Kirani Adzkia murid murid kelas 12 di nikahkan dini dengan Abian Kemal Mahardika murid kelas 12 juga berdasarkan pertanggungjawaban nya pada malam dimana kesucian seorang Kiran di renggut paksa oleh Abi karena mabuk.
Mereka berdua yang hidup tanpa cinta pada awalnya namun,atas dasar tanggung jawab.
Hingga Abi meninggalkanya tanpa pamit dan ternyata Kiran sedang hamil.Rasa kecewa pada Abi membuatnya pergi menjauh dari kehidupan Kota dan ikut dengan seseorang yang selalu ada buatnya untuk memulai hidup barunya.
Namun,takdir yang membawa Kiran kembali bertemu kembali dengan Abi di waktu yang cukup lama.Namun,kekecewaan Kiran tetap tertanam dalam jiwa nya.
Bagaimana kisahnya jika sang buah hati menginginkan seorang ayah.
Ikuti kisahnya dalam Menikah Muda sampai selesai...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Mencoba
Malam semakin larut,kedua remaja yang saat ini sudah berstatus suami istri itu sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
"Ki..kita perlu bicara."ucap Abian dan duduk di sofa single dekat dengan Kiran
"Ada apa?"tanya Kiran dengan sedikit canggung.
"Kita menikah dengan mendadak,dan juga karena kesalahan.Aku tidak akan ikut campur urusan kamu di luaran sana,dan aku harap kamu juga begitu.Jujur aku masih menjalin hubungan dengan seseorang.Nggak mudah gitu aja aku putusin,dan saat pulang ke apartemen kita suami istri .Aku akan selalu menjadi suami kamu di saat kita sudah di apartemen.Kamu pun sama nggak akan aku halangi kamu dengan pacarmu di luar sana.Tapi, ingatlah..sampai di apartemen kamu istriku yang harus melakukan seperti pernikahan pada umumnya..gimana menurut kamu?"
Parkataan Abian membuat sesak hati Kiran.Dia memang belum mempunyai rasa cinta pada suaminya tapi, tidak ada yang tidak mungkin apalagi mereka satu atap dan berbagi tempat tidur.Namun, setidaknya saat ini Kiran hanya menjalani perannya sebagai istri sementara.Dia sadar jika dia dan Abian bagai langit dan bumi.
Maka Kiran sedari sekarang dia akan selalu menjaga perasaan nya untuk tidak terjatuh pada pesona seorang Abian.
Bagaimana pun pesona Abian tak dapat di abaikan .Banyak yang mendambakan posisinya saat ini,menjadi istri seorang Abian.
"Baiklah,aku setuju." jawab Kiran singkat.
"Hemmm..sudah malam,tidurlah dulu.Aku ada pekerjaan yang harus aku kerjakan."ucap Abian meninggalkan Kiran dan masuk ke dalam sebuah ruangan.
Kiran yang memang sudah lelah,dia langsung beranjak dari tempat duduknya dan melangkah masuk kedalam kamar Abian dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan setelah itu dia langsung membaringkan tubuhnya di kasur empuk berukuran sedang itu.Nyaman...kata yang paling pertama Kiran rasakan.Bagaimana tidak tinggal dengan bibi nya dia tidur hanya beralaskan kasur lipat yang tipis.
Jam dua malam Abian baru saja selesai dengan pekerjaan nya.Abian memang seorang pelajar tapi,otak bisnisnya sudah mendarah daging.Dia sudah memiliki sebuah bengkel mobil dan sekaligus showroom ,dia pun mencoba keberuntungan melalui bermain saham yang menambah pundi-pundi uangnya.Beberapa aset yang dia beli pun tanpa uang dari orang tuanya,salah satunya apartemen yang Abian dan Kiran tempati itu adalah aset pribadi milik Abian, orang tuanya pun tak tahu hanya mang Sapto dan bi Darmi yang tahu dan sekarang tambah Kiran yang mengetahui tempat tinggal nya Alias tempat private nya.
Abian masuk kedalam kamar dan melihat ke arah tempat tidur terlihat Kiran yang sudah lelap dalam tidurnya.Abian melangkah masuk dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan tak lama dia keluar dari kamar mandi dengan memakai boxer tanpa atasan alias bertelanj*nya dada.
Abian naik ke atas tempat tidur dan masuk dalam selimut yang sama dengan Kiran,guling yang membatasi mereka pun dia buang sembarangan,dengan perlahan dia merapatkan diri ke arah Kiran dan memeluk tubuh Kiran dari belakang secara perlahan dia tak mau jika dia membangunkan Kiran yang sudah terlelap.
Nyaman itu yang mereka rasakan, dalam keadaan pulas pun Kiran tak menyadari jika Abian dengan pelan membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Abian dan dengan sendirinya Kiran masuk dalam dekapan hangat Abian.
"Cantik"gumam Abian saat melihat wajah Kiran yang terlihat polos dan memang natural tanpa polesan. Tanpa sadar senyuman manis terbit di bibir Abian.Dengan perlahan dia pun terlelap dalam mimpi.
.
.
.
Pagi menjelang Kiran terbangun dari tidurnya yang terasa nyaman dan hangat.Kiran mulai membuka matanya perlahan dan pandangannya jatuh pada sosok yang sedang mendekapnya erat.
"Bi..Abian..bangun..!!" ucap Kiran dengan mengguncang tubuh laki-laki itu pelan.
"Apa sih,masih ngantuk..bii..!!" jawab Abian dengan mengeratkan pelukannya
"Abian..please aku mau pipis,jangan gini.." ucap Kiran dengan berusaha menyingkirkan tangan Abian dari tubuhnya.
Abian yang merasa terganggu dengan kelakuan Kiran sontak membuka matanya perlahan dan melihat wajah Kiran lekat.
"Aisssttt..bisa nggak sih,nggak usah kasar..!!" sentak Abian membuat Kiran terkejut dengan tindakan Abian.
Abian yang menyadari jika Kiran terkejut dengan tingkah nya akhirnya dia melepaskan rengkuhannya dan membelakangi Kiran .
Kiran yang tersadar dari lamunan nya akhirnya turun dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi membersihkan diri dan sholat subuh.
Setelah selesai dengan kebiasaan nya itu,dia melangkah menuju dapur.Kiran langsung mengecek isi kulkas dan melihat cuma ada telur dua biji.Akhirnya dia memutuskan memasak nasi dulu,sambil menunggu nasi masak dia membersihkan apartemen itu,untung saja tak terlalu kotor karena memang sebelumnya sudah di bersihkan oleh bi Darmi sebelum ke Bogor.
Setengah jam Kiran membereskan apartemen dan lanjut membuat sarapan alakadarnya.Setelah dirasa cukup Kiran membuat teh buat dirinya juga Abian ,lanjut dia kembali ke kamar untuk bersiap untuk berangkat ke Sekolah.
Dua puluh menit kemudian Kiran sudah selesai dengan urusan mandi dan siap-siap untuk kesekolah lalu dia mulai mendekati Abian yang masih terlelap dalam tidur nya.
"Bi..Abian bangun...Sudah jam enam,kamu cepetan bangun nanti tekat..!!"
Suara keras Kiran membuat kaget Abian yang sedang terlelap dalam tidurnya.
"Aduhhhhh..apaan sih,berisik tau nggak?!!" bentak Abian menutupi telinganya dengan bantal
Kiran mencoba menyingkirkan bantal yang sudah menutupi telinga Abian dan mencoba untuk membangun kan nya lagi.
"Bian..bisa nggak sih,kamu bangun..kamu nanti telat..,aku berangkat duluan , air mandi aku sudah siapin ,sarapan juga sudah ada di meja makan..aku berangkat duluan, Assalamualaikum..!!" teriak Kiran yang langsung melangkah kan kakinya keluar apartemen dan segera ke halte untuk menunggu bus untuk pergi ke sekolah.
Abian yang mendengar teriakan Kiran merasa geram,karena tidurnya seakan terganggu karena ulah Kiran.
Dengan mata yang masih mengantuk Abian mencoba membuka mata nya dan mengambil ponselnya melihat jam enam lebih dia belum bersiap untuk sekolah akhirnya dia buru-buru ke kamar mandi.
"Shittt...!!!" umpat nya..
Abian masuk ke kamar mandi terlihat air yang disiapkan Kiran dan langsung merelaksasi kan tubuhnya dan lima belas menit kemudian dia keluar kamar mandi mendapati seragamnya sudah siap di sofa kamar.Tentu yang menyiapkan adalah Kiran.
"Hahhh.. untung ada dia .."gumam Abian mendapati keperluannya sudah disiapkan Kiran dengan baik.
Abian ke ruang makan sudah ada sepiring nasi goreng dan teh hangat serta segelas susu tersaji di meja .Dengan cepat dia menikmati sarapan pertama buatan sang istri.
"Enak juga punya istri..semua sudah siap.."gumamnya dengan senyum manis menghiasi bibirnya.
Abian langsung menuju Sekolahnya dengan mengendarai motor sport nya.Dengan kecepatan tinggi dia sampai sekolah hanya dengan waktu lima belas menit.
Saat motor Abian masuk dalam parkiran motor sekolah,Abian tanpa sengaja melihat Kiran juga baru sampai di sekolah dan baru turun dari angkot.
"Dia naik angkot?"gumamnya melihat Wajah Kiran yang polos tanpa make up
Kiran yang berjalan masuk kedalam area sekolah dan menangkap basah suaminya yang sedang menatapnya saat keluar dari parkiran.Senyum pun terbit dari keduanya,namun.. senyuman itu surut saat seorang gadis dengan seragam yang sama memeluk mesra Abian.
Bersambung
Duarrrr.....terkejut semua