Terima kasih narin, kamu sudah menepati janjimu" Ucap sari didalam hati.
Sari seorang gadis desa yang memiliki kelebihan dapat melihat sosok tak kasat mata mendapatkan beasiswa untuk bersekolah dikota. Hari-harinya selalu kesepian namun kesepian itu menjadi sirna setelah narin datang ke hidupannya. sari berteman baik dengan sosok tak kasat mata itu. Namun sayang mereka harus berpisah karna sesuatu
walaupun begitu tetap narin ingat dan menepati janjinya kepada sari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gitafiq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TARGET
Sari yang mendengar itu sontak kaget dan juga tentu takut. tapi entah kenapa dua sosok itu tidak melihat Sari. Justru mereka hanya berfokus pada diri Sari dan Ratna yang tengah tergeletak di depan mereka.
Tak lama dari itu di tengah ruangan yang gelap, terlihat cahaya putih yang datang mendekati Sari. Sari yang melihat itu pun tentu sempat mundur satu langkah dari tempat ia berdiri karena takut cahaya itu akan membahayakan dirinya.
Setelah itu muncul perlahan setitik cahaya merah delima dan perlahan cahaya putih terang tadi meredup. Alangkah Terkejutnya Sari, ternyata cahaya putih itu berubah wujud menjadi sosok Narin yang tengah memakai kalung liontin cincin merah delima miliknya.
"Bangun Sari bangun!!! Kamu dan temanmu jadi tumbal pesugihan. Cepat kamu lari!!! " Teriak Narin saat berada di depan Sari berdiri. Sari hanya terdiam sambil terus mencerna apa yang di maksud oleh Narin.
"Cepat lari!!! " teriak Narin lagi. Kali ini suara teriakan Narin sangat lah nyaring, sampai-sampai membuat Sari ketakutan karena tidak pernah melihat Narin semarah ini dan membuat Sari segera berlari cepat untuk segera menuruti perintah Narin.
Sari terus berlari ke sebuah lorong yang gelap tak berujung. Sari sampai ingin berhenti karena ia tidak punya arah tujuan namun suara teriakan Narin masih terus menggema di sepanjang lorong.
Sampai akhirnya Sari melihat sebuah gerbang besar dan di dapati sebuah pintu kayu yang sedikit terbuka.
Melihat itu tentu sari mempercepat larinya agar segera tiba di gerbang tersebut. Tapi ditengah ia berusaha cepat sampai, entah berasal dari mana tiba-tiba sebuah tangan menarik kaki Sari sehingga membuat Sari jatuh tersungkur.
Sari pun berusaha bangkit dan ingin melihat siapa yang sudah menarik kakinya dan ternyata itu adalah Ratna.
"Ratna!! Ayo na ikut aku kita keluar dari sini. Disini banyak orang jahat!!." ajak Sari melihat Ratna yang masih tengkurap dan terus masih memegang erat kaki Sari dengan kedua tangannya.
"Salah!! Kamu lah yang ikut aku disini. Kita harus tetap disini Sari di sini sungguh sangat nyaman. "
"nggak nggak na kamu yang salah. Kita sini akan jadi tumbal pesugihan kedua orang tuamu!! " Sambil sari terus berusaha membangun kan Ratna agar segera bangkit dan mengikuti Sari untuk masuk ke dalam Gerbang yang hanya tinggal beberapa langkah lagi.
"Tapi sari aku suka di sini aku tidak mau ikut dengan mu. Kamu pergilah sendiri!! " Teriak Ratna yang sudah sangat kesal dengan ajakan Sari.
Melihat itu sebenarnya Sari ingin masih terus memaksa Ratna namun ia juga melihat pintu gerbang makin kian akan tertutup rapat.
Dengan berat hati Sari pun meninggalkan Ratna yang tampak masih betah di situ seorang diri, Sari yang sudah tidak tahan di ruangan gelap itu pun langsung berlari dan masuk kedalam pintu gerbang yang sungguh terang, namun saat Sari akan menutup rapat pintu gerbang tersebut.
Ia melihat Ratna tengah melambaikan tangan ke arah Sari sambil tersenyum lalu datang sosok perempuan bermulut panjang dari arah belakang Ratna yang seolah memang sudah menargetkan Ratna dengan membawa sebilah kris dan menancapkannya ke area intim Ratna.
"Ratna!!! " teriakan Sari menggema. Darah terus mulai mengalir deras keluar dari kemaluan Ratna.
Sari yang melihat itu pun ingin berlari keluar gerbang lagi dan akan membantu Ratna namun seseorang dari belakang berusaha menarik Sari sehingga membuat Sari pun jatuh terlentang.
Sampai akhirnya Sari pun mulai perlahan sadar dari pingsannya. Perlahan Sari membuka kedua matanya berusaha melihat sekeliling ruangan dan ternyata ia masih di ruangan yang tadi sebelum ia pingsan.
Syukurlah kedua sosok tersebut sudah menghilang dari kamar tersebut. Sari pun berusaha bangkit dan mencari temannya Ratna yang seingat Sari juga akan di jadikan tumbal.
Namun saat sari bangun dari ranjang ia mendapati Ratna sudah tergeletak tak sadarkan diri, bersimbah darah keluar dari organ intimnya dan darah juga mengalir dari mulut dan telinganya.
Sari pun menghampiri Ratna yang tergeletak dan berusaha memangku kepalanya sambil berusaha menyadarkan Ratna.
"Ya allah Ratna kamu kenapa na! ayo bangun na sadar!! " teriak Sari menjerit di sertai dengan isak tangis yang mengiringinya.
Sari yang melihat Ratna tidak memungkinkan untuk sadar, berusaha bangkit dan keluar dari kamar tersebut mencari bantuan ke tetangga sekitar.
Namun baru saja sari akan keluar menuju pintu ia mendengar seperti suara pecahan kaca datang dari luar kamar.
Sari yang mencari sumber suara tersebut , bisa jadi itu adalah suara warga yang akan membantu mereka.
Namun bukan bantuan yang akan sari dapatkan, melainkan ia malah menyaksikan tante kinan tengah di seret menggunakan rambutnya oleh sosok hitam besar berbulu.
Entah akan di bawa kemana tante kinan, sosok tersebut hanya terus berkata "kau harus juga mati!! ".
Melihat hal tersebut membuat Sari tidak bisa berbuat apa-apa, ia takut malah hal buruk tersebut malah berbalik kepadanya.
Tak mau menunggu lama dan takut makin akan banyak memakan korban, Sari berusaha mencari jalan keluar untuk keluar rumah ini untuk meminta bantuan tanpa harus di ketahui oleh sosok tersebut.
Sari melihat di samping dapur ada sebuah pintu yang sepertinya menuju ke kebun milik orang tua Ratna.
Melihat pintu itu pun Sari langsung membuka pintu tersebut dan benar saja pintu tersebut mengarah langsung ke kebun cengkeh.
Sekuat tenaga tanpa alas kaki Sari pun berlari menuju ke pemukiman warga sambil terus berteriak "Tolong!!! Tolong!! "
Untung lah karena waktu sudah mendekati magrib banyak warga desa yang sedang berjalan ke masjid untuk ibadah solat magrib.
Sambil terus berteriak meminta tolong akhirnya salah seorang warga mendengar dan segera menghampiri Sari yang penuh lumuran darah bekas Ratna.
"kenapa nak? ada apa? " tanya seorang warga.
"pak tolong pak! Teman saya Ratna anak pak yanto berdarah di rumahnya" jelas sari yang memang tidak terlalu jelas karena masih kelelahan berlari.
Beberapa Warga yang mendengar itu pun langsung bergerak cepat menuju ke Rumah ratna.
Warga yang masih tertinggal pun berusaha menolong Sari yang masih tampak syok dengan semua yang terjadi.
Sari pun di bawa ke rumah seorang warga yang tak jauh dari rumah Ratna. Sambil membawakan segelas teh hangat sang pemilik rumah pun menyuguhkannya kepada Sari.
"sudah biar lah anak ini aku yang urus, cepat kalian susul ke rumah yanto sana!! " perintah mbah Siran. Beberapa warga tersebut pun menuruti dan segera bergegas menyusul ke rumah om yanto.
Sambil menunggu Sari tenang, sang pemilik rumah mbah Siran terus mengelus-elus punggung Sari.
Di rasa sudah tenang mbah Siran pun bertanya dengan hati-hati kepada sari. "Nduk kamu hampir jadi korban tumbal ya? "
Sari pun tersentak dari duduknya. Kenapa mbah Siran bisa tau. Apa jangan-jangan warga di sini juga sudah tau kalau keluarga Ratna sedang melakukan pesugihan.
"Kenapa mbah bisa tau? " Sari mulai bingung.
"coba ceritakan apa yang sebenarnya terjadi di dalam sana? "
Karena hanya ada Sari dan mbah Siran di rumah itu, Sari pun buka suara dan menjelaskan secara detail semua yang Sari lihat dan alami.
Mbah Siran pun menghela nafas panjang mendengar cerita Sari. "Sebenarnya sosok laki-laki berbulu itu adalah genderuwo dan ia menargetkan mu. Dan sosok perempuan perempuan bermulut panjang itu adalah kuntilanak dan menargetkan temanmu Ratna".