Aku Mencintaimu Meliya

Meliya berusaha tegar Dann terus menerus berkata pada Liam "aku pergi ke kota untuk bekerja dan menabung membantu mu untuk membeli cincin pertunangan kita, kenapa kau di kampung malah menjalin cinta dengan adik ku sendiri begitu kah balasan mu?", kata meliya panjang lebar, "meliya aku akan bertunangan dengan Alea Minggu depan, kau harus menerima kenyataan mungkin ini takdir kita". Kata Liam dan meliya menatap mata Liam dengan tatapan kebencian, dan pergi meninggalkan Liam, meliya pergi kerumah orang tua nya dan benar saja, beberapa orang lagi berada di rumah nya dan menghias rumah nya, seketika meliya menarik adik nya, "apa apaan ini lea, kau tau kan aku sama Liam? Apa yang kau lakukan ha!!?

tanpa sadar meliya berteriak dan membuat mereka menjadi pusat perhatian, tetapi tidak ada yang berani berkomentar karena para ibu" kampung sini tidak berani cari gara" pada keluarga meliya.

" eh kakak" kata Alea dengan takut oleh kemarahan meliya yang menatapnya tajam,

"kakak kakak, jangan panggil aku kakak, aku bukan kakak mu, kau tau kan dia kekasih ku!!" tanpa sadar meliya berucap kasar pada adik yang di sayanginya itu, setelah berucap seseorang memanggil nama nya

"Meliya!!", kenapa ribut" seperti ini, kau tidak tahu malu ha?!! kata orang tersebut,

"tidak, tidak malu ma, ma, mama tau kan aku dengan Liam? Kenapa mama biarkan perempuan ini rampas Liam dari meliya ma!?? Kata meliya yang mata nya berkaca kaca, ternyata yang datang adalah ibu nya. "eehh ini bukan soal rampas! Ini jodoh! Faham tidak jodoh!! Kata ibu meliya dengan nada membentak, "jadi mama restui mereka menikah? meliya berucap Dengan air mata yang tak terbendung lagi.

"Ya mereka mau menikah ya mama kasih lah"kata mama meliya dengan santai nyaa, air mata meliya jatuh dengan deras nyaa, Alea yang melihat kakak nya bersedih pun menundukkan kepala nyaa.

sekilas meliya melihat Alea yang menundukkan kepala nyaa, "ma, meliya pun anak mama, bukan Alea saja anak mama!!" ibu meliya pun terdiam saat meliya mengatakan itu "Kau,,suka? Bahagia?ambillah semua ambill!!" kata meliya sambil menatap adik nya itu dan beralih menatap ibu nyaa "maa, mungkin meliya sudah tidak ada tempat di dalam rumah ini lagi," kata meliya sendu dan meninggalkan rumah nyaa sambil berlari

Tante Inara melihat keponakan nya berlari sambil menangis pun mengejar nya dan memanggil nama nya, tapi meliya tidak mau menolehkan kepala nya lagi dan berlari sekencang mungkin.

Di dalam rumah nya ibu dan adik nyaa pun terdiam atas kepergian meliya, sesampai nya Tante Inara datang, "kenapa kalian membiarkan meliya pergi?!!" kata Tante Inara sambil menatap mama Camila dan Alea,

"biarkan dia pergi kak, biar kan!! kalau memang dia mau pergi dari ruma ini biar kan!!" itulah yang di ucapkan ibu nya meliyaa.

Alea hanya tertunduk menyaksikan Kakak nya pergi dalam hati dia juga merasakan sakit yang di alami kakak nyaa, tetapi dia tidak tau harus berbuat apa karena sebenarnya mama nya sendiri yang menjodohkan Alea dengan Liam, terlihat jelas bahwa mama nya meliya sangat egois, Alea pun menitikkan air mata nya "maafkan aku kak" itula yang di ucapkan Alea dalam hati nyaa.

Di perjalanan meliya berhenti berlari dan mengusap air matanya, sungguh tega kalian sungguh tegaa, ucap meliya menangis sambil memukul mukul dadanya, dari dulu memang aku tidak pernah di anggap dalam rumah itu jadi pantas saja mama lebih sayang sama Alea daripada diriku, lebih baik aku pulang ke kontrakan saja ucap meliya sambil melangkahkan kaki nyaa tak berselang lama meliya melihat bus dan menyetop nya, dan naik kedalam dia menatap jendela dan tanpa aba aba air mata nya terjatuh, tapi dia langsung mengusap nyaa, tak berselang lama meliya sampai di halte bus, dia berjalan sambil mencari taksi saat meliya mau menyeberang dia tidak melihat ada mobil melintas, meliya yang tidak sempat mundur atau maju dia hanya pasrah dan menutup mata nyaa.

Ciiiittrr bunyi rem dan ban yang bergesekan dengan aspal pun terdengar, meliya tidak merasakan tubuh nya tercampak dan kesakitan pun perlahan membuka mata nyaa, dan memeriksa tubuhnya "huhh hampir saja" kata meliya sambil mengelus dada nyaa,

Seorang lelaki tampan turun dan menghampiri meliya, "kau tidak punya mata kah?" meliya yang di tunjuk orang itu pun menjawab "punya" tetapi sesaat seseorang itu langsung marah" "kalau kau punya mata harus kau pakai, kau mau bunuh diri yaa?" marah laki" itu, meliya yang di marahin pun hanya terdiam, "maaf" cuma itu yang bisa di katakan meliya, "kau sudah membuang waktu kuu, aku gagal ketemu seseorang dan membuat kerugian" kata seseorang itu sambil membentak meliya, meliya yang di bentak pun menatap orang itu, "berapa kerugian mu nanti aku ganti, sini nomor hp mu nanti aku menghubungi mu" ucap meliya dengan percaya nya, tetapi mendengar meliya yang akan mengganti rugi padanya dia tertawa, "hei kau gadis dari desa ya, bagaimana bisa kau mengganti proyek ku yang miliyaran itu" Kata orang tersebut sambil membuang muka, meliya melotot mendengarkan perkataan orang itu, bagaimana bisa dia mengganti dengan nominal segitu, sedangkan uang tabungan nya saja tidak sampai segitu banyak, "tetapi kau tidak perlu mengganti rugi, kau yang akan aku bayar dengan bekerja dengan ku" kata laki" itu seketika meliya terkejut "maaf aku bukan perempuan bayaran" kata meliya. Tetapi laki" itu malah tertawa "siapa yang akan menyewa mu dasar kau, otak mu mesum sekali, aku juga sudah punya anak jadi jangan berfikir yang macam" sudah sini nomor hp mu, "tunggu jadi aku akan bekerja dimana? Dan berapa gaji nya?" kata meliya yang penasaran dengan pekerjaan apa yang akan di berikan padanya,

"kau akan bekerja dirumah ku, gaji mu 20juta/ bulan nya", kata orang itu meliya pun melotot dan benar" tidak percaya, karena dia mendengar gaji tersebut, buru" dia memberi nomor hp nya, kapan lagi dia bekerja dan menghasilkan duit sebanyak itu. Setelah selesai berbicara seseorang itu pun pergi, meliya yang melihat taxi pun menyetop nya dan akan pulang ke kontrakan nyaa,

"semoga kau betah bekerja dirumah ku" ucap seseorang yang tadi bertemu dengan meliya.

meliya pun sampai di kontrakan nya, meliya memegang kunci cadangan sedangkan yang utama ada pada Amira, dilihatnya Amira belum pulang dialah yang membuka pintu dan masuk tanpa di sadari ya dirinya teringat dengan keluarga nya dan kekasih nya, luka itu masih membekas tetapi buru" meliya menepis nyaa, baiklah jika begini jalan ku, akan aku jalani seadanya, itu lah yang ada dalam pikiran nya. Meliya mendudukkan dirinya di kursi panjang dan membuka hp nya ternyata ada pesan masuk dari nomer tidak di kenal.