‼️
Di harapkan membaca Novel Mengejar Cinta Suami ku terlebih dulu agar mengerti dan paham dengan alur cerita di novel ini...
Dewantara Putra Bima, seorang anak lelaki yang terlahir dari pasangan Luna dan Bima. Dialah penerus kerajaan bisnis keluarga Havidi.
Usianya kini sudah masuk ke angka 28 tahun, usia yang cukup matang untuk masuk ke jenjang pernikahan. Namun ada satu dan lain hal yang membuat dewa masih belum melepas status lajang nya itu....
🍂
Happy Reading di Novel otor ratu_halu yang ke-6..
Enjoy 💜💜💜
‼️
Menerima kritik dan saran dengan bahasa yang sopan!!
Terimakasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 23
"Lepaskan!!" bentak dewa sambil berusaha terlepas dari dekapan wanita itu. Kini dewa merasa risih di peluk abi seperti ini, padahal dulu sebelum abi melepaskan pelukan nya dewa tak pernah melepas lebih dulu..
Abi nampak terkejut dengan bentakan dewa, dada nya terasa sesak dan nyeri..
"Untuk apa kau datang kesini ?" tanya dewa dengan raut wajah yang entah..
"Beib, kenapa kamu bicara seperti itu, hem ? Apa kamu masih marah, sayang ? Oke.. Oke.. Kamu menang, aku mengaku kalah dan salah.. So, maafkan aku.. I'm really really sorry.." Sambil melingkarkan tangan di pinggang dewa, abi menatap lelaki itu dari bawah, mendongak sedikit karena kali ini dia tak memakai sepatu berhak tinggi seperti biasanya jadi tak bisa menyeimbangi tinggi badan lelaki itu..
"eughh.. Ada siapa sih, kak ? Ko ribut sekali.." Suara parau cia khas bangun tidur nya membuat dewa dan abigail kompak menoleh ke sumber suara itu..
Deg.
Lebih sekitar lima menit ketiga orang itu hanya bergeming dengan saling menatap.
Namun cia membeku bukan hanya karena melihat bagaimana paras wanita yang pernah mengisi hati suami nya, tapi bagaimana tangan wanita itu melingkar sempurna di tubuh dewa, melihat itu seperti ada aliran listrik yang membuat dada nya terasa sesak.
Sama seperti perasaan Cia saat ini, abigail pun merasakan perasaan yang sama ketika tak sengaja pandangan nya berhenti di jari manis cia yang memakai cincin emas putih bertahtakan berlian yang sangat mirip dengan yang di pakai dewa waktu itu. Meski hanya melihat sekilas, tapi abi yakin cincin yang mereka kenakan adalah cincin pasangan...
Saat cia masih mematung, abigail lebih dulu menghampiri nya..
"Hai.. Kau pasti adik perempuan dewa, kan ?" abi berpura pura tidak mengenali wajah adik dewa padahal dia tau gadis di hadapan nya ini bukanlah mona.
Dengan berani cia beradu tatap dengan sosok perempuan sexy itu. Perempuan itu pun melihat cia dari ujung kaki hingga ujung kepala. Lalu menaikkan satu sudut bibirnya, terpancar jelas aura keangkuhan dari mantan kekasih dewa tersebut..
Abi mengulurkan tangan mengajak cia berkenalan, namun jelas cia tak sudi bersentuhan dengan wanita j*lang seperti abi.
Cia hanya diam menatap tangan abi yang menggantung di udara.
"Abigail! Keluar sekarang!" Saat melihat wajah cia yang berubah tak seperti biasanya, dewa pun segera mengusir Abigail..
"Beib, ko, kamu kasar begini.. Ah. Lepaskan, sakit.." Kata abi yang terus mengaduh kesakitan ketika dewa menarik paksa lengan nya sambil menyeret wanita itu agar segera keluar dari apartemen nya..
"Oh. Jadi benar ucapan ku kemarin, kau memang berselingkuh di belakang ku, kan ? Apa dengan wanita tadi ?" Abi menaikkan satu sudut bibir nya lagi, kali ini untuk mengejek selera dewa jika benar dia berselingkuh dengan gadis tadi, "Kenapa selera mu rendahan sekali.. Apa tidak ada wanita lain yang selevel dengan ku, huh ?"
Plak!
AHH!
Abi memekik sambil memegang pipi nya yang terasa panas.
Bukan, bukan dewa yang mendaratkan tamparan keras itu di pipi abigail, melainkan cia.
Gadis itu tak terima saat abi merendahkan nya bahkan saat mereka tak saling mengenal.
"Kurang ajar kau wanita j*lang! Sudah mengambil kekasih ku sekarang kau berani menampar ku..." Teriak abi dengan tangan nya yang sudah terangkat ke atas seperti hendak membalas tamparan cia tadi.
Namun belum sempat telapak tangan abi mendarat di pipi cia, wanita itu sudah terhuyung dan hampir jatuh ke lantai karena cia menepis tangan abi dengan sekuat tenaga nya..
"Dasar pelakor! Kurang ajar!!" Abi berteriak lagi dengan suara nya yang menggema di sana..
"Kamu kesini mungkin berniat untuk membanggakan diri !! Tapi justru harga dirimu lah yang terlucuti, abigail!! Aku dan dewa sudah menikah, jadi tidak ada istilah aku merebut dewa dan menjadi pelakor di hubungan kalian, karena sejatinya kaulah pelakor itu. Kau tak lebih dari seorang wanita murahan yang rela mengemis cinta pada suami orang!!"
Abi tercekat, lidah nya tiba tiba kelu setelah mendengar kenyataan pahit ini. Dewa sudah menikah dan gadis di hadapan nya itu adalah istri dewa.
Ingin rasanya abi mencabik cabik mulut gadis itu, tapi tidak bisa sebab ternyata gadis kecil itu lebih gesit dari nya. Bahkan tamparan nya pun tak kena malah diri nya yang hampir tersungkur kalau saja di belakang nya tidak ada dinding penghalang..
Tiba tiba terdengar suara langkah kaki berat menuju ke arah mereka..
"Kenapa lama sekali ? Cepat usir wanita itu dari sini dan ingat wajah nya jangan sampai dia berani masuk ke apartemen ku lagi!!" tegas dewa pada tiga orang pria suruhan nya. Saat cia dan abi berdebat dewa langsung menghubungi bodyguard nya yang memang khusus di tugaskan untuk menjaga cia. Ya. Saat cia berada di apartemen nya pasti para keberadaan bodyguard itu tak jauh dari cia berada...
"Beib.. Apa salah ku ? Kenapa kau memperlakukan ku sekejam ini ??" Abigail tergugu, menangis dengan tatapan memelas, dan sampai detik ini pun dia masih belum menyadari apa kesalahan nya.
"Ayo! Masuk!" Dewa menggenggam tangan cia, membawa gadis itu masuk kembali ke apartemen. Sebelum pintu benar benar tertutup, terdengar suara abi yang terus memaki cia dan menyebut nya wanita m*rahan. Dewa pun mendengar itu. Tapi mood nya menjadi semakin buruk setelah melihat abigail..
Dewa melepaskan tangan cia,
"Jangan...." kalimat yang akan dewa katakan terhenti saat melihat cia yang langsung berjalan kembali ke sofa panjang di depan tv, dengan cepat dia berbaring lagi kemudian menarik selimut tebal itu sampai menutupi seluruh tubuhnya.
Dewa tak berniat untuk menenangkan cia yang mungkin saja hati nya sedang tidak baik baik saja sekarang. Pria itu memilih masuk ke dalam kamar nya..
"Hiks..Hiks.." Cia menangis dari balik selimut, "Mom.. Apa aku harus menyerah sekarang ?" tanya cia dalam hati nya. Kini dia menyadari saat abigail memeluk dewa, ada rasa cemburu yang teramat, dan itu menandakan bahwa cia sudah jatuh cinta pada dewa. Dan kini tangisan nya pun karena rasa itu...
🍂
Dewa menyangga kepala dengan tangan di bawah nya, dia memandangi langit langit kamar nya dengan pikiran yang kacau. Kedatangan abigail serta bertemu nya mantan kekasih nya tersebut dengan Alicia, membuat dewa merasa bersalah. Tak seharusnya alicia melihat abigail memeluk nya seperti tadi.
Tak bisa terus seperti ini, dewa pun kembali bangun dan keluar dari kamar nya itu.
Perlahan dewa menyibak selimut yang menutupi tubuh mungil cia. Gadis itu terkejut, melihat dewa dengan wajah nya yang basah..
Deg.
"Kenapa dia menangis ?"
"Pulanglah dan Kembali ke mansion!!" dewa jadi bingung sendiri, padahal ingin bertanya yang lain kenapa yang keluar dari mulutnya malah kalimat yang pedas lagi..
"Pulang ?" tanya cia dengan tatapan kosong. Gadis itu merubah posisi jadi duduk..
Cia menggeleng kali ini membuang wajah nya ke samping, "Aku mau pergi jika bersama suami ku.."
Ada rasa ngilu dalam hati dewa ketika mendengar cia mengatakan itu. Cia tak segan segan menyebut dan mengakui dewa sebagai suami nya. Sementara lelaki itu, hati nya masih beku akibat penghianatan yang di lakukan abigail dan cia harus menjadi korban keegoisan nya..
"Jangan bebal!" Seru dewa membuat cia mendongak, ternyata perkataan dewa lebih kejam dari perbuatan nya, sekali lagi dia merendahkan cia dengan ucapan yang keluar dari mulut nya.. "Pergilah! Lakukan apapun sesuka mu, jangan pedulikan aku!!"
Cia berdiri menghadap dewa, kini mereka saling berhadapan dengan jarak beberapa jengkal saja..
Gadis itu mengangguk sambil menampilkan senyum yang jelas sangat terpaksa, "Ya. Aku memang bebal!! Maka dari itu aku tidak akan menyerah secepat ini! Dengar kak! Mau menyangkal seperti apapun, aku ini tetap istri mu dan aku tak akan pergi kemana pun jika itu tanpa kamu!!" Cia memberikan selimut tebal itu tepat ke dada dewa, kemudian dengan cepat dia berjalan masuk ke dalam ruangan yang merupakan kamar pribadi suami nya tersebut..
Cia langsung menutup pintu dan mengunci nya dari dalam.
"Rasakan! Kau pasti pegal pegal besok pagi karena semalaman tidur di sofa.." cia cekikikan membayangkan dewa pasti akan heboh marah marah besok pagi, dan seketika setelah berhasil menjahili lelaki itu, kesedihan cia hilang entah kemana.
Dor! Dor! Dor!
Cia berjingkrak jingkrak kegirangan di atas kasur empuk dewa. Gadis itu sama sekali tak menggubris gedoran pintu dan teriakan dari dewa di luar sana..
🍂
🍂
🍂
Lunas ya kak @sum mia, ini bukan double up lagi tapi triple up loh 🤭
Sehat selalu kalian para pembaca setia novel otor 😇
Jangan lupa mampir ya....
👇👇👇
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sakitnya sudah dialami semoga tingal sehatnya , pun rejeki melimpah lancar berkah barokah . aamiin 🤲🙏
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍 😍 😍