Rembulan tak menyangka niat nya datang keacara pernikahan paman sahabat nya , justru membuat nya menjadi pengganti mempelai pengantin wanita .
.
Sadewa Biantara Adhiyaksa , pria tampan dan mapan harus menelan kekecewaan lantaran sang kekasih pergi tepat dihari pernikahannya tanpa berpamitan dengan dirinya .
Bagaimana Rembulan akan menjalani rumah tangganya dengan Sadewa ?
Simak kelanjutan ceritanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Masih lanjutan flashback Dewa dan Siska yaa ...
.
.
Tok ..
Tok..
Tokk ..
"Eyang ... Ini Dewa .." ucap Dewa seraya mengetuk pintu kamar Eyang Wijaya dengan hati-hati karena takut mengganggu waktu istirahat nya .
Tak lama pintu kamar Eyang terbuka , terlihat Eyang berjalan dibantu dengan tongkat kesayangannya .
"Ada apa Wa ?" tanya Eyang Wijaya datar
"Maaf mengganggu waktu istirahat Eyang , tapi apa Eyang tau kemana Siska pergi ?" ujar Dewa sopan
"Eyang tidak tau Wa , tadi pagi istri mu pamit mau mengunjungi makam orang tuanya juga nenek nya . Apa dia belum pulang juga ?" kata Eyang
"Belum yang , sama siapa dia pergi yang ?"
"Dia pergi sendiri memakai jasa taksi online ". Tukas Eyang Wijaya .
Mendengar itu , Dewa meraup wajah nya kasar dan reflek meninju tembok pilar dekat kamar Eyang .
"aaarggghhh ..." teriaknya frustasi , ia langsung melenggang pergi meninggalkan kamar Eyang Wijaya .
Dewa kembali ke kamar dan segera mengambil ponselnya yang ada ditas kerja . Tak sengaja matanya melirik sebuah amplop berwarna putih diatas nakas . Tangan nya terulur meraih amplop itu yang berstempel Rumah Sakit ternama yang berdiri dibawah naungan perusahaan Adhiyaksa .
Dengan tangan gemetar , Dewa membuka amplop itu . Mata tajamnya dengan teliti memindai setiap huruf yang tercetak dalam kertas putih tersebut , hingga pada kalimat yang dicetak tebal bertuliskan 'positif' kening Dewa langsung mengernyit .
Saat Dewa hendak mengembalikkan surat itu kedalam amplop , ia menemukan kembali sebuah surat yang ditulis dengan tangan dan juga alat tes kehamilan yang bergaris dua .
Dewa segera membuka surat itu , yang berisi :
Dear my future husband
Mas Sadewa ...
Mas selamat hari ulang tahun .. Maaf tak bisa memberikan mu kejutan meriah seperti tahun-tahun sebelum nya . Tapi jika mas sudah menemukan surat ini berarti mas juga sudah membaca surat dari dokter .
Mas , Siska pengen banget menyampaikan kabar bahagia ini langsung sama mas Dewa . Kalo sebentar lagi mas Dewa akan dipanggil 'papa' .
Siska hamil mas !
Siska bahagia banget mas , Siska harap mas juga merasakannya .
Mas maaf , jika selama ini Siska cuma bisa repotin mas Dewa . Bikin mas Dewa sering berdebat dengan papa Andra karena cuma mau nurutin pinginnya Siska .
Maaf mas .. Maafin Siska pergi gak pamitan sama Mas Dewa . Tapi ini satu-satunya cara agar mas Dewa bisa jadi anak yang dibanggakan orang tua .
Siska janji mas , bakal jagain dan besarin anak kita . .
I LOVE YOU Mas Sadewa
Your love ,
Siska ...
Dewa tergugu seraya memeluk surat dari Siska . Hatinya benar-benar hancur ketika mengetahui sang istri pergi membawa buah cinta nya .
Bahkan ia juga lupa jika hari ini adalah hari ulang tahunnya , ini adalah hadiah terburuk yang Dewa dapatkan selama hidupnya .
"Aaarrrggghhh Siskaa .. Mas mohon kembali sayang ... Tolong kembali sayang..." Dewa berteriak bagai orang gila , ia merusak semua barang-barang yang ada didalam kamar nya demi melampiaskan kesakitan yang amat dalam karena kepergian Siska .
Papa Andra , Mama Dewi serta Eyang yang melihat Dewa dari ambang pintu kamar pria itu hanya bisa terdiam tak ingin ikut campur masalah putra nya .
Bahkan mama Dewi sudah meneteskan matanya dengan begitu derasnya melihat sang putra yang begitu hancur dan bagai hilang arah .
Hingga berhari-hari, berbulan-bulan bahkan hingga 5 tahun lama nya Dewa masih tetap berusaha mencari keberadaan Siska . Ia bagai hidup tanpa nyawa , sifatnya 180 derajat berubah menjadi orang yang dingin dan acuh .
Sampai 3 tahun yang lalu Dewa menemukan Bulan , gadis polos yang mampu mendobrak hatinya yang sudah lama tertutup rapat . Kehadiran Bulan mampu memberikan warna kembali dalam hidup Dewa meskipun ia harus bersusah payah mencari tahu tentang gadis itu , hampir saja Dewa menyerah dan mencoba mendekatkan diri pada seorang wanita yang bernama Ghania . Ia jadikan Ghania sebagai pelampiasan karena tak juga kembali menemukan Bulan , hingga suatu ketika keponakannya membawa temannya datang kerumah . Teman keponakannya itu yang tak lain adalah Bulan , dan sialnya seolah Dewi Fortuna berpihak padanya . Gadis itu ternyata anak dari sahabat papa Andra .
.
Flashback Off ..
.
"Jadi bagaimana Wa keputusan kamu ?" tanya Eyang Wijaya sekali lagi
Dewa menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan .
"Keputusan Dewa sudah bulat yang . Dihadapan Mama , Eyang serta Bulan . Saya Sadewa Biantara Adhiyaksa menjatuhkan talak untuk kamu Siska Amelia dan mulai detik ini kamu bukan lagi istri saya ..." ucap Dewa dengan tegas dan juga lantang .
Mata Siska terpejam erat merasakan ada ribuan belati menghujam jantung nya, airmata nya seketika luruh membasahi pipi mulus nya . Demi apapun , ia tak lagi memiliki semangat untuk meneruskan hidup nya .
"Mas..." Bulan mengelus pelan lengan Dewa . Menyalurkan energi pada sang suami . Bulan tau jika keputusan yang Dewa ambil adalah keputusan paling berat .
Memutuskan hubungan dengan cinta pertama adalah hal terberat yang dirasakan semua orang, terlebih mereka sudah pernah memadu kasih hingga menghadirkan buah cinta diantara kedua nya .
Bulan paham akan hal itu .
"Wa , apa kamu gak mau dengerin alasan kenapa dulu Siska ninggalin kamu ?" ujar mama Dewi
"Bagi Dewa , apapun itu alasannya masa lalu tetap masa lalu mah . Gak perlu ada yang dibahas ataupun diungkit lagi dan itu akan menyakiti hati istri Dewa mah ". Tegas Dewa
Mendengar itu mama Dewi hanya menghela nafas panjang dan tak lagi bertanya .
"Mas , boleh Siska bicara berdua dengan mas Dewa ?" pinta Siska penuh harap seraya mengusap air mata yang masih membekas dipipi nya .
"Bisa , asal Bulan ikut dengan saya .." ujar Dewa
"Mas , Bulan gapapa . Bicaralah , mungkin ada hal penting yang ingin mbak Siska bicarakan ". Ucap Bulan lembut
"Gak sayang , mas tetap gak mau bicara berdua dengan wanita yang bukan istri mas . Tolong jangan membantah ". Tegas Dewa
"Kalian bicaralah , Eyang mau lihat cicit Eyang setelah itu pulang . Ayo Dewi ..." tukas Eyang Wijaya
Mama Dewi segera memeluk mantan menantu nya itu sebentar , memberikan kekuatan agar wanita itu tak berlarut-larut dalam kesedihan .
"Maafin mama ya sayang , kalo mama ada salah .." ucap mama Dewi terisak seraya memeluk erat Siska
Siska juga membalas pelukan mantan mertua nya penuh sayang ."Gak mah , mama gak salah apapun . Siska yang seharus nya minta maaf . Selama jadi menantu mama , Siska sering bikin repot mamah ".
"Enggak sayang , kamu sudah berusaha jadi yang terbaik . Kamu yang kuat yaa , bagaimana pun status mu . kamu tetap anak mamah ".
"Makasih mah ". Ucap Siska tulus lalu melepas pelukan itu .
"Sama-sama sayang .." sahut mama Dewi seraya menghapus air mata Siska dengan ibu jari nya . Tak lupa ibu dari mantan suami nya itu mencium kening nya dengan penuh kasih sayang .
"Mama sama Eyang pamit dulu ya sayang .. Jangan sungkan untuk sering main kerumah , pintu rumah akan selalu terbuka buat kamu dan Bunga ".
"Iya mah , makasih ..."
.
.
.
Haiii , jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ... Terimakasih 🌹♥️
selamat Dewa & Bulan.. 😊