NovelToon NovelToon
Bening

Bening

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11M
Nilai: 4.8
Nama Author: Safira

🥉JUARA 3 YAAW Season 10🏆2023

EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Jika menemukan cerita ini di tempat lain, tolong laporkan🔥

Takdir membawaku dalam keadaan ini. Lahir sebagai putri tunggal seorang Perwira Tinggi Polri (Pati) sangat tidak mudah. Terlebih sejak lahir seakan hidup sendiri tanpa kasih sayang dari sang Ayah. Walaupun Ayahnya masih hidup dan tinggal satu atap bersamanya.

Suatu hari, Bening Putri Prasetyo sejujurnya tak ingin menghadiri pesta kelulusan sekolahnya. Namun olokan dan sindiran teman-temannya, terutama dari Della Wijaya yakni gadis terpopuler di sekolahnya membuatnya terpaksa hadir. Pesta yang membawa petaka baginya. Kehilangan kesuciannya dan hamil di luar nikah oleh pria yang satu profesi dengan sang Ayah.

Akankah hidup Bening yang keruh akan menjadi bening kembali, sebening namanya?
Simak kisahnya💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 - Maafkan Mama, Sayang.

Tiba-tiba keringat dingin membanjiri tubuh Bening seketika. Mendadak ia mencium bau anyir. Seperti bau darah.

Pandangannya yang awalnya melihat suasana keramaian antrian pasien aborsi, mendadak sepi. Sunyi dan tidak ada siapapun di sekelilingnya.

Lantai keramik putih di depannya penuh darah berceceran di mana-mana. Sehingga dari yang awalnya berwarna putih bersih berubah menjadi merah darah. Dan ada sebuah suara jeritan pilu tak kasat mata yang menyesakkan dada.

"Mama... sakit."

"Jangan bunuh aku, Ma."

"Mama..."

Ya, suara seorang bayi terdengar di telinganya. Sorot matanya mendadak menatap jabang bayi mungil yang ada di depannya. Masih merah. Seperti baru dilahirkan.

Namun keadaannya begitu mencengangkan. Membuat tubuhnya gemetaran dan hatinya teriris bak sembilu. Perih bagai tersayat-sayat. Luluh lantak.

Jabang bayi itu tubuhnya tak utuh seperti bayi pada umumnya.

Air matanya tak dapat dibendung lagi. Sejak tadi sudah menganak sungai di pelupuk mata. Sekarang luruh seketika membanjiri pipinya yang mulus. Basah dan suaranya tercekat di kerongkongan.

"Mbak?"

"Mbak Della," panggil suster muda tadi seraya menggoyangkan lengan Bening yang masih terdiam membisu.

Deg...

Seketika roh Bening seakan ditarik kembali dan nafasnya terengah-engah.

"Hah... hah... hah..."

"Mbak Della kenapa? Takut?" tanya suster dengan mimik wajah biasa.

Seakan sang suster tersebut sudah biasa melihat reaksi calon pasien seperti Bening. Terutama pasien yang pertama kali akan melakukan aborsi.

Takut, cemas, dan gelisah. Baginya itu wajar dan lumrah.

"Ma_maaf, Sus. Sa_ ya tidak fokus. Ada apa?" tanya Bening sedikit tergagap.

Bening berusaha mengenyahkan kegugupannya. Bayangan yang baru saja ia alami begitu nyata. Sungguh seperti nyawanya dicabut paksa.

"Ini nomor urut, Mbak. Nomor 13," jawab si suster seraya menyerahkan secarik kertas kecil pada Bening.

Bening menerimanya dengan tangan sedikit gemetaran. Ia melihat nomor 13 tertera pada kertas tersebut.

Kebanyakan orang, paling anti dengan angka 13. Banyak yang bilang angka 13 itu pembawa sial. Unlucky alias tidak membawa keberuntungan sama sekali.

Bening berpikir sejenak sembari melihat jam tangan. Saat ini masih pemanggilan pasien dengan nomor urut 3.

Sedangkan untuk nomor 13 pasti cukup lama, pikirnya. Seraya melihat jam tangan mewah merk rolex di pergelangan tangan kanannya. Saat ini menunjukkan pukul sebelas siang.

Bening menelan salivanya dalam-dalam. Membuang rasa gugupnya. Dirinya bertanya sesuatu hal pada suster muda tadi yang masih ada di dekatnya.

"Sus," panggil Bening.

"Ya, ada apa Mbak Della?" tanya suster.

"Kalau lebih cepat, apa bisa?" tanya Bening lirih.

Dirinya menautkan jari jemarinya. Berusaha mengusir kegelisahannya.

"Tentu saja bisa, Mbak. Tapi ada tambahan uang senilai lima ratus ribu. Dan dipastikan setelah ini Mbak bisa langsung masuk untuk penanganan di dalam," jawab suster itu.

"Apa Mbak mau segera masuk?" tanya sang suster dengan senyum berbinar sebab tambahan uang akan ia terima. Seakan sudah berada di depan matanya.

"Eh, i_iya Sus."

"Baiklah, Mbak tunggu di sini. Setelah ini saya temani Mbak ke dalam," tutur si suster.

Selang sepuluh menit menunggu, pintu ruangan penanganan aborsi terbuka dan menampilkan seorang pasien wanita muda tengah lemas dan berwajah pucat.

Bahkan wanita muda itu yang ia perkirakan masih berusia sebaya dengan dirinya tengah berada di atas kursi roda yang didorong pelan oleh seorang pemuda yang menurutnya umurnya tak jauh beda dengan si wanita.

Sepertinya wanita muda itu diantarkan oleh kekasihnya yang menghamilinya.

Tak lama, suster yang berbicara dengan Bening tadi segera masuk ke dalam ruang penanganan. Bening yang masih dilanda kegamangan hati, tiba-tiba menanyakan letak toilet pada suster lainnya yang duduk di meja tak jauh dari posisi Bening berada.

Setelah itu Bening pamit mau ke toilet sebentar. Namun Bening bukan menuju ke toilet melainkan ke arah pintu keluar.

Ketika dirinya melihat pasien wanita muda yang lemas di atas sebuah kursi roda tadi melewatinya, ada sebuah bisikan padanya. Seperti suara lelaki. Namun suara siapa, Bening tak tahu.

"Pergi, Bening."

"Pergi dari tempat laknat ini. Cepat!"

Ditambah suara bayi yang menjerit dan menangis meraung-raung padanya, kembali menghantuinya. Alhasil dirinya memutuskan pergi dari klinik aborsi itu secepat yang ia bisa.

Setelah berhasil keluar dari rumah mewah yang menjadi klinik aborsi terselubung itu, Bening berjalan kaki menuju gerbang perumahan tersebut.

Tak lama, Bening menyetop sebuah taksi untuk diantar menuju rumahnya. Bening bernafas lega. Sebab sudah pergi jauh dari tempat terkutuk itu.

Sepanjang perjalanan, dirinya menyadari segala kekeliruannya yang nekad mendatangi klinik aborsi tersebut tanpa pikir panjang terlebih dahulu. Sungguh dirinya menyesal. Sangat menyesal.

Bening tak akan bisa memafkan dirinya sendiri jika sampai jabang bayinya berhasil digugurkan tadi. Matanya masih sembab dan hidungnya merah sebab air matanya masih setia menetes.

"Maafkan Mama, sayang. Mama janji akan menjaga dan mempertahankanmu. Apapun yang terjadi. Walaupun seisi dunia menghina dan menertawakan atas kebodohan Mama. Walaupun Ayah kandungmu tak menerimamu. Tak apa. Mama akan tetap merawatmu penuh cinta hingga titik darah penghabisan," batin Bening menangis pilu seraya mengelus perutnya yang masih rata.

🍁🍁🍁

1
Dee
Luar biasa
Safira💋: nuhun Kaka💋
total 1 replies
ika
innaillahi wainna illahi rojiun..
smoga husnul khotimah...
yaAllah...
ikutan sedih
Dee
Ngga taunya yang mau di jodohkan Bening 🥺
ika
apa udah ada firasat ya?
ika
critanya bagus thor

btw, abis Bening apalagi lg lanjutan nya?
sblm ke Bening udah baca dr.Heni dan Seno
Safira💋: setelah Bening , judul : One Year lalu Cinta Menyembuhkan Luka,
total 1 replies
ika
ga capek apa??..
issshhh...
ika
blom dpt karma dari othor sih...
🤣🤣🤣
Clara
Jason staham
siti salamah
hanya d dunia novel ada yang begini.. dalm dunia nytaa itu pasti ke ajaiban.. korban dan pelaku saling jtuh cinta, dalm dunia nytaa korban bnyak yang di PAKSA!!.di nikah kan. DENGAN PELAKU. si korban trus jdi korban ,,
Ummu Faliha
Luar biasa
Safira💋: 💋💋💋💋💋
total 1 replies
Jennifer Jeril Kuron
siapa yg taruh 🧅🧅🧅🧅😭😭😭😭
Anita Candra Dewi
kek sinetron tiap hampir ktmu akhirnya ga jadi😂
Anita Candra Dewi
terlalu byk narasi ga sih?
percakapan dikit banget
Ely Er
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
lapohan pelangi surya
aduhhhhh gaak kuaattt😭😭😭
Dety Zyah
Luar biasa
Safira💋: 💋💋💋💋💋
total 1 replies
Bunda Ros Gatri Said
Kecewa
Bunda Ros Gatri Said
Buruk
ay Susie
pasti teman doni yg kabur itu
Efratha
kasihan teh Titin,tolong ganti suaminya Thor,kasih Riko aja buat gantiin Doni si cabul itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!