Nara syrena putri, gadis yang memiliki paras cantik, memiliki sifat pendiam dan sopan. Nara masih duduk di bangku kelas 11, nara adalah seorang piatu, ibunya meninggal saat melahirkan dirinya, nara di besarkan oleh nenek dari ibunya, namun saat usianya 12 tahun ia harus tinggal di rumah ayahnya yang megah nan mewah itu. Nara sangat hobi memasak, bahkan ia hampir setiap hari membuat bekal untuk sahabatnya. Sebagai manusia yang normal tentu saja nara menyukai lelaki, ia sudah menaruh rasa pada laki-laki itu saat masih kelas 10, namun ia memendamnya sendiri bahkan sahabatnya tidak tahu mengenai itu. Nara lebih memilih mencintai dalam diam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Malam harinya, kenzo duduk sendirian di taman kota tanpa ada yang menemaninya, entah kenapa ia merasa ada yang aneh dengan dirinya setelah kejadian di roftoop dengan nara.
Ia merasa kehilangan sesuatu tapi ia tidak tau apa, ia juga seperti kesepian dan ia sekarang malah sadar bahwa ia bersalah telah mengatai nara seperti itu, Entahlah, ia juga bingung dengan dirinya sendiri. Kenzo mencoba menenangkan hatinya yang sedang kacau, tetapi tidak bisa perkataannya untuk nara tadi terus terlintas di kepalanya membuat ia semakin bersalah.
“Akhh!!”kenzo mengacak-acak rambutnya.
“Ada apa dengan gua? Nggak mungkin juga gua suka sama tuh anak”monolog kenzo.
“Nggak! Nggak!, nggak mungkin gua suka dia!”kenzo menggelengkan kepalanya.
“Gua cuma merasa bersalah aja ini makanya terus kepikiran!”ucapnya.
Kenzo akhirnya pergi dari menuju tempat tongkrongannya ia berharap disana ia bisa melupakan masalahnya.
...----------------...
Sementara itu, nara malam ini pergi ke pasar malam bersama juan, juan sengaja mengajak nara karena besok juan akan pergi ke puncak bersama teman-temannya.
“Kok tumben ajak aku malam-malam?”tanya nara.
“Besok gua nggak bisa bawa lo ke rumah, besok gua mau pergi bareng teman-teman gua ke puncak”jawab juan.
“Ouh, kan aku bisa pergi sendiri besok”seru nara.
“Gua nggak akan biarin lo pergi sendiri lagi, jadi besok nggak usah kemana-kemana ibuk besok yang akan ke apart lo sama aiman”ucap juan.
“Nggak mau kedalam nih? Mau ni parkiran aja?”tanya juan menatap nara.
“Ya maulah!, ayok kedalam”nara mengandeng tangan juan ia begitu senang setelah sekian lama ia tidak pernah lagi ke pasar malam.
Nara begitu excited, ia behkan banyak mencoloteh membuat juan menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Ra, mau es krim?”tawar juan menatap nara,
Nara berhenti menceloteh, ia menatap ke penjual eskrim, ”mau”jawabnya.
“Ayo beli”juan menarik tangan nara mendekati penjual eskrim.
“Pak, eskrimnya 2”ucap juan ke penjual eskrim.
“Mau rasa apa?”tanya penjual.
“Satu coklat yang satulagi vanila”ucap juan.
“Baik, di tunggu sebentar”ucap penjual.
“Juan, aku mau bakso bakar yang besar itu”ucap nara menunjuk ke arah penjual yang sedang membakar bakso.
Juan menoleh ke arah yang di tunjuk oleh nara, ia tersenyum.
“Dek ini eskrimnya”ucap penjula memberikan dua corong es krim.
Juan menerimannya, “pegang bentar ra”ucap juan dengan senang nara memengang dua es krim itu.
“Berapa pak?”tanya juan.
“20 ribu aja”ucap penjual. Juan pun memberikan uang dua puluh ribuan ke penjual.
“Nih”nara memberikan eskrim rasa vanila ke juan, sedangkan dia memakan es krim rasa coklat kesukaannya.
“Jadi beli?”tanya juan.
“Jadi lah”jawab nara cepat.
Mereka berdua pun pergi ke tempat penjual bakso bakar. Nara sangat senang malam ini ia bisa makan berbagaimacam makanan yang mengugah seleranya. Setelah puas bermain di pasar malam juan menghantarkan nara pulang, karena jam juga sudah pukul 10 malam.
Di perjalanan pulang nara terus mengucapkan terimakasih untuk juan karena moodnya telah kembali ia juga bisa melupakan masalahnya hari ini.
Juan benar-benar menjaga nara, ia menghantar nara sampai depan pintu apartemennya.
“Sekali lagi makasih juan, uangnya nanti aku tf balik ya”ucap nara tulus.
“Nggak!, gua traktir lo malam ini, nggak usah tf balik!”ucap juan menggelengkan kepalanya.
“Udah nggak usah mikirin itu, sekarang masuk istirahat”ucap juan.
“Tapi-“
“Nggak ada tapi-tapi. Masuk sana”ucap juan mendorong nara agar masuk kedalam apartemennya.
“Baiklah, terimakasih. Hati-hati di jalan ya”ucap nara.
“Hem”
Setelah nara masuk juan juga pergi darisana , ia akan ke tempat tongkrongannya lagi. Sementara nara ia pergi membersihkan diri setelah itu memilih untuk menonton tv sambil memakan makanan yang ia beli di pasar malam tadi.
****
Di tempat warung pak memet mereka bertiga menghentikan kegiatannya saat melihat kenzo seperti orang stres.
“Zo, lo kenapa sih?”tanya naren yang sudah tidak tahan melihat kondisi kenzo.
“Gua yakin lo ada masalah!, cerita sekarang sama kita”ujar araz.
“Nggak bisa gua cerita sama kalian!”ucap kenzo meneguk semua minumannya membuat mereka semakin prihatin dengannya.
“Kenapa?”
Kenzo menghela nafasnya kasar, ia menatap satu-persatu temannya, ia juga ragu menceritakannya pada mereka karena melihat mereka sekarang begitu dekat dengan Nara.
“Sorry tapi gua bener-bener nggak bisa cerita ke kalian”ucap kenzo lirih.
“Ck!, terserah lo lah zo! Capek gua sama sifat lo”kesal araz.
“Tau nih, kesel gua lihat lo!”sahut leo.
“Juan mana?”tanya kenzo tiba-tiba.
“Tadi sih katanya mau ajak nara jalan-jalan dulu”jawab naren.
“Ouh”
Entah kenapa kenzo juga tidak begitu suka dengan kedekatan juan dan nara walaupun ia tau bahwa juan dan nara sudah dari kecil bersama. entah kenapa juga ia sangat membenci nara sejak gadis itu berdekatan dengan teman-temannya.
Tak lama juan datang dengan senyum mengambang membuat mereka yang ada disana heran termasuk kenzo.
“Kenapa lo?”tanya naren menatap juan.
“Habis jalan sama bidadari”jawab juan.
“Ck, aneh lo berdua. Sahabatan kok kayak orang pacaran”sewot naren.
“Kalau lebih enak begini kenapa harus pacaran?”ucap juan kemudian ia tertawa melihat ekspresi teman-temannya.
“Hahaha, gua bercanda!”ucap juan .
“Intinya besok gua bisa ikut”lanjut juan.
“Serius lo?”tanya naren tidak percaya.
“Serius, gua udah bilang ke nyokap gua”seru juan.
“Terus nara nggak jadi ke rumah lo?”tanya leo kepo.
“Nggak, nyokap gua yang bakalan ke tempat nara”jawab juan.
“Wah, gua nggak sabar sanmori ke puncak”ucap araz membayangkan ia ke puncak bersama motor kesayangannya.
“Alah padahal gua mau bilang lo ajak aja nara sekalian”sahut leo.
“Nggak!, gua nggak dia kenapa-kenapa. Di puncak dingin nara nggak bisa kedinginan. kita juga pulangnya malam bahaya kalau bawa nara.”ucap juan, ia begitu menjaga nara, jika mungkin mereka ada musuh kelemahan juan mungkin selain keluarga, dan teman, nara juga salah satu kelemahan terberatnya.
dia sangat anti melihat nara sakit atau bahkan tergores ia tidak akan membiarkan itu, bahkan saat ia awal masuk sekolah setelah pemulihan yang ia temui dulu adalah aron yang tak sengaja melemparkan bola mengenai nara.
“Juan kayaknya sayang banget sama nara”
“Di antara mereka cuma gua yang tidak suka dengan nara, entah kenapa gua nggak suka lihat nara dekat-dekat dengan mereka. Gua juga benci kalau ada dia di antara kami”
Kenzo kemudian menatap ponselnya yang terus berbunyi dari tadi, ternyata ayahnya menyuruhnya pulang lebih awal.
Niat kenzo kesini untuk bisa menenangkan dan melupakan kejadian hari ini malah tidak bisa, ia berkali-kali mengajak ngobro mereka tetai tidak bisa juga pikirannya terus tentang kenjadian tadi di roftoop.
...----------------...
Bg: najwasyabrin4
ada event tertentu plus juga kita akan belajar bareng bersama mentor senior ya. Caranya mudah hanya wajib Follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm supaya bs aku undang ya. Terima kasih.
berharap Nara Arthur.... sayang sodara
ga sabar liat reaksi nara