NovelToon NovelToon
Jejak Kelabu

Jejak Kelabu

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lili

Tetesan-tetesan air hujan meninggalkan jejak basah kilau bening di pucuk-pucuk daun mahoni ditambah semburat cahaya mentari yang mulai meredup bak permata.... indah itulah dipengelihatanku.
Kumengadah ke atas kelabu itu sudah beranjak pergi berganti cahaya kemerahan di sana....kuhirup perlahan aromanya sambil memejamkan mata masih terasa segar....
Ku buka mata....masa itu... kenapa tiba-tiba menyergap ku....kuraba hatiku....masa yang selalu menghantui hidupku....apakah jejak kelabu dihatiku kan berganti ataupun sudah terkikis? kata hatiku berkata....aku rindu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Kembali ke Masa Lalu

...•...

...•...

...•...

...~Selamat Membaca~...

...°°...

Sejak hari dimana Liona melakukan aktivitas olahraga di gym bersama Rio adiknya. Hari-hari Liona berjalan normal, mengalir seperti biasa. Tidak ada yang aneh ataupun kejadian yang mengesankan. Baik adiknya maupun Liona sudah beraktivitas sesuai dengan rutinitasnya masing-masing.

Adiknya sudah kembali bekerja dan untuk Lionapun, kegiatannya sebagian besar waktu yang dihabiskannya di rumah, di sekolah, kadang juga di toko milik ibunya.

Tak terasa kegiatan Liona dalam mengajar untuk semester ini telah usai. Rapor hasil belajar dalam satu semester yang telah dilalui oleh anak-anak ajarnya juga sudah dia bagikan ke wali murid. Planning untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya sudah dia cicil kerjakan. Mungkin dia hanya menambahkan poin-poin yang nantinya ditentukan atau ada tambahan oleh sekolah tempat mengajarnya nanti atau meminta tolong kepada teman pengajar lainnya.

Akhirnya liburan sekolah telah dimulai. Liona dan keluarganya berencana ke kampung halaman mereka. Mereka berencana menghabiskan waktu liburnya untuk mengunjungi rumahnya dahulu. Rumah yang menyimpan banyak kenangan bagi mereka.

Biasanya meskipun anak-anak sudah libur untuk para pendidik masih tetap masuk di sekolah begitupun dengan Liona karena mempersiapkan ajaran baru, penerimaan siswa baru, dan lain sebagainya. Namun sekarang dia sudah meminta izin kepada kepala sekolah dan ketua yayasan. Liona meminta izin cuti, syukurnya diperbolehkan. Karena dia dilain dia pulang ke tempat tinggalnya dulu dia akan menghadiri pernikahan Aurelin sepupunya.

Di rumah dia mempersiapkan barang-barang apa yang dibawanya. Rencananya dia dan Ibunya di sana sampai 14 hari sedangkan ayah dan adiknya hanya 7 hari. Belum pernah satu haripun Liona berkunjung ke tempat tinggalnya lamanya sejak dia berada di tempat barunya. Bukannya dia tidak ada uang dan tidak mau tapi belum ada waktu dan kesempatan untuk singgah dan berkunjung di tempat tinggalnya dulu.

Untuk pemberangkatan, Liona sekeluarga akan naik pesawat terbang dengan maskapai yang menurutnya aman dan nyaman dengan melihat beberapa review meskipun memang lebih mahal dibanding maskapai yang lain. Alasan menempuh perjalanan dengan pesawat terbang ada karena jarak tempat tinggal mereka yang sekarang dengan tempat acara pernikahan Aurelin cukup jauh bahkan berbeda pulau dan waktu meskipun masih di negara yang sama. Bisa sebenernya menggunakan jalur laut dan darat tapi itu tidak efisien di waktu dan tenaga kalau dengan naik pesawat terbang waktunyapun juga lebih singkat.

Mereka besok lusa oleh Liona dan keluarganya namun Ayah dan adiknya mungkin di sana sampai acara akad nikah saja karena itu hari terakhir ayahnya dan adiknya cuti. Setelah itu ayah dan adiknya akan berangkat naik pesawat lagi ke tempat tinggalnya sekarang karena tempat mereka bekerja ada di pulau yang sama namun di provinsi yang berbeda.

Tiket sudah dipesan jauh-jauh hari olehnya. Kelurarganya nanti tinggal berangkat saja. Untuk meminta tolong kepada ayah dan adiknya dia tidak mau karena mereka pasti sibuk akan pekerjaannya kalau ibunya masih belum bisa memesan tiket pesawat karena sedikit gaptek meskipun Lionapun juga sama tapi dia bisa mencari cara lewat tutorial yutub. Syukurnya lewat tutorial yutub dia berhasil memesan tiket tidak hanya dirinya tapi juga ayah, ibu, dan adiknya.

Ibunya sendiri sangat antusias menyiapkan apa yang dibawanya. Dimulai dari baju apa yang ingin dibawanya. Banyak oleh-oleh yang dibawa. Mungkin ibunya rindu kembali ke rumah dan berkumpul dengan saudara-saudara yang lain walaupun beberapa bulan yang lalu Ibunya sudah ke sana bersama kakak dan kakak iparnya waktu acara pertunangan Aurelin.

Liona baru saja keluar dari kamar mandi, sudah memakai baju tidur dengan rambut yang digelung dengan sebuah handuk kecil untuk menutupi rambutnya yang basah. Sore ini dia agak terlambat mandi karena tadi setelah pulang dari sekolah setelah itu beres-beres rumah, dan menyiapkan apa yang akan dibawanya besok lusa hingga hampir waktu magrib dia baru menyelesaikannya lalu Liona buru-buru untuk mandi.

Menutup pintu dan mematikan lampu kamar mandi. Liona berlalu berjalan menuju kamarnya. Dari dapur menuju kamarnya itu pasti melewati kamar kedua orangtuanya. Saat melewati kamar kedua orang tuanya. Liona melihat dari pintu kamar orang tuanya yang terbuka setengah. Dilihatnya ibunya sedang bercermin, membolak-balikan badan dengan pakaian kebaya dibadannya.

Liona tersenyum melihat tingkah ibunya itu. Tidak jadi berjalan menuju ke kamar tidurnya Liona beralih berjalan mendekat ke kamar orang tuanya.

"Wah.... cantiknya ibunya aku." ucap Liona saat sudah berada di dekat Ibunya.

"Kamu bisa aja Nak...." ujar Ibu Liona

"Lho beneran lho Bu, kalau nggak percaya coba tanya sama ayah, mbak dan adek. Pasti mereka bilang bahwa ibu itu cantik.

"Iya-iya ibu percaya." lalu mereka tersenyum bersama. Setelah itu ibunya berkata.

"Liona menurutmu Ibu pantas nggak pakai baju ini." tanya ibunya Liona untuk menilai dirinya.

"Pantas kok Bu, semua yang dipakai ibu selalu pantas dan cantik kok."

"Terimakasih ya Nak selalu menyanjung ibu, tapi ibu sebenarnya masih bingung apa yang nanti akan ibu pakai di acara nikahnya Aurelin." ucap ibunya lalu berkata lagi.

"Antara yang ibu pakai ini atau yang berada di sana, ada beberapa baju baru juga yang masih ibu belum sempat pakai, mau ibu bawa semuanya nanti bagasinya saat di pesawat nggak cukup. Soalnyakan selain baju ibu juga bawa barang-barang yang lainnya."

Memang ada beberapa baju yang Liona lihat tergelak di ranjang kamar. Lionapun berkata.

"Bawa yang menurutnya ibu nggak hanya mau pakainya, tapi juga ibu mereda nyaman dan percaya diri pakainya."

"terimakasih ya Nak, atas saran kamu itu."

"Sama-sama Bu." Liona tersenyum menanggapi.

"Ibu pikir-pikir dulu apa yang akan ibu pakai ya... kalau gitu Liona masuk ke kamar Liona ya." Liona segera berbalik dan keluar dari kamar orang tuanya. Masih berjalan di ambang pintu suara ibunya menghentikan langkahnya dan Lionapun berbalik ke arah ibunya.

"Baju yang akan kamu pakai nanti di acara sudah siapkan?"

"Sudah Bu." jawab Liona

"Oh iya ibu juga hampir lupa. Tadi orderan makanan untuk kita dari ayah dan adekmu sudah sampai. Ibu tadi makan dulu soalnya ibu lihat tadi kamu masih mandi. Makanannya ibu taruh di meja makan, ibu tutup tudung saji, sebelum tidur makan dulu." ucap ibunya panjang lebar.

Meskipun ayah dan adiknya jarang di rumah karena kesibukannya bekerja hingga mengakibatkan kami jarang berkumpul. Meskipun begitu mereka tetap menaruh perhatian kepada keluarganya, selalu berkirim kabar lewat pesan, telpon, video call, bahkan mengirimkan makanan atau barang di rumah.

"Iya Bu, kalau gitu Liona makan malam dulu, Ibu nggak makan lagi?" tanya Liona

"Masih kenyang Ibu, Nak."

"Nggih Bu, jangan lama-lama ibu juga harus istirahat, kalau masih bingung dilanjutkan besok aja Liona bantu."

"Sebentar lagi ya Nak, habis ini ibu istirahat kok."

"Kalau gitu Liona makan dulu ya Bu."

"Selamat makan ya, Nak."

"Nggih Bu."

Liona keluar dari kamar ibunya lalu menuju ke ruang makan yang lampunya masih menyala. Liona mendekat di meja makan dan membuka tudung saji. Di sana terdapat sebungkus makanan dan sekotak kudapan.

Dibukanya semua makanan itu ternyata salah satu makanan favorit keluarga yang dibeli oleh ayah dan adiknya yaitu nasi goreng dan martabak manis.

Teringat zaman dulu saat keluarganya masih sangat susah hidupnya. Untuk makan nasi goreng bahkan martabak manis sungguh sangat sulit dalam setahun bisa dihitung pakai jari betapa susahnya mereka makan dulu. Dulu sekedar nasi goreng dan martabak manis adalah makanan mewah bagi keluarganya.

Ketika ayahnya pulang dari kerja di bus dengan membawa sebungkus nasi goreng membuat kami sekeluarga sangat senang oleh ibu sebungkus nasi goreng itu ibu bagi menjadi 5 bagian, ayah, ibu, mbak, Liona dan adiknya dengan tentu untuk porsinya lebih banyak ke anak-anaknya. Ibu dan ayahnya sekedar menyicip. Teringat memori itu membuat Liona tanpa sadar menetas air matanya.

Diusapnya wajah yang berderai air mata itu.

Sekarang jangankan sebungkus nasi goreng dan sekotak martabak manis, beli puluhan bahkan ratusan bungkus makanan tersebut keluargnya mampu.

Diambilnya gelas, piring dan sendok yang sudah berada di meja. Pasti ibunya yang telah menyiapkannya. Di taruhnya nasi goreng itu ke piringnya lalu mengambil segelas air putih. Untuk martabak manisnya dia akan makan setelah makan malam.

Liona makan dengan hikmat hingga tak terasa piring yang berisi nasi goreng telah kosong lalu meneguk air putih hingga habis setengah gelas. Perutnya benar-benar membuncit apapun jika terisi makanan gampang saja seperti itu tapi dia juga ingin makan martabak manis. Memberi jeda kepada perutnya lalu dia melanjutkan makan martabak manis.

Saat dibuka martabak manis tersisa 6 potong. Sebagian pasti telah dimakan ibunya pikir Liona. Dia hanya mampu makan sebanyak 2 potong lalu sisanya di taruh di dalam kulkas.

Setelah selesai makan dia mencuri peralatan makannya lalu mematikan lampu ruang makan dilanjutkan berjalan ke arah kamarnya. Dia tengok pintu kamar orang tuanya sudah tertutup pasti ibunya sudah istirahat.

Liona melanjutkan langkahnya menuju kamarnya. Menyalakan lampu kamar dia melepas handuk dari rambutnya yang sudah mulai kering. Diberi rambutnya itu vitamin dan membiarkan rambutnya benar-benar kering.

Habis makan tentu tidak baik langsung tidur pasti akan menggangu kesehatan, harus ada beberapa waktu sebelum istirahat. Maka dari itu Liona mengambil handphone yang sejak pulang dari sekolah tergeletak di meja kamarnya. Tidak ada notif berarti selain group sekolah dan teman-teman kerjanya. Tidak ada notif dari lawan jenis Liona lalu membuka sosial media untuk memberi jeda.

Tak terasa 1 jam dia habiskan untuk berselancar di dunia maya. Rasa kantuk mulai menjalar dia menaruh handphone kembali di meja menyalakan lampu tidur dan mematikan lampu kamar.

Segera dia tarik selimut berdoa semoga harinya berjalan dengan baik dan apa yang jadi harapannya semoga terkabul.

1
Lili
I have everything I need to be happy right now. Walau belum sesukses orang lain, tapi cukup kok.


Bukan karena cepat puas. Justru karena tujuanku besar yah aku belajar menikmati apa yg aku punya hari ini sambil berjuang untuk mimpi-mimpi berikutnya.


Rasa cukup ini yang bikin hati semakin luas.

I have everything I need to be happy right now. Walau belum sesukses orang lain, tapi cukup kok.


Bukan karena cepat puas. Justru karena tujuanku besar yah aku belajar menikmati apa yg aku punya hari ini sambil berjuang untuk mimpi-mimpi berikutnya.


Rasa cukup ini yang bikin hati semakin luas.
Lili
💪💪💪
Lili
semangat
Lili
semangat terus jangan malas-malasan
Lili
ayo terus berkarya
Lili
tetap berkarya
Lili
tetap fighting
Lili
jangan menyerah
Lili
semangat 💪💪💪
Lili
semangat ya 😇
Lili
👍💜💙💚♥️💛
Lili
semangat jangan pantang menyerah
Lili
💛💪
Lili
terus berkarya ya
Lili
💪💪💪💪
Lili
semangat jangan menyerah
Lili
jangan malas-malasan
Lili
harus benar-benar kuat
Lili
semangat ya
Lili
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!