Dom and Pip Stories
- Dominic Blair O'Connor ( Dom menolak memakai O'Grady karena lucu O'Grady O'Connor sebagai nama belakang ) adalah seorang pilot pesawat tempur dan juga anggota junior Navy Seals, dikirim ke daerah konflik di Libya. Tanpa diduga, timnya menemukan bahwa terjadi korupsi dan pengkhianatan dari kontraktor militer Amerika Serikat yang membahayakan para tentara yang bertugas disana. Dom yang satu tim dengan pilot cantik Gizem Karaman, harus berjibaku melawan anggota mereka sendiri.
- Philip Blair O'Grady adalah fotocopy opanya Bayu O'Grady dengan gaya dan sifatnya yang mirip. Bahkan seleranya pun sama dengan wanita. Pip, biasa dia dipanggil, jatuh cinta dengan sekretarisnya sendiri, Liora Nayla, gadis blasteran Indonesia Perancis yang super koplak macam Oma Ajeng nya. Saking koplaknya, Pip sampai meragukan apakah Liora memiliki perasaan yang sama dengannya atau tidak.
Generasi ke delapan klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga Giandra - Blair
Dominic menatap wajah Opa dan Omanya yang tampak lega luar biasa melihat dirinya baik-baik saja serta sudah berada di tempat yang aman.
"Alhamdulillah cucu Oma paling nekad dhewe sudah tiba di Highlander... Jadi tinggal nyanyi lagunya Queen yang judulnya Princes of the Universe. Kamu pakai kilt, pinjam pedang sama Gavin ... Cocok deh !" ucap Ajeng membuat Bayu dan Dominic melongo.
"Oma, I'm not a highlander..." kekeh Dominic yang tahu Omanya sangat Movie junkie.
"Jeng, serious dikit dong," pinta Bayu lembut.
"Here we are, born to be kings, We're the princes of the universe," dendang Ajeng cuek.
"Mooomm... Please," pinta Scarlett yang gemas ibunya makin kocak.
Kini kelima anggota keluarga O'Grady dan O'connor sedang melakukan panggilan video di ruang IT milik Gavin dan Kenneth.
"Mom, tidak sekalian nyanyi Who wants to live forever?" timpal James ke ibu mertuanya.
"Tidak usah kamu kompori James !" hardik Bayu sebal.
"Boljug tuh !" timpal Ajeng. Sebenarnya semua orang tahu selain Bayu, James dan Scarlett yang cemas dengan Dominic, Ajeng lah yang paling panik parah. Bahkan Oma receh itu menangis tiap malam memikirkan cucunya. Ajeng bersikap receh itu hanya menutupi perasaan yang sebenarnya. Bagaimana pun Dom dan Pip adalah cucu kesayangannya Oma cantik itu.
"Rencananya kalian akan masuk ke Washington dengan apa ?" tanya Scarlett.
"Papa kirim pesawat Blair ke Glasgow."
"Tapi Opa ..."
"Opa Gio sudah siapkan pesawat pengawal kalian. Siapa yang berani macam-macam dengan CEO Jang Corp?" ucap Bayu judes.
"Lha Opa juga salah satu ceo-nya Jang Corp," timpal Philip atau biasa dipanggil Pip yang ikut nimbrung. "Bunuh berapa orang kamu ? Duo dokter jagal sama penerusnya senang dong ?"
Dominic hanya tersenyum. "Mereka di markas Blair."
"Aduh ! Kok ya kesana !" gerutu Bayu.
"Rumah sakit penuh Opa ..." jawab Dominic sabar.
Philip membaca pesan di ponselnya. "Tante Ray mau ke London besok. Bareng Paklik tersayang."
Keluarga O'Grady hanya tersenyum smirk. "Semoga tabah tuh si SiAlan !" cengir Bayu.
"Opa, memang aku berangkat jam berapa ke Washington?" tanya Dominic.
"Pesawat kamu sudah landing sekarang di airport nya si Highlander. Satu jam lagi kalian bersiap. Oh, jangan kaget begitu sampai kamu akan dikawal sama singa jelek dan Indiana Jones," jawab Bayu.
"Opa, jangan macam-macam di Pentagon..." pinta Dominic.
"Siapa yang macam-macam? Semacam doang..." jawab Bayu ambigu.
Dominic dan Philip saling berpandangan. Kagak yakin gue.
***
"Apakah kamu yakin ?" tanya Gavin ke keponakannya.
"Opa Gio mengirimkan pesawat pengawal Oom."
Kenneth dan Shaqeer terbahak. "Mainan baru ya ?"
"Yep. Drone tercanggih," cengir Dominic.
"Wassalam kalau ada yang macam-macam ke pesawat Opa Angin Lisus," senyum Kenneth.
"Oke deh. Kita ke bandara sekarang," putus Alessandro Moretti.
"Opa, pulang deh. Nanti Oma Sakura ngambek lho," goda Dominic.
"Duh, iya ih. Opa main terbang kesini sih..." Alessandro menggaruk kepalanya. "Mati aku," bisiknya yang sudah kebayang akan mendapatkan hukuman tidak main-main dari Tulipnya.
***
Enam mobil Range Rover dengan tiga sudah kondisi terkena peluru, tiba di airport Pribadi milik Gavin Ferguson. Tidak ada yang tidur malam ini karena mereka memang hendak berangkat malam hari. Semua anggota keluarga Pratomo memeluk erat Dominic lalu menyalami Gizem, Liam dan Peter. Ashley memeluk Gizem yang tahu karier keempat tentara itu dipertaruhkan, terutama Dominic dan Liam.
Stephanie memeluk Gizem karena tahu rasanya menjadi satu-satunya wanita diantara para pria. Keduanya saling bertukar nomor ponsel dan berjanji akan saling berhubungan.
Keempatnya pun bersiap naik pesawat dan Dominic terkejut melihat siapa yang keluar dari pintu.
"Yuk pulang," ajak Rashid Khalid, putra bungsu Rauf dan Diana Khalid.
"Kamu ngapain ?" tanya Dominic.
"Hai Opa Ale, Oom Gav, Tante Ash, Shakira, Kentong dan para agen FBI," sapa Emir Qatar yang juga seorang pengacara seperti ibunya. "Ngawal elu lah Dombret ! Berani nembak pesawat ini, perang internasional dengan Qatar !"
"Titip ya Rashid !" pinta Alessandro.
"Yoi Opa." Rashid memberikan kode supaya mereka masuk ke pesawat. "Elu gegeran itu ajak-ajak dong !"
"Haaaiissshhh !" sungut Dominic kesal. Repot memang kalau punya keluarga hobinya Gegeran, hajar duluan pokoknya !
Tak lama pesawat Gulfstream milik keluarga Blair itu pun tinggal landas menuju Washington DC. Shaqeer dan Kenneth bisa melihat adanya lima drone yang berada di sisi kiri dan kanan serta belakang pesawat itu.
"Ampun deh mainannya Opa Gio," kekeh Kenneth.
"Dan itu ekslusif hanya untuk keluarga. FBI, CIA bahkan semua badan intelijen, tidak diberikan ijin membeli nya," ucap Shaqeer.
"Betapa beruntungnya kita lahir di keluarga awesome ini," senyum Kenneth.
***
Di Dalam Pesawat
Liam bersalaman dengan Rashid Khalid, begitu juga dengan Gizem dan Peter.
"Maaf ya, kalian jadi terseret kasus ini," ucap Dominic. "Seharusnya biar aku sendiri yang kabur."
"No, Dom. Kapan lagi kita gegeran begini? Setidaknya ini lebih seru daripada di Libya..." kekeh Peter. "Tahu sendiri kan Denmark aman-aman saja."
Gizem menatap Rashid Khalid. "Sepertinya aku pernah bertemu dengan anda, tuan Emir."
"Dimana ?" tanya Rashid.
"Di Istanbul tahun lalu. Anda bersama dengan Melvin Becker saat acara pameran pesawat disana. Boeing ikut pameran."
Rashid tampak berpikir. "Oh yang kamu lihat bukan aku ! Tapi saudara kembar aku, Rashad. Dia insinyur fisika dan aerodinamika, bersama Melvin. Mereka memang di Boeing."
Gizem melongo lalu menoleh ke Dominic.
"Yep, Rashad dan Rashid itu kembar. Bedanya gini, Rashad itu hanya bicara sepuluh kata. Rashid bisa kelipatannya... Rashid lebih punya sense of humor, Rashad anggap saja patung es berjalan," jawab Dominic. "Rashid itu pengacara. Jadi jangan kaget kalau dia cerewet macam ibunya."
Gizem, Liam dan Peter menatap bingung ke Rashid.
"Ibuku Diana Zidane Khalid, pengacara itu. Adiknya Aslan Blair Zidane."
Liam langsung menepuk jidatnya. "Dom, Pentagon harus takut ini."
***
Washington DC
Bayu dan Ajeng tiba di kediaman keluarga Yustiono yang disambut hangat Sadawira dan Chisato. Aslan dan Indiana serta Diana sudah tiba disana terlebih dahulu.
"Kita perang nih ?" goda Sadawira yang sudah pensiun dari profesinya sebagai dokter forensik FBI yang digantikan oleh putra tunggalnya, Naradipta.
"Perang lah ! Enak saja kasih harga ke kepala Dom !" sungut Bayu membuat semua orang disana tertawa.
"Mas Bayu sudah siap Gegeran nih," senyum Chisato.
"Siap lahir batin !"
"Aku sudah siap dengan rolling pin buat kethok kepalanya si Kristoffer Dourdan!" ucap Ajeng.
Aslan, Indiana dan Diana melihat Oma cantik itu sudah membawa rolling pin, literally.
"Benjol-benjol deh," gumam Aslan.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
Yg pnting daigo ga bkin msalh,tar jg d rstuin ko....sklian bkin sjrah 2 yakuza jd dmai....
Btw,kli ni terry bkln d tolak lg ga y???
pip.... Oma kepengennya badanmu Segede badan opa lisus mungkin 🤭🤭
kl d ajk ggeran mh,terry pst berani...
laahh....glirn sm hntu,dia tkut ktanya....alamt ggal jd iparnya dom dong....🤣🤣🤣..