Pradiningtyas , seorang ibu yang baru melahirkan dan terkena syndrom baby blouse. Menghadapi kehidupannya dengan semua masalah yang ada tanpa ada tempat untuknya bersandar, mengambil semua keputusan sendiri tanpa ada tempat untuk mencurahkan permasalahannya. Kerumitan rumah tangganya yang membuatnya semakin berada di titik terpuruk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daegal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
walau dingin ,dia perduli
"cukup tau ,saya tidak terlalu mengenalnya"jawab Tyas
"Trus tadi maksud kamu menggantungkan hidup kamu sama dia apa?"tanya Bima
"Bukan apa-apa mas"jawab tyas tak ingin mengumbar kehidupannya
"Suami kamu kemana? "Tanya Bima mengalihkan topik
"Dia menceraikan saya"ucap Tyas singkat
"Alasannya apa?"tanya Bima penasaran
"Pentingkah untuk mas Bima tau kehidupan saya? Sepertinya hanya akan menambah memori tak berfungsi di otak mas Bima"ucap Tyas
(Dih ini orang sok misterius banget sih, padahal gue cuma mau tau, gitu aja susah),batin Bima kesal
Hingga sampai di rumah tidak ada lagi obrolan keduanya. Tyas menata barang belanjaannya, namun sebelumnya ia telah memastikan keadaan Bu Mika dan Bima menyadari itu.
(Care banget sih dia sama nyokap gue. Coba aja Clarissa juga kayak gitu mungkin bokap nggak akan menetapkan syarat yang berat buat dia diterima jadi menantu di rumah ini. Eiish mikir apa sih Lo Bim, trus maksud Lo kalau Tyas yang ngelakuin ini dia bakal jadi bini Lo ha),batin Bima diikuti senyuman terukir di wajahnya.
"Mas ,makasih ya pempers sama susunya Ayuning."ucap Tyas
"Nggak gratis "ucap Bima
"Ha? Trus saya mesti ganti gitu?"ucap Tyas
"Iyalah"jawab Bima enteng
"Mas saya disini aja nggak minta gaji gimana saya bisa ganti susu sama pempers nya"ucap Tyas sedih
"Ha? Kamu nggak di gaji? Serius? Trus kenapa kamu mau aja ngelakuin ini semua?"tanya Bima heran
"Saya ikhlas ,karena diberi tumpangan untuk tempat tinggal saja saya sudah bersyukur dan berterima kasih sekali"ucap Tyas tersenyum
(Astaga hati Lo terbuat dari apa sih Tyas. Baru juga kita ketemu Lo udah kasih kejutan sikap Lo yang diluar nalar baiknya),ucap Bima dalam hati.
Bima membuka dompetnya mengambil beberapa lembar uang merah dari dalam dompetnya itu
"Ini anggap separo gaji kamu, sisanya akhir bulan ini okey"ucap Bima
"Maaf mas ,nggak usah nggak papa"ucap Tyas menolak halus.
"Anggap aja uang makan , belanja keperluan rumah juga keperluan kamu dan bayi kamu."ucap Bima
"Baik mas, terima kasih "ucap Tyas.
Selesai menata belanjaan, Tyas merebahkan badannya di kasur bersama ayuning yang masih terlelap. Tak sadar ia pun tertidur.
"Allahuakbar.... Allahuakbar...."
Suara adzan ashar berkumandang membangunkan Tyas. Dengan segera ia mengambil air wudhu dan berniat melaksanakan sholat di musholla kecil di rumah P Harun.
Langkah Tyas terhenti, matanya tak berkedip melihat Bima dengan tetesan air wudhu sedang menata sajadahnya.
"Assalamualaikum mas, bisa saya jadi makmum mas Bima"ucap Tyas berhati-hati
"Walaikum salam, ya udah ayok"ucap Bima
Mereka berdua tampak khusyuk menjalankan ibadahnya.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh"
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh"
Dilanjutkan berdoa masing-masing,lalu Tyas lebih dahulu beranjak meninggalkan musholla itu.
"Hmm... Begini kali ya kalau udah berumah tangga , pasti bahagia banget ngapa-ngapain bisa berdua. Trus endingnya ada yang cium tangan gue kan abis sholat gini. Lah ini? Duh Bim... Ngarep apa sih Lo Bim"ucap Bima berbicara sendiri
Sementara Tyas yang sudah berada di kamar ayuning merasakan ada yang tidak nyaman
"Apa aku tadi tidak sopan ya main ikut jadi makmum mas Bima, ya Allah ternyata begini rasanya sholat di rumah ada imamnya. Andaikan rumah tangga aku mampu aku pertahankan ya Allah, mungkin aku akan merasakan ini bersama mas Yuda, bukan dengan orang lain. Mas Yuda kenapa kamu milih pergi. Kenapa cinta kamu hilang gitu aja sih mas. Apa kamu memang murni sudah tak mencintai aku atau memang karena perempuan itu yang mempengaruhi kamu mas. Astaghfirullah sabar Tyas, mungkin jodoh mu dengan mas Yuda hanya cukup sampai di sini, sabar Tyas. Kamu pasti mampu"ucap Tyas lirih.
Waktu sudah sore saatnya bagi Tyas untuk memandikan Ayuning. Dengan telaten ia melakukan perawatan itu dengan lembut. Hingga akhirnya bayi ayuning kembali terlelap tidur karena meresakan badannya yang nyaman.
"Permisi mas Bima, saya mau memandikan Bu Mika"ucap Tyas di ambang pintu kamar Bu Mika
Sementara Bima sedang duduk di tepi ranjang Bu Mika. Sepertinya ia sedang melepas rindu.
"Enggak biar aku aja yang rawat ibu sore ini. Kamu kerjain pekerjaan yang lain aja bentar lagi papa juga pulang."ucap Bima
"Baik kalau gitu saya permisi "pamit Tyas.
Hingga malam pun tiba, saatnya makan malam. Tyas mendorong kursi roda Bu Mika menuju ruang makan.
Sedangkan Bima dan P Harun telah duduk di meja makan lebih dulu.
"Tyas, nanti minta antar Bima beli stroller ya biar kamu nggak ninggalin Ayuning sendirian di kamar, kasian kamarnya kan jauh dari kamar istri saya, takut kamu nggak denger aja kalau dia nangis"ucap P Harun
"Maaf pak, apa tidak berlebihan? Saya bisa menidurkankannya di sofa atau biasanya saya akan izin Bu Mika menaruhnya di ranjangnya"ucap Tyas
"Enggak papa, Bima bisa kan . Sekalian kamu ke rumah sakit, periksa imunisasi yang Ayuning perlu dapatkan"ucap P Harun
"Besok aja bisa nggak pa, ini udah malem Lo"sanggah Bima
"Bukannya kamu besok udah balik ya?"tanya P Harun
"Aku bisa balik siang , pagi antar Tyas dulu."ucap Bima
"Terserah kamu bagaimana bisanya"ucap P Harun
Malam ini Tyas merebahkan tubuhnya di kasur kamarnya berdampingan dengan bayinya Ayuning.
Tyas menatap lekat wajah mungil itu.
"Sayangnya ibu, maafin ibu ya nak gagal menjadi orang tua yang baik buat kamu sehingga kamu harus pisah dari ayah kandungmu nak, nggak seharusnya kamu merasakan hal ini. Kehilangan kasih sayang dari sosok ayah di usia kamu yang masih sangat kecil. Bahkan mungkin kamu tak akan mengenal lagi ayahmu nak, maafkan ibu. Ibu gagal mempertahankan ayah kamu untuk tetap berada di sisi kamu"ucap Tyas lirih
Namun selayaknya bayi umumnya. Ayuning seolah paham dengan derita ibunya. Ia tidur dengan tak nyenyak, sedikit-sedikit oek..oek...
Entah hingga akhirnya Tyas bergerak untuk membuatkan Ayuning susu formula yang di belinya tadi.
"Apa mungkin asi ku udah abis ya kok Ayuning masih tak nyenyak begini tidurnya."gumam Tyas
Tyas beranjak ke dapur mengambil air hangat untuk menyeduh susu. Namun langkahnya terhenti melihat Bima celingukan di dapur
Akhirnya Tyas memberanikan diri untuk memasuki area dapur.
"Mas Bima cari apa?"tanya Tyas tiba-tiba
Sontak membuat Bima kaget bukan main. Hingga ia menjatuhkan gelas yang ada di tangannya.
Pyaaaar .....
"Oh astaghfirullah maaf mas..."dengan cepat Tyas berjongkok memungut kepingan pecahan beling itu
Begitupun Bima yang reflek ikut berjongkok.
"Kamu sih Dateng tiba-tiba ngagetin saya, ngapain sih malem-malem ke dapur"ucap Bima