NovelToon NovelToon
That'S My Girl

That'S My Girl

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Teen School/College
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Dealova, gadis cantik dengan segala kesedihannya. Dipaksa menjadi orang sempurna membuat Lova tumbuh menjadi gadis yang kuat. Dia tetap berdiri saat masalah datang bertubi-tubi menghantamnya. Namun, sayangnya penyakit mematikan yang menyerang tubuhnya membuat Lova nyaris menyerah detik itu juga. Fakta itulah yang sulit Lova terima karena selama ini dia sudah menyusun masa depannya, tapi hancur dalam hitungan detik.

***

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Asik sedang menunggu, tiba-tiba...

"Lova? Pak Aksa?"

Deg! Seketika badan Lova kaku. Suara itu, dia mengenalinya.

Lova berusaha tersenyum biasa, dia pun berbalik menatap orang yang sudah memergokinya dan Aksa.

"Venus? Lo di sini juga?"

Venus memicingkan matanya curiga. Bukannya menjawab, dia malah menatap penjual kaos yang memasukkan 2 kaos putih ke plastik dan menyerahkannya pada Aksa. Lihat? Siapa yang tidak curiga kalau seperti ini.

"Lo pacaran sama Pak Aksa?" tudingnya langsung.

"Sembarangan! Y-ya enggak lah!"

"Terus ngapain ke pasar malam berdua? Pake beli baju couple segala lagi!" Venus menatap sinis ke arah gurunya tersebut, tapi Aksa malah biasa saja.

"Pak Aksa itu temen kakak gue. Kebetulan ketemu di sini tadi," jawab Lova. Entah ide konyol dari mana itu.

"Gak mungkin. Gue tau kalian punya hubungan." Venus melipat kedua tangannya di depan dada. "Gak nyangka ya, di sekolah kalian kayak tikus sama kucing, giliran di luar... Ckckck..." Venus berdecak sambil geleng-geleng kepala.

"Apa sih? Pasti lo ngikutin gue kan dari tadi? Perasaan kalau gue di mana-mana lo selalu ada!" Lova balik menuduh.

"Gue gak sengaja ketemu aja. Kayaknya kita jodoh, deh."

Lova mencebikkan bibirnya.

"Sudah?"

Kedua murid itu menatap gurunya yang memasang wajah datar.

"Belum! Bapak punya hubungan apa sama cewek saya?" tanya Venus.

"What?! Cewek mana yang lo maksud?" Lova menyerobot.

"Elo lah, siapa lagi emangnya cewek gue kalau bukan lo?" Venus mengedipkan sebelah matanya genit. Hal itu tentu membuat Aksa meradang.

Lova berdehem canggung. Sudah dipastikan kalau nanti Aksa akan ngambek.

"Pergi sana. Gue mau balik! Awas aja ngikutin! Ayo, Pak!" Lova memilih berjalan lebih dulu.

Bukannya mengikuti Lova, Aksa malah menatap Venus dengan tatapan mengintimidasi.

"Kamu tanya kami ada hubungan apa?" Aksa mengangkat sebelah alisnya.

Venus mengangguk angkuh. "Iya!"

Aksa tersenyum miring, dia melangkah mendekati muridnya itu dan berbisik di telinga Venus.

"Yang pasti, bukan hubungan murid dan guru."

Setelah mengatakan itu, Aksa berlalu pergi meninggalkan Venus yang kebingungan.

"Bukan hubungan murid dan guru katanya?" gumam Venus.

"Bisa keluarga atau teman dong berarti?" Sebenarnya dia berusaha positif thinking. Selain itu, dia juga tidak percaya jika Lova dan Pak Aksa menjalin hubungan asmara.

"Semoga Lova gak sold out. Bisa jadi sad boy gue nanti," gumam cowok itu, lalu segera pergi dari sana.

Sebenarnya sudah lama Venus memendam rasa pada Lova. Fakta ini tak ada yang tau selain Tuhan. Semua orang menganggap ucapannya pada Lova hanya candaan semata, padahal Venus sangat berharap pada gadis manis itu.

Bagaimana jadinya kalau Venus tau fakta yang sebenarnya? Bisa-bisanya dia pingsan detik itu juga.

****

"Ceroboh! Kenapa gue lupa kalo gak ada yang tau hubungan gue sama si Aksa?!" Lova menepuk-nepuk jidatnya.

Mendengar suara pintu mobil terbuka, Lova kembali duduk tegap dan memasang wajah seperti biasa.

"Habisin." Tanpa aba-aba Aksa meletakkan plastik berisi jajanan milik Lova ke pangkuan gadis itu.

"Kenyang..."

"Mubazir. Jangan buang-buang makanan atau saya gak akan mau belikan lagi?" ancam Aksa. Dia segera melajukan mobilnya, tatapan datar menatap lurus ke depan. Ini bukanlah Aksa seperti biasanya dan Lova menyadari hal itu.

Tentu saja dia tau apa alasan Aksa diam tak bersuara. Pasti gara-gara Venus.

"V-venus sama aku—"

"Jangan sebut nama bocah tengil itu," sela Aksa, dia beralih menatap Lova dengan tajam sampai membuat si gadis terdiam.

"Maaf...," cicit Lova. "Aku tak tau kalau dia bakalan ada di sana, aku juga gak tau kalau dia bakal lihat kita. Seharusnya kita pakai masker tadi..."

"Saya gak mau tau."

Bibir Lova cemberut. Aksa seolah marah padanya, padahal kan dia benar-benar tidak tau kalau Venus akan datang memergoki mereka.

Lantaran malas kembali meladeni Aksa, Lova memilih menghabiskan jajan nya dalam diam. Memangnya hanya pria itu saja yang bisa ngambek? Lova juga bisa!

Pokoknya dia tidak akan bicara kalau Aksa tidak bicara duluan!

****

Sesampainya di apartemen, Lova langsung masuk kamar dan cuci wajah serta tangan dan kaki sebelum menghempaskan tubuhnya di atas kasur.

Aksa menghela nafas melihat istrinya yang sudah bergelung dalam selimut.

"Minum air putih dulu," titah Aksa. Itu sudah menjadi hal biasa bagi Aksa. Dia selalu minum air putih sebelum tidur dan sekarang dia akan menerapkannya pada Lova agar istrinya itu mahir.

"Ngantuk."

Mengalah, Aksa pun mengambilkan air untuk Lova.

"Habis makan jajan, kamu belum minum tadi. Cepat minum." Aksa menyodorkan segelas air pada Lova yang pura-pura memejamkan mata.

"Mau pakai cara kasar?"

Seperti biasa, jurusan terampuh adalah mengancam. Karena tau kalau Aksa tidak main-main, Lova pun terpaksa menurut. Dia menatap sebal suaminya dan langsung merampas gelas berisi air bening itu. Lova menghabiskan airnya dengan cepat. Setelahnya dia kembali merebahkan tubuhnya dan menutupi badannya dengan selimut tebal.

"Kamu marah?"

Lova pikir Aksa sudah pergi, ternyata belum.

"Nggak," jawab Lova bernada ketus.

"Terus?"

"Gak papa!"

"Yang harusnya marah itu saya. Kenapa kamu dekat sekali sama bocah tengil itu? Hampir setiap hari saya lihat kamu sama dia terus."

"Iya lah lihat, orang Bapak punya mata."

"Lova, saya serius." Wajah Aksa benar-benar khas orang marah yang diam tak berkutik, sekalinya bergerak bisa membuat orang jantungan.

Lova membuka selimutnya, dia berbalik menatap Aksara.

"Terus aku harus gimana? Aku udah minta maaf kok," balas Lova.

"Jangan dekat-dekat bocah itu lagi," perintah Aksa.

"Aku gak pernah deketin dia. Dianya aja yang selalu dekat-dekat aku. Bapak jangan asal nuduh, deh."

"Faktanya kamu selalu respon ucapan dia," ujar Aksa masih tak mau kalah. Dia sedang dibakar api cemburu sekarang, jadi, semua kesalahan ada pada Lova.

"Diajak ngobrol ya aku respon lah! Masa dia ngomong aku kentutin?" sinis Lova. Dia tak habis pikir dengan tuduhan Aksa.

"Kan bisa langsung pergi. Kamu terlalu friendly. Kurang-kurangi bicara sama lawan jenis."

Lova terdiam sejenak, dia memicingkan matanya menatap ke arah Aksa.

"Oh, Bapak cemburu ya? Bilang kek!" Senyum Lova mengembang lebar. Bukan senyum manis, melainkan senyum menggoda yang terlihat menyebalkan di mata Aksa.

"Wajar. Kamu istri saya dan saya gak suka kalau milik saya dekat-dekat sama lelaki lain. Paham?" Aksa mencengkram dagu Lova sebagai gertakan.

"Iya iya! Lepas ih!"

Aksa mencium bibir plumpy itu sebelum melepaskan cengkeramannya.

Tapi, reaksi Lova sangat berlebihan di mata Aksa. Gadis itu menganga dan melotot kaget.

First kiss gue?! Batinnya berteriak.

"Biasa aja, gak usah syok gitu," sindir Aksa.

Lova menatap kesal pada suaminya, "Gimana gak syok? Bibir aku ternodai!"

Aksa memilih tak menghiraukan Lova. Dia berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci kaki dan wajahnya.

"Dasar bapak-bapak gak tau diri!" gumam Lova. Dia sangat jengkel dengan Aksa.

Mungkin Lova lupa kalau itu bukanlah first kiss nya. Karena saat pertama kali masuk ke apartemen Aksa, bibirnya sudah tak suci lagi.

***

1
Muji Lestari
bagus kok ceritanya tp kok GK ada boncap nya ya harusnya kan punya anak biar lbih bahagia keduanya
ig: w1dyyrll._: iya, nantu aku usahakan ada extra chapter nya ya🥰
total 1 replies
strawberry milk
aku bacanya maraton. ceritanya bagus, penulisannya jg rapi❣️
strawberry milk
jadi kami baik itu karena ada perasaan . bukan syg sebagai adik tp sebagai perempuan
Anonymous
Yaampoonn aku ga tahan kalo cuma baca 1 bab per hariii
Jasmine
cerita nya bagus menarik
Anonymous
Habisss dah luuu, pastii bakal nangezz darah dah tuuu bisabisanya dia kasar sama loba😌
neyla Hasyim
good
Jasmine
hoalahhhh kasihan lova/Sob//Sob//Sob//Sob/
꧁ ☬~Fre~☬꧂
visualnya seorang cha eunwoo/Hey/
up up up! CRAZY UP!
Duwi Aminah
mungkinkah ada masa lalu yg dilupan lova tentang dirinya dan pak aksa
꧁ ☬~Fre~☬꧂
up ya up! pen liat plot lagi
꧁ ☬~Fre~☬꧂
bisa aja!
꧁ ☬~Fre~☬꧂
mirisnya dealovaa/Sob//Sob/

oiya janlup up ya kak
Jasmine
next Thor seru
꧁ ☬~Fre~☬꧂
lanjut kak cuman masih kurang kak soalnya masih gak terlalu jelas latar belakang si tokoh utama dan tokoh pendamping
ig: w1dyyrll._: bab 1 sengaja aku buat begitu😁 nanti penjelasannya ada di bab selanjutnya😉
total 1 replies
🍏A↪(Jabar)📍
mampir😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!