Algara, Posesif Badboy

Keesokan paginya, saat Aini keluar dari dari kamar apartemennya, gadis itu sudah disuguhi pemandangan yang selalu membuatnya kesal. Algara, pemuda itu sudah berdiri di depan pintu dengan wajah tanpa dosanya.

"Ngapain, Lo?" Ketus Aini.

"Jemput Lo, lah" balas Al santai.

"Gue bisa sendiri, minggir Lo" Aini mendorong tubuh Al yang berdiri di depannya.

"Kasar amat lo, njir. Tunggu dulu!" Al langsung mencekal lengan Aini sehingga gadis itu berhenti.

"Lo resek banget, sih" kesal Aini.

"Lo mau kesekolah dengan penampilan badgirl gini? Kancingin baju Lo, so sok an Lo tampil kayak badgirl" omel Al.

"Gak, gini keren" bantah Aini.

"Masukin baju Lo, kalau gak gue yang masukin mau?" tawar Al sembari menaik turunkan alisnya.

"Gue gamau Algara! Lo kenapa jadi sewot gini, sih? Mama gue aja gak protes malah lo yang protes" ucap Aini ketus.

"Rapiin baju Lo, Aini. Gue gak suka liat lo kayak gini, gak cocok tau" decak Al.

"Cocok tuh, biar si Juna suka sama gue" santai Aini.

Al melotot mendengar ucapan gadisnya itu, "Lo suka sama dia?" Dingin Al.

Aini tersentak mendengar nada bicara Al yang dingin, gadis itu menelan ludah melihat raut datar pemuda itu. Tapi sedetik kemudian dia tersenyum miring.

"Dia ganteng, soalnya. Kalem lagi gak kayak Lo, cerewet" sinis Aini.

"Kalau Lo suka sama dia, gue bakal habisin si Juna" datar Al menatap dingin Aini.

Glek

'Ni anak kenapaz dah' batin Aini.

"Lo berangkat sama gue!" Al langsung menarik tangan Aini keluar dari gedung.

"Lepasin gue, gue mau bawa motor sendiri" ketus Aini.

"Gak, Lo sama gue. Gue udah capek-capek kesini buat jemput Lo" ketus Al.

"Gue gak minta Lo jemput gue, ogeb. Lo sendiri yang nawarin" kesal Aini.

"Mau gak mau, Lo berangkat sama gue!" Al menarik paksa Aini menuju motornya.

"Hikss.. sakit banget lengan gue" drama Aini.

Pergelangannya sedikit memerah karena Al mencekal nya kuat, benar-benar gak bisa romantis hehe. Gimana mau romantis sih, si cantik Anggraini juga bandal dan gak mau di romantisin, maunya di kasarin hahah.

Al langsung melepas cekalannya dan melihat pergelangan Aini yang sedikit memerah.

Cup

"Sorry. Lagian lo bandel sih, jadinya gue tarik lah" Al mencium pergelangan tangan Aini kemudian meniup-niup nya agar sembuh.

"Gak usah modus, Lo" ketus Aini langsung menarik tangannya.

"Naik, Lo!" titah Al.

"Gak mau, gue mau bawa motor sendiri" tolak Aini.

"Naik Aini, apa harus gue paksa dulu, hm?" Tekan Al.

Aini tidak mau menurut naik dan tetap diam, melihat gadisnya itu tidak nurut, Al berdecak kesal.

"Ayok, kita berangkat" Al lalu mencekal lengan Aini meminta gadis itu naik ke boncengannya.

"Gue mau bawa motor sendiri, lepasin gue" ketus Aini berusaha melepaskan cekalan Al.

"Sama gue. Gue udah jemput Lo dan Lo malah mau berangkat sendiri? Gak sopan banget" cebir Al.

"Gak mau... Gue mau sendiri" bantah Aini.

"Gak boleh. Ayok cepet" Al langsung menarik tangan Aini agar mau naik ke atas motornya.

"Naik" titah Al setelah dia kembali naik ke atas motornya.

"Gak mau!" Aini merajuk sembari melipat tangan di dada dan mulut yang komat-kamit menyumpahi pemuda itu.

Al menghela nafas jengah melihat tingkah gadisnya itu yang susah di bujuk, padahal kadang dia mudah di bujuk tetapi sekarang back lagi ke mode menyebalkan. Dasar Aini bangke, hhe.

"Naik, sayang!" datar Al.

"Gak mau, gue mau sendiri" cemberut Aini.

"Cepat, anjing. Udah siang, mau Lo telat?" Jengah Al.

"Biarin" ketus Aini.

Astagah.. Aini, Lo buat siganteng Algara frustasi ngadapin sikap Lo yang menyebalkan itu, njirt. Kasih gue aja Algara- nya huh!~ othor.

Al langsung  kembali turun kemudian menggendong paksa Aini dan mendudukkannya di atas motornya. Jika di bujuk, Aini tidak akan menurut. Harus dengan paksaan!! Ingat, dipaska dulu. Gadis menyebalkan memang, kadang aja mudah dibujukin.

"Turunin, gue" rengek Aini.

"Diam Lo, njing. Pegangan, gue mau ngebut" kesal Al.

"Gak mau" Rajuk Aini.

"Nyebelin banget sih, lo. Nanti jatuh Lo, njir" jengah Al.

"Bodo" ketus Aini.

"Lo-" Al meraup wajahnya frustasi dengan tingkah gadisnya itu yang sangat sangat menyebalkan seantero dunia.

Al langsung menarik tangan Aini dan melingkarkannya di perutnya, "diam! Gue mau ngebut" titah Al. 

'shit'

Aini mengumpat kesal namun tetap membiarkan tangannya memeluk perut Al, pemuda yang menyebalkan di mata Aini bego.

"Bagus, jangan lepas, gue mau ngebut" ucap Al tersenyum miring melihat gadisnya itu diam.

"Gak mau" ucap Aini cemberut. 

Dia malah melepas pelukannya dan malah melipat tangan di dada sembari merajuk. Haha, anjir. Padahal udah nurut tadi, baru juga sedetik udah langsung back.

"Lo mau jatuh, hah! Cepat pegangan. Kita udah telat" jengah Al.

"Ngeselin Lo, ahk" Aini langsung memegang kedua bahu Al sembari mulutnya komat-kamit menyumpahi pemuda itu.

"Gak di peluk aja, nih?" Goda Al tersenyum jahil.

"Cepat Algara, bangke. Sebelum gue turun, nih" kesal Aini.

"Iya-iya, kita jalan cantikku" 

Al langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang, sepanjang jalan Aini tidak berhenti menggerutu dalam hati. Dia si anak motor malah harus berangkat dengan Al, sangat menjengkelkan haha.

Keduanya tiba di parkiran dengan keempat sahabat bangkenya si Al sudah menunggu di sana. Lagi sekolah heboh karena Al datang bersama si anak baru, bahkan baru tiga hari Aini masuk tapi sudah langsung menggaet si Badboy SMA Gevandra.

"Itu si anak baru woi, udah langsung dapat aja si Al"

"Hebat bener tu cewek, baru datang udah langsung berangkat bareng sama si Al"

"Cocok sih, sama-sama keren"

"Pasangan serasi sih mereka, ganteng dan cantik, Badboy dan badgirl. Jadi couple badbad gitu"

Nayla tersenyum melihat kakaknya datang bersama Al, dia yakin jika kakaknya itu sudah berpacaran dengan Al. Tidak mungkin mereka berangkat bareng kalau tidak ada hubungan. Tidak tau saja Nayla, kalau kakaknya di paksa sama si Al haha.

Aini langsung turun dari motor Al dengan wajah kesal, apalagi semua siswa-siswi menatap padanya karena berangkat ke sekolah dengan Al, si MOS wanted SMA Gevandra.

Tanpa menyapa para sahabat Al, Aini langsung menyelonong masuk ke sekolah, keempat sahabat Al melongo melihat gadis itu yang kesal dan hanya melewati mereka begitu saja.

"Buk bos kenapa, Al?" tanya Rafa.

Al hanya mengerdikkan bahunya "cabut" titahnya pada keempat sahabatnya itu.

"Kakak gue kenapa, ya" gumam Nayla yang melihat kakak nya cemberut.

Aini langsung masuk ke kelasnya kemudian menelungkupkan wajahnya di meja, gadis itu masih kesal karena Al yang sesuka hati memaksanya. Dia tidak suka di paksa tapi Al malah terus-terusan mengganggu hidupnya.

'apa karna gue tolongin dia waktu itu, makanya tu orang jadi klaim gue miliknya. CK. Terancam gue gara-gara tu anak, is' batin Aini kesal.

Al dkk masuk ke dalam kelas, Al geleng kepala melihat gadisnya itu yang malah tidur karena kesal padanya.

Plak

"Lo kesekolah mau belajar atau mau tidur?" Al menggeplak punggung Aini membuat gadis itu bangun dari tidurnya.

Aini menatap tajam Al yang malah santai dan tidak merasa bersalah sedikitpun.

"Lo bisa gak sih, sekali aja jangan ganggu gue" ketus Aini.

"Gak bisa" jawab Al santai.

****