Siapa sangka malam pertama yang seharusnya indah bagi pasangan yang baru saja menikah justru menjadi malam yang sangat mengerikan sekaligus menyakitkan karena suaminya tak sengaja terbunuh dalam perkelahian menyelamatkan dirinya.
Apa motif pembunuhan yang sebenarnya,siapa yang membunuh dan bagaimana nasib istrinya itu?
Ikuti kisah selengkapnyaa karna akan ada ketegangan,air mata,cinta dan juga dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
" Ini bubur ayam,makanlah Abang pergi dulu sebentar jangan kemana-mana kalau tidak ada kepentingan tetaplah dirumah kunci pintu rapat-rapat karna teror pocong juga kadang muncul saat siang hari!" pesan Natan sebelum pergi.
" Ck,itu bisa-bisanya Abang saja.Mana ada pocong keluar siang hari.Atau jangan-jangan Abang sendiri yang mengarang cerita tentang teror tersebut." Ucap Azra dengan bibir mengerucut.
" Jangan begitu!"
" Apanya yang jangan begitu?" Protes Azra.
" Bibirmu!"
" Ada apa dengan bibirku?" tanya Azra sembari meraba bibirnya.
" Menggemaskan sekali,Abang jadi gak tahan pengin menciumnya!"
Bluush
Semburat merah seketika keluar dari kedua pipi Azra membuat Natan tersenyum tipis,nyaris tak terlihat.
Natan mengulurkan tangannya kedepan Azra dan Azra meraihnya.Azra mencium punggung tangan Natan dengan takzim.
" Em,za!"
" Kenapa lagi bang?"
" Apa kamu gak mau antar Abang sampai kedepan,ya kaya difilem-filem gitu.Kan romantis banget suaminya pergi kerja istrinya anter sampe kedepan.Terus cium kening dada-dada.Hm indah banget rasanya,kerjapun semangat 45." gumam Natan membuat Azra mencebikan bibirnya.
" Kita hidup didunia nyata bukan difilem-filem! Dah sana katanya mau kerja! Jangan makan gaji buta,tar Abang dipecat dari bengkel baru tau rasa,cari kerja susah banget bang!" ucap Azra.
" Oh jadi dia taunya aku kerja dibengkel.Oke semua akan terjadi seperti itu." Batin Natan.
" Ya sudah Abang berangkat ya za!"
" Em,hati-hati bang!"
Ceklek
Natan membuka pintu namun sebelum ia menutupnya lagi Natan kembali bertanya.
" Za!"
" Iya Abang!"
" Beneran gak mau anter kedepan,sebelah janda Lo za tar Abang digodain gimana?" Goda Natan.
" Aku juga janda Abang! Tapi aku dulu gak goda Abang ko,buktinya malah aku sebel sama Abang!" ucap Azra membuat Natan tersenyum getir.
"oke!"
Ceklek
Greeg
Pintu kembali tertutup namun Azra tak benar-benar beranjak dia justru bersembunyi dibalik pintu dan mengintip Natan dari jendelanya.Menyibak sedikit horden jendela rumahnya untuk melihat keadaan diluar.
" Ck,janda seprti apa si yang bang Natan maksud,ap janda memang selalu menggoda laki orang." lirih Azra sembari matanya terus memperhatikan kedepan.
" Haii Abang tampan,mau berangkat bang?" Sapa Jamilah tetangga sebelah rumah Natan.
" Eh iya mba!" Jawab Natan dengan sedikit senyumnya.
" Aduuh Abang,senyumnya manis banget ngalahin mau TJ.Bang Abang tinggal sendiri atau sama siapa?" Tanya Jamilah sembari berjalan menghampiri Natan keteras rumahnya.
Dari dalam rumah Azra melihat dengan dada bergemuruh dan menunggu Natan menjawab pertanyaan si janda yang berpakaian ketat itu.
Jamela berjalan dengan meliuk liukan tubuhnya terlihat sekali jika janda tersebut sedang menggoda suami Azra.
" Kenalin bang namaku Jamilah,nama Abang siapa?" Tanya Jamilah sembari mengulurkan tangannya.
Natan menyambut tangan Jamilah yang membuat dada Azra semakin bergejolak.
" Natan,nama Abang Natan." ucap Natan.
Jamilah sedikit menahan tangan Natan dan mata Azra membulat sempurna karna rupanya tak ada penolakan dari Natan.
" Abang tau kamu ngintip za,Abang mau tau apa kamu akan tetap bersembunyi didalam sana atau kamu akan keluar.Kita lihat nanti!" Batin Natan.
" Bang,Abang belum jawab Abang tinggal sama siapa didalem,kalau Abang sendiri mau dong Jamilah temenin." Ucap Jamila dengan suara khasnya yang serak-serak basah dan gayanya yang centil.Jamila sampai membusungkan dadanya untuk memperlihatkan belahan dadanya yang sedikit menyembul karna kaos yang dia gunakan adalah kaos yang berbentuk V dibagian depannya.
" Ck! Gatel bener tuh janda,awas aja ya dia!" Gerutu Azra dari dalam.
Ceklek
Mendengar suara pintu terbuka membuat senyum Natan terbit,dari situ dia tau bahwa setidaknya Azra tidak suka jika ada perempuan yang mendekatinya.
" Bang,maaf ya lama ayo kita berangkat sekarang bang!" Ucap Azra sembari naik keatas motor suaminya dan melingkarkan tangannya diperut sang suami.
Seerrrr
Desiran aneh menjalar dialiran darah Natan membuat tubuhnya berekasi saat tangan Azra menyentuh lembut perutnya.
Grep
Natan menggenggam tangan Azra dan mengusapnya lembut.
Griyuuut
Azra mencubit perut Natan sedikit lebih kencang.
" Jangan cari kesempatan,cepet pergi aku gak suka janda ini kegatelan sama Abang!" Bisik Azra ditelinga Natan.
" Jamilah kenalin ini Azra istri Abang,em Azra ini Jamilah tetangga kita.Dia janda loh za!" Ucap Natan,bahkan dengan jahilnya Natan menekankan kata janda saat mengucapkannya.
Natan mengedipkan salah satu matanya membuat Jamilah kegirangan.
" Oh,hai azra aku Jamilah!" Ucap Jamilah hendak mengulurkan tangannya namun Azra tak menyambutnya.
" Ayo bang udah siang nih nanti kita terlambat!" Ucap Azra sembari menepuk sedikit keras pundak sang suami.
" Iya sayang,ayo kita berangkat.Mba Jamilah pamit dulu ya,besok-besok mampir ngopi-ngopi disini!" ucap Natan sengaja menggoda Jamilah agar Azra makin cemburu.
" Siap bang!" jawab Jamilah dengan centilnya.
Tiin
Natan membunyikan klekasonya saat hendak meninggalkan halaman rumahnya.
Setelah sedikit jauh dari rumah Azra melepas pegangan tangannya membuat Natan mengehentikan laju motornya.
" Ko dilepas za!" Tanya Natan.
" Ck,ganjen banget ya sama janda! Seneng gitu digodain janda gatel!" Ucap Azra dengan suara yang terdengar judes.
" Hei apa ini artinya istri Abang sedang cemburu?" Goda Natan.
Puk
" Gak lah,mana ada cemburu-cemburu.Aku hanya gak suka bang,apa kata orang kalau liat Abang deket-deket sama janda padahal ada istri.Malu bang kalau sampai digosipin Abang selingkuh sama janda.Lagian mana tau dia bener-bener janda,bisa aja kan dia punya suami tapi sengaja godain Abang.Tar Abang kena amuk suaminya,repot kan!" Ucap Azra dengan ketus membuat Natan terkikik dalam hati.
Merasa menang sudah membuat istrinya merasa cemburu.
" Oh gitu,ya Abang mana tau kan.Dia kan nyamperin Abang ,masa iya Abang mau cuekin kan gak tega!" Ucap Natan terus saja memancing amarah istrinya.
" Halah itu mah bisa-bisanya Abang,kalau gak tega nikahin aja sekalian!" Sentak Azra semakin membuat Natan merasa bahagia karna secara tidak langsung Azra sudah menunjukan kecemburuannya.
" Oh boleh emang kalau Abang nambah istri,Wah ide bagus nih nampung para janda!" Ucap Natan.
Griyuuut
Azra mencubit perut Natan hingga Natan merasa kesakitan.
" Udah udah za sakit!"
" Rasain tuh sakit!" ucap Azra sembari turun dari sepeda motor Natan.
" Loh ko turun za katanya mau ikut Abang kerja!"
" Dih,siapa bilang mau ikut Abang orang aku mau nebeng sampe sini aja ko!" Sungut Azra.
" Nah Lo,kenapa bawa tas segala kalau cuman mau nebeng kesini?" Tanya Natan sembari memperhatikan tampilan istrinya yang rupanya baru Natan sadari jika Azra sedikit memoles wajahnya tak seperti saat ia tinggalkan saat keluar dari rumah.
Hati Natan bersorak gembira dengan sikap yang Azra tunjukan.
" Suka-suka aku lah,mau pake tas ke,mau ngga ke,siapa suruh Abang nanggepin tuh jan..." UPS!
Bersambung dulu Yee gais.......
jangan jangan si Nathan bukan anak kandungnya deh
maaf nih klo koreksi/Facepalm/
mungkin maksudnya juga , Sadar Lan sadar