NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Mantan Kekasih Istri Ku

Misteri Kematian Mantan Kekasih Istri Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Horror Thriller-Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dayang Rindu

Dia meninggal tapi menghantui istri ku.
Ku genggam tangan Dias yang terasa dingin dan Bergetar. Wajahnya pucat pasi dengan keringat membasahi anak rambut di wajahnya. Mulutnya terbuka menahan sakit yang luar biasa, sekalinya menarik nafas darah mengucur dari luka mengangga di bagian ulu hati.
"Bertahanlah Dias." ucapku.
Dia menggeleng, menarik nafas yang tersengal-sengal, lalu berkata dengan susah payah. "Eva."
Tubuhnya yang menegang kini melemas seiring dengan hembusan nafas terakhir.
Aku tercekat memandangi wajah sahabat ku dengan rasa yang berkecamuk hebat.
Mengapa Dias menyebut nama istriku diakhir nafasnya?
Apa hubungannya kematian Dias dengan istriku, Eva?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayang Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chat terakhir Dias untuk istriku

Ting

Nada pesan ponselku berbunyi. Ku letakkan helm yang ku pegang, lalu ku buka ponselku, ternyata ada dua pesan sekaligus.

["Mas, ini Gerry. Aku mau bicara."]

Degh, seketika dadaku berdegup khawatir. "Yaa Allah. Lindungilah istriku, semoga bukan istriku."

Lalu ku buka pesan ke dua, ternyata dari Andin. Dan ku putuskan untuk membalas pesan Gerry, aku juga tak mungkin menghindari keluarga Dias, aku perlu tahu apa yang sebenarnya terjadi.

["Aku baru pulang kerja. Sebentar lagi aku sampai ke rumahmu."] balasku.

Segera ku pacu sepeda motorku, jarak rumah Dias memang lebih dekat, hanya beda tikungan saja, dan rumah Gerry hanya berjarak beberapa rumah saja dari rumah Dias.

"Assalamualaikum." ucapku, ku tarik nafas dalam mencoba menenangkan diriku.

"Wa'alaikum salam, masuk Mas." ucap Gerry, adik dari sahabatku itu memegang dua ponsel, satu kertas dan satu pena.

"Gimana Ger, apakah sudah ada titik jelas siapa pelakunya?" tanyaku, hatiku was-was sebelum duduk di kursi empuk berhadapan dengannya.

Gerry menarik nafas berat, lalu menatapku dengan serius. "Sebelumnya, aku minta maaf Mas. Tapi Mas harus tahu sesuatu." Gerry memberikan ponsel kepadaku.

Bergetar tanganku, aku tahu persis yang diberikannya ini adalah ponsel Dias.

Ku telan ludahku yang terasa pahit, lalu ku tekan layar ponsel di tanganku hingga menyala.

"Eva?" tak sadar bibirku berkata, ku baca pesan terakhir dias malam itu, ternyata Dias mengirim pesan kepada istriku. Dan isinya, mengajak Eva bertemu.

"Apakah menurut Mas Seno, mereka masih menjalin hubungan?" tanya Gerry.

"Tidak." sahutku tegas, membuat wajah adik sahabatku itu berkerut, Heran akan jawabanku yang begitu yakin.

"Tapi istrimu membalas Mas." kata Gerry.

Ku lihat kembali pesan masuk di ponsel Dias, dan ternyata benar, istriku membalas. ["Ada apa Mas?"]

"Tidak Ger, Eva membalas belum tentu mereka ada hubungan. Mereka sudah berpisah dan Saling menerima keputusan masing-masing. Eva sangat bahagia denganku. Mana mungkin istriku selingkuh!" aku terbawa emosi.

"Bukan begitu Mas." Gerry berusaha memberi pengertian, dia tahu betul aku tak suka istriku di jelek-jelekan, apalagi sampai di tuduh selingkuh. "Aku benar-benar ingin tahu, apakah malam itu Eva ada di rumah, atau kemana?"

Lemas tubuhku, aku ingat betul malam itu istriku keluar ke rumah bidan Aini membeli obat untuk anakku.

"Aku tidak tahu Ger, malam itu aku ada bersama Kakak mu. Aku di rumah itu." kataku, ku pandangi rumah sahabatku yang tampak dari sini. Hatiku mendadak sakit, pikiranku semakin rumit.

"Ku harap Mas Seno tidak menyembunyikan apapun. Karena yang benar belum tentu benar, yang tampak bersalah pun belum tentu bersalah. Buktilah yang akan bicara. Dan aku tidak akan berhenti menyelidiki hal ini." kata Gerry tegas.

"Tapi aku yakin sekali istriku tidak selingkuh dengan kakak mu." ucapku.

"Apa yang membuat Mas Seno sangat yakin?" tanya Gerry, pun dia penasaran.

"Kau tahu, alasan mereka berpisah karena kakak mu, menderita HIV."

Kali ini Gerry yang terbelalak kaget, selama ini Dias tak pernah mengatakan kondisi yang sebenarnya kepada keluarga mereka, hanya aku, Eva, dan mungkin Lusia yang tahu.

"Mas Seno tahu darimana?" tanya Gerry?"

"Aku yang menemani Dias ke rumah sakit setiap kali obatnya habis, aku yang menemani dia memeriksakan kesehatannya Hingga pernah mendatangi pengobatan alternatif beberapa kali."

"Ya Allah Mas, mengapa mas Dias tidak jujur sama kami?" kini Gerry menyandar kesal, ia tampak gusar mengetahui kenyataan yang di sembunyikan Dias.

"Apakah kau masih yakin, kalau istriku berselingkuh dengan kakakmu?"

Hening, sejenak kami saling diam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Ku harap apa yang ku sampaikan ini bisa menjadi pertimbangan Gerry agar tidak mencurigai istriku.

"Bagaimana kalau istrimu pelakunya Mas?" tanya Gerry tiba-tiba, sorot matanya ragu, tapi meminta jawaban dariku.

"Aku mengenal istriku." jawabku, akan ku bela istriku mati-matian, sebelum buktinya nyata di mataku. "Ku harap kau mencari pelakunya, bukan mencari orang untuk di jadikan tersangka."

Aku keluar dengan mata yang mengabur, dadaku bagai terhimpit batu yang sulit disingkirkan. Pertanyaan Gerry membuatku berpikir itulah kenyataan.

Tapi aku akan tetap percaya istriku tercinta tidak akan melakukan itu. Istriku bukan orang yang kejam. Aku yakin sekali, hatiku berkata demikian.

"Mas Seno?"

Aku sedikit melamun sambil berkendara, mengerem mendadak setelah menyadari ada yang memanggilku.

"Lusia?" aku hanya membuka kaca helm, agar suara ku dapat di dengar olehnya.

"Darimana?" tanya Lusia. Ku lihat matanya sembab dan sedikit pucat.

"Dari rumah Gerry." kataku, dia nampak berpikir.

"Apakah Gerry sudah memberitahu tentang chat terakhir suamiku?"

"Sudah." jawabku, tak ku peduli dia mau bicara apalagi, yang pasti saat ini aku ingin segera bertemu istriku.

Andin bilang, suaminya sedang keluar kota memenuhi undangan pengajian. Pastinya besok subuh baru pulang.

Batal satu rencanaku untuk mengajak Zalli dan Andin bertandang ke rumah malam ini. Tapi sedikit banyak sudah ku ceritakan pada Andin, adikku itu akan datang besok pagi.

"Assalamualaikum, Sayang." aku menyapa kedua wanita kesayangan ku yang telah menunggu di teras. Istriku sudah berpenampilan segar dan wangi, begitu pula anakku Seina, dia sudah wangi khas minyak telon yang menyegarkan.

"Kok pulangnya telat Mas?" tanya Eva, setelah mengecup punggung tanganku.

"Tadi ke rumah Dias." jawabku, ku lirik ekspresi wajah istriku.

"Terus, kamu tanya 'kan? kenapa malam-malam nongkrong di depan rumah kayak satpam?" tanya Eva, kamipun masuk ke dalam rumah.

"Nggak ketemu sayang." kataku.

"Lho, nggak ketemu kok lama?" tanya Eva.

"Ngobrol sama Gerry, katanya besok-besok mau main ke sini. Ada gebetan anaknya pak RT yang perawat itu." jawabku asal.

"Ooh." Eva terkekeh.

Tak ada yang mencurigakan bukan?

Malam ini, seperti biasa tak ada aktivitas berarti selain bercinta stau ronde. Sejak kematian Dias hubungan ranjangku pun ikut terganggu, pikiranku tak tenang, waktu istirahat pun berkurang.

Setiap tengah malam aku harus terbangun karena ulah istriku. Dan beberapa malam terakhir aku sengaja tak tidur hingga pukul dua dini hari. Tak terkecuali malam ini.

Ku lihat istriku menggeliat, beberapa detik kemudian ia bangun dengan malas.

Masih ku biarkan dia keluar sendirian, sebelum akhirnya aku akan menyusul sebentar lagi.

Ku lirik pintu yang sedikit terbuka, ternyata istriku tidak menuju pintu depan, melainkan ke belakang.

Suara gemericik air tumpah langsung terdengar, rupanya istriku ingin buang air ke kamar mandi.

Rumah ku memang memiliki dua kamar mandi, satu di dalam dekat dapur, satunya lagi di luar.

Lama, istriku tak juga kembali, padahal jika buang air mestinya sudah selesai.

Aku memutuskan untuk menyusulnya, aku takut dia bertingkah aneh karena ini sudah hampir tengah malam.

1
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
kasian yaa, yang niyat mau nolongin malah meninggoy semua, Hanif trus bang Jali eeh Zalli /Sweat/
Ai Emy Ningrum: betul sekali,org cuma taunya menjudge dr luar sj..ooo disitu tmpt ini..bla..bla..bla...ga tau aja yg krj disitu jg eneg liyat hal2 yg ga sesuai norma2 tp ini lah hidup...demi sesuap nasi ,demi anak bisa jajan dsb...😔🥺
Dayang Rindu: sedihnya Kak... Sebenarnya yang jadi korban di dalam belum tentu juga orang berkelakuan buruk. Hanya saja kita tidak tahu bagaimana cara ajal menjemput. 🥲
total 7 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hayoo mnut ae lah va wis to penakkk penakkk
Ai Emy Ningrum
setelah sekian jam berlari lari sampai nembus hutan belantara,padang ilalang,naik bukit ,masuk jurang ,bertarung nyawa ,babak belur berdarah darah akhir nya sampe jg kau kerumh Reno...🤔🧐🤔🧐
Ai Emy Ningrum: tak kuasa menahan gelombang kantuk yg maha dahsyat 😑😞😐😴😴😴
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: akhirnya jempol pun menyerah 😴💤😴💤
total 8 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wedannn yoooo
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
wah siyapa gerangan pria tampan yg misterius ini? apa dari jenis elf 🧝‍♀️ peri hutan yg baik hati wkwkwkw 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Ai Emy Ningrum: bnr2 polusi suara jd nya /Frown//Frown//Frown/
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: seriosa dia /Facepalm/ serasa lagi nonton orkestra 🏃‍♀️
total 15 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
Lusia.. lusia-sia in hidup lu cuma buat balas dendam yg salah alamat /Shy/
Lusia.. lusiapa siih, sampe seenaknya aja mau bunuh orang kek bunuh nyamuk 🦟/Slight/
Lusia.. lusialan emang 🤭🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Ai Emy Ningrum: nama panjang nya Lusiana keknya 🙄🤔🧐
total 1 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wehh kok ya ketahuan sihhhh
hais jd tegang nieh a1 bacanya
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
woalah gituuu ternyata dias emg beneran meski jadi hantu msih ttp jagain eva soooo sweert deh
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
Seno dah kek pendekar, sambil gendong anak sambil berantem, ciiiaaaaattttt 🤺🤼‍♀️🤺
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: hehhee iya kk
Ai Emy Ningrum: tp kalok tajir melintir tetep weh ciwik2 pada ngantri ceu 😋
total 16 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
apa yg sebesar ibu jari itu? yg jelas bukan batu akik kan.. 🙄🏃‍♀️
Ai Emy Ningrum: hmmm 🤔 sudah kudugong
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: kebal dari hutang sepertinya 🤔
total 5 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
Zalli istighfar trs, jangan2 dia liyat yg tak kasat mata 👻👻👻
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: pulu pulu pulu hu ha hu ha 🤺🤼‍♀️🤺👻👻👻
Ai Emy Ningrum: 👻👻👻👻👻 huhuhuhu
total 6 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
iyaa, amalan dgn niyat selain Allah malah mengundang jin mendekat merapat 🙀🙈🙈
Ai Emy Ningrum: yaa Allah tolong /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: di belakang meja, meja pantry, turun jabatan jadi OB wkwkwkwk 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
total 5 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
iihh main 👀 intip intipan /Facepalm/ kira2 yg satunya kagets gak tuuh 🙄
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: apateu apateu apateu 💃🕺💃🕴️
Ai Emy Ningrum: apasi 👻👻👻
total 6 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
bunga untuk mu kk thor biar wanhi sojnh hari
Dayang Rindu: nih kak, untuk mu... 🌻🌻🌻
nanti kalau kering bisa di bikin kuaci. 🤣🤣
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: bmaaf typo2 yah kk
total 4 replies
Ai Emy Ningrum
"bu,ini ada duit segepok 💰💵 buat ibu" ...seketika wajah ibu yg td datar kek flat tipi pun lngsung berubah sumringah..huuu ,mata duitan bnget nih emak2 😙
Ai Emy Ningrum: otw tanggal tua 🚴🏻‍♀️🚴🏻‍♀️🚴🏻‍♀️🚴🏻‍♀️
ikat perut 🙈 diet , kencangkan ikat pinggang
Dayang Rindu: betul sekali . 🤣
total 4 replies
Lina Zascia Amandia
Plot twist... ternyata ibunya Seno adalah ibu kandung Lusia.
Lina Zascia Amandia: Sabar Kak, punya kita sama. 😁😁😁😁
Dayang Rindu: sepinya.... Ya Allah... 😅
total 2 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
nahhh.. kannn tenan tp tibak e sekongkol karo ibu mertuanya oalah...
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: mantep kalo iku mbk yu thor
Dayang Rindu: jebule Mba... udang dibalik bakwan 🤣
total 2 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahhh dias dan eva tau sesuatu kira2 apa coba dan kek nya laeanya bnyk apa istri dias itu ada org suruhan gtu yahhhh
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hahhh kok ya tega amat siap yg sudah mati itu yaaaa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hayoooo kok yaaa masih di teror klo aq sih kek nya emg istrinya ini yg udh menghabisi suami nya sndri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!