TUAN Istrimu Berubah!

Mansion Grande.

Dua hari kemudian, Sophia sudah diperbolehkan pulang karena keguguran padanya tidak diperlukan kuretase.

Namun apa yang terjadi saat wanita itu pulang?

Semua sudah berubah, barang-barang kesayangan nya di dalam kamar maupun warna cat dinding favoritnya semuanya sudah berubah.

“BIBI Rihana!!!" teriaknya.

Rihana yang memang ikut menjemput dari rumah sakit segera mengecek Sophia ke kamarnya.

“Ada apa, sayang?“

“Apa-apaan dengan semua ini?! Kenapa semua barang-barang ku tidak ada dan barang-barang siapa ini!“

Sophia menunjuk ke arah lemari yang berisi pakaian dress cantik namun sopan, tidak seperti pakaian Sophia yang kebanyakan adalah dress dan gaun sexy.

“Tentu saja semua ini milikmu, Sophia! Bibi bilang setelah kamu dipukul di kepalamu, sikap dan tingkah mu berubah 180 derajat! Kau sok berkuasa bahkan padaku! Kau juga yang membawa Kay berobat sampai dia sembuh dari lumpuhnya, bahkan kau juga yang mengan-cam kami agar jangan berani menyakiti Kay! Kau berubah menjadi gila...!!“

Sophia terduduk di tepi ranjang, dia memijit keningnya yang nyeri. “Oh! Shittt! Aku nggak ingat apapun!“

Rihana duduk di samping Sophia, putrinya itu. Dia mengelus rambut Sophia, “Jangan pikirkan itu dulu, tubuhmu harus sehat agar kamu bisa menggoda Kay lagi seperti beberapa minggu ini. Sayang sekali anak yang kau kandung telah gugur, padahal itu adalah senjata emas kita. Anak kalian akan menjadi penerus dan pewaris Kay yang sesungguhnya dan menghempaskan wanita keluarga Brander itu dari hak waris jika Kay meninggal.“

“Kepalaku pusing! Bisakah Bibi jangan membicarakan masalah warisan dan sebagainya! Aku hanya ingin barang-barang ku kembali!“

“Tapi barang-barang lama mu sudah di buang ke gudang, Sophia!“

“Apa?! Atas perintah siapa?!“

“Kamu!“

“Arghttt! Apa yang sebenarnya terjadi!?“ Sophia bangun dari tepi ranjang dan menarik satu persatu pakaian-pakaian yang bukan seleranya dari lemari lalu membuangnya ke lantai.

“Akh! perutku sakit!“ Sophia tiba-tiba memegang perutnya.

“Bibi bilang kan jangan banyak gerak dulu! Istirahat lah!"

Setelah membantu Sophia berbaring, Rihana keluar dari kamar.

Sophia baru saja berbaring di atas ranjang, saat tiba-tiba saja dua orang lelaki yang telah m3nc1cipi tubuhnya datang dengan wajah cerah karena Sophia sudah kembali ke Mansion.

Bahkan Cedric yang sempat menjauhi Sophia karena dianc4m Ava waktu itu, mendengar Sophia tidak mengingat kejadian baru-baru ini setelah kepalanya terluka langsung menghampiri Sophia.

“Kamu baik-baik saja, Sophia?“ tanya Dominic, ia masih menyangka jika wanita yang beberapa minggu ini tidur dengannya adalah Sophia padahal itu Ella.

Dominic sudah merasa lebih dekat dengan Sophia setelah sering melakukan H B yang intens antara dia dan Sophia, pria itu bahkan sudah tak segan-segan menggenggam tangan Sophia dan mengecupnya berkali-kali di depan Cedric.

“Hei! Ada apa dengan mu Dominic!" Cedric yang tidak terima Sophia diperlakukan mesra oleh sepupunya sontak protes.

“Memangnya kenapa? Aku dan Sophia mempunyai hubungan khusus sejak Kay lumpuh, dan ada kemungkinan... anak yang sempat dikandung Sophia adalah anakku. Jadi kau yang seharusnya tak ada di kamar ini. Pergilah!“

“Hubungan khusus? Apa maksudnya? Sophia... bukankah kau hanya tidur dengan ku sejak Kay lumpuh? Hanya sejak Kay sembuh lah, kau menjauh dariku!“ Ujar Cedric tak terima.

“APA?!!!“ Kali ini Dominic yang tidak terima, dia mendorong tubuh Cedric ke dingin. “Katakan sekali lagi!“

“Aku dan Sophia sering tidur bersama sejak Kay lumpuh! Kami berdua begitu saling memu4skan di atas ranjang dan Sophia bilang dia akan menikah dengan ku setelah berpisah dari Kay! Apa? Kau mau apa?!“ Cedric menantang Dominic.

Tak bisa dihentikan lagi, adu jotos pun terjadi. Saat para Maid berdatangan, keduanya sudah babak belur.

Rihana yang mendapat laporan jika ada perkelahian di kamar Sophia gegas datang.

“Apa-apaan kalian berdua!“

“Cedric yang mulai lebih dulu, Bibi! Dia bilang sudah sering tidur dengan Sophia saat Kay lumpuh! Sedangkan dengan ku, Sophia hampir setiap hari melakukannya bahkan setelah Kay sembuh dari lumpuhnya!“

“Dominic...!!!" jerit Sophia rahasianya malah dibongkar.

Wajah Rihana seketika pucat, kenapa tidak ada laporan padanya tentang kelakuan Sophia selama ini?

“Ja-jadi, selama ini... kau bermain dengan 3 pria sekaligus Sophia? Kay, Dominic dan Cedric? Astaga!“

Tubuh Rihana limbung dan hampir terjatuh jika saja orang kepercayaan nya tak menahan tubuhnya.

“Maafkan saya, Nyonya. Padahal saya diperintahkan oleh Anda untuk mengawasi Nyonya Sophia, tapi sejak awal... saya diancam oleh Nyonya Sophia untuk jangan mengadukan kelakuannya pada Anda." Ujar Ramos.

Rihana menutup matanya guna menetralkan amarahnya. “Untung saja janin dalam kandungan mu gugur! Bagaimana jadinya jika dilahirkan dari benih 3 pria?! Kau benar-benar keterlaluan, Sophia! Bibi kecewa padamu dan akan melaporkan mu pada Ayahmu!“

“Jangan Bibi! Tidak!!!“ Sophia menggeleng memohon.

“Kalian semua rahasiakan dari Kay, dia begitu mencintai Sophia sejak bangun dari lumpuhnya! Dia akan membunuh kalian berdua jika tahu kalian tidur dengan istri yang begitu dia cintai!!!“

Dominic menel4n ludah dengan susah payah, karena Kay sudah lama tahu tentangnya yang meniduri Sophia. Hanya saja, bagaimana jika Kay tahu dia masih tetap tidur dengan Sophia setelah Kay sembuh?

.

.

Sementara di Villa, Kay dan Ava masih terus merajut cinta mereka. Hingga akhirnya keduanya berencana pulang untuk menuntaskan segalanya sebelum mereka melangkah ke jenjang selanjutnya yaitu pernikahan.

“Kamu siap pulang, sayang?“

Kay membawa ponsel jadi dia bisa berkomunikasi dengan Yu Jie untuk meminta helikopter datang menjemput ke Villa yang berada di pulau.

“Tentu saja, selama berminggu-minggu kita merencanakan banyak hal untuk menjatuhkan mereka. Sekarang waktunya eksekusi!“ Ava menyeringai.

“Kamu benar, aku sudah menitipkan semua bukti-bukti pembunuhan Ayahku pada Nona Yu Jie untuk nantinya kita proses hukum. Juga bukti-bukti tentang percobaan pembunuhan dan penembakan padamu. Setelah orang-orang itu ditangkap, giliran mencari orang yang berniat mencelakai ku.“

“Kita beruntung mengenal Nona Yu Jie, bantuan nya sangat besar bagi kita.“

“Kamu benar, bahkan Tuan Guan akan membantu penangkapan pada Tuan Robbin. Tuan Guan adalah mafia bersih, sementara Tuan Robbin adalah Mafia gelap. Tuan Guan mengatakan akan melaporkan segala kegiatan il3gal Tuan Robbin pada pihak F B I.“

Kay dan Ava memang sudah lama merencanakan bersama-sama setelah waktu itu Ava mengungkapkan jati dirinya pada Kay yang berada di tubuh Sophia. Alasan Ava mengungkapkan nya, karena dia takut sesuatu terjadi pada Kay atas ulah Octavius yang berniat membunuh Kay. Ia pikir lebih baik bekerjasama dengan mengungkapkan jati darinya dan untungnya Kay sudah tahu lebih dulu jadi saat itu dia tak perlu menjelaskan lebih banyak untuk meyakinkan Kay.

“Ayo pulang...“

Tangan keduanya saling menggenggam, Kay adalah suami wanita lain. Pastinya Ava akan di cap wanita perebut suami orang, tetapi Ava tidak takut menghadapi semua orang.