" tanya Dylan.

"Aku kurang tau pasti, yang aku dengar dia ada skandal dan dikeluarkan dari kampus di negara ini," jawab Ramon.

Dylan berdecak pelan, ternyata kelakuan adiknya lebih mirip dengan kelakuan ibu tirinya. Dylan juga mengatakan jika kedatangan nya kemari hanya untuk menghukum mereka. Dan mengambil alih harta yang sudah mereka rampas.

1
Isabela Devi
ternyata niat kerjain dyla terlaksana jg
Isabela Devi
resepsionis kaya gitu di pecat aja dan semoga hotel itu py keluarga Henderson
Isabela Devi
moga bisa ketemu lagi sama mrk ber 3
Isabela Devi
semangat Dylan
Isabela Devi
akhirnya bisa ketemu kayvira
Isabela Devi
moga cepat pulihnya vira, kasian mamamu jg lagi terpuruk
Isabela Devi
moga keluarga Henderson nny ada masyarakat yg bisa ber tahu tempat tinggal kayvira
Isabela Devi
kayvira ga akan melupakan dirimu Dylan
Isabela Devi
ya mama hrs sehat biar kayvira plg ga sedih liat keadaan mamanya
Isabela Devi
moga Aksa bisa ketemu kayvira
Isabela Devi
moga keluarga Henderson yg beli
Isabela Devi
ingatan boleh hilang tp jiwa bisnis tetep berjalan, lambat laun kayvira pasti sembuh
Isabela Devi
org tua kayvira pasti sangat terpukul Krn sampai skrg blm ketemu juga
Isabela Devi
moga ingatan kayvan cepat pulih kembali
Murni Bpn
mantap,lanjut ya?sy tunggu ceritanya cicit2nya Oma Diva
Yurniati
ditunggu cerita cerita lain thorr,,,,,,👍👍💪💪😘😘😍😍🤩🤩🥰🥰❤️❤️🌷🌷
Yurniati
tetap semangat terus thorr
sukses selalu,,,
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
cari kan jodoh nya Mar thorr, saudara Kayden kan banyak laki laki tu,apa sama Kimbo,,,,,👍👍💪💪
Yurniati
tetap semangat terus update nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!