Kesalahan satu malam yang di lakukan Adam Zakarya terhadap Mawar Putri Maulida, seorang gadis yang termasuk sekretarisnya sendiri membuat Adam terpaksa harus tanggung jawab.
Pernikahan keduanya di penuhi kebahagiaan walaupun awalnya tanpa ada rasa Cinta. Namun siapa sangka, Sebuah badai cobaan datang. Fitnah seseorang membuat terjadinya kesalahpahaman. Mawar memilih pergi karena Adam meragukan anak yang Mawar kandung.
Tak lama semuanya terbongkar, Penyesalan itu datang disaat Mawar sudah pergi entah kemana. Akankah keduanya kembali di pertemukan?
••••••
" Aku memang tidak dapat mengembalikan apa yang dulu telah aku ambil paksa darimu Mawar. Aku juga tidak dapat menarik rasa sakit yang telah aku torehkan padamu selama ini. Tapi aku mohon, Izinkan satu kesempatan lagi untuk aku membahagiakan mu.. Dari sekarang, Nanti dan selamanya " Adam Zakarya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yang Sopan!
Hari-hari kembali berganti. Sudah satu minggu yang lalu Ria mengajukan lamaran kerjanya di perusahaan YS Company Group. Dan setelah satu minggu ini, Akhirnya Ria mendapatkan panggilan dari pihak sananya.
Selama satu minggu ini, Ria sudah mulai berhenti bekerja di toko bunga milik sang ayah tiri. Ria dengan bangganya memamerkan kepintarannya. Wanita itu yakin bahwa ia akan di terima bekerja di perusahaan yang tengah berada di atas tersebut.
Selama satu minggu ini, Ria selalu Berdiam diri di kamarnya. Tentu saja mencari tahu dan memastikan benar atau tidaknya bahwa pemilik perusahaan itu adalah Adam.
Setelah mencari tahu dengan begitu seksama, Memang benar pemilik tersebut benar-benar Adam Zakarya. Bocah pria enam belas tahun yang ia tolak cintanya dulu ketika masih di bangku sekolah. Bocah yang pindah ke kota karena kebaikan keluarganya yang telah menolong nyawa seorang artis yang sangat terkenal pada masanya.
Sejak kepergian Adam di kota, Ria sudah tak lagi mendengar kabar bocah itu lagi. Hingga dua belas tahun berlalu, Ria kembali di pertemukan dengan Adam kemarin.
"Nyesel banget sih dulu aku nolak dia.. Andai aku gak nolak, Pasti sekarang aku udah jadi istrinya.. Bisa hidup enak dengan seluruh semua kekayaan nya.."Gumam Ria dengan halunya yang super tinggi itu.
"Eh tapi tunggu? Terus cewek yang kemarin dia peluk dan cium itu siapa? Pacarnya kah? Ah gak peduli Adam udah punya pacar atau enggak.. Ya tikung lah..Kok repot.." Tak ada niat baik Ria melamar pekerjaan di kantor tersebut. Niatnya hanya satu,, Ingin merebut hati Adam agar bisa memilikinya.
Sekarang, Ria sudah siap dengan pakaian ala kantornya. Wanita itu keluar dari kamarnya menuju ke arah ruang makan. Disana sudah banyak yang menunggunya termasuk ibunya yang masih menyiapkan makanan.
"Eh, Ria udah siap ..
"Iya dong Bu.. Kan sekarang Ria udah mulai bekerja disana.."Ucapnya yang selalu berbangga diri. Padahal masih tahap panggilan belum tentu juga di terima.
Heru tersenyum sinis, Baru panggilan saja sudah bangga. Awas nanti di tolak baru tahu rasa batin Heru.
"Heh Heru, Mau berangkat juga ya? Kamu itu kerja apa sih sebenarnya? jangan-jangan nguli lagi. Kayak aku dong.. Kerja di kantor, Pasti setelah ini langsung masuk ke ruang manager atau sekretaris. "Ucap Ria membanggakan diri kembali.
"Jadi orang jangan takabur.. Baru juga di panggil, Di panggil itu bukan langsung di terima ya.. masih harus interview dulu. Itupun juga di terima? Kalau tidak? Walaupun di terima, Tidak akan langsung menjadi manager.. Yang pasti berawal dari bawah dulu. Memangnya sepintar apa kamu sampai langsung naik pangkat menjadi manager?" Ucap Heru sinis. Pria itu menggelengkan kepalanya sembari tertawa geli.
Ria hanya diam tak menganggapi lagi. Wanita itu bangkit dan langsung pergi begitu saja melupakan rasa lapar yang sejak tadi mendera. Ria menggunakan jasa Ojol untuk berangkat ke kantor.
"Bang stop bang.."Ria menepuk-nepuk pundak mang ojek agar segera menghentikan motornya. Wanita itupun turun, Melepas helm kemudian menyerahkan uang ongkos untuk abang ojek tersebut.
"Waduh! Ini apaan neng.."Ucap Abang ojek itu.
"Apanya yang apaan!? Udah itu ongkosnya.."Ucap Ria kesal.
"Eh dasar lu yee.. Gue ini kerja bukan babu lo.. Enak aja gue cuma di kasih ongkos sepuluh rebu! Beli bensin aja gak cukup ini.."Tentu saja tidak terima, Abang ojek itu marah karena Ria cuma memberi uang senilai sepuluh ribu saja. Secara logika, Memang benar mana cukup uang segitu.
"Adduh.. Bang..Udahlah ya.. Terima aja, Gak usah manja deh. Uang segitu itu udah banyak. Cukup buat beli nasi kucing..
"Gue gak mau tahu ya.. Gue minta tambah.."Marah Abang ojek tersebut sembari turun dari motornya. Tentu saja meminta uang lebih.
" Apaan sih enggak ya! Udah terima aja susah amat .."Ria masih enggan memberikan uang tambahan.
"Ok, Kalau lu emang gak mau ngasih uang tambah.."Abang ojek tersebut meraih ponselnya kemiskinan memotret wajah Ria.
Cekrek!
"Gue tandai lu..Gue bakalan posting foto lu.. Biar semua orang tahu.."Mata Ria melotot. Wanita segera mencegah pria tukang ojek tersebut agar menghentikan aksinya.
"Ini..Udah aku tambahin sekarang pergi deh..",Usai di beri uang abang ojek pun segera pergi meninggalkan Ria yang tengah kesal sendirian.
.
.
.
"Heru?
Ria mematung di tempat ketika ia melihat seorang pria yang tak lain adalah adik tirinya itu berada disana. Di tataplah penampilan Heru yang super rapi lengkap dengan jas hitam yang membalut tubuhnya. Ria tertawa sumbang.
"Hahaha.. Mimpi jangan ketinggian Heru.. Karyawan biasa sok jadi bos.."Ledek Ria tanpa melihat tempat. Padahal begitu banyak calon Karyawan yang melamar, Bahkan ada Karyawan yang telah bekerja di sana juga. Penampilan Heru yang rapi bak bos serta tatapan datar dan dinginnya membuat Ria geli.
Pria dua puluh tujuh tahun itu biasa berangkat bekerja hanya dengan kemeja biasa saja. Kadang juga memakai jas, Kendaraan yang di naiki nya hanya motor biasa bukan mobil mewah seperti pekerja kantoran pada umumnya.
"Heru..Heru..Kamu itu ya..
"Hey! Kamu yang sopan dong! Pak Heru ini asisten Bos! Ngomong gak sopan santunnya." Tegur salah seorang karyawan disana. Mata Ria melotot, Ia terkejut untuk yang kesekian kalinya. Semua yang ada disanapun bisik-bisik membicarakan Ria yang tidak punya sopan santun sama sekali.
"Tapi... dia ini..
"Sudah, Bos sudah datang.."Ucap Heru menyambut kedatangan bosnya, Adam. Para karyawan yang lainnya pun sama. Tak terkecuali para calon Karyawan yang mendapat panggilan akan Interview hari ini.
"Selama datang Tuan.."Dengan hormat Heru menyambut Adam. Yang lain pun juga menyambutnya dengan serempak.
"Selamat pagi Heru, Selamat pagi semuanya.."Adam tersenyum. Pria mengangguk sebelum hendak masuk ke lift, Namun..
"Adam!!" Pekik Ria yang secara tiba-tiba menghadang langkah Adam. Ria tersenyum manis, Wanita itu hendak mengikis jarak akan tetapi Adam segera memundurkan kakinya.
"Heru.."Seolah sudah tahu akan kode sang bos. Heru mendekat, Dengan kasar Heru mencengkram lengan Ria menariknya kasar agar wanita itu menyingkir memberi jalan untuk sang direktur.
"Silahkan Tuan.."Adam pun berlalu, Seperginya Adam. Heru menatap tajam Ria yang saat ini meringis.
"Apa kau tidak bisa di peringati!! " Bentak Heru kepada Ria. "Yang tadi itu adalah bos pemilik perusahaan ini.. Tidak bisakah kau bersikap sopan? Jika kau tidak mau aku peringati, Lebih baik sekarang kau pulang..Karena di perusahaan ini tidak butuh manusia kurang adab!" Ria hanya diam dengan tangan terkepal. Sangat malu ia di marahi di depan banyak orang seperti ini. Apalagi menjadi tontonan mereka.
"Untuk kalian semua ingat.. Di perusahaan ini mengutamakan adab atau tatakrama yang baik. Jadi untuk kalian jangan tiru sikapnya. Atau kalian akan tahu akibatnya" Ucap Heru tegas. Pria itu tersenyum sinis, Ia merasa puas karena akhirnya ia bisa melampiaskan emosinya terhadap Ria.
"Jangan kira aku tidak tahu niatmu datang ke kantor ini..
.
.
.
TBC
.... Selamat Hari Kemerdekaan yang ke 79🇲🇨
msh bnyk laki2 yg baik g bodoh bin bego ky arkan. tar klo udh tau kebusukan si uler kejang-kejang. trs nyesel minta maaf sm Mia dn Mia pun luluh krn cinta udh biasa ky gitu
lain kali cari bukti tp jgn km yg jalani tktnya gagal lg karna km keburu emosi