NovelToon NovelToon
Dimana Kasih?

Dimana Kasih?

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Anak Yatim Piatu / Kaya Raya / Keluarga / Karir / Cinta Murni
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

David adalah seorang anak panti asuhan. Ia jatuh hati dengan Kasih yang merupakan putri dari keluarga pemilik rumah panti asuhan tempatnya dibesarkan.

Keluarga Kasih melarang keras hubungan asmara Kasih dengan David.

Setelah melewati manisnya kemesraan dan pahitnya perjuangan. David dan Kasih menjadi pemenang. Selamanya cinta sejati mereka tidak pernah terpisahkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenangan

Danau.

Kasih pergi ke danau. Ia melihat seorang anak kecil seusianya yang sedang berenang. Anak itu pandai sekali berenang.

Anak kecil yang menyadari ada seseorang yang sedang memperhatikannya kemudian menghampiri Kasih.

“Hai, kamu anak dari tuan Peter bukan?”, tanya anak kecil itu.

“Ya benar”, jawab Kasih.

“Siapa nama mu?”, tanya anak kecil itu.

“Nama ku Kasih”,

“Siapa nama mu?”, tanya Kasih.

“David”,

“Nama ku David”, jawab anak kecil itu.

“David, maukah kamu mengajariku caranya berenang?”, pinta Kasih.

“Ya. Tentu saja aku akan mengajarimu bagaimana caranya menjadi perenang yang hebat seperti ku”, David bersedia.

Kasih tersenyum mendengar jawaban anak panti yang sedikit sombong itu. Tapi memang anak kecil yang bernama David itu jago berenang. Kasih mengakuinya.

Bahkan menurutnya David lebih pandai berenang dari pada Frans dan Erik yang ketika berenang di danau tidak pernah mau mengajaknya.

Yang ada kakaknya itu malah selalu menjahilinya dengan menceburkannya ke pinggir danau saat masih berpakaian lengkap.

*

Kasih dan David berjalan bersama menuju rumah panti.

“Kenapa kamu sering pergi sendirian ke danau?”, tanya Kasih.

“Aku tidak tahu”,

“Aku hanya senang berada di sana”,

“Kata orang-orang di sini, aku ditemukan di pinggir danau di dekat pohon oak besar itu”, jawab David.

“Kasih, bolehkah aku mengatakan sesuatu?”, tanya David.

“Apa? Katakan saja David”, kata Kasih.

“Kamu adalah anak perempuan paling cantik yang pernah aku temui”, ucap David.

“Terimakasih”, ucap Kasih.

Semenjak saat itu Kasih dan David sering bermain bersama saat Kasih datang untuk berkunjung ke rumah panti bersama keluarganya.

*

Suatu hari Kasih datang ke rumah panti bersama ayahnya. Peter menyuruh Kasih untuk pergi bermain karena ia ada perlu dengan Vivian untuk membahas persoalan panti asuhan.

Kasih pun meninggalkan ayahnya bersama Vivian. Gadis kecil itu pergi mengelilingi rumah panti. Tapi ia tidak menemukan orang yang sedang dicarinya. Kasih mencari David.

Kasih bertanya kepada para pekerja di sana. Para pekerja itu mengatakan mungkin David sedang pergi ke danau.

Kasih juga bertanya kepada anak-anak panti yang lain. Mereka pun mengatakan hal yang sama.

“Coba kamu cari di pohon oak besar itu. Biasanya David berada di sana saat sedang bersembunyi”, kata salah seorang anak panti.

“Bersembunyi?”,

“David bersembunyi dari siapa?”, tanya Kasih.

“Kamu tanyakan saja sendiri kepadanya?”, jawab anak itu.

Kasih berlari menuju pohon oak besar yang ada di dekat danau.

Dan benar saja Kasih menemukan David sedang berada di sana. Duduk bersandar di balik pohon oak yang besar.

David terlihat habis menangis.

“David aku mencari mu”, ucap Kasih.

“Kamu kenapa menangis?”, tanya Kasih.

“David, anak laki-laki tidak boleh menangis”, kata Kasih kepada David.

David masih menunduk. Ia belum juga berani menatap Kasih yang sudah jauh-jauh berlari untuk mencarinya.

“Ada apa? Katakan padaku”, pinta Kasih yang mulai marah sambil berkecak pinggang.

“Aku dilarang bermain denganmu lagi”, jawab David lirih.

“Apa? Aku tidak bisa mendengar suaramu”, kata Kasih pura-pura tidak dengar.

“Bicara lah dengan suara yang keras. Jangan seperti anak perempuan”, Kasih mulai marah. Ia tidak ingin melihat David jadi cengeng.

“Apa?!”, tanya Kasih lagi.

“Aku dilarang bermain denganmu lagi”, jawab David lepas dari tekanan.

“Aku disuruh bersembunyi ketika kamu datang ke panti”, kata David.

“Siapa yang bilang seperti itu?”, tanya Kasih.

“Kakakmu dan temannya yang kemarin datang kemari”, jawab David.

“Maksud kamu Frans dan Erik”,

“Jangan dengarkan kata mereka”, kata Kasih.

“Kemarin mereka juga memukul ku”,

“Mereka bilang akan mengusirku dari sini jika aku menemui mu lagi”, kata David.

“Frans sudah keterlaluan. Aku akan mengadukannya kepada ayah ku”,

“Mulai sekarang Frans dan Erik tidak akan lagi mengganggumu”, kata Kasih.

“David, jika kamu sembunyi lagi dari ku saat aku datang kemari”,

“Aku yang akan memukulmu”,

“Jangan takut”, ancam Kasih dengan galak.

*

Hari kemarin.

Linda datang berkunjung ke rumah panti asuhan mengajak Frans dan Erik sahabatnya. Erik merupakan anak dari keluarga yang berhubungan baik dengan keluarga Linda.

Frans dan Erik mendatangi David. Kemudian Frans memukul David tepat di hidungnya sampai mimisan.

“Jangan bermain dengan adik ku lagi”,

“Jika adik ku datang kemari kamu harus bersembunyi”,

“Jangan pernah menemuinya lagi”,

“Atau kamu tidak boleh tinggal di sini lagi”, ancam Frans kepada David.

1
Morna Simanungkalit
Thor ceritanya amat sedih ,kok keduanya mati mengenaskan maunya anak yang dikandung Kasih harus lahir dulu tapi itulah cerita makasilah thor tetap semangat .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!