NovelToon NovelToon
ZIELL

ZIELL

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Persahabatan / Angst / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Meka Gethrieen

"Ketika cinta dan kesetiaan diuji oleh kebenaran dan darah, hanya hati yang tahu siapa yang benar-benar layak dicintai." - Kenzie William Franklyn.

•••

Vanellye Arch Equeenza, atau Ellyenza. Perempuan nakal dengan masa lalu kelam, hidup dalam keluarga Parvyez yang penuh konflik. Tanpa mengetahui dirinya bukan anak kandung, Ellyenza dijodohkan dengan Kenzie, ketua OSIS yang juga memimpin geng "The Sovereign Four." Saat rahasia masa lalunya terungkap—bahwa ia sebenarnya anak dari Sweetly, sahabat yang dikhianati ibunya, Stella—Ellyenza harus menghadapi kenyataan pahit tentang jati dirinya. Cinta, dendam, dan pengkhianatan beradu, saat Ellyenza berjuang memilih antara masa lalu yang penuh luka dan masa depan yang tidak pasti.

Akan seperti apakah cerita ini berakhir? mari nantikan terus kelanjutan untuk kisah Kenzie dan Ellyenza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meka Gethrieen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ZIELL - 15 Hanya Kamu

..."Aku bisa mencintainya dengan ketulusanku, tapi aku tidak bisa percaya bahwa dia mencintaiku dengan tulus."...

...- Vanellye Arch Equeenza - ...

...•••...

Hari ini adalah hari minggu, namun tidak seperti biasanya yang mana saat Ellyenza membuka kedua matanya itu telah disuguhkan oleh sebuah pemandangan indah dari sosok lelaki rupawan yang kini telah menjadi kekasihnya sejak kemarin.

Ellyenza begitu menikmati dalam memandangi lelaki itu, hingga dirinya hanyut dalam keinginan untuk menyentuh wajah tampan tersebut dengan tangannya sendiri.

"Selama itu kamu yang saya mau, maka hanya kamu. There will be no one else, even if that woman is my mother's choice."

Ellyenza tersenyum tipis, perkataan Kenzie itu terus saja terngiang-ngiang dikepalanya. Setelah sekian lama, akhirnya ia bisa merasakan perasaan seperti ini lagi meskipun bukan dengan orang yang sama.

Tapi ia merasa bahagia.. sungguh! Hingga rasa bahagia itu perlahan membuatnya takut akan kehilangan seseorang yang ia cintai untuk kedua kalinya.

Tes..

Pelukan pada tubuh Ellyenza semakin mengerat. Kenzie tahu bahwa Ellyenza sedang menangis, oleh karena itu ia semakin mengeratkan pelukannya agar perempuan tersebut setidaknya merasa sedikit tenang.

"Ken.." panggil Ellyenza ditengah-tengah isak tangisnya.

"Ssttt.. gak apa-apa, kamu bisa nangis. Semuanya akan baik-baik saja, Ell." Sahut Kenzie menenangkan. Ia mengusap lembut rambut itu, dan mengecup puncak kepala perempuan itu cukup lama.

"Tapi, Ken.. hiks," lirihnya terisak.

"Percaya sama saya, semuanya akan baik baik saja. Ada saya, i will not leave you alone like him." Jedanya, " ... Ini bukan janji, tapi jaminan yang bisa kamu pegang kalau suatu saat nanti saya benar-benar mengkhianatimu." Lanjutnya menegaskan.

Ellyenza mendongakkan kepalanya mendengar kalimat dari Kenzie barusan. Dapat ia lihat, dibalik tatapan sendu itu, terdapat sebuah kesungguhan yang bisa ia rasakan.

Hanya saja.. dirinya adalah Ellyenza. Seseorang yang pernah ditinggalkan dan dikhianati sekali dalam hidupnya.

Sehingga masih sangat ragu baginya untuk dapat percaya kembali, sekalipun itu adalah pada kekasihnya.

"Tapi ini perkataan, Ken. Gimana cara lo ngebuktiinnya?"

Kenzie tersenyum simpul membalas pertanyaan Ellyenza. Ia kemudian bangun dan menyibakkan selimutnya. Melangkah kearah dapur untuk mengambil sesuatu. Sementara Ellyenza hanya diam dalam melihatnya.

Kemudian Kenzie kembali dengan membawa sebuah pisau dapur yang lalu lelaki itu sodorkan pada perempuan tersebut.

Ellyenza mengerutkan keningnya, bingung akan tingkah Kenzie. "Ngapain? Lo mau bunuh gue?" Ucap Ellyenza sinis yang membuat Kenzie terkekeh pelan mendengarnya.

"Kenapa? Kamu takut?" Ejek Kenzie membalas.

Dengan perasaan yang kesal Ellyenza mengambil pisau tersebut, lalu ia goreskan pada lengan kirinya hingga mengalirkan darah segar yang keluar dari luka buatannya itu.

Tanpa bertanya juga, ia menggoreskan pisau tersebut pada lengan kanannya Kenzie. Alih-alih meringis, Kenzie justru sibuk mengamati semua pergerakan Ellyenza.

Dari mulai melukai tangannya sendiri, tangan dirinya, sampai menyatukan luka keduanya tersebut.

"Kamu seyakin itu?" Tanya Kenzie yang cukup sedikit tercengang.

"Lo seyakin itu juga?" Tanya balik Ellyenza membalas.

"Ya, saya yakin dengan pilihan hati saya." Ucap Kenzie mantap.

Blush!

Ellyenza tersenyum malu, namun tak ingin menanggapi.

Perempuan itu menarik sehelai rambutnya dan rambut laki-laki tersebut. Mengikatnya jadi satu, lalu ia lumuri dengan campuran darah keduanya.

Mencium bibir laki-laki itu secepat kilat, sebelum akhirnya berlalu kearah dapur untuk membakar ikatan rambut tersebut.

Setelah terbakar habis, kemudian Ellyenza masukan ke dalam kotak kecil miliknya yang lalu ia simpan di dalam nakas samping tempat tidurnya itu.

Sementara Kenzie, ia membawakan kotak P3K untuk mengobati luka keduanya.

...•••...

Kini keduanya telah sampai pada mansion keluarga Parvyez. Ellyenza turun dari motor sport tersebut, lalu ia berikan kembali helm itu pada Kenzie.

Ya! Setelah hampir seharian keduanya bersama di apartement milik Ellyenza, pada akhirnya Kenzie menyuruh Ellyenza untuk kembali ke mansion keluarganya.

Hanya dengan sedikit perdebatan adu mulut yang dimenangkan oleh Kenzie. Namun dengan satu keinginan, yaitu tidak ada yang boleh tau tentang hubungan keduanya kecuali mereka berdua.

"Ken." Panggilnya.

"Hm?" Sahut Kenzie.

"Ck! Yakin nih gue balik?" Decaknya ragu.

"Iya, kenapa emangnya? Kamu mau kabur lagi?" Tanya Kenzie menyindir.

"Dih! Nggak ya!" Sungutnya mengelak, "Lo tuh sebenarnya yang mana si?! Kadang baik, kadang ngeselin, kadang manis, kadang juga lebih diluar nalar." Paparnya heran.

Kenzie terkekeh lucu mendengarnya, benar-benar jujur. Itulah mengapa salah satu alasan Kenzie merasa tertarik dengan pacarnya itu sejak awal pertemuan pertama mereka.

"Seperti apa yang kamu ketahui tentang saya, itu adalah saya." Jeda Kenzie, "Saya bisa jadi good boy buat semua orang, tapi saya hanya bisa jadi Bad boy untuk kamu."

Kan!

Deg..

Deg..

Jantung Ellyenza kembali berdebar kencang dan dirinya sudah ketahuan salah tingkah oleh Kenzie dengan jelas. Ia menggigit kedua bibirnya malu, seraya mengalihkan kedua matanya ke arah lain.

Melihat hal itu, tentu saja membuat Kenzie merasa lucu hingga mencubit kedua pipi perempuan tersebut dengan gemas.

"Kamu mau mancing saya, hm?" Bisiknya menggoda.

"Eumh, lepas.. Kenzie!" Pinta Ellyenza sedikit emosi.

Kenzie melepaskannya, lalu laki-laki itu tertawa renyah. Sangat menyenangkan bisa menjahili perempuan tersebut!

Sepertinya ini akan menjadi salah satu candu bagi dirinya untuk kedepannya.

Wajah Ellyenza terlihat cemberut. Perempuan itu menekuk wajahnya kesal. Ia merasa kesal telah dijahili seperti ini, dan merasa lebih tidak terimanya lagi karena ditertawakan oleh lelaki itu.

Sangat lucu memang?!

"Iya, emang lucu. Kamu lebih keliatan lucu dan gemesin kalo lagi marah, yang." Ungkapan Kenzie barusan langsung membuat kedua mata Ellyenza terbelalak lebar.

Oh ****! Ia baru ingat bahwa kekasihnya itu adalah seorang Indigo!

"Kamu lupa, Ell? Kalo saya bisa baca fikiran dan perkataan batin kamu? Apalagi kita udah terikat sumpah darah tadi." Terang Kenzie mengingatkan.

"Hehe, gue tadi lupa Ken." Cengirnya seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu.

Kenzie balas tersenyum simpul. Ia mengusak anak rambut perempuan itu, lalu kemudian ia berkata, "Ya udah, sana masuk. Kamu udah kelamaan berdiri diluar, nanti masuk angin." Perintahnya yang diangguki oleh perempuan itu.

Selepas kepergian Kenzie, Ellyenza segera berjalan masuk menuju arah pintu mansion mewah tersebut. Dengan mental kuat yang sudah ia persiapkan, sejenak ia menghela nafas panjang, lalu kemudian dirinya hembuskan dengan pelan.

"Lo bisa, lo bisa, lo pasti bisa Ellyenza!" Semangatnya pada dirinya sendiri.

Dengan perasaan yang menggebu-gebu, Ellyenza berjalan cepat agar secepatnya bisa sampai pada kamar miliknya tersebut. Namun, baru saja pintu itu terbuka dan menampakkan seisinya, betapa terkejut dirinya.

Memberanikan diri dengan terus melangkah masuk ke dalam mansion itu, Ellyenza melihat dengan jelas bagaimana satu-persatu anggota keluarganya ditodongkan oleh sebuah pistol yang diarahkan pada pelipis mereka masing-masing.

Diantara banyaknya sosok badan kekar berjas hitam itu, ada salah satu yang merupakan tuan mereka. Dan satu hal yang paling mengejutkan dirinya, adalah..

"K-kevin..?"

...To be continue...

1
Kyra Queensha
bagus banget
Meka Gethrieen: Halo kak! Terima kasih banyak udah baca dan memberikan komentar ya 😊 terus dukung karya ini ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!