NovelToon NovelToon
Pria Lugu Berkekuatan Super Power

Pria Lugu Berkekuatan Super Power

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Perperangan / Ahli Bela Diri Kuno / Ilmu Kanuragan
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Aang Albasia

Novel ini mengisahkan seorang pemuda lugu yang kekuatannya tertutup racun sejak kecil, dia bertemu dengan seorang kakek yang menolongnya dan memberinya kekuatan yang bisa mengalahkan para dewa.
Dia punya tubuh antik yang jarang dimiliki oleh banyak orang, tapi titik kekuatan yang dia punya hanya terbuka satu saja, padahal ada tiga titik kekuatan yang harus dibuka untuk setiap orang yang belajar beladiri.
Pemuda ini tidak tahu siapa kedua orang tuanya, dia berpetualang mengelilingi kerajaan-kerajaan hingga akhirnya dapat menemukan orang tuanya yang saat ini kekuatannya sudah hilang sama sekali karena titik kekuatannya sudah dihancurkan semua oleh seorang yang mempunyai kekuatan super power juga.
Orang yang mempunyai kekuatan super power itu ternyata adalah saudaranya sendiri yang menapaki jalan hitam dalam kehidupannya.
Dengan segenap keinginan dan semangat yang membara, tokoh utama dari novel ini mempelajari ilmu spiritual dan berusaha untuk membuka semua titik kekuatannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aang Albasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rama memasuki gunung Panjang bersama rekan-rekannya

Setelah bertemu dengan Grindi,

mereka semua berjalan menuju tempat pembuatan senjata miliknya, terlihat Rama

sedang memegan sebuah material senjata yang langka.

“Material apa ini?”. Tanya Rama

“Itu batu meteoroid tuan muda,

adanya di gunung Panjang saja, itu

material langka yang sudah hampir punah, jika itu digunakan untum membuat

pedang, senjata dari besi baja akan langsung bisa dipatahkan”. Jawab Grindi.

“Dimana gunung panjang berada?”.

Tanya Rama kembali

“Itu gunungnya tuan muda,

terlihat jelas dari sini, tapi jika ingin kesana harus benar-benar siap untuk

menghadapi banyak hewan siluman disana”.  Lanjut Grindi

“Baiklah, jangan khawatirkan itu,

aku mau kesana, siapa yang mau ikut?” Rama menawarkan kepada rekannya, sudah

pasti semuanya ingin selalu berada disamping rama dan mau ikut semua.

“Baiklah, nanti malam kita

berangkat kesana”. Kata Rama

“Orang ini, sungguh mempunyai

keberanian yang sangat besar, jarang sekali pendekar apapun yang mau mendekati

gunung itu, malah dia ingin memasukinya”. Gumam Grindi didalam hati.

Malam harinya.

“Anak muda, apakah kalian

benar-benar akan pergi ke gunung panjang?”. Tanya ki Tunggak.

“Benar ki, memangnya kenapa?”.

Tanya Rama

“Anakku pergi kedalam sana sudah

dari tiga tahun yang lalu dan belum kembali”. Jawab Ki Tunggak

“Anak kakek perempuan atau pria

kek?”. Tanya Purwati

“Anakku perempuan, mungkin sudah

seumuran nona ini”. Jawab ki Tunggak sambil menunjuk kearah Sukmawati.

“Jika kalian bertemu dengannya,

aku minta tolong, bawalah dia kembali”. Harap ki Tunggak

“Tenang saja kek, kami adalah

orang-orang hebat yang tidak akan terkalahkan, jadi pasti akan membawa anak

kakek kembali, nanti”. Jawab Purwati yang sudah mulai Pede.

Berangkatlah mereka berempat

menuju gunung padang menggunakan burung elang kepunyaan ki Buana Abadi.

“Akhirnya sampai juga kira

digunung ini, aura disini memang benar-benar menyeramkan”. Kata Rama kepada

tiga rekannya.

“Iya tuan muda, kalau tuan muda

sama gadis kecil Purwati saya tidak perlu khawatir lagi, tapi untuk saya dan

Puteri Sukmawati harus super hati-hati disini”. Kata Ki Buana Abadi yang

sedikit ketar-ketir.

“Tenang saja, aku akan melindungi

kalian bertiga”. Kata Rama

“kakak, aku ingat ketika kakak

melawan orang yang memakai pedang terakhir kali, kakak menyerangnya dengan

formasi yang sama persis dengan yang dibuat oleh orang itu, apakah kakak bisa

mempelajari semua ilmu beladiri dengan sangat cepat?”. Tanya Purwati.

“Hehehe, itu, kebetulans aja

tiba-tiba bisa”. Jawab Rama

“Kakaaaaak, kakak mah gitu”.

Jawab purwati manja

“Awas didepan ada seekor siluman

beruang ang cukup kuat”. Tiba-tiba rama mengatakan sesuatu

“Bagaimana kakak bisa tau?”.

Tanya Purwati

“Kakak mendapatkan kekuatan ini

saat dipagoda kerajan Singo Ngaung”. Jawab Rama

“Oooo, jadi kita bisa lebih

berhati-hati sekarang”. Kata ki Buana Abadi

“GHOUGH, GHOUGH, GHOUGH”.

Terdengan suara beruang sedang lapar dan ternya beruang itu sangat besar

sekali, tingginya melebihi pohon yang ada disana.

“Wadaw!, ini beruang apa

monster?”. Tanya Rama didalam hatinya

Dengan spontan beruang itu

menyerang Rama dan kawan-kawannya yang membuat mereka menjadi kocar-kacir,

karena tidak tahu harus bagaimana melawan beruang sebesar itu, terlihat beruang

itu mengeluarkan aura hitam dari tubuhnya dengan mata berwarna hitam juga.

“GHOUGH, GHOUGH,

GHOUGH”. Suara beruang itu sambil mengibaskan tangannya yang terlihat

mengeluarkan asal hitam pekat yang beracun dan tajam.

“Hati-hati, jangan

sampai kalian terkena asap itu, asap itu sangat tajam sekali”. Kata Sukmawati

Rama dengan

kuda-kudanya memfokuskan auranya untuk membentuk cahaya dewa perang yang pernah

ia serap dari tuan Balaraja, dan “BYAR” keluarlah cahaya yang berbentuk sosok dewa perang yang siap menghabisi siapapun

yang berada didepannya.

Sosok cahaya

dewa pedang itu langsung mengibaskan pedangnya kearah beruang raksasa

didepannya dan terlihat perkelahian antara cahaya dewa dengan sosok beruang

yang sangat sengit.

“Krosaak, Brug!!”. Beruang raksasa itu

terjatuh dan mengeluarkan inti kekuatan siluman yang langsung diambil oleh

Rama.

“Baiklah,

beruangnya sudah tewas, kita lanjutkan lagi perjalanan kita mencari batu

meteoroid”. Kata Rama dengan santai.

Rama kembali

melihat ada sosok Serigala dengan empat ekor berwarna putih sedang marah

didepan mereka.

Terlihat

serigala itu membuka mulutnya dan mengeluarkan bulatan cahaya yang sangat

terang dan semakin membesar.

“Bahaya!, Adik

kecil buat perisaimu”. Teriak Rama.

“Baik kak”.

Jawab purwati sambil membuat perisai yang tidak terlihat oleh siapapun kecuali

rama dan purwati.

“GHUUUUUUUUUUUZZZHHH”.

Suara semburan cahata dari mulut serigala itu mengarah langsung kepada keempat

orang yang sedang berdiri didepannya.

“Matilah kita,

perisainya tidak dapat diaktifkan”. Gumam ki Buana Abadi yang tidak tahu kalau

perisai milik Purwati memang tidak terlihat mata

“DWAR!!!!”.

Terlihat ledakan dari rumah Grindi.

Cahaya Putih

mengkilap dan asap membumbung kelangit.

Sementara Rama

dan kawan-kawannya masih berdiri didalam perisai yang dibuat oleh Purwati.

“Sukma,

keluarkan kekuatan bunga tulipmu, dan gabungkan dengan kekuatan pedang purwati,

lalu ki Buana masukkan kekuatan apimu kedalamnya”. Kata Rama sambil menerangkan

“Baiklah”. Jawab

mereka serentak

“hyat, Hyat,

hyat”. Suara dari ketig orang itu terderngar dan keluarlah aura berwarna pink

membentuk bunga tulip, yang dipenuhi pedang-pedang berwarna hijau yang dilapisi

api.

“Wuzz!” pedang-pedang berwarna hijau dari

bunga tulip berwarna pink langsung menghujam kearah Serigala yang mengeluarkan

cahaya putih kembali untuk menahan pedang-pedang itu.

“Ki Buana,

keluarkan petir penghancur semesta punyamu!”. Kata Rama

“Baik tuan

muda”. Ki Buana langsung menunjukkan jarinya kearah serigala yang berada

didepannya dan keluarlah petir berwarna ungu yang menuju ke serigaka itu dan, “Dwar!!”. Ledakan kembali terjadi, tapi

sekarang terlihat serigala berekor empat itu sudah terkapar dengan satu inti

kekuatan siluman yang terbang diatasnya.

“Sepertinya

malam ini, kita akan panen inti spiritual siluman, hahahaha”. Kata Rama sambil

tertawa.

“Ada siluman apa

lagi didepan, tuan muda?”. Tanya ki Buana Abadi

“Sudah lama saya

tidak mengeluarkan kekuatan saya, kali ini saya sangat bersemangat untuk

mencoba kekuatan langkah dewa punya saya”. Lanjut ki Buana Abadi

“Boleeeh,

boleeeh”. Jawab Rama kembali dengan datar.

“Kita sedang

dimana ini tuan muda?”. Kata Ki Buana bingung, terlihat Purwati dan Sukmawati

juga ikut bingung, begitu juga Rama yang sama-sama bingung.

“Apakah kita

masuk ke ruang ilusi? Siapa yang membuat ruang ilusi ini? Apakah siluman disini

sehebat ini? Bisa membuat ruang ilusi yang benar-benar nyata?”. Gumam Rama

“Tenang saja,

kita masuk kealam ilusi”. Kata Rama

Tiba-tiba datang

seorang gadis cantik memakai baju berwarna putih, seperti seorang perempuan

pendekar pedang

“Siapa, kalian?,

apakah kalian akan masuk ke dalam gua yanga da dipegunungan ini?”. Tanya gadis

itu

“Kami kemari

hanya ingin mencari batu meteoroid untuk membuat sebuah senjata tak terkalahkan

nona”. Jawab Rama

“Siapa yang menyuruh kalian kemari?”. Tanya

gadis itu kembali

1
Aya Muda
kwkwkwkwkwk lato-lato
anggita
tulisan percakapan mulai terpisah"
atas bawah... yg baca jdi rada bingung.
anggita
naga menari... nama ilmu pedangnya keren👌
anggita
like👍+☝iklan... utk novel fantasi timur lokal. moga sukses lancar👌.
anggita
ada gambar ilustrasi tokohnya..👌😊
anggita
😱👏..... cook
Aya Muda
wkakka, dewa kelilipan trisula, kocak !
MUBS Corp
ceritanya mantap
Cô bé mùa đông
Wah, bikin baper!
Odalis Pérez
Ganti tanggal jadi sekarang ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!